Anda di halaman 1dari 6

KELAS :]9[:

Aku memasuki ruang kelas yang sudah hampir satu tahun kosong, kini ramai lagi dengan teman-
temanku yang ingin foto bts dengan kelompoknya masing-masing. Ya, sudah hampir satu tahun
aku merasakan sunyinya belajar tanpa dapat melihat wajah-wajah mereka. Rindu yang langsung
ku lepas saaat itu juga saat bertemu dengannya. Pria yang slalu ku kagumi, teman sekelasku yang
hampir tidak pernah ku panggil namanya saat dalam kelas. Aku suka padanya, tapi tidak dengan
dia yang mencintai temanku yang lain, yang dekat dengan ku. Atau, memang ini salah ku, karena
aku yang pertama kali menyatakannya. Lucu sekali, waktu itu saat jam mata pelajaran fisika, dan
kebetulan wali kelasku yang sedang mengajar di kelas. Sekolahku merupakan sekolah madrasah
tsanawiyah swasta yang rata-rata muridnya berasal dari kalngan ekonomi kelas menengah
sampai bawah. Ketika murid-murod sedang mencatat engan focus. Dan, guruku sedang keluar
sebentar ke toilet sebentar. Aku menyatakannya. Reply, temanku yang memberikan ide gila
tersebut kepadaku. Saat itu tepat 2 minggu setelah mereka mengetahui kalau aku mencintai dia.
“Biyan, emang bener kamu suka sama itu…..” Tanya teman di depanku menghadap sambil
menghadap ke arahku. Aku hanya mengangguk iya, “ kenapa?” Tanyaku. “enggak,… tapi dia
suka sama kamu gak?” Tanya nya lagi. “gak tau” jawabku singkat. “selesai” kataku setelah
selesai mencatat satu papan tulis, sambil meletakkan kembali pulpen yang sudah aku pakai
kedalam tempatnya. “coba deh yan, kamu bilang hal turidiyna anturofiqini…” ucap teman
disamping ku. “ke siapa?” tanyaku, “ke ituu…” jawabnya sambil menunjuk pria itu. “emang
artinya apa?” tanyaku sambil mengernyitkan alis. “kamu lupa, itukan mahfudzhot yang baru kita
pelajarin kemarin, artinya maukah kamu menemani ku? “ katanya panjang lebar membuatku
ingat lagi, “oiya, sip” kataku. Tepat 5 langkah sebelum guruku sampai di kelas aku
mengatakannya sambil berteriak. Hal itu membuat satu kelas rusuh dengan kata CIEEEE….

