Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang berjudul “Kerajaan Bali.”
Makalah ini berisikan tentang informasi Kerajaan Bali. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi para pembaca dalam memperluas pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan .........................................................
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................
BAB II PEMBERONTAKAN ANGKATAN PERANG RATU ADIL (APRA)
2.1 Bukti Kerajaan Bali ..........................................................................
2.2 Letak Kerajaan Bali .........................................................................
2.3 Raja-raja Kerajaan Bali ....................................................................
2.4 Kehidupan Kerajaan Bali .................................................................
2.5 Penyebab Kejayaan Kerajaan Bali ...................................................
2.6 Penyebab Kemunduran Kerajaan Bali .............................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................
3.1 Kesimpulan .......................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bali adalah tempat berkembangnya agama Hindu dan Hampir seluruh Masyarakatnya menjadi
penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai tumbuh dan berkembang sejak abad ke – 8, bersamaan dengan
pertumbuhan agama Hindu di Jawa Tengah, Agama Hindu banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan
setempat, juga terhadap sistem pemerintah.
Berita Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada daerah Dwapatan (Bali) yang mempunyai adat yang sama
dengan Jawa (Holing). Prsasti Bali 804 Caka (882 M) menyebutkan pemberian izin pembuatan pertapaan di
bukit Kintamani. Prasasti berangka tahun 896 caka (991 M) isinya menyebutkan tempat suci dan istana Raja
terletak di Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa Nagari dan Bali Kuno. Kitab Usana Bali abad ke 16
menyebutkan Raja Jayapangus memerintah setelah Raja Jayakusuma. Ia Raja penyelamat Bali yang terkena
malapetakaa karena lupa menjalankan ibadah Raja ini juga mendapat wahyu untuk melakukan upacara agama
kembali yang sekarangsebagai hari Galungan.
Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur. Dalam
perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa. Karena letak pulau itu
berdekatan, maka sejak zaman dulu mempunyai hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit
runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan
bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


1.2.1 Maksud Penulisan
Adapun maksud dari makalah kami tentang Kerajaan Bali, yaitu :
1. Ingin mengetahui Bukti Kerajaan Bali.
2. Ingin mengetahui letak Kerajaan Bali.
3. Ingin mengetahui raja-raja Kerajaan Bali.
4. Ingin mengetahui kehidupan Kerajaan Bali.
5. Ingin mengetahui penyebab kejayaan Kerajaan Bali.
6. Ingin mengetahui penyebab kemunduran Kerajaan Bali.

1.2.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah tentang Pemberontakan APRA adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
2. Untuk menambah poin-poin dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Kerajaan Bali.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa Bukti Kerajaan Bali?
2. Dimana letak Kerajaan Bali?
3. Siapa raja-raja Kerajaan Bali?
4. Bagaimana kehidupan Kerajaan Bali?
5. Apa penyebab kejayaan Kerajaan Bali?
6. Apa kemunduran Kerajaan Bali?
1.4 Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II PEMBERONTAKAN APRA DI BANDUNG
Bab III Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bukti Sejarah


 Berasal dari kitab sejarah dinasti Tang.
 Di sebelah timur Ho – ling terletak P’oli dan bahwa negeri Da – pa – tau terletak disebelah selatan
Kamboja.
 Penduduknya menulis di atas daun Patra (rontal)
 Di dalam berita Cina dikatakan bahwa mayat orang Da – pa – tau diberi bekal berupa perhiasan
(emas) dan dibakar.
 Prasasti Bali yang tertua berangka tahun 804 S (882 M) isinya : pemberian izin kepada para biksu
dan pendeta agama Buddha untuk membuat pertapaan di bukit Cintamani.
 Prasasti berangka tahun 818 S (896 M) dan 883 S (911 M) isinya : mengenai tempat sucidan tidak
menyebutkan nama Raja.
 Prasasti yang ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur *Permukaan prasasti ditulissebagian dengan
huruf Nagari (huruf India) dan sebagian dengan huruf Bali kuno, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa
sansekerta. Angka berupa Candra Sangkala dan berbunyi“Khecarawahni – Murti artinya tahun 836 S (914 M).

2.2 Letak Kerajaan Bali


Kerajaan Bali merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau kecil yang tak jauh dari Jawa
Timur dengan nama yang sama.
Kerajaan Bali umumnya bercorak agama Hindu. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai
hubungan erat dengan Pulau Jawa karena letak kedua pulau ini berdekatan.
Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap
disana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris
tradisi Majapahit.

Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala, sebelum kedatangan majapahit terdapat
sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang
ditemukan di desa blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit.
Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki
istana yang ada di Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M.
Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu beliau digantikan
oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M).
Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya sekarang.
Pusat Kerajaan Bali pertama di Singhamandawa. Raja pertama Sri Ugranesa. Beberapa prasasti yang
ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan keluarga
raja yang lain. Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah
dikuasaiSingasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.

2.3 Raja- Kerajaan Bali


1. Khesari Warmadewa yang beristana di Singhadwala menurunkan Wangsa Warmadewa
2. Ugrasena
3. Raja Haji Tabanendra Warmadewa ia di candikan di Air Mandu
4. Raja Jayasingha Wamadewa ia membangun pemandian di Desa Manukraya yaitu Pemandian Tirta
Empul dekat tampak Siring tahun 960
5. Raja Jayasadhu Warmadewa
6. Sri Maharaja Sri Wijaya Mahdewi
7. Raja Udayana yang memerintah bersama istrinya yakni Gunapriyadarmapatni yang melahirkan
Airlangga, Marakata, Anak wungsu
8. Marakata bergelar Marakata Utungga Dewa yang di segani rakyatnya, ia membangun bangunan suci
di Gunung Kawi, Tampak Siring Bali
9. Anak Wungsu, mengaku penjelmaan Wisnu yang masa pemerintahannya di bantu 10 senopati rakyat
hidup dari bertani, binatang yang berharga adalah Kuda. Untuk golongan pedagang laki-laki disebut
Wanigrama dan untuk perempuan disebut Wanigrami
10. Raja Walaprabuk. Raja Jayasakti, pada masa pemerintahanya ada dua kitab undang-undang yakni Utara
Widdi Balawan dan Raja Wacana (Rajaniti)
11. Jayapangus yang dikenal penyelamat negara karena mengajak rakyatnya kembali melakukan upacara
agama sehingga mendapat wahyu (Hari Galungan)

2.4 Kehidupan Kerajaan Bali


1. Kehidupan Politik
Nama Bali sudah lama dikenal dalam beberapa sumber kuno. Dalam berita Cina abad ke-7 disebut adanya
nama daerah yang bernama Dwa-pa-tan, yang terletak disebelah timur Kerajaan Holing (Jawa). Menurut para
ahli nama Dwa-pa-tan ini sama dengan Bali. Adat istiadat penduduk Dwa-pa-tan ini sama dengan di Holing,
yaitu setiap bulan padi sudah dipetik, penduduknya menulis dengan daun lontar, orang yang meninggal dihiasi
dengan emas, dan ke dalam mulutnya dimasukkan sepotong emas sertadiberi harum-haruman, kemudian
mayat itu dibakar. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, pengaruh Buddha datang terlebih dahulu
dibandingkan dengan pengaruh Hindu. Prasasti yang berangka tahun 882 M, menggunakan bahasa Bali
menerangkan tentang pemberian i in kepada para biksu untuk mendirikan pertapaan di Bukit Cintamani.
Pengaruh Hindu di Bali berasal dari JawaTimur, ketika Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit. Ketika
Majapahit runtuh, adasebagian penduduk yang melarikan diri ke Bali, sehingga banyak penduduk Bali
sekarangyang menganggap dirinya keturunan dari Majapahit.Prasasti yang menceritakan raja yang berkuasa di
Bali ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa raja yang bernama
KhesariWarmadewa, istananya terletak di Sanghadwala. Prasasti ini ditulis dengan huruf Nagari(India) dan
sebagian lagi berhuruf Bali Kuno, tetapi berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berangka tahun 914 M (836 saka),
dalam Candrasengkala berbunyi Khecara-wahni-murti.Raja selanjutnya yang berkuasa adalah adalah Ugrasena
pada tahun 915 M.Ugrasena digantikan oleh Tabanendra Warmadewa (955-967 M). Tabanendra
kemudian digantikan oleh Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua buah pemandian di desaManukraya.
Pemandian ini merupakan sumber air yang dianggap suci. Jayasinghakemudian digantikan oleh Jayasadhu
Warmadewa yang memerintah dari tahun 975-983M. Tidak banyak berita yang menceritakan masa
kekuasaannya.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi yang berkembang di Bali adalah sektor pertanian. Hal itudapat dibuktikan dengan kata-
kata yang terdapat dalam berbagai prasasti yangmenunjukkan usaha dalam sektor pertanian, seperti suwah,
parlak (sawah kering), gaga(ladang), kebwan (kebun), dan kaswakas (pengairan sawah).
3. Kehidupan Sosial Budaya
Struktur masyarakat Bali dibagi ke dalam empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Tetapi
pembagian kasta ini tidak seketat seperti di India. Begitu puladalam pemberian nama awal pada anak-anak di
lingkungan masyarakat Bali memilikicara yang khas, yaitu:a. Wayan untuk anak pertama; b. Made untuk anak
kedua; c. Nyoman untuk anak ketiga;d. Ketut untuk anak keempat.Tetapi ada juga nama Putu untuk panggilan
anak pertama dari kasta Brahmanadan Ksatria
4. Kepercayaan
Masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, terutamaHindu. Sampai sekarang,
masyarakat Bali masih banyak yang menganut agama Hindu. Namun demikian, agama Hindu yang mereka
anut telah bercampur dengan budayamasyarakat asli Bali sebelum Hindu. Masyarakat Bali sebelum Hindu
merupakankelompok masyarakat yang terikat oleh hubungan keluarga dan memuja roh-roh nenek moyang
yang mereka anggap dapat menolong dan melindungi kehidupan keluarga yang masih hidup. Melalui proses
sinkretisme ini, lahirlah agama Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.

