Anda di halaman 1dari 3

Identitas Buku

Judul Buku : Happy Ending-ku

Pengarang : Cora Pandu A

Penerbit : Media Pressindo

Tahun Terbit : 2013

Jumlah Halaman : 127 halaman

Bahasa : Indonesia

Sampul : Krem, Merah, Kuning, Biru, Ungu Gambar 1.1


Sampul Buku

1) Novel ini ditulis oleh Cora Pandu Aslamic, pemuda kelahiran Bengkulu, 25 Februari 1991.
Kemudian merantau ke tanah Jawa untuk melanjutkan studi di salah satu universitas negeri
di Jawa Tengah dan menggapai cita-citanya yaitu menjadi penulis terkenal serta penulis
skenario film layar lebar. Hobi Cora membaca dan menulis, akan tetapi ia memiliki hobi
yang sangat digemari yaitu traveling karena kecintaannya terhadap alam. Novel yang
pernah ditulis: Once Upon a Time in Jogja (Andi Publisher, 2011) dan Nocturnal (De Teens,
2013). Antaloginya antara lain, Hantu Obesitas (Diva Press, 2013) dan Traveling Note
Competition (Diva Press, 2013)

2) Novel ini menceritakan seorang gadis cantik yang memiliki bentuk wajah oval dengan kulit
wajah tanpa noda, hidung mancung, bibir ranum, alis mata tebal, plus rambut hitam yang
tebal sebatas pinggang. Gadis tersebut bernama Jessilyn, seorang mahasiswi berprestasi
yang selalu meraih IPK cumlaude di salah satu kampus di Yogyakarta yang mempunyai
sifat cukup unik yaitu, menilai karakter seseorang berdasarkan golongan darah. Sifat aneh
Jessilyn menilai seseorang berdasarkan golongan darah didapatkan semenjak SMA
karena saat itu ia mempunyai teman akrab yang merupakan siswa pindahan dari Jepang
yang bernama Miwa. Jessilyn banyak mendengar cerita Miwa soal keunikan darah
manusia. Orang-orang Jepang lebih suka menebak karakter dan jodoh seseorang
memakai golongan darah. Di Jepang, golongan darah sangat mempengaruhi kehidupan,
sifat, dan karir seseorang. Dalam dunia kerja, orang dengan golongan darah O dan A
memiliki posisi tertinggi di kantor, sementara AB adalah yang terendah. Di dalam
pergaulan, golongan darah O yang paling punya banyak teman dan paling berbakat
menjadi pemimpin. Sebaliknya, golongan darah AB yang paling tidak berbakat memimpin,
tertutup dan sulit untuk diajak bekerja sama. Mulai saat itu, mindset Jessilyn tentang
mencari cowok haruslah bergolongan darah O.
3) Cowok bergolongan darah O yang sangat dicintai Jessilyn adalah Ben, mereka kenal saat
menjadi pemimpin perlawanan terhadap kekerasaan masa OSPEK di kampus. Berawal
dari sana, Jessilyn mulai simpati dengan sosok Ben. Mereka sering dipertemukan dalam
kegiatan kampus, karena hal itulah perlahan-lahan mereka mengutarakan perasaannya
masing-masing dan akhirnya menjalin hubungan. Akan tetapi, hubungan itu harus berakhir
karena Ben memutuskan hubungan tanpa sebab saat usia pacaran mereka menginjak dua
bulan.

4) Jessilyn tidak terima hubungan mereka berakhir dan tidak bisa melupakan Ben. Irin dan
Meli sahabat Jessilyn sering mengenalkan cowok untuk menggantikan sosok Ben kepada
Jessilyn tetapi ia selalu menolak karena cowok yang dikenalkan bukan cowok bergolongan
darah O. Suatu hari ada cowok tidak dikenal yang menghampiri Jessilyn dengan
sahabatnya di sebuah café untuk meminjam uang kepada Jessilyn karena lupa tidak
membawa dompet. Cowok itu bernama Zaky bergolongan darah AB yang dinilai Jessilyn
sebagai cowok Aneh.

5) Ternyata Zaky merupakan teman satu fakultas dengan Jessilyn dan saudara sepupu Ben
yang pernah tinggal serumah dengan Ben. Seiring berjalannya waktu, Jessilyn dan Zaky
berteman akrab bahkan Jessilyn sering meminta bantuan kepada Zaky agar Ben dapat
kembali dengannya, padahal Zaky menyimpan rasa terhadap Jessilyn akan tetapi Zaky tau
cowok yang dicintai Jessilyn adalah Ben seorang diri yang bergolongan darah O, bukan
dirinya cowok bergolongan darah AB yang menurut Jessilyn adalah cowok yang susah
ditebak dan ceroboh.