Dia sepertinya malu aku bilang begitu, gumamku dalam hati. Apa aku ngomomgnya terlalu
keras ya, makanya dia gak suka? Tanyaku lagi dalam hati. “B****L, hal turidiyna
anturofiqiniy, do you want a company me? Maukah kamu menemaniku? “ kata-kata itu kembali
terngiang di dalam kepalaku setiap aku melihatnya atau bahkan mengingatnya. Ku lihat
wajahnya seperti kepiting rebus yang memerah dan kaget. Dia tau mahfudzhot itu tapi aku malah
memperjelasnya terus dalam tiga bahasa, BODOH’ ucapku dalam hati sambil terus
menyesalinya. Berhari-hari kami menjadi seperti orang yang tidak saling kenal. Bukan hanya
tidak menyapanya, tapi dia juga semakin diam saat denganku bagaikan seperti wanita yang selalu
malu-malu. Aku bahkan tak tahu apa dia mencintaiku atau tidak. Tapi kenyataan yang kutau
sampai saat ini adalah TIDAK. Itu berdasarkan, apa yang ku lihat dan apa yg ku rasakan ketika
ada rasa cemburu dalam hatiku ketika dia berdekatan dengan seorang temanku. Ya… itu kabar
buruknya saat aku rasa seoertinya dia suka dengan temanku itu. Aku tak tahu ini cerita cinta segi
berapa, aku bahkan jadi bingung apa aku benar-benar cinta padanya atau tidak. Aku seperti
merasakan jantungku lebih cepat berdetak ketika dengannya. Tapi itu juga yang aku alami ketika
aku bersama yang lainnya, Malah seperti takut dan bingung yang menyebabkan itu semua.
Gimana menurut kalian??? Kata teman-temanku yang sudah beberapa kali berpengalaman dalam
hal mencintai dan mendapatkan apa yang dia cintai. Katanya, lelaki itu suka dengan wanita yang
rapih dan bersih. Dan, tidak sering kebiasaan dalam hal yang buruk. Aku merubah itu semua
semenjak kau mengetahui hal itu dan mengatakan kepadanya. Tapi sikapnya masih tetap seperti
di awal saja, yaitu no comment and not responding.kan pastinya bakal jadi bingung, dan ketika
aku merubah kebiasaan burukku itu juga tak merubah dirinya. Dia masih seperti biasa. Beberapa
kali aku niatka membelikan sesuatu padanya. Bahkan sebelum aku merubah sikap burukku dan
penampilan ku. Aku sempat memberinya makanan kecil beng-beng (sebut merk), tapi malah tak
dia makan dan dia berikan pada temannya. Aku juga pernah memberikan dia susu kemasan saat
sedang ulangan tengan semester, milo (sebut merk lagi) lalu tak dia minum juga dan malah dia
berikan lagi kepada temannya yang sekelas juga denganku, hhmmm….. dan yang selanjutnya
kukira ini akan berhasil, saat hari minggu itu saat kebetulan aku sedang ke mini market di asrama
kami yang berdekatan dengan asramanya. Aku menitipkan sebuah minuman pada tukang kasir.
Minuman murahan memang, the botolan dengan logo merah dari cina, ichi ocha (sebut merk
lagi). Dan, kalian pasti tidak bisa menduga nya. Kalau besoknya tidak dia minum lagi, dan malah
dia berikan ke temannya yang satu kamar dengan nya. MENYEBALKAN MEMANG JADI
ORANG, runtuk hatiku kesal sekali saat esok harinya malah di bilang trimakasih oleh temannya
itu “ yan…kemaren makasi banyak ya… minumannya” katanya, dan aku hanya bisa
mengangguk iya. Tapi, pernah ada temanku yang berkata padaku kalau sepertinya dia
mencintaiku. Tapi dia malu, hmmmmm…. Aku rasa temanku sedang berbohong padaku saat itu.

Tadi, baru tentang kisah cintaku yang dari kelas 7 sampai kelas 8 ini belum juga selesai. Aku
menyebutnya dengan september couples story. Karena bagiku, dia adalah pria yang
baik dan tampan. Ada banyak masa yang aku lewati saat akhir tahun kelas 8. Dan, banyak
perasaan yang hancur saat itu. Ketika nilaiku harus terjun bebas, semangatku berkurang selama
semester awal kelas 8. Bagaikan ada satu lampu dalam hidupku yang meredup sinarnya. Dan aku
tak bisa apa-apa. Sesaat semuanya bangkit lagi, setelah akhir tahun itu aku mendapat banyak
inspirasi dan pengalaman indah. Dengan rencana study tour yang indah dan penuh kesan. Walau,
tak banyak yang bisa ku simpan di galeri, tapi bagiku ingatan adalah galeri terindah untuk
menyimpan semua kenangan manisku itu.

Dokumentasi foto yang untungnya bisa aku dapatkan dari web sekolahku sebagai kenangan
indah. Walau disitu sikapnya tetap sama saja, dan tidak ada yang berubah.
Walaupun gak bagus dan disitu aku keliatan aneh tapi bagiku ini adalah kish indah yang rasanya
inin sekali untuk aku abadikan.

Dan, sekolahku yang akan menjadi tampat belajarku hingga 3 tahun ke depan, nantinya. Sekolah
yang dari semenjak pandemic covid-19 ini akau rindukan tempat aku main, tidur di kelas, cabut
ke kantin, dan penuh kenangan suka, duka sampai melampiaskan kebosananku, kecemburuanku,
rasa cintaku ya hanya di tempat ini. Bagaikan tempat yang memang sudah mendarah daging
bagiku. Banyak hal yang mungkin tak bisa aku tulis saaat ini karena rasa rinduku yang
menggebu telah membekukan tanganku sealama daring ini menutup hatiku selama kelas-kelas
itu kosong, dan membisukan mulut ini selama meja-meja itu masih berdebu.

