Anda di halaman 1dari 2

GALAU BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA

Galau adalah salah satu hal yang paling tidak enak yang pernah saya alami selama hidup saya,
kegalauan saya bermula saat saya mengenal cinta dan wanita. Saat pertama saya rasa itu indah
tapi pas di ujung batas kehancuran hubungan saya merasa berat sekali melihat orang yang saya
sayang bersanding bersama orang lain.

Disaat itu lah kegalauan saya memuncak dan saya semakin uring-uringan tidak bisa makan, tidur
tidak nyenyak, dan pola hidup berantakan. Pernah terlintas dalam fikiran saya dengan menjauh atau
pindah ke tempat lain bisa merubah dan melupakan semua hal yang udah terjadi yang menjadikan
saya orang yang paling galau saat ini.

Saya makin tidak mengerti saya harus bagaimana dengan semua ini. Saya harus bagaimana…?. Saat
itu saya berfikir bahwa saya adalah orang yang paling gagal karena saya gagal mempertahankan
pacar saya untuk terus bersama saya. Saya masih berfikir apa yang salah dari saya sehingga Dia
berpaling dan meniggalkan saya. Saya pun tidak henti-hentinya selalu menyalahkan diri saya tanpa
tau salah saya apa.

Waktu demi waktu berlalu dan saya lalui semua itu dengan kegalauan yang saya alami yang tidak
ada habisnya. Tapi suatu hari saya denger kabar kalau mantan saya itu putus dengan pacarnya, Dia
pun galau dan mulai mendekati saya lagi. Karena saya masih ada rasa sayang ke dia, ya saya senang
saja pas dia mendekati saya lagi dan saat itu pun saya berfikir kalau dia masih sayang sama saya.

Setelah beberapa lama saya liat dia galau terus lama kelamaan saya ada rasa kasihan melihat
mantan saya yang selalu galau karena dia ditinggal cowoknya yang berpaling ke wanita lain. Dan
saya pun memberi dia sedikit wejangan agar dia tetap semangat. Dan pada waktu itu lah rasa
sayang saya ke dia tumbuh kembali, dan saya pun sejak hari itu menjadi penghibur buat dia.
Akhirnya kita sering pergi bersama dan di suatu malam dia sms saya

“haii” isi sms dia ke saya


“apa?” balesan sms saya ke dia
“lagi ngapain?” basa-basi dia
“lagi duduk santai aja nih, kenapa?”
“Aku masih sayang sama kamu, aku mau balikan sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar saya lagi?”
Tiba-tiba dia tanya saya kayak gitu
“Aku mau kok, aku juga masih sayang sama kamu” balas saya sambil senyum senyum sendiri
kegirangan baca sms dia
Sejak malam itu kami pun resmi balikan sebagai sepasang kekasih.

Keesokan harinya kami pun menjalani hari berdua penuh keindahan yang dilalui oleh dua anak
manusia yang sedang dilanda asmara yang begitu indah sampai lupa adanya kehadiran orang lain di
sekitarnya. Memang orang yang jatuh cinta itu merasa kalau dunia ini itu milik berdua dan yang lain
hanya ngontrak.

Dan akhirnya 3 bulan berlalu … 4 bulan berlalu … dan begitupun bulan berikutnya kami lalui sebagai
sepasang kekasih dan sampai akhirnya pada bulan ke 8 dia mulai berbeda sikap kepada saya.
Sikapnya ke saya sudah mulai cuek, tidak peduli dan sikapnya sama persis seperti dahulu saya
diputusin sama dia. Dan ternyata di akhir bulan ke 9 ternyata dia sudah ada yang deketin tanpa
sepengetahuan saya juga ternyata diam-diam dia sudah jadian dengan orang itu. Sakit sekali
rasanya, apalagi pas tahu kalau saya juga diputusin lagi sama dia dan lebih parahnya saya
diputusinnya setelah dia jadian sama pria lain.

Semenjak hal itu saya kembali jadi orang yang galau setiap waktu dan tempat. Saya gak tau lagi
harus gimana dan saya tidak habis fikir ternyata saya disakitin lagi sama orang yang dulu pernah
nyakitin saya. Saya kayak orang yang kehilangan tujuan hidupnya yang tidak tau harus kemana.

Makin lama saya makin bingung sama hidup yang saya jalanin. Sampai suatu saat saya lagi
tertunduk lesu di kelas ada teman kelas saya namanya Fitri dia duduk di samping saya dan tiba-tiba
dia pun berbicara
“saya juga pernah galau kok sama kaya kamu pas saya putus dari mantan saya dulu” kata Fitri
“ah serius kamu Fit? Tapi kamu senang senang saja waktu itu” Tanya saya
“pertamanya sih saya memang galau, uring uringan setiap waktu”
“terus?” Tanya saya semakin penasaran
“akhirnya saya sadar kalau hidup hanya sekali dan sayang bila kesempatan hidup itu kita sia-siakan
dengan hal yang tidak penting seperti menggalau ini, apalagi galau karena kekasih” penjelasannya
“oh begitu ya Fit” saya sambil merenung dan memikirkan kata-kata itu
“Bukankah di dalam islam kita tidak boleh merenung atau memikirkan sesuatu yang membuat kita
merasa murung terlalu lama atau berkelanjutan ya?” ucap Fitri
“Iya sih..” jawab saya sambil tertunduk.
“ya sudah sekarang kamu ga usah galau, galau itu tidak penting men. Galau hanya bisa membuat
kamu kelihatan jadi orang yang lemah men. Jadi nikmati saja hidup kamu, lepaskan saja semua
kegalauan kamu dan mulailah berkarya dalam hidup kamu” sambil menepuk bahu saya lalu dia
pergi

Kata-kata itu yang selalu saya ingat dan membuat saya semakin termotivasi untuk tidak galau lagi
dan memang benar kalau hidup memang hanya sekali, tidak ada gunanya juga kita galau dan
menyesali semua yang sudah terjadi. Lambat laun teman teman dan sahabat saya memberi
semangat dan masukan ke saya untuk saya kedepannya agar tidak berhenti begitu saja dan jangan
menyerah sampai disini. Sesuatu yang saya ingat adalah kata-kata sahabat saya yang selalu kasih
wejangan motivasi dan semangat buat saya terus berkarya.

Dari kejadian ini saya bisa belajar kalau galau bukanlah akhir dari segalanya, dan jangan jadikan
kegalauan itu sebagai alasan kenapa kita gagal. Dan akhirnya saya tau kalau hidup itu sangat
berharga dan sangat sayang untuk di sia siakan dengan hal yang tidak berguna dan membuang-
buang waktu. Dan juga hidup itu adalah pilihan, kamuu mau stop berhenti sampai disini dan
menyerah sama keadaan galau lu atau lu mau lanjut terus dan memperjuangkan hidup lu mau jadi
apa nantinya.

BY:JILSEN KARUNIA HULU

Anda mungkin juga menyukai