Pendidikan karakter sebenarnya sudah jelas telah menjadi salah satu fokus
utama selain materi esensial dan kompetensi peserta didik yang ada dalam
Kurikulum Merdeka dengan tujuan untuk mengasah minat dan bakat
peserta didik. Hal ini selaras dengan Kurikulum Masagi yang dikembangkan di
satuan pendidikan di Jawa Barat dalam rangka meningkatkan
kebahagiaan/kabagjaan (wellbeing) peserta didik melalui proses pendidikan
kecakapan hidup dengan penguatan karakter positif berbasis kearifan budaya lokal
Jawa Barat.
Oleh karena itu Gerakan 7 Harkat ini beserta kurikulum yang sedang
digunakan adalah sebuah sinergi dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Dalam hal ini nampak bahwa proses penumbuhan karakter positif peserta didik bisa
dilakukan bersama-sama oleh seluruh satuan pendidikan dengan cara yang mudah,
menyenangkan dan penuh semangat untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas, sebagai implementasi Kurikulum Masagi serta mewujudkan profil
pelajar Pancasila.
Akhir kata ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian
ucapan terima kasih dan apresiasi yang sebesar besarnya untuk tim penyusun serta
semua pihak yang telah membantu penyusunan panduan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Rasional .....................................................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................22
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………………………………………….23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
1
asah, silih asuh) dihasilkan pribadi peserta didik yang multitalenta (Jelema
Masagi), yang memiliki empat ciri, yakni berbudaya (nyunda), agamis (nyantri),
akademis (nyakola), dan ksatria (nyantana), yang dapat memasuki lima gerbang
kebahagiaan (Gapura Pancawaluya), yakni sehat fisik-mental (cageur); baik hati,
empati, atau berakhlak (bageur); taat hukum, beriman, atau benar (bener);
cerdas, berilmu, atau pintar (pinter); dan terampil atau tangkas (singer).
2
B. Dasar Hukum
3
15. Permendikbud No. 20 tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan
Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal;
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia No. 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
No.56/N/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran;
17. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 009/H/Kr/2022 Tentang Dimensi, Elemen, dan Sub
Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka;
18. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 033/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka Capaian Pembelajaran
Untuk Paud (Tk/Ra/Ba, Kb, Sps, Tpa) Pada Kurikulum Merdeka;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
20. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 173 Tahun 2021 tentang
Pendidikan Karakter Jabar Masagi
C. Tujuan
Gerakan 7 Harkat (Hari Berkarakter) bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan karakter positif peserta didik melalui pembentukan budaya
sekolah selaras dengan implementasi Jabar Masagi dalam mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila di Cabang Pendidikan Wilayah X.
4
BAB II
KESELARASAN GERAKAN 7 HARKAT DENGAN
KURIKULUM MERDEKA DAN KURIKULUM MASAGI
A. Arti Pendidikan
5
kesinambungan, memajukan serta mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa
yang ada menjadi kebudayaan yang dapat dibanggakan di pentas dunia.
Pada intinya pendidikan merupakan proses pembentukan manusia agar
dapat mengambil peran sesuai dengan jamannya.
6
Dimensi-dimensi sebagaimana tergambar di atas menunjukkan bahwa profil pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku
sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Profil pelajar Pancasila berguna sebagai kompas bagi pendidik dan pelajar
Indonesia. Profil pelajar Pancasila menjabarkan tujuan pendidikan nasional secara
lebih rinci terkait cita-cita, visi misi, dan tujuan pendidikan ke peserta didik dan
seluruh komponen satuan pendidikan. Profil pelajar Pancasila memberikan
gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan pelajar
Indonesia. Segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan
bertujuan akhir ke profil pelajar Pancasila, sehingga pendidik dan pelajar
mengetahui apa harapan negara terhadap hasil pendidikan dan berusaha
mewujudkan visi pendidikan Indonesia yaitu “Mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila”.
7
C. Pendidikan Karakter Jabar Masagi
Jalma masagi Jalma masagi memiliki keseimbangan antara aspek jasmani dan
rohani. Tubuhnya sehat jiwanya kuat. Manusia yang benar dalam bernalar, baik
akhlaknya serta elok perilakunya. Ia adalah manusa manggapulia, insan kamil, atau
dalam terminologi pembangunan nasional disebut sebagai manusia seutuhnya
dalam hal Rasa, Karsa, Raga dan Cipta (Ki Hajar Dewantara).
