Anda di halaman 1dari 9

Contoh ke 1: Kemiskinan

Pernyataan Umum
Kemiskinan merupakan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah sehingga tidak bisa
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari (makan, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya).
Umumnya masyarakat miskin biasa tinggal di gubuk, kolong jembatan, bantaran kali.
Tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah di atas tanah milik Negara.
Kemiskinan terjadi di seluruh dunia dan banyak negara berkembang yang mempunyai masalah
ini, kemiskinan.

Urutan Sebab Akibat


Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu keterbatasan kelengkapan
pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bangkrut, musibah, perbudakan, struktur
sosial juga menjadi faktor penyebabnya.
Struktur sosial dan perilaku menjadi dominasi faktor masalah kemiskinan. Perilaku konsumtif,
gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan pemasukan juga termasuk. Faktor struktur sosial
mengarah kepada masalah turun temurun (terutama masalah pendidikan orang miskin).
Perilaku gengsi, sehingga masyarakat lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan.
Dibalik itu, banyak usaha yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi
kemiskinan. Contohnya yaitu menaikkan upah minimum kerja, memperluas lapangan
pekerjaan, pendidikan gratis, tempat tinggal dengan harga terjangkau.
Hal itu harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan uang,
menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di sekitarnya. Sehingga kerjasama
masyarakat dan pemerintah sangat menentukan demi mengatasi kemiskinan.

Interpretasi/kesimpulan
Seharusnya di Indonesia tidak perlu ada kemiskinan. Jika kita bisa dan mau menerima serta
bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Sifat-sifat buruk seperti yang disebut diatas harus kita
hilangkan, dan kerjasama pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghilangkan
kemiskinan di Indonesia.
Contoh ke 1: Kemiskinan
Kemiskinan merupakan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah sehingga tidak
bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari (makan, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya).
Umumnya masyarakat miskin biasa tinggal di gubuk, kolong jembatan, bantaran kali.
Tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah di atas tanah milik Negara.
Kemiskinan terjadi di seluruh dunia dan banyak negara berkembang yang mempunyai masalah
ini, kemiskinan.
Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu keterbatasan
kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bangkrut, musibah,
perbudakan, struktur sosial juga menjadi faktor penyebabnya.
Struktur sosial dan perilaku menjadi dominasi faktor masalah kemiskinan. Perilaku
konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan pemasukan juga termasuk. Faktor
struktur sosial mengarah kepada masalah turun temurun (terutama masalah pendidikan orang
miskin). Perilaku gengsi, sehingga masyarakat lebih mementingkan keinginan daripada
kebutuhan.
Dibalik itu, banyak usaha yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan. Contohnya yaitu menaikkan upah minimum kerja, memperluas
lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat tinggal dengan harga terjangkau.
Hal itu harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan uang,
menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di sekitarnya. Sehingga kerjasama
masyarakat dan pemerintah sangat menentukan demi mengatasi kemiskinan.
Seharusnya di Indonesia tidak perlu ada kemiskinan. Jika kita bisa dan mau menerima
serta bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Sifat-sifat buruk seperti yang disebut diatas harus
kita hilangkan, dan kerjasama pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam
menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
Contoh ke 2: Pengangguran

Pernyataan Umum
Pengangguran adalah fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan yang
menjadi problem di masyarakat. Sudah banyak usaha yang diupayakan untuk mengatasi
masalah ini, tetapi belum juga teratasi.

Pengangguran tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir di semua negara. Ada yang
mengartikan bahwa pengangguran merupakan orang dewasa yang tidak bekerja dan sedang
mencari pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan secara formal dan tidak mendapatkan
penghasilan.

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi tentang pengangguran yaitu orang-orang
yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggu.

Urutan Sebab Akibat


Salah satu faktor dasar yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran yaitu kesenjangan
antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Perubahan struktural dalam perekonomian juga
menjadi sebab pengangguran.