Tugas-tugas ku yang daring dari laptop atau Hp, telah membuat ku tak lagi menulis diatas kertas.
Dan menjadikan rencana surat itu gagal di tulis selama bertahu-tahun. Dan, sekarang. Ketika aku
di kelas ini. Aku ingin mengatakan satu hal yang pernah diucapkan milea kepada dilan dulu, aku
rindu…

Entah berapa huruf sudah ku ketik tadi untuk mengungkapkan hati, sekarang kita kembali.
Bahwa cinta itu mudah saja jika kau ikhlas. Sampai saat ini aku merasa seperti sedang LDR-an
karena semua yang berubah pada waktu. Awal semester 2 dikelas 8 aku pernah berambisi untuk
mengalahkan orang yang aku cintai dari peringkat 1-nya. Tapi, tinggal selangkah lagi aku gagal
karena system ini, dunia memang tak seperti ibu yang bisa berikan apa yang aku
mau, gumamku kesal dalam hati setelah ibu mengambil rapot-ku hari itu. Gimana gak kesel,
rata-rata nilaiku jeblok. “Hmmm…. Mungkn itu karena aku yang masih agak males-males an
juga….” Kata hati-ku pasrah hanya dapat meminta lagi pada tuhan.

Kenaikan kelasku ke kelas 9 tak merubah apapun. Karena, penyakit tahunan ku hasus kambuh,
apalagi kalo bukan males yang se-naudzubillahiminzalik itu. Dan kalian pasti bisa nebak, aku
peringkat berapa saat akhir semester satu itu. Aku terjun bebas kawan…. AKU BIYAN
KAMILA PUTRI KELAS 9C YANG DULUNYA PERINGKAT 2 DARI 36 SISWA,
TERJUN BEBAS MENJADI PERINGKAT 31 DARI – + 36 SISWA……, dan saat itu aku
merasa aku harus kembali berperang dengan jiwaku dan hatiku sendiri. Mengalahkan setan-setan
yang dulu sempat aku rawat dan besarkan di dalam tubuh ku. AKU MERASA MARAH PADA
SEMUA SISTEM YANG ADA, tapi kenyataannya memang aku yang kalah. Dirumah ayah
sangat kecewa, Aku tau itu. Tapi, aku tak bisa berbuat apa-apa selain meyakinkannya kalau aku
sudah melakukan yang terbaik untuk ulangan itu. Hari-hari aku lewati, taka da penyesalan yang
lebih pedih ketika aku hanya sendiri. Hingga, aku sadar pada mimpiku dulu, mengalahkannya?
Apa masih mungkin untuk aku mengalahkan orang yang aku cintai dari posisi ranking satu-nya
yang sudah abadi itu.

Aku menyangka, hari tak akan mau berbaik hati lagi denganku. Sampai aku rasa, itu salah.
Beberapa hari ini nilaiku mulai membaik. Walau kadang masih suka remed….aku merasa lebih
lega sekarang. Setelah beberapa hari aku mendapat kabar tentang jadwal kegiatan akhir tahun ku.
Penyakit males belajar itu sempat kumat lagi. Awalnya dengan menunda-nunda tugas, ditagih
guru, nunda lagi sambil bikin wacana buat ngerjain, di tagih guru lagi. Diancem guru gak ada
nilai, ambil rapot, semuanya gak ada yang kejadian. Semua wacana emang bakal terus sampe di
mulut aja. Hari sabtu itu setelah sebulan belajar lewat classroom guruku memberi info pada
orang tua kami untuk ikut rapat pada hari sabtu. Hari, ketika semua pelajaran berakhir dan kami
bisa menikmati waktu senggang kami. Ternyata itu minggu terakhir, karena rapat itu membahas
banyaknya anggaran dan kegiatan kelas Sembilan mulai februari itu. Hingga, aku rasa, aku ini
artis yang sedang di kagumi oleh guruku sendiri. Karena, namaku banyak di panggil di grup
kelasan anak-anak. Misalnya: “ayo yang belum absen, biyan…nadzahra…nayla mulya….” Atau
“ayo waktunya mengerjakan try out sebentar lagi, ayo…kanaya….biyan….salwa… cepetan” dan
bamyak lagi lainnya. Hingga, datang waktunya untuk zoom bulanan seperti biasa. Motto-ku
berubah lagi, tiada hari danjam tanpa mendengarkan guru di zoom dan taat pada
perintahnya. Minggu itu ternyata zoom-nya tidak ada yang seru sama sekali, zoom awal bulan
itu banyak membahas praktek yang pelaksanaannya masih 2 minggu lagi lagi. Santai aja dulu
woyyy, jangan numpukin pikiran entar kayak cucian, ruwet… mending kita ngopi sambil
bernyanyi….kesal-ku dalam arti. Tapi kesal itu seakan tak berarti di hari esoknya. SABTU: aku
melakukan banyak hal seperti biasa, zoom juga seperti biasa, tapi… setelahnya aku tidak boleh
langsung keluar zoom, aku di minta untuk tetap ada di ruangan zoom untuk mengikuti pelatihan
umtuk menghadapi try out minggu depan. Setelahnya aku diminta untuk mencobanya sendiri,
dan kalian tau soal uji coba-nya itu soal apa? SOAL MTK TENTANG PECAHAN. Ya… wali
kelas ku memang guru mtk, tapi kenapa soal uji cobanya harus mtk juga aku bingung. Tapi,
tetap-ku kerjakan walau ngasal….. lusa nanti aku akan mulai try out tapi kata guru-ku aku, dan
teman-temanku tak boleh ngasal lagi.