8
Keempat nilai tersebut merupakan hasil internalisasi dari nilai-nilai
kesundaan yang telah lama dianut dan diamalkan oleh masyarakatnya, sehingga
disebut sebagai kearifan lokal. Itulah sebabnya cukup beralasan jika program Jabar
Masagi “tidak mencari atau mengada-ada, tetapi merevitalisasi dan
mereaktualisasi nilai-nilai yang telah ada,” karena landasan kulturalnya telah
mengakar pada masyarakatnya.
Pendidikan karakter Jabar Masagi didasarkan pada empat nilai dasar, yaitu
nilai religius (iman), cerdas (ilmu), berkarakter (akhlak), serta fisik dan mental
(sehat). Hal ini selaras dengan dimensi dari profil pelajar Pancasila tersebut
adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
(2) berkebinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis,
dan (6) kreatif. Nilai religius dalam Jabar Masagi sangat sesuai dengan dimensi
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Nilai
cerdas atau berilmu sesuai dengan dimensi berkebinekaan global, bernalar kritis
dan kreatif. Nilai karakter (akhlak) sangat sesuai dimensi bergotong royong,
mandiri serta berakhlak mulia. Sedangkan nilai sehat fisik dan mental akan
tercermin setelah keseluruhan dimensi profil pelajar pancasila tertanam dalam
jiwa peserta didik.
9
D. Gerakan 7 Harkat
e) Tema sehat jasmani dan rohani untuk pembiasaan peserta didik di hari Jumat;
f) Tema rumahku istanaku untuk pembiasaan peserta didik di hari Sabtu; dan
10
dengan beragamnya kondisi kebutuhan dan karakteristik satuan Pendidikan yang
berbeda- beda, maka gerakan 7 Harkat ini tidak semata-mata hanya bisa diterapkan
sebagai strategi penumbuhan budaya satuan Pendidikan saja, namun lebih dari itu,
satuan pendidikan dapat pula mengadaptasi gerakan 7 Harkat ini ke dalam bentuk
strategi implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
11
masing-masing satuan pendidikan. Tema-tema yang disediakan dalam panduan
Gerakan 7 Harkat ini secara operasional dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan alur aktivitas dalam modul P5 sebagai bentuk kokurikuler yang
dijalankan dalam implementasi kurikulum merdeka. Nilai- nilai kearifan budaya
lokal sebagai tema yang mewadahi sub-sub tema dalam gerakan 7 Harkat dalam
kegiatan P5, diharapkan dapat menjadi sarana lahirnya kekuatan atau kepositifan
yang dapat berjalan seiringan dengan terbangunnya profil pelajar pancasila.
12
BAB III
IMPLEMENTASI GERAKAN 7 HARKAT
A. Pengorganisasian Gerakan 7 Harkat
1. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X
2. Pengawas Sekolah
3. Kepala Sekolah
13
b. Melakukan evaluasi kegiatan implementasi gerakan 7 Harkat;
5. Pendidik
g. Peserta didik berkolaborasi dan didampingi oleh orang tua nya masing-
masing disesuaikan dengan jenis aktivitas yang dilaksanakan. ( untuk
hari Sabtu dan Minggu);
h. Satuan pendidikan SLB dalam teknik pelaksanaan dan jenis aktivitas
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik;
14
#cadisdik10 #G7H #Nama_Hari_NamaSekolah# CADISDIK10JUARA
#7harkatcadisdik10 (ig:G7HOfficial).
Tujuan:
❖ Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa, setia kepada Pancasila dan
UUD 1945, menanamkan rasa persatuan dan kesatuan.
❖ Disiplin dan taat terhadap tata tertib sekolah, menjaga sopan santun, berani
membela kebenaran, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Aktivitas yang dapat dilaksanakan antara lain:
❖ Upacara bendera.
❖ Mengundang unsur MUSPIKA wilayah setempat untuk memberikan
pemaparan tentang wawasan kebangsaan.
❖ Memutar lagu-lagu nasional.
❖ Setelah melaksanakan upacara bendera, memilih perwakilan dari peserta
didik untuk menyampaikan pandangannya tentang Pancasila dan
pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilaksanakan dengan
tujuan melatih keberanian siswa, bernalar kritis, dan belajar mandiri.
15
3. Literasi dan Peduli Lingkungan (Rabu)
Tujuan:
❖ Membuat komik.
❖ Membuat film.
❖ Membaca berita.
Tujuan:
Menciptakan peserta didik yg cageur, bageur, bener, pinter, jeung singer.
Aktivitas yang dapat dilaksanakan antara lain:
❖ Cageur
− Mekel katuangan khas sunda/beubeutian.
16
− Ngajaga kabersihan awak
− Ubar tradisional.
− Botram
− Mimitran.
