Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kegiatan Membaca Buku

Judul Buku : Be Calm Be Strong Be Grateful

Pengarang : Wirda Mansur

Penerbit : KataDepan

Kota Terbit : Depok, Jawa Barat

Kegiatan Prabaca

Nomor Pertanyaan Sebelum Membaca Buku


1. Apa yang dimaksud dengan impian menurut penulis?
2. Apa yang sebenarnya kita perlukan dalam hidup?
3. Mengapa kita perlu bermimpi?
4. Bagaimana cara kita meraih mimpi?
5. Apa yang menghambat kita dalam meraih mimpi?

Kegiatan Pascabaca

1
Nomor Bab/Subbab/Bagian Butir-Butir Penting/Menarik
1. Pendahuluan Di buku gue sebelumnya, Reach Your Dreams, gue
menjelaskan beberapa hal tentang impian. Bahwa,
nothing is impossible, asal kita punya Tuhan. Gue
pernah bilang, “Kalau kita punya impian , lalu belum
sampai tahap diomongin sama orang, dinyinyirin,
diremehin, dijatohin, di’alaaaah’-in, dan di di di
yang lainnya. Artinya impian kita belum gede.
Gedein aja. Expand, enlarge. Yang penting yakin.”
2. Pengertian Buku yang berjudul “Be Calm Be Strong Be
Grateful” ini merupakan buku karya Wirda Mansur
yang berisi motivasi untuk para pembaca
khususunya remaja tentang masalah hidup. “Be
Calm ; sabar itu adalah bakat terbesar, bakat
sesungguhnya. Be Strong ; apapun masalah yang
sedang kia hadapi, don’t give up!. Be Grateful ;
bersyukur adalah kunci terpenting dalam hidup.”
Begitulah penuturan Wirda mendefinisikan judul
buku tersebut.
3. 3/Never Stop Impian itu soal keberanian. Berani ngucap, berani
Dreaming,OK?/1 ngomong, berani yakin. Nggak semua orang, Allah
beri keberanian seperti itu. Nggak semua orang
berani. Malah jangan-jangan, beraninya cuma
nyinyir doang nih, hehehe. Orang tuh ya, kalau udah
namanya komentar, kadang suka kaga mikir dah, itu
bakalan nyakitin orang atau enggak, yang penting
mah dia ngomong apa yang ada di benak dia.
Bangun impian lo mulai sekarang. Bikin diri lo sibuk
sama impian lo, goals lo, cita-cita lo, apa yang lo
tuju, doa, pikirin caranya gimana, yakin, lakuin.
Sehingga lo sampai nggak punya lagi waktu, untuk
ngurusin impian orang. Sebab apa? Sebab ELO,
udah disibukkan dengan tujuan lo sendiri. Impian
itu, yang jauh dari kenyataan. Jika kita hanya melihat

2
apa yang nyata, hanya melihat kenyataan, ya pahit,
Bos. Pahit. Kenyataan itu, pahit. Makanya gue
sangat bersyukur, sebab ada “Dreams”, yang bisa
mengubah rasa pahit itu jadi manis.
4. 3/Never Stop Dreaming, Kalau kamu punya mimpi “Ih, gue pengin, deh, bisa
OK?/ 2 kuliah di UI,” itu namanya bukan mimpi. Ubah lagi
kalimatnya, “Gue pengin jadi rektor UI!” Itu baru
mimpi. Jangan gampang bikin kata-kata the loser
seperti itu, yah, Sayang…. Nggak ada yang nggak
mungkin, kok, buat Allah. Kamu juga pasti lebih
hebat.
Tapi, Wirda, kalau mimpinya terlalu ketinggian,
terus nggak tercapai, itu bikin nyesek hati.
Wah, eggak, dong. Nggak ada kata “tapi” dalam
bermimpi. Kalau masih ada kata “tapi” artinya kita
belum yakin. Padahal, di dalam ilmu “dream” itu,
ada yang namanya “believe”. Jadi, dream, believe,
and make it happen. Itu aja cukup nggak? Enggak,
dong. Nggak usah khawatir, masih ada Allah. So
ruusnya ditambah lagi nih, jadi: dream, pray,
action.
Salah nggak, sih, bermimpi terlalu tinggi? Nggak
salah. Mimpilah setinggi langit, kalau jatuh, palingan
jatuhnya di awan. Malah, harusnya kita bermimpi
setinggi mungkin. Orang- orang sukses itu bias
sukses karena mereka punya impian dan mereka
mengejarimpian mereka dengan mati-matian.
5. 3/Never Stop Dreaming, Apapun impian kita, libatkan Allah di dalamnya.
OK?/ 3 Sesuatu itu terjadi atas izin Allah. Dan, kalau udah
sukses, jangan lupa sama yang Maha Menyukseskan.
Aku mau banget dan yakin bisa masuk sekolah yang
bagus banget dengan NEM yang tinggi. Tapi, dari
sekolahku, nggak ada yang pernah sampai dapat
nilai NEM setinggi itu. Kalau dipikir-pikir, susah