2.5 Penyebab Kejayaan


1. Naik tahtanya Dharmodayana. Pada masa pemerintahnnya, system pemerintahan Kerajaan Bali
semakin jelas.
2. Perkawinan antara Dharma Udayana dengan Mahendradata yang merupakan putri dari raja
Makutawangsawardhana dari Jawa Timur, sehingga kedudukan Kerajaan Bali semakin kuat.

2.6 Penyebab Kemunduran


Dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang dikenal dengan nama
Mayadenawa yang memiliki seorang patih yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan Gadjah
Mada dari kerajaan majapahit ke Bali adalah ingin menaklukan Bali di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit,
namun karena tidak mampu patih Majapahit itu mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh membuat
sumur dan setelah sumur itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup dengan tanah dan batu namun dalam
lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang
dilemparkan ke sumur balik dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia merelakan
dirinya untuk dibunuh baru dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa, Bali dapat ditaklukan oleh
Gadjah Mada pada tahun 1343.
1. Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk untuk pergi ke Majapahit, sesampainya di Majapahit Kebo Iwa
dibunuh.
2. Patih Gajah Mada yang berpura-pura menyerah dan minta diadakan perundingan di Bali, lalu ia
menangkap raja Bali yaitu Gajah Waktra sehingga kerajaan Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajaan Bali muncul pada abad ke 9 yang di perintah oleh Raja Sri Kesariwarmadewa, Udayana dan anak
Wungsu. Tahun 915 Raja Bali Ugrasena berhasil membangun Kerajaan Bali dan berkembang dan serta
menjalin persahabatan Mataram, dan di tandai perkawinana Udayana Wamadewa (956-1022) kawin dengan
putri Makutawangsa Whardana yang bernama Mahendratta, hubungan berlanjut setelah putra Udayana yang
bernama Airlangga menikah dengan putri Darmawangsa Tguh sampaia khirnya terjadi perlaya 1016. Karena
diserang oleh Raja Wurawari dari Wengker yang merupakan sekutu Sriwijaya. Pada masa pemerintahan anak
Wungsu (1049-1077) berhasil dibangun Candi Tampak Siring. Pengganti Anak Wungsu, Jaya Sakti,
Jayapangus dan Bedahulu adalah raja lemah dan akhirnya ditaklukan oleh Gajah Mada dalam meluaskan
KerajaanMajapahit

3.2 Saran
Tiada sesuatupun yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan makalah yang penulis susun ini juga
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi
melengkapi makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

http://www.fahmiblogs.com/2011/09/kerajaan-bali.html
http://www.scribd.com/doc/36399255/Kerajaan-Bali
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/penyebab-kejayaan-dan-kemunduran.html
Diposting oleh Hard di 21.33
https://www.instagram.com/khairulanwar1795/

Anda mungkin juga menyukai