Anda di halaman 1dari 3

JUMPA BAKTI dan GEMBIRA

Namaku Kholifah Suhadak Tulloh dan bisa dipanggil Kholifah. Aku akan bercerita tentang
pengalamanku ketika smp. 3 tahun yang lalu tepatnya saat aku berumur 14 tahun dan duduk di kelas
8 smp. Aku bersekolah di SMP Negeri 1 Gemolong, sekolah yang cukup favorit di daerahku. Saat smp
aku mengikuti ekstrakurikuler PMR(Palang Merah Remaja) sejak kelas 7 sehingga saat kelas 8 aku
sudah menjadi pengurus organisasi PMR di sekolahku. Dan kebetulan juga aku menjadi ketua umum
PMR di sekolahku itu. Waktu itu ada suatu lomba yang bernama JUMBARA (jumpa bakti dan
gembira) yang diadakan oleh PMI Kab. Sragen. Lomba tersebut diadakan selama 3 hari 2 malam di 
SMK N 1 Kedawung dan sekolah kami berencana untuk mengikuti lomba tersebut. Karena aku
menjadi ketua umum organisasi PMR di sekolahku maka aku bertanggung untuk semua persiapan
yang akan dilakukan. Waktu untuk persiapan kurang lebih 3 bulan. Dan 3 bulan adalah waktu yang
cukup untuk kami mempersiapkan segala kebutuhan yang dibutuhkan. Langkah pertama yang kami
ambil setelah memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut yaitu kami membuat proposal kepada
sekolah untuk menanggung semua biaya yang dibutuhkan dalam persiapan lomba tersebut. Sangat
bersyukur karena pembina dan guru-guru yang lainnya sangat mendukung kegiatan kami. Sehingga
proposal dengan sangat mudah disetujui oleh kepala sekolah. Setelah proposal sudah disetujui maka
kami langsung mengadakan rapat untuk membahas semua kebutuhan yang diperlukan. Termasuk
memilih peserta lomba, kebutuhan logistik, kebersihan, dll.

Setelah persiapan yang sudah berjalan 2 bulan kami dibantu oleh kakak kelas kami untuk
mematangkan peserta lomba agar betul-betul siap untuk mengikuti lomba tersebut. Tidak lupa guru-
guru dari sekolah kami juga membantu menyiapkan peralatan seperti tenda, gapura, meja, kursi, dan
lain-lain. Kami sangat bersyukur karena persiapan kami sudah selesai tepat pada waktunya. Hari
pemberangkatan pun tiba. Kami berangkat pukul 7 pagi menggunakan bis yang disewa oleh sekolah
kami. Kami memasukkan semua peralatan yang sudah kami siapkan ke dalam bus tersebut. Tempat
lomba dengan sekolah kami cukup jauh. Kurang lebih 1 jam perjalanannya. Sesampai di tempat
perlombaan kami langsung bergegas menata tempat kami. Seperti mendirikan tenda, membuat
pagar, mendirikan gapura, dan menyiapkan keperluan lainnya.

Hari pertama kami mengikuti upacara pembukaan yang diadakan di lapangan. Semua peserta
mengikuti upacara tersebut dengan hikmat. Kemudian kami langsung pergi ke tempat lomba masing-
masing. Aku yang menjadi ketua umum mengikuti workshop kepengurusan bersama sekretaris dan
bendaharaku. Disana aku diberi materi mengenai kepemimpinan, cara menjadi seorang pemimpin
yang baik, dan mengenai materi kepengurusan lainnya. Di penghujung materi kami disuruh
presentasi mengenai program kerja  PMR yang ada di sekolah kami. Walaupun sedikit gugup tapi
kami bisa mempresentasikan program kerja kami yang telah kami siapkan dengan baik. Setelah
presentasi kami kembali ke tenda kami dan beristirahat. Tak lupa kami bertanya ke teman kami
mengenai lomba yang mereka ikuti. Ada teman kami yang lomba cerdas cermat dan masuk ke babak
final. Kami sangat senang dan mendukung dia agar belajar materi lebih giat lagi.

Saat malam hari diadakan lomba pentas seni. Kami akan menampilkan sebuah teater yang berjudul
"Rama dan Shinta". Sayang sekali teman kami yang akan tampil ada yang sakit. Mendengar kabar
tersebut kami langsung memikirkan cara untuk mengatasinya. Hampir 1 jam kami berpikir dan
sangat khawatir jika tidak jadi tampil. Akan tetapi ada teman kami yang memberikan masukan agar
merubah jalan cerita agar tokoh yang diperankan oleh teman saya yang sakit itu ditiadakan. Tanpa
berpikir panjang kami menyetujuinya dan langsung berlatih. Dengan bantuan dari kakak kelas kami,
kami menghabiskan waktu sore sampai malam untuk berlatih teater. Ada rasa kekhawatiran karena
waktunya sangat mepet. Kami berlatih sekuat tenaga agar bisa menampilkan penampilan yang
bagus. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 18.30 dan akhirnya kami bisa menyesuaikan perubahan
alur cerita. Waktu yang sangat mepet karena acaranya dimulai pukul 19.30. Setelah latihan selesai
kami langsung bergegas mengganti pakaian kami dan langsung menyiapkan properti. Tetapi kami
tidak sempat untuk makan karena waktunya sangat mepet. Kami menyiapkan properti sembari
menunggu giliran kami dipanggil.