❖ Bener
− Ngawanohkeun tatakrama sunda (leuwih museur)
− Mapag siswa.
❖ Pinter
− Wanoh kana budaya Sunda mangsa Bihari (eksplore kampung adat)
− Tarucing cakra.
❖ Singer
− Nyarita ku basa sunda.
17
5. Sehat Jasmani dan Rohani (Jum’at)
Tujuan:
❖ Berbagi sedekah.
6. Rumahku Istanaku (Sabtu)
Tujuan:
1. Menyapu rumah.
2. Menyapu halaman.
3. Mencuci piring.
4. Mengepel lantai.
5. Membersihkan kaca.
6. Mencuci kendaraan.
18
b. Kegiatan bersama keluarga.
1) Makan bersama.
2) Olahraga bersama.
3) Menonton bersama.
5) Membaca/mendengarkan cerita.
3) Membuat hidroponik.
❖ Jalan pagi atau olahraga pagi di car free day (CFD) atau tempat yang dituju
bersama keluarga.
19
Evaluasi:
1. Prinsip Kolaboratif
2. Prinsip Integratif
3. Prinsip Konstektual
20
D. Monitoring dan Evaluasi
21
BAB IV
PENUTUP
22
Lampiran –Lampiran.
1. .Pemetaan Dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam Gerakan 7 Harkat
Sub Elemen
Tema profil Dimensi Profil Elemen Profil Target
Profil
No. pelajar Pelajar Pelajar Pencapaian Di
Pelajar
Pancasila/topik Pancasila Pancasila Akhir Fase E
Pancasila
1. Gaya Hidup • Beriman dan Akhlak Menjaga Mewududkan
Berkelanjutan bertaqwa kepada alam lingkunan rasa bersyukur
“Hijaukan bumi kepada sekitar dengan
dengan memilih Tuhan yang membangun
sampah” Maha Esa kesadaran peduli
dan lingkungan alam
berakhlak dengan
mulia. menciptakan dan
mengimplementa
• Berkebhineka sikan solusi dari
an Global dan permasalahan
Kreatif. lingkungan yang
ada
1 SENIN Wawasan 1. Cinta tanah air ➢ Upacara/Apel Pembinaan Pagi (07.00- Lapangan/ Petugas
Kebangsaan 2. Toleransi ➢ Setiap 1 bulan sekali mengundang 07.30) Kelas Upacara
3. semangat pembina upacara dari unsur sesuai
kebangsaan MUSPIKA (Kecamatan,Koramil & dengan
4. Disiplin Polsek) Wilayah Setempat. jadwal
➢ Setiap selesai upacara perwakilan
kelas menyampaikan
pandangannya tentang Pancasila
dan pengamalannya sehari-hari
cukup 5 Menit untuk melatih
keberanian siswa, bernalar kritis,
dan belajar mandiri
2 SELASA Berkebhinekaan 1. Kreatif • Berbahasa Inggris dan/atau bahasa Dilaksanakan Seluruh Dilaksan
Global 2. Mandiri asing lainnya minimal seminggu sepanjang lingkungan akan
3. Cerdas sekali dalam kegiatan PBM di sekolah. hari, minimal sekolah oleh
4. Percaya Diri pemakaian seluruh
5. Bersahabat/ saat menyapa warga
Komunikasi atau awal sekolah
6. Memiliki Jiwa pembelajaran
Kepemimpinan (Bahasa
Inggris)
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
3. Literasi Sains
Peserta didik melakukan kegiatan
untuk meningkatkan sikap
pemahaman siswa terhadap ilmu
pengetahuan dan aplikasinya.
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
4. Literasi Digital
Peseta didik melakukan kegiatan
untuk meningkatkan kecakapan
dalam menggunakan teknologi
informasi
5. Literasi Finansial
Peseta didik melakukan kegiatan
untuk meningkatkan kecakapan
dalam merencanakan, menggunakan
dan cara mengevaluasinya perihal
keuangan.
6. Literasi Budaya
Peseta didik melakukan kegiatan
untuk meningkatkan pemahaman
budaya bangsa sebagai identitas
negara Indonesia
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
3. Bener minggu
➢ Ngawanohkeun Tatakrama Sunda nya)
Tatakrama Lisan :
Undak-usuk Basa sunda dibarung
ku contoh larapna dina kalimah.
Ngalarapkeun salam kawilujengan
diwuwuh ku pangbagéa tur salam
Sunda. Conto: Assalamu'alaikum,
Wilujeng énjing/siang/sontén, tur
"Sampurasun“
Tatakrama Paripolah :
Ngabagéakeun, dibarung ku
rengkuh.
