Anda di halaman 1dari 4

Novel Sejarah

Nama : Ahmad Afdhal


Kelas : XII-MIA 1

Namaku Ahmad Afdhal, aku biasa dipanggil dengan sebutan Afdhal,


aku anak kedua dari tiga bersaudara.Aku terlahir dari keluarga yang
sederhana. Sekarang aku bersekolah di SMAN 1 SOLOK SELATAN.
Sebelum aku menemukan kebahagian hidupku banyak hal-hal buruk
dan menyedihkan yang kuhadapi, jika ada orang yang mengatakan
bahwa kehidupanku selalu indah maka mereka salah. Ada suatu
kepalsuan yang kusembunyikan dibalik senyumanku. Kepalsuan itu
sengaja kusembunyikan karena sangat meyedihkan aku hanya ingin
terlihat indah dihadapan semua orang yang melihatku tanpa harus
mengetahui perjuanganku. Kebahagian itu butuh suatu proses yang
panjang juga berliku dan aku berusaha untuk melewati proses yang
panjang juga berliku itu.

Pada tahun 2007, aku masuk ke taman kanak-kanak. Sebenarnya, aku


belum ingin bersekolah tetapi orang tuaku menyuruhku untuk
sekolah dengan alasan agar aku dapat mulai mengenal lingkungan,
akhirnya aku pun setuju karena di dalam pikiranku sekolah taman
kanak-kanak cukup menyenangkan. Namun setelah kujalani, taman
kanak-kanak tidak seperti yang ku pikirkan. Taman kanak-kanak
tidaklah asyik karena di sana aku tidak mempunyai teman walaupun
hanya satu orang saja. Hari demi hari ku lalui dengan menyendiri,
rasanya aku ingin sesegera mungkin tamat dari sekolah taman
kanak-kanak tersebut. Namun, ada seorang perempuan yang selalu
ingin bermain denganku. Ia juga sering mengangguku hingga-hingga
aku memarahinya dan membuat dia menanggis. Walaupun seperti itu,
dia tetap saja ingin berteman denganku. Tapi aku tetap tidak peduli
dengannya dan lebih memilih sendirian.
Saat masih di taman kanak-kanak, aku sering mengikuti lomba
menggambar dan melukis. Aku pun berhasil memenangkan lomba
menggambar sampai tingkat provinsi.

Setelah tamat dari taman kanak-kanak pada tahun 2008, aku


memasuki sekolah baruku yaitu SD (Sekolah Dasar). Aku mengira,
kehidupanku di Sekolah Dasar sama dengan kehidupanku di taman
kanak-kanak, namun ternyata pikiranku salah. Di Sekolah Dasar aku
menemukan kehidupan baru, di sana aku banyak menemukan
teman-teman baru dan membuat kesendirianku terhapuskan. Di
sekolah dasar aku mulai belajar bagaimana caranya bergaul dan
berinteraksi dengan lingkungan. Setiap hari kulalui dengan bermain
dan bercanda bersama teman-teman ku, di situlah aku merasakan
indahnya kehidupan.
Saat masih kelas 6 SD, itu waktu pertama kalinya aku bertemu
dengan teknologi. Ayahku membelikan sebuah komputer bekas. Hal
itu membuat ku tertarik, sampai-sampai aku mempelajarinya hingga
aku bisa dengan lancar memakai komputer saat itu. Keingintahuanku
belum berhenti, karena aku ingin tahu bagaimana cara teknologi itu
bekerja. Pada saat itu aku mulai mempelajari kode-kode
pemogramman komputer, dan akhirnya aku bisa membuat aplikasi
untuk pertama kalinya walaupun aplikasinya tidak terlalu bagus.
Namun hal ini membuatku sangat senang, hingga saat ini aku masih
mengingat kejadian itu.

Pada tahun 2013, aku selesai menempuh pendidikan di Sekolah


Dasar. Tidak terasa, aku berada di sana sudah selama enam tahun.
Keluargaku mengharapkan agar aku dapat masuk ke SMP. Pada
tahun 2014, aku mulai menjalani pendidikanku di SMPN 1 SOLOK
SELATAN seperti keinginan keluargaku. Aku mendapatkan kelas
unggul dimana semua muridnya merupakan anak-anak yang
mempunyai prestasi dan nilai yang tertinggi dibandingkan
murid-murid lainnya. Pada awalnya, kesendirian yang kurasakan
pada saat di bangku taman kanak-kanak kembali kurasakan.
Pada saat akhir bulan Desember, Ayahku tiba-tiba meninggal. Hal ini
pastinya membuatku untuk pertama kalinya merasakan kehilangan
seseorang dalam kehidupanku. Namun, hal ini tidak akan
menghambatku untuk mengapai cita-citaku. Aku harus tetap
semangat, walaupun perasaan sakit telah menguasaiku.