Dan akhirnya giliran kami pun tiba. Aku memimpin teman-temanku untuk naik ke atas panggung lalu
menyapa penonton. Saat naik ke panggung perasaanku sangat gugup. Sangat khawatir kalau nanti
aku tidak bisa memerankan peranku dengan baik. Tetapi aku melihat wajah pembinaku di antara
wajah penonton, wajah yang penuh dengan harapan. Karena itu aku langsung memantapkan
mentalku dan akhirnya aku sudah tidak gugup lagi. Dengan perasaan senang bercampur lega kami
turun dari panggung. Kami berhasil tampil sesuai harapan, kami sangat senang sekali. Setelah itu
kami langsung menuju tenda kami dan makan malam.

Keesokan harinya kami melakukan senam pagi bersama di lapangan. Kami mengikuti dengan
semangat. Setelah senam kami kembali ke tenda untuk sarapan dan mandi. Kemudian kami kembali
ke tempat lomba kami masing-masing. Tak lupa aku menyemangati temanku yang akan masuk
babak final lomba cerdas cermat. Aku berharap dia bisa juara 1. Lalu aku kembali ke workshop
kepengurusan. Materi hari ini kami disuruh membuat kelompok dan mendiskusikan suatu masalah
bersama dengan kelompok tersebut. Tak lupa setiap kelompok juga disuruh membuat yel-yel. Hal ini
dilakukan untuk melatih kekompakan. Setelah kelompok kami mempresentasikan hasil diskusi dari
kelompok kami, aku kembali ke tendaku. Jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Aku menunggu
temanku kembali dari lomba cerdas cermat. Setelah 15 menit aku menunggu akhirnya dia kembali.
Dari kejauhan wajahnya cemberut, aku sudah menduga akan diberi kabar yang kurang enak. Dan
benar saja, saat aku tanya dia mengatakan bahwa dia hanya mendapat juara kedua. Tapi aku sudah
bangga kepadanya tak lupa aku mengapresiasi dia dan menyemangatinya. Saat malam hari kami
menonton pentas seni dari sekolah lain. Sangat menyenangkan dan sangat istimewa di hati kami
karena itu adalah malam terakhir kami berada di tempat itu.

Keesokan harinya yaitu hari ketiga, kami sudah tidak ada lomba lagi. Kami hanya tinggal menunggu
pengumuman juara. Sekitar pukul 08.00 kami berkumpul di lapangan untuk upacara penutupan
sekaligus pengumuman juara. Kami mengikuti upacara dengan khidmat dan menunggu
pengumuman juara lomba dengan hati yang berdebar-debar. Dan hasilnya kami mendapatkan
peringkat pertama. Kami langsung berteriak kesenangan ada teman kami yang menangis tak kuasa
menahan air matanya karena telah berjuang selama ini dan berhasil. Aku pun sedikit meneteskan air
mata. Tapi langsung aku usap karena malu dilihat teman-temanku. Lalu temanku maju ke depan
untuk mengambil piala dan hadiah nya. Kenapa tidak aku? Padahal aku ketua umumnya. Tidak, aku
mempersilahkan temanku untuk maju ke depan dan aku lebih memilih menunggu di belakang
bersama teman-temanku yang lain. Setelah upacara selesai kami menyempatkan berfoto dengan
piala dan juga pembina kami. Pengalaman yang sangat berharga. Lalu kami membereskan tenda
kami dan mengangkut semua barang-barang kami ke bis yang sudah menunggu kami di parkiran.
Sampai jumpa lagi SMK N 1 Kedawung, terima kasih atas pengalamannya. Lalu kami pulang menuju
sekolah kami dengan perasaan senang, bahagia, dan gembira. Banyak sekali pelajaran yang aku
dapatkan setelah mengikuti lomba ini. Pelajaran mengenai menjadi seorang pemimpin,
kekompakan, menghargai antar teman, berpikir kritis saat dibutuhkan, dan menjadikan aku menjadi
pribadi yang percaya diri.

ANALISIS

Struktur:

1. Orientasi : paragraf 1

2. Pengungkapan peristiwa : paragraf 2

3. Menuju konflik : paragraf 3

4. Klimaks : paragraf 4

5. Resolusi : paragraf 5

Kebahasaan:

1. Konjungsi temporal

Contoh: Setelah proposal sudah disetujui maka kami langsung mengadakan rapat untuk membahas
semua kebutuhan yang diperlukan.

2. Kata kerja mental

Contoh: Hampir 1 jam kami berpikir dan sangat khawatir jika tidak jadi tampil.

3. Kata kerja kalimat tidak langsung

Contoh: Dan benar saja, saat aku tanya dia mengatakan bahwa dia hanya mendapat juara kedua.

4. Kalimat lampau

Contoh: 3 tahun yang lalu tepatnya saat aku berumur 14 tahun dan duduk di kelas 8 smp.

Anda mungkin juga menyukai