Sehingga perubahan tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan kepada tenaga kerja dengan
tingkat keterampilan yang beragam. Sehingga pencari kerja tidak bisa mendapat pekerjaan
karena tidak sesuai dengan tuntutan. Tak jarang pengangguran juga disebabkan karena
pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh.

Pengangguran mengakibatkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial. Sehingga apabila


jumlah pengangguran banyak, pasti akan timbul kekacauan sosial, jumlah gelandangan
meningkatkan dan potensi kriminal semakin tinggi.

Interpretasi/kesimpulan
Sehingga pengangguran merupakan masalah besar yang harus segera diatasi. Salah satunya
dengan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan. Selain itu, memperbaiki komposisi lulusan
sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja bisa mengurangi
pengangguran.

Atau kita bisa memberikan keterampilan yang mencukupi untuk mereka sehingga mereka bisa
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dan berbagai cara lain bisa kita lakukan agar
pengangguran teratasi.
Contoh ke 2: Pengangguran

Pengangguran adalah fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek


ketenagakerjaan yang menjadi problem di masyarakat. Banyak usaha yang sudah diupayakan
untuk mengatasi masalah ini, tetapi belum juga teratasi.

Pengangguran tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir di semua negara. Ada
yang mengartikan bahwa pengangguran merupakan orang dewasa yang tidak bekerja dan
sedang mencari pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan secara formal dan tidak mendapatkan
penghasilan.

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi tentang pengangguran yaitu orang-
orang yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggu.

Salah satu faktor dasar yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran yaitu
kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Perubahan struktural dalam
perekonomian juga menjadi sebab pengangguran.

Sehingga perubahan tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan kepada tenaga kerja


dengan tingkat keterampilan yang beragam. Sehingga pencari kerja tidak bisa mendapat
pekerjaan karena tidak sesuai dengan tuntutan. Tak jarang pengangguran juga disebabkan
karena pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh.

Pengangguran mengakibatkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial. Sehingga


apabila jumlah pengangguran banyak, pasti akan timbul kekacauan sosial, jumlah gelandangan
meningkatkan dan potensi kriminal semakin tinggi.

Sehingga pengangguran merupakan masalah besar yang harus segera diatasi. Salah
satunya dengan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan. Selain itu, memperbaiki komposisi
lulusan sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja bisa
mengurangi pengangguran.

Selain itu, kita bisa memberikan keterampilan yang mencukupi untuk mereka sehingga
mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Berbagai cara lain bisa kita lakukan
agar pengangguran teratasi.
Contoh ke 3 : Banjir

Pernyataan Umum :
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang menjadi langganan tahunan bagi sebagian kota
di Indonesia. Banjir sendiri mempunyai arti sebuah ketidaksanggupan sungai, danau, drainase
maupun aliran air lainnya. Agar menampung air hujan, dengan air hujan yang jumlahnya begitu
besar akan meluap serta menggenangi tempat-tempat disekitar tampungan air tersebut.

Sebab-Akibat :
Banjir sendiri umum terjadi di tempat-tempat seperti daerah pinggiran sungai, pemukiman
yang berdiri di tempat resapan air, serta tempat yang drainasenya juga bermasalah. Banjir
sering terjadi pada saat musim penghujan dimana intensitas air yang turun cukup banyak, hal
ini disebabkan ada 2 yaitu faktor alam serta faktor sosial.

Faktor alam adalah faktor yang disebabkan atau berasal dari alam itu sendiri, misalnya terjadi
hujan deras dengan durasi yang cukup lama sehingga membuat tempat penampungan air
menjadi meluap dan menggenangi tempat-tempat disekitarnya, selain itu ada juga erosi dan
sedimentasi yang menyebabkan terjadinya penyempitan sungai sehingga daya tampungnya
berkurang. Lebih parah lagi, banjir juga bisa disebabkan karena erupsi gunung berapi yang
berupa banjir lahar dingin.