Namun tak lama kemudian keceriaan kembali kurasakan karena aku


telah menemukan sosok teman yang kubutuhkan, yaitu teman yang
menurutku sejiwa denganku yang ternyata ia adalah perempuan
yang satu taman kanak-kanak denganku dulu. Aku tidak menyadari
hal itu, hingga aku agak terkejut melihatnya telah berubah. Dan
terkadang aku sering mengobrol dengannya.

Pada tahun kedua aku berada di SMP kebiasaanku mulai berubah,


yang tadinya aku suka sendirian, sekarang aku sudah lebih bisa
mengobrol bersama teman-temanku.
Namun, sosok teman masa kecil yang kuperlukan pergi
meninggalkanku. Karena ia pindah ke SMP lain, tanpa satu katapun ia
menghilang begitu saja.
Hal ini membuat ku agak tertekan, sehingga membuat diriku menjadi
sosok pendiam. Untuk menghilangkan tekanan pada diriku, yang
perlu kulakukan ialah melakukan hobiku.
Hobi ku untuk mempelajari komputer juga masih belum berhenti.
Aku terus mempelajari komputer hingga aku mencoba untuk
membongkar bagian dalam komputer dan mencoba merakit-rakit
berbagai barang elektronik.

Saat aku sedang istirahat, aku kembali sadar akan tujuan hidupku
yaitu sukses dan dapat membahagiakan orang tua sehingga aku
memutuskan untuk memperbaiki diri dengan cara memaksimalkan
belajar!
Hingga akhir nya aku dapat lulus dengan nilai jerih payahku. Dan aku
akan melanjutkan hidupku ke tahap berikutnya

Pada tahun 2017, aku kembali berada di sekolah baru dengan


tempat dan lingkungan yang baru yaitu SMAN 1 SOLOK SELATAN.
Disini aku tidak memikirkan bagiamana cara agar mendapat teman
lagi karena hampir semua yang berada di SMA tersebut adalah teman
seperjuanganku di SMP , sehingga walaupun tidak akrab dengan
mereka aku cukup tau tentang sebagian orang tersebut.

Saat SMA aku lebih memilih kembali menjadi diriku yang tidak
terlalu mencolok dan lebih memilih untuk diam. Karena aku lebih
nyaman dengan diriku yang seperti itu.
Aku mendapatkan kelas MIPA 1, dimana aku bertemu lagi dengan
teman-temanku yang sekelas denganku saat SMP.

Dan ternyata, teman ku yang sudah ku kenal dari taman kanak-kanak


dan pindah dari SMP bersekolah di tempat yang sama denganku. Hal
ini sangat tidak terbayangkan, sampai-sampai aku agak kaget
melihatnya yang sudah memakai kacamata. Akhirnya kami lebih
sering mengobrol dan kami pun berjanji tidak akan melupakan satu
sama lain. Walaupun kami sudah berkuliah dan berjauhan.

Ia hanya meminta satu hal padaku, yaitu jangan pernah berhenti


belajar dan jadilah sosok ahli matematika yang hebat di esok harinya.
Aku hanya bisa tertawa mendengarnya karena ia masih ingat kalau
aku pernah bilang padanya dulu waktu masih di taman kanak-kanak ,
kalau aku ingin menjadi ahli matematika.

Pada saat tahun kedua ku di SMA, aku dapat menjalani semuanya


dengan lancar dan tenang seperti biasanya. Walaupun sifat
pendiamku masih tidak bisa di ubah.

Dan akhirnya pada tahun ketiga, aku mendapat kelas MIPA 1 lagi.
Namun, murid-murid di kelas itu banyak yang belum ku kenal. Pada
akhirnya aku perlahan-lahan mulai akrab dengan teman-teman
sekelasku.
Seiring berjalannya waktu aku semakin merasakan kenikmatan
anugerah Tuhan Yang Masa Esa, sehingga terpikir di dalam otakku
dan diikuti dengan niat di dalam hati, aku memutuskan untuk
berusaha lebih keras lagi. Dalam memperjuangkan segala yang
kuinginkan dan yang ku impikan, karena aku tidak bisa diam saja
menerima rasa sakit yang hidup berikan padaku.
Tentu saja aku akan berusaha mengejar dan mendapatkan
kebahagiaanku baik itu di dunia maupun akhirat!

Anda mungkin juga menyukai