Anda di halaman 1dari 3

BAB I

Nama Cerpen : TIGA KOTA

Judul Cerpen : Rembang, Yogya, Gunung Kidul

Pengarang : Nugroho Notosusanto

Penerbit : Balai Pustaka

Seri BP : No. 2077

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1993

Jumlah Halaman: 76 Halaman, cetakan 6

No. ISBN : 979 – 407 – 244 – 3

BAB II
 RANGKUMAN ISI BUKU
. Kumpulan cerpen Nugroho Notosusanto “Tiga Kota” menggambarkan peristiwa-peristiwa setelah

kemerdekaan. Maksud dari Tiga kota adalah cerpen ini terdiri dari tiga judul cerpen yang berbeda latar.

Ketiga judul cerpen yaitu Rembang, dengan sub judul : Mbah Danu, Pengantin, dan Tayuban. Judul

cerpen kedua adalah Yogya, dengan sub judul : Gunung Kidul dan Jeep 04 – 1001 Hilang. Judul cerpen

yang terakhir yakni, Jakarta, dengan sub judul : Lagu, Vicker Jepang, Puisi, dan Kemayoran 1954.

1. REMBANG
 Mbah danu menceritakan tentang masyarakat kota Rembang yang masih percaya pada hal
yang tahayul daripada hal yang modern.
 Pengantin menceritakan tentang perjodohan yang sangat mengikat, bahkan untuk
mempertahankan harkat martabat seseorang bisa mengorbankan apapun termasuk masa
depan anak yang belum layak menjalani sebuah bahtera pernikahan.
 Tayuban, pada zaman sekarang ini akan terasa aneh, namun itulah yang terjadi bagaimana
pangkat memiliki pengaruh kekuasaan yang sangat tinggi, bahkan menjadikan manusia
layaknya tidak bermartabat dibalik pangkatnya sekalipun.

2. YOGYA
 Gunung Kidul,menceritakan tentang di era pra kemerdekaan, bagaimana kesulitan-
kesulitan mendera, kelaparan menyengsarakan warga miskin, bahkan hanya untuk mencari
pengganjal perut saja harus menaruhkan nyawa.
 Jeep 04 – 1001 menceritakan tentang bagaimana para pemuda bangsa menjadi pejuang
militer dalam mengabdi kepada negara untuk mengusir penjajah, sampai rela
meninggalkan sanak keluarga, apalagi jika kehidupan sanak keluarga itu juga menderita
dalam kubangan kemiskinan.
3. JAKARTA
 Lagu, Menceritakan bagaimana kecintaan seorang ibu yang begitu takut kehilangan
anaknya, kecintaan anaknya bermain piano membawa dia untuk belajar di luar kota dan
dibiayai oleh orang kaya yang baik hati ingin menyekolahkan Maman, anak lelaki itu. Tapi
lama kelamaan ibunya terlihat sedih dan ingin selalu bersama anaknya.
 Vicker Jepang, menceritakan pada zaman itu martabat adalah segala-galanya. Anak pun
dibiarkan hidup sengsara demi tetap menjaga nama harga diri.
 Puisi, menceritakan bahwa kehidupan yang keras pada zaman pemerintahan orde lama
sekitar tahun 1945-1968, masa pra kemerdekaan. Sastra menjadi penawar kegundahan.
 Kemayoran 1954, menceritakan sebuah kecelakaan pesawat yang terjatuh di Singapura
dengan mengambil sisi orang ketiga yang menyaksikan sebelum terjadi kecelakaan
tersebut ada seorang ayah yang berpisah dengan anak yang masih kecil dan istrinya untuk
pergi bertugas dan menjanjikan akan kembali, tapi esoknya bukan menunggu kedatangan
yang membahagiakan malah menunggu jasad ayah yang meninggal karena kecelakaan
pesawat.

 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN


Keunggulan dan kelemahan cerpen ini adalah pengungkapan gaya bahasa yang
sederhana, tidak terlalu berprosa namun bahasa yang ditemukan cukup sulit.
 MANFAAT BAGI PEMBACA

Setelah membaca novel ini saya dapat menyimpulkan, cerpen ini layak terbit untuk
masyarakat. Banyak nilai-nilai yang membangun mentalitas masyarakat. "Merupakan pelukisan
yang jujur dan menyentuh mengenai penyakit-penyakit yang melekat dalam masyarakat di awal-
awal tahun kemerdekaan. Suatu pelukisan yang mengacu ke masa depan."

Anda mungkin juga menyukai