SENIN, SELASA, RABU, KAMIS, tidak ada yang berubah, semuanya sama-sama dengan try
out. Jum’at dan sabtu aku hanya diam dirumah. Libur imlek,dan esok aku harus ke sekolah untuk
foto bts.

Pagi menyambutku dengan penuh ke girangan. Ibu membangun kan aku untuk shalat shubuh,
pagi ini walau mendung ibu tetap pada keinginan awalnya beliau ingin kami makan bersama
dengan keluarga kontrakan ibu yang ada di depan rumahku. Selesai makan aku begitu terburu-
buru karena waktuku tinggal setengah jam lagi. Bersiap, dan kemudian aku sampai juga di
sekolah dengan penuh perjuangan karena di jalan sebelum kami berangkat sempat hujan.

SAMPAI, dadaku malah menjadi takut, kakakku tidak ikut ke kelas karena aku belum
memfotocopy tugas pidato dari guru bahasa Indonesia. Di kelas sedang ada pembimbingan dari
pak fiqri ketika akau sampai, masuk dan aku duduk di tempat kosong yang ada di kursi paling
depan. Tak lama, ternyata banyak temanku yang telat juga, jadi aku tak jadi duduk sendiri
didepan. selama penjelasn dari pak fiqri ada yang ku perhatiakan. Tapi, bukan guru, dia duduk di
kursi nomor 2 di baris paling ujung dekat dengan tembok. rambutnya rapi seperti habis dicukur
tidak seperti saat dia on-camera zoom kemarin. bentuk rambutnya kini kotak dengan memakai
kemeja putih sekolah dan masker bahan berwarna coklat. dia begitu tampan. wajahnya bulat,
kacamatanya tak berubah, matanya sipit, kulitnta putih dan halus seperti anak kecil, dan dia
sedikit tambah tinggi sekarang. kami foto, aku tak melihatnya lagi sampai dia selesai ganti baju
untuk foto BTS (buku tahunan sekolah) dan disitu aku sudah bersiap pulang. aku, hanya bisa
melihatnya dari bawah, baju kotak-kotak warna biru tua yang duduk di kursi dekat arah tempat
foto bts tersebut. dia pria yang tampan dan menarik bagiku. dari bawah aku merasa menyesal
harus pulang lebih dulu dari teman-temanku. dan, aku hanya bisa tersenyum sambil memuji
ketampanannya dalam hati. semoga ini berlanjut... harapku.

aku tidak bisa wisuda, itu adalah kabar buruk yang sudah beberapa hari ini ku terima dari
guruku. itu adalah hasil rapat bersama wali murid yang sempat dilakukan beberapa hari lalu. dan,
semoga setiap masa yang kutulis dan ku ingat ini dapat dengan baik aku jaga. sama seperti aku
menjaga hatiku. banyak kisah yang mungkin aku tak tulis, tapi itu hanya sebagiannya saja dari
apa yang telah aku pilih. kisah ini, aku harap bisa di baca. oleh setiap kalian yang menginginkan
kasih ku.
AIB:
teman-temanku memanggilku tidur karena aku tukang tidur di kelas. itu rahasianya, aku pernah
berkelahi dengan teman perempuanku dan dia membelaku, bahkan dia rela menunggu guru yang
bersangkutan dengan temanku itu untuk melaporkannya. itu, cerita aib nya. dia pernah
meminjam corection tep milik temanku yang ada di mejaku, dan dia malah izin denganku. itu
cerita lucunya. Dan, aku suka jika bertabrakan dengan tubuhnya karena dia harum dan bersih itu
kenyataannya.

Anda mungkin juga menyukai