Tujuan Pembelajaran
• Memahami karakteristik kewirausahaan
yang berorientasi ke masa depan dan
berani mengambil risiko dalam
menjalankan kegiatan usaha makanan
awetan berbahan nabati.
• Mengidentifikasi keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk olahan di wilayah
setempat. Sumber: pixabay.com
Amatilah gambar berikut.
Sumber: pixabay.com
Ⓐ Mengolah Bahan Nabati
Produk buah dan
sayuran yang diolah
secara sederhana
Indonesia adalah negara
masih digolongkan
agraris yang memiliki lahan
sebagai produk segar,
pertanian dan perkebunan
yang kesegarannya
yang luas dan subur. Lahan
diharapkan dapat
pertanian di Indonesia cocok
bertahan hingga siap
untuk membudidayakan
dikonsumsi.
tanaman, termasuk tanaman
buah maupun sayur.
Sumber: pixabay.com
Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan penting dalam
memproduksi buah dan
sayuran olahan sederhana,
yaitu mempertahankan
mutu khususnya kesegaran,
mempertahankan nilai gizi,
mencegah pembusukan oleh
mikroba serta penjaminan
keamanan bila dikonsumsi.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Kualitas buah-
buahan sebagai
bahan dasar dalam
industri
pengolahan
ditentukan oleh
tingkat
kematangan buah
dan warna buah.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
B Pada tahap
Mutu Buah dan Sayur pascapanen, buah
dan sayur masih
Faktor yang
tetap termasuk
memengaruhi mutu
jaringan yang hidup
buah dan sayur segar
dan tetap aktif
antara lain adalah
melakukan
varietas, iklim, tanah,
reaksi metabolisme.
pupuk, pestisida,
Beberapa jenis buah
tingkat kematangan,
dan sayur mengalami
dan status air selama
proses fisiologi,
penanaman (Pardede,
secara respirasi.
2005).
Sumber: pixabay.com
C Kondisi Mikrologis Buah dan Sayur
Tujuannya
Secara alami, buah dan memastikan bahan
sayur membawa olahan terbebas dari
sejumlah mikroorganisme
mikroorganisme/mikro penyebab terjadinya
biologi (indogenous pembusukan,
flora) ketika dipanen mikroorganisme
sehingga perlakuan penyebab penyakit
pascapanen serta (patogen), atau
pengolahan haruslah penghasil racun.
diaplikasikan.
Sumber: pixabay.com
Mikroorganisme Pseudomonas
yang ditemukan Enterobacter
dalam buah dan
Leuconostoc mesenteroides
sayuran olahan
sederhana E. coli
dapat dilihat dari Salmonella
tabel berikut.
Listeria monocytogenes
Clostridium botulinum
Vibrio chlorerae
Virus Hepatitis A
Yersinia enterocolitica
Sumber: pixabay.com
Penyimpanan Buah dan Sayur Olahan Sederhana
D
Dalam Lingkungan Atmosfir Termodifikasi
Secara umum pengemasan
Bahan yang biasa
dalam atmosfir
digunakan untuk
termodifikasi (modified
pengemas adalah
atmosphere/MA) adalah
berbagai lapisan tipis
teknologi pengemasan
(plastik polimer) yang
yang kondisi atmosfir
permeabel.
sekeliling produknya
berbeda dengan komposisi
udara normal.
Sumber: pixabay.com
Sekilas Info
Modifikasi atmosfer pasif bergantung
pada aktivitas respirasi, temperatur penyimpanan dan
karakteristik permiabilitas dari bahan pengemas.
E Waktu dan Suhu Penyimpanan
Sumber: pixabay.com
Berikut beberapa bahan pangan yang bisa berkondisi baik pada suhu optimal.
No. Bahan Suhu Gejala Kerusakan jika di Bawah
Pangan Terbaik (◦ C) Suhu Optimal
1. Alpukat 7,5 Coklat bagian dalam
2. Anggur 7,5 Luka, bopeng, coklat dalam
3. Apel 1─2 Coklat dalam, lunak dan peca
4. Buncis 7,5─10 Bopeng, lembek, kemerahan
5. Jeruk 2─3 Kulit tidak beraturan
6. Kentang 4─5 Coklat (browning)
7. Ketimun 7─5 Bopeng, lembek, busuk
8. Kol 0 Garis-garis coklat tangkai
1. Waktu dan Suhu Penyimpanan
Selain itu dapat
Penyimpanan dingin mengurangi laju
sangat dianjurkan karena kehilangan air yang
dapat menekan laju mengakibatkan
degradasi enzimatik yang kelayuan,
mengakibatkan menurunkan laju
pelunakan jaringan buah pertumbuhan
dan sayuran. mikroorganisme, serta
menurunkan laju
produksi etilena.
Sumber: pixabay.com
Penyimpanan dingin
untuk produk buah
dan sayur olahan
sederhana umumnya
dilakukan pada
temperatur 2-5° C dan
di bawah pengawasan
yang ketat.
Sumber: pixabay.com