Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH KOTA DEPOK

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PELAJARAN


BAHASA INDONESIA

DIKERJAKAN OLEH:

HILDA MAULYDYA ZAHRA


VIII-3

UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DAERAH


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
NEGERI 14 DEPOK
Jl. Kemang Dalam No. 20 Komplek Arco Bojongsari
Kota Depok
SEJARAH KOTA DEPOK

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena telah membantu dalam
menyelesaikan dengan baik makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi Tugas Bahasa Indonesia yang
berjudul “Sejarah Kota Depok”.

Makalah ini memuat tentang berdirinya kota Depok, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak. Sebagai penutup kalimat, penulis mengharapkan
masukan dalam memperbaiki tulisan ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Depok, November 2019

Penulis

HILDA MAULYDYA ZAHRA 2


SEJARAH KOTA DEPOK

DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 4
2. Maksud dan Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Profil Kota Depok 5
A. Lokasi 5
B. Sejarah 6
C. Terbentuknya Kecamatan 7
D. Pemekaran Kecamatan 9
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan 11
2. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 11

HILDA MAULYDYA ZAHRA 3


SEJARAH KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kota Depok adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat
di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu, Depok adalah kota
kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota
administratif pada tahun 1982. Sejak 20 April 1999, Depok ditetapkan menjadi kotamadya
(sekarang: kota) yang terpisah dari Kabupaten Bogor. Kota Depok terdiri atas 11
kecamatan dan 63 kelurahan.
Depok merupakan kota penyangga Jakarta. Ketika menjadi kota administratif pada
tahun 1982, penduduknya hanya 240.000 jiwa, dan ketika menjadi kotamadya pada
tahun 1999 penduduknya 1,2 juta jiwa. Universitas Indonesia berada di wilayah Kota
Depok. Sejak bulan Juni 2012, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail telah menetapkan
program One Day No Car, yaitu program satu hari tanpa mobil bagi pejabat
pemerintahan Kotamadya Depok. Program ini dilakukan setiap hari Selasa.
Pada tahun 2015, Depok merupakan satu dari 10 kota di Indonesia yang mendapatkan
'Penghargaan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah'. Penghargaan ini
diberikan kepada pemerintah daerah yang mampu meningkatkan pendapatan daerah.
Setiap tahun, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) "disetor" ke
Kementerian Dalam Negeri sebagai indikator tingkat keberhasilan suatu pemerintahan
daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.

2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud isi dari makalah ini adalah memenuhi tugas dari guru Bahasa Indonesia
yaitu Bapak Abdul Aziz S.Pd.
Sedangkan tujuan dari makalah ini ialah memberikan manfaat untuk pelajar dalam
rangka mengenal akan sejarah Kota Depok.

HILDA MAULYDYA ZAHRA 4


SEJARAH KOTA DEPOK

BAB II PEMBAHASAN

1. Profil Kota Depok


A. Lokasi
Secara geografis Kota Depok terteltak pada koordinat 60 19’ 00” – 60 28’ 00” LS dan 1060
43’ 00” – 1060 55’ 30” BT. Secara geografis, Bentang alam Depok dari Selatan ke Utara
merupakan daerah dataran rendah-perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi
antara 50-140 m diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%.

Kota Depok sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah
sekitar 20.029 ha. Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan Satu Provinsi.
Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang dan
Wilayah DKI Jakarta.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan
Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan
Bojonggede, Kabupaten Bogor
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung
Sindur, Kabupaten Bogor.
Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini
menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya
perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-
kota lainnya.
HILDA MAULYDYA ZAHRA 5
SEJARAH KOTA DEPOK

B. Sejarah

Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan


(Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, kemudian pada tahun 1976
perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun pengembang yang
kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI), serta
meningkatnya perdagangan dan Jasa yang semakin pesat sehingga diperlukan
kecepatan pelayanan.

Pada tahun 1981 Pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan


Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret
1982 oleh Menteri dalam Negeri (H. Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan
dan 17 (tujuh belas) Desa, yaitu:

1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu Desa Depok, Desa Depok
Jaya, Desa Pancoram Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa
Rangkapan Jaya Baru.

2. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 (lima) Desa, yaitu : Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa
Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.

3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu : Desa Mekarjaya, Desa
Sukma Jaya, Desa Sukamaju, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya.

HILDA MAULYDYA ZAHRA 6


SEJARAH KOTA DEPOK

Selama kurun waktu 17 tahun Kota Administratif Depok berkembang pesat baik dibidang
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Khususnya bidang Pemerintahan
semua Desa berganti menjadi Kelurahan dan adanya pemekaran Kelurahan , sehingga
pada akhirnya Depok terdiri dari 3 (Kecamatan) dan 23 (dua puluh tiga) Kelurahan,
yaitu:
1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu : Kelurahan Depok,
Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahjn Rangkapan Jaya,
Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.
2. Kecamatan Beji terdiri dari (enam) Kelurahan, yaitu : Kelurahan Beji, Kelurahan Beji
Timur, Kelurah Pondok Cina, Kelurahan Kemirimuka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan
Tanah Baru.
3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 (sebelas) Kelurahan, yaitu : Kelurahan
Sukmajaya, Kelurahan Suka Maju,. Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadi Jaya,
Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya,
Kelurahan Kali Jaya, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Jati Mulya, Kelurahan Tirta Jaya.

C. Terbentuknya Kecamatan
Berawal pada akhir abad 17 seorang eks VOC Cornelis Chastelein (1657-1714) membeli
tanah seluas 12,44 km persegi di Depok. Dengan harga 700 ringgit, Cornelis Chastelein
menjadi tuan tanah yang menjadikan Depok sebagai pemerintah sendiri. Depok
merupakan singkatan dari De Eerste Protestants Onderdaan Kerk. Nama ini sejalan
dengan sebutan untuk daerah otonom milik Cornelis Chastelein sebagai Het Gemeente
Bestuur van Het Particuliere Land Depok
Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang
semakin mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya dengan
harapan pelayanan menjadi maksimum. Disis lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama–
sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tesebut, dan
mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan Undang–undang No. 15 tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya
Daerah Tk. II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal
27 April 1999 berbarengan dengan Pelantikan Pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk.
II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat
sebagai Walikota Kota Administratif Depok.
Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tk. II Depok dan pelantikan pejabat
Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang
bersejarah dan tepat untuk dijadikan hari jadi Kota Depok.

HILDA MAULYDYA ZAHRA 7


SEJARAH KOTA DEPOK

Berdasarkan Undang – undang nomor 15 tahun 1999 Wilayah Kota Depok meliputi wilayah
Administratif Kota Depok, terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan sebagaimana tersebut diatas
ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu :
1. Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 (satu) Kelurahan dan 12 (dua belas) Desa ,
yaitu : Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari,
Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Hajarmukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru,
Desa Cijajar, Desa Cimpaeun, Desa Leuwinanggung.
2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) Desa, yaitu : Desa
Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa
Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojong Sari, Desa Bojong Sari Baru, Desa Duren Seribu,
Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.
3. Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) Desa, yaitu : Desa Limo, Desa Meruyung,
Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati Baru, Desa
Krukut, Desa Grogol.

Gambar 3. Peta Kecamatan Kota Depok


Dan ditambah 5 (lima) Desa dari Kecamatan Bojong Gede, yaitu : Desa Cipayung, Desa
Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.
Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintahan yang berbatasan langsung dengan
Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga Ibu Kota
Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman , Kota Pendidikan, Pusat pelayanan
perdagangan dan jasa, Kota pariwisata dan sebagai kota resapan air.

HILDA MAULYDYA ZAHRA 8


SEJARAH KOTA DEPOK

D. Pemakaran Kecamatan
Pemekaran Kecamatan di Kota Depok dari 6 (enam) menjadi 11 (sebelas) kecamatan
merupakan implementasi dari Perda Kota Depok Nomor 08 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kecamatan di Kota Depok, yang diharapkan akan berdampak positif bagi
masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah kecamatan tersebut, akan semakin
mendekatkan pelauanan sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagi
keperluannya yang membutuhkan lauanan aparatur pemerintah di kecamatan.
Disamping itu, dengan pemekaran ini menjadikan setiap kecamatan hanya akan
membawahi empat hingga tujug kelurahan saja, di mana sebelumnya 6 hingga 14
Kelurahan, diharapkan camat dapat lebih intensif untuk berkoordinasi dengan para Lurah
dan aparaturnya yang digulirkan Pemkot melalui berbagai OPD.
Adapun selengkapnya nama-nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 sebagai berikut:
1. Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan
Kemiri Muka, Kelurahan Pondok CIna, Kelurahan Kukusan dan Kelurahan Tanah Baru.
2. Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Kelurahan Pancoran Mas,
Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Rangkapan Jayam Kelurahan
Rangkap Jaya Baru dan Kelurahan mampang.
3. Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cipayung, Kelurahan
Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, dan
Kelurahan Pondok Jaya.
4. Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan
Mekarjaya, Kelurahan baktijaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Tirtajaya da
Kelurahan Cisalak.
5. Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukamaju, Kelurahan
Cilodong, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, dan Kelurahan Jatimulya.
6. Kecamatan limo meliputi wilayah kerja: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung,
Kelurahan Grogol, dan Kelurahan Krukut.
7. Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Klurahan Cinere, Kelurahan Gundul,
Kelurahan Pangkal Jati Lama, dan Kelurahan Pangkal Jati Baru.
8. Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan
Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan Harjamukti dan
Kelurahan Curug.
9. Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tapos, Kelurahan Leuwinaggung,
Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Jatijajar, Kelurahan
Cilangkap dan Kelurahan Cimpaeum.

HILDA MAULYDYA ZAHRA 9


SEJARAH KOTA DEPOK

10. Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sawangan, Kelurahan


Kedaung, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Bedahan,
Kelurahan Pengasinan dan Kelurahan Pasir Putih.
11. Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojongsari, Kelurahan
Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan
Duren Mekar dan Kelurahan Duren Seribu.

Gambar 4. Peta 11 Kecamatan Kota Depok

Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintahan yang berbatasan langsung dengan
Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga Ibu Kota
Negara yang diarahkan untuk pemukiman, Kota Pendidikan, Pusat Pelayanan
perdagangan dan jasa, Kota Pariwisata dan sebagai kota resapan air.

HILDA MAULYDYA ZAHRA 10


SEJARAH KOTA DEPOK

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Perubahan yang terjadi di Kota Depok adalah proses panjang dari serangkaian perencanaan
strategis menuju Kota yang mandiri. Berkat perjuangan pemangku kebijakan yang didukung
oleh peran serta masyarakat yang bersati dengan pemimpinnya untuk membangun. Maka
Kota Depok diusianya yang relatif masih muda kini telah menjelma menjadi Kota yang
mandiri.

2. Saran
 Mengenal bagaimana kota Depok dibentuk.
 Mengenalkan beberapa daerah baru di kota Depok.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.depok.go.id/profil-kota/sejarah diakses tanggal 26 November 2019.


2. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131933-SK%200042010%20Ria%20p%20-
%20Pencemaran%20lingkungan%20-%20Analisis.pdf diakses tanggal 26 November 2019.
3. http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2-WilayahDepok.pdf
diakses tanggal 26 November 2019

HILDA MAULYDYA ZAHRA 11

Anda mungkin juga menyukai