Faktor kedua yaitu faktor sosial dimana penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah
manusia itu sendiri. Ya faktor sosial ini menjadi faktor yang menjadi penyebab utama
terjadinya banjir. Kebiasaan membuang sampah disungai, membangun bangunan di tempat
resapan air, menggunduli hutan dan lainnya mengakibatkan terjadinya banjir.

Interpretasi :
Dari ulasan tersebut, banjir merupakan bencana alam yang disebabkan oleh 2 faktor yaitu
faktor alam dan faktor sosial. Bagi penulis sendiri faktor sosial lah yang menjadi penyumbang
terbesar adanya bencana banjir ini.
Contoh ke 3 : Banjir

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang menjadi langganan tahunan bagi
sebagian kota di Indonesia. Banjir sendiri mempunyai arti sebuah ketidaksanggupan sungai,
danau, drainase maupun aliran air lainnya. Agar menampung air hujan, dengan air hujan yang
jumlahnya begitu besar akan meluap serta menggenangi tempat-tempat disekitar tampungan
air tersebut.
Banjir sendiri umum terjadi di tempat-tempat seperti daerah pinggiran sungai,
pemukiman yang berdiri di tempat resapan air, serta tempat yang drainasenya juga bermasalah.
Banjir sering terjadi pada saat musim penghujan dimana intensitas air yang turun cukup
banyak, hal ini disebabkan ada 2 yaitu faktor alam serta faktor sosial.
Faktor alam adalah faktor yang disebabkan atau berasal dari alam itu sendiri, misalnya
terjadi hujan deras dengan durasi yang cukup lama sehingga membuat tempat penampungan
air menjadi meluap dan menggenangi tempat-tempat disekitarnya, selain itu ada juga erosi dan
sedimentasi yang menyebabkan terjadinya penyempitan sungai sehingga daya tampungnya
berkurang. Lebih parah lagi, banjir juga bisa disebabkan karena erupsi gunung berapi yang
berupa banjir lahar dingin.
Faktor kedua yaitu faktor sosial dimana penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah
manusia itu sendiri. Ya faktor sosial ini menjadi faktor yang menjadi penyebab utama
terjadinya banjir. Kebiasaan membuang sampah disungai, membangun bangunan di tempat
resapan air, menggunduli hutan dan lainnya mengakibatkan terjadinya banjir.
Dari ulasan tersebut, banjir merupakan bencana alam yang disebabkan oleh 2 faktor
yaitu faktor alam dan faktor sosial. Bagi penulis sendiri faktor sosial lah yang menjadi
penyumbang terbesar adanya bencana banjir ini.
TEKS EKSPLANASI/PENJELASAN
Apakah ciri-ciri teks eksplanasi?

1. Terdapat suatu pernyataan terhadap sebab dan akibat.


2. Informasi ini telah dimuat berdasarkan fakta.
3. Memuat sebuah pengetahuan seperti keilmiahan maupun ilmiah.
4. Menceritakan suatu peristiwa ataupun kejadian.
5. Struktur ini telah terdiri dari 3 bagian, yaitu : pernyataan umum, sebab-akibat serta
interpretasi.

Bagaimana kaidah kebahasaan teks eksplanasi?

1. Banyak mayoritas menggunakan kegiatan keilmiahan maupun ilmiah.


2. Umumnya menggunakan konjungsi waktu.
3. Teks eksplanasi sendiri ditulis bahwa sesuatu yang dipaparkan atau dijabarkan dan
diinformasikan tersebut bersifat benar adanya, karena sifatnya ilmiah sehingga terdapat bukti
yang harus valid atas penelitian tersebut.
4. Didalam teks eksplanasi menggunakan kalimat pasif.

Bagaimana langkah-langkah menulis teks eksplanasi?