➢ pidangan instrumen Sunda
➢ Unggal poé Kemis boh dina
aktivitas barangdamel di sakola,
oge dina nepikeun pangajaran
diselapan ku basa Sunda.
➢ Jam Istirahat muter lagu-lagu
Sunda
➢ Raksukan nu kagungan nganggo
adat Sunda.
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
4. Pinter
➢ Wanoh kana budaya Sunda
mangsa Bihari (ekplore kampung
adat)
➢ Tarucing cakra
5. Singer
➢ Nyarita ku basa Sunda
➢ Nyipta karya basajan
➢ Kaulinan Sunda
➢ Pagelaran budaya Sunda
➢ Ngayakeun pasanggiri
kasundaan tingkat sakola
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
6. Mapag Siswa
Ngabageakeun, dibarung ku rengkuh.
Mere salam, salinan ti salam
kawilujengan Wilujeng enjing,
Assalamu'alaikum, direumbeuy ku
salam Sunda "Sampurasun“
Sajeroning mapag siswa, dibarung ku
instrumen Sunda
Unggal poe Kemis boh dinaaktivitas
barangdamel di sakola, oge dina
nepikeun pangajaran diselapan ku
basa Sunda.
Jam Istirahat muter lagu-lagu Sunda
Raksukan nu kagungan nganggo adat
Sunda.
5 JUM'AT Sehat Jasmani 1. Religius 1. Pelaksanaan ibadah keagamaan Di jam Lapangan Dilaksan
dan Rohani 2.Sehat jasmani pertama akan
3.Bersahabat Selama 1 Jam oleh
Pelajaran (45 seluruh
2. Senam Cadisdik X
menit) warga
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
6 SABTU Rumahku ➢ Mandiri 1. Membantu orang tua di rumah Pada hari Rumah Dilaksa
Istanaku ➢ Peduli sosial Rumahku bersih membuat betah : sabtu nakan di
➢ Tanggung ➢ Menyapu rumah rumah
jawab ➢ Menyapu halaman masing-
➢ Mencuci piring masing
➢ Mengepel lantai dengan
➢ Membersihkan kaca pengaw
➢ Mencuci kendaraan asan
2. Melakukan kegiatan Bersama orang
➢ Menonton bersama keluarga tua
➢ Olahraga bersama keluarga
➢ Makan bersama keluarga
➢ Melaksanakan ibadah bersama
keluarga
➢ Membaca/mendengarkan buku
cerita
NO HARI TEMA KARAKTER KEGIATAN WAKTU TEMPAT KET
7 Minggu Sosial 1. Peduli sosial ➢ Kerja bakti disekitar lingkungan Pada hari Lingkunga Dilaksa
Kemasyarakatan 2. Gotong rumah minggu n sekitar nakan di
royong ➢ Anak jalan-jalan atau wisata lingkun
3. Peduli bersama keluarga atau teman gan
lingkungan (mall, museum, kebun binatang, sekitar
4. taman bunga, panti asuhan , rumah
Bersahabat/Ko panti jmpo dll). dengan
munikatif ➢ Anak jalan-jalan pagi atau olah pengaw
raga pagi di car free day (CFD), asan
atau tempat yang dituju orang
bersama keluarga. tua
➢ Anak mengunjungi rumah
nenek-kakek , saudara , untuk
silaturahmi atau sekedar
bermain di rumah dengan
saudaranya.
➢ Anak piknik (makan Bersama di
tempat
makan/villa/kebon/pegunung
an/sawah) bersama keluarga
atau teman
3. Contoh Implementasi Gerakan 7 Harkat sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
a Satuan Pendidikan SMA/SMK
Kelas/Kelompok X / Kelompok 1 – 11
Waktu ….
Deskripsi Singkat Proyek Mengadakan pameran budaya hasil karya siswa dengan
tema Pengaruh Globalisai Budaya Luar terhadap
Eksistensi Budaya Kampung Cireundeu.
ALUR AKTIVITAS
2.
3.
4.
5.
4. Peserta didik menunjukkan permainan yang disukai dengan menempelkan stiker pada
tabel.
5. Peserta didik mengurutkan permainan yang dari yang paling banyak disukai ke yang
paling sedikit disukai.
4. Contoh Monitoring dan Evaluasi
Keterangan :
1. Mulai berkembang : Peserta didik mulai melaksanakan secara sporadia.
2. Sudah berkembang : Peserta didik dapat dapat melaksanakan satu aktivitas
dengan baik.
3. Terbiasa : Peserta didik melaksanakan beberapa aktifitas degan baik.
4. Membudaya : Peserta didik sudah mempunyai sikap sesuai yang
diharapkan