3
juga, kak. Nilaiku lagi down banget. Bagaimana
cara supaya aku bisa yakin lagi?
Kalau kamu mau sesuatu, kamu harus berjuang
untuk itu. No matter what happen, Bro. Ada
rintangan, sikat aja. Kamu harus buktiin kalau kamu
bisa dengan bersungguh-sungguh.
Gue suka mengkhayal bisa sukses seperti orang-
orang. Tapi, setelah gue lihat niai rapor, gue jadi
down. Apa iya gue bisa jadi orang sukses?
Ya, makanya jangan lihat nilai rapor. Lihatnya ke
Allah aja. Apa pun yang nggak mungkin, semua
mungkin bagi Allah. Apa pun yang terlihat nggak
bisa, semuanya mudah bagi Allah.
6. 3/Never Stop Dreaming, Wir,gimana kalau mau masuk pesantren tahfizh, tapi
OK?/ 4 biayanya nggak cukup? Kasihan juga orang yang
tekadnya kuat, tapi terhalangi masalah biaya.
Dimana ada niat, di situ ada jalan. Dimana ada
ikhtiar, di situ ada jalan keluar. Jika tetap
menuhankan uang, hidup bakal terus-menerus
ketergantungan sama uang. Gue nggak bilang, kita
nggak butuh uang. Tetap, realistislah. Kita tetap
membutuhkan uang untuk keperluan hidup. Tapi,
bukan berarti kita menomorsatukan uang. Jangan
sampai uang jadi segalanya. Dan, Allah jadi yang
kedua setelah uang. Allah pasti ngasih kalau kita
minta.
Keberhasilan bukan berpatok dari sekolah apa
enggak. Yo, memang, menuntut ilmu itu perlu. Kita
juga kudu punya bekal buat masa depan dan
membangun hidup. Masing-masing orang
mempunyai jalan tersendiri buat menggapai
impiannya.
7. 3/Never Stop Dreaming, Intinya mah gini. Minta aja sama Allah. Allah nggak
OK?/ 5 mungkin nggak ngasih.

4
Papah gue bilang, hidup ini tuh cuma butuh hal
berikut ini.
1. Dekat sama Yang Maha menghidupkan
(Allah Swt).
2. Amalin Al-quran.
3. Kuasain bahasa dunia dan matetmatika.
4. Kerja keras, usaha, tekun, disiplin.
5. Bersosialisasi (catatan penting: usahakan
menyapa sebelum disapa).
6. Dan ini yang paling penting: “pengalaman”.
Ya, karena pengalaman mengajarkan banyak
hal.

Kesimpulan :
Menurut saya buku ini sangat memotivasi para pembaca khususnya remaja seperti saya. Buku
ini memberikan pelajaran hidup bagi remaja, yang mana mengajarkan kita untuk tetap sabar,
kuat dan selalu bersyukur. Buku ini juga memotivasi remaja untuk sukses terutama bab yang

5
saya bahas di atas yaitu Never Stop Dreaming, Ok?. Yang mana penulis menceritakan
tentang impiannya dan memotivasi para pembaca untuk bermpimpi setinggi-tingginya. Buku
ini juga dikemas dan ditata dengan sangat baik sehingga pembaca tidak bosan membacanya,
terutama cover yang menarik bagi pembaca khususnya remaja putri. Bahasa yang digunakan
juga mudah dimengerti dan menggunakan bahasa sehari-hari sehingga kita yang membacanya
pun enak seperti berinteraksi dengan si penulis. Dengan membaca buku ini kita jadi
termotivasi untuk menata hidup kita dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Mansur, Wirda. 2017. Be Calm Be Strong Be Grateful. Jakarta: KataDepan

Anda mungkin juga menyukai