1. Menentukan topik maupun suatu kejadian.


2. Menyusun kerangka teks.
3. Mengumpulkan bahan, seperti fakta atau pendapat para ahli.
4. Mengembangkan kerangka yang sudah disusun menjadi teks eksplanasi.
5. Memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku.
Contoh ke 4 : Wayang

Pernyataan Umum

Wayang merupakan seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang secara pesat di Pulau
Jawa dan Bali. Selain dua daerah tersebut, wayang juga populer di Sumatera dan Semenanjung
Malaya, dimana budaya wayang di daerah ini dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.

Bagian Penjelasan

Lembaga kebudayaan dunia, UNESCO; pada tanggal 7 November 2003 menetapkan wayang
sebagai pertunjukan bayangan boneka terkenal dari Indonesia, sebagai warisan maha karya
dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur.

Hingga saat ini yang bisa didapat tentang wayang, bahwa awal pertunjukan wayang berasal
dari Prasasti Balitung di abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang.

Saat agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan budaya yang sudah ada saat itu,
wayang menjadi media efektif untuk menyebarkan agama ini. Pertunjukan wayang
menggunakan cerita Mahabharata dan Ramayana.

Ketika Islam datang, muncul juga boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana hanya
bayangannya saja yang terlihat saat pertunjukan, wayang inilah yang kita kenal dengan wayang
kulit. Selain itu, ada juga wayang Sadat yang digunakan untuk menyebarkan Islam dengan
memperkenalkan nilai-nilai Islam.

Saat misionaris Katolik, Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC di tahun 1960 dalam
misinya menyebarkan agama Katolik, dia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber
ceritanya berasal dari Alkitab.

Bagian Penutup

Kita ketahui bahwa bersama nilai-nilai filosofi yang tersimpan dalam pe-wayang-an selalu
mengajak masyarakat untuk berbuat baik dan menghindari kejahatan, serta menanamkan
kepada masyarakat semangat “amar ma’ruf nahi mungkar” atau istilah dalam pewayangan
“memayu hayuning bebrayan agung”, sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-
masing.

Kita sadar harus membantu melestarikan budaya wayang Negara Kita, dan bisa kita lakukan
dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga wayang akan terus
lestari.
Contoh ke 4 : Wayang

Wayang merupakan seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang secara pesat di
Pulau Jawa dan Bali. Selain dua daerah tersebut, wayang juga populer di Sumatera dan
Semenanjung Malaya, dimana budaya wayang di daerah ini dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa
dan Hindu.

Lembaga kebudayaan dunia, UNESCO; pada tanggal 7 November 2003 menetapkan


wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka terkenal dari Indonesia, sebagai warisan maha
karya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur.

Hingga saat ini yang bisa didapat tentang wayang, bahwa awal pertunjukan wayang
berasal dari Prasasti Balitung di abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang.

Saat agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan budaya yang sudah ada saat
itu, wayang menjadi media efektif untuk menyebarkan agama ini. Pertunjukan wayang
menggunakan cerita Mahabharata dan Ramayana.

Ketika Islam datang, muncul juga boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana
hanya bayangannya saja yang terlihat saat pertunjukan, wayang inilah yang kita kenal dengan
wayang kulit. Selain itu, ada juga wayang Sadat yang digunakan untuk menyebarkan Islam
dengan memperkenalkan nilai-nilai Islam.

Saat misionaris Katolik, Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC di tahun 1960 dalam
misinya menyebarkan agama Katolik, dia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber
ceritanya berasal dari Alkitab.

Kita ketahui bahwa bersama nilai-nilai filosofi yang tersimpan dalam pe-wayang-an
selalu mengajak masyarakat untuk berbuat baik dan menghindari kejahatan, serta menanamkan
kepada masyarakat semangat “amar ma’ruf nahi mungkar” atau istilah dalam pewayangan
“memayu hayuning bebrayan agung”, sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-
masing.

Kita sadar harus membantu melestarikan budaya wayang Negara Kita, dan bisa kita
lakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga wayang
akan terus lestari.

Anda mungkin juga menyukai