6) Suatu hari, Ben datang ke kos Jessilyn mengajak balikan. Jessilyn pun dengan senang hati
menerima Ben kembali walaupun awalnya ia mengungkapkan kekesalan dirinya kepada
Ben karena telah meninggalkan dirinya tanpa sebab. Selama seminggu setelah balikan,
Ben tidak memberi kabar ke Jessilyn dan membuat ia merasa khawatir. Karena
kekhawatirannya itu, Jessilyn ke rumah Ben untuk mengetahui kabarnya. Akan tetapi, ia
mendapati Ben yang sedang bermesraan dengan cewek bernama Cindy di kamarnya.
Jessilyn langsung meninggalkan rumah Ben dan menceritaakan kejadian ini kepada Zaky.
Zaky tidak terima mendengar cewek yang sangat dicintainnya disakiti oleh saudaranya
sendiri. Ben akhirnya menceritakan alasan ia melakukan hal ini karena ia divonis leukimia
myeloid kronis yang akan menggerogoti nyawanya. Ben tidak ingin bila Jessiyln harus
kehilangan dirinya dengan kondisi ia meninggal dunia. Maka dari itu, ia melakukan hal
sebodoh itu agar Jessilyn membenci dan melupakan dirinya.

7) Zaky mengajak Jessilyn jalan-jalan ke Malang agar Jessilyn bisa melupakan kejadian yang
menimpa dirinya. Sesampainya di Malang, Zaky mendapat kabar kalau kondisi Ben kritis
dan dirawat di rumah sakit. Mereka memutuskan untuk kembali ke Jogja dan langsung ke
RS Sardjito Yogyakarta tempat Ben di rawat. Melihat kondisi Ben, saat itu juga Jessilyn
memaafkan Ben dan melupakan semua kesalahannya. Kondisi Ben yang semakin
memburuk membuat ia harus di rujuk ke salah satu rumah sakit di Singapura. Selama Ben
dirawat di Singapura, batang hidung Zaky tak nampak dihadapan Jessilyn karena mereka
berjanji dalam hatinya masing-masing tidak akan bertemu sebelum Ben dipastikan
sembuh. Padahal Jessilyn sangat merindukan Zaky dan sudah mencintainya.

8) Ben dinyatakan positif sembuh dari penyakitnya. Ia menemui Jessilyn di kosnya untuk
mengucapkan terima kasih dan diantar oleh saudara sepupunya Zaky, tetapi Zaky hanya
di mobil tidak ikut menemui Jessilyn. Jessilyn sudah tidak mencintai Ben, Ben pun juga
sama karena ia melihat kalau Jessilyn dan Zaky saling suka dan membiarkan Zaky
mendapatkan Jessilyn. Sejak saat itu Zaky yakin, cepat atau lambat, suatu hari nanti
cintanya dan cinta Jessilyn akan berakhir bahagia. Just a happy ending!

9) Kelebihan dari novel Happy Ending-ku ini adalah bahasa dalam novel ini mudah dipahami
karena menggunakan bahasa sederhana yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Pada awal dan akhir bab juga terdapat informasi tentang golongan darah baik secara
ilmiah atau karakter masing-masing golongan darah. Judul Happy Ending-ku juga
membuat pembaca tertarik dan penasaran dengan isi novel ini.

10) Kelemahan dari novel Happy Ending-ku terletak pada bagian akhir dari kisah novel ini yang
tidak memberikan jawaban bagaimana hubungan Jessilyn sekarang dan siapa
pasangannya. Alur novel ini campuran dan tidak ada keterkaitan setiap babnya sehingga
cukup sulit untuk dipahami.

11) Novel Happy Ending-ku ini seharusnya pada akhir cerita lebih diperjelas lagi bagaimana
akhir kisah cinta Jessilyn sehingga tidak membuat pembacanya bingung dan penasaran,
kecuali kalau novel ini ada kelanjutannya atau berseri.

12) Amanat yang dapat diambil dari novel Happy Ending-ku ini adalah kita tidak boleh menilai
seseorang berdasarkan prediksi atau spekulasi kita sendiri sebelum mengenal orang
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai