Anda di halaman 1dari 24

MEMILIH DI ANTARA PILIHAN UNTUK

TIDAK MEMILIH

Di awal tahun 2018 tepatnya tanggal 15 januari dia Marshelia Shabila

yang biasa dipanggil Bila akhirnya lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 4 Jakarta dengan jumlah nilai tertinggi se-Ibu Kota. Ia bangga akhirnya ia

lulus dari sekolah, dan setelah lulus disinilah aku mulai menghadapi sebuah

kenyataan, sebuah kehidupan yang sesungguhnya.

Setelah ia mendapatkan surat kelulusan dari sekolah, selang satu minggu acara

perpisahan kelas XII pun dimulai. Saat itu, dia benar-benar bingung dengan

keadaan. Entah harus bahagia karena ia sudah lulus atau harus sedih karena ia

akan berpisah dari anak-anak kelas yang nakal tapi solidaritasnya tinggi.

Ya ....

Bila sedih karena selama 3 tahun ia dan mereka membangun sebuah persahabatan,

membangun sebuah keluarga dengan penuh suka duka yang sekarang akan

berpisah. Ia akui bahwa mereka orang paling rese, paling nyebelin, tapi ia nyaman

dekat mereka. Dan sekarang ia dan mereka harus berpisah. Sungguh ia tidak

sanggup untuk kenyataan yang pahit ini.

Banyak sekali kenangan ia sama mereka yang menemani ia berjuang di

sekolah ini. Kenangan yang tak akan pernah hilang bahkan ia lupakan. Selain

dengan kenangan mereka, terselip juga sosok seseorang yang mampu mengubah

keadaan gelap menjadi suram yaitu seseorang teman, yang awalnya menjadi

teman kelas dan sekarang menjadi mantan isi hari ia adalah Beji Saputra.
Bila pernah memiliki hubungan yang spesial dengan Beji, tapi sayang Bila

dan dia bertahan hanya 7 bulan. Selama 7 bulan ia dan dia selalu bersama, tiap

hari tiap saat tiap detik Bila berjuang untuk dapat membahagiakan dia tapi

nyatanya dia tidak membahagiakan Bila bahkan ia pergi ninggalin dan ia memilih

senior di sekolah yaitu Fitriani.

Bila ingat betul .....

Saat itu dia ninggalin Bila dan memilih yang lain ketika sedang ujian

semester 4 di sekolah.

Bila tegar dengan kenyataan ini, ia mencoba bangkit dari masa lalu yang suram.

Dengan susah payahnya Bila berusaha mencoba bersikap tegar, mencoba

mengikhlaskan dia dan mencoba untuk melupakan dia. Melupakan segal

akenangan bersamanya melupakan masa-masa indahnya.

Sangat sulit betul ketika ia harus menghadapi kenyataan itu, kenapa?

Karena melupakan seseorang itu tidak mudah apalagi orang yang kamu cintai

teman kamu sendiriyang setiap hari ketemu, yang tiap hari melihat sosoknya.

Tapi dengan tekad yang bulat akhirnya Bila bisa melupakannya, Bila bisa

merelakannya dengan orang lain, bahkan Bila bisa menganggap dia sebagai teman

kembali dan bukan menganggap sebagai mantan kekasih. Bila pun berusaha

bersikap biasa saja seolah-olah ia tidak mengenal dia begitu banyak dan ia pun

begitu kepada Bila.

Sesudah perpisahan itu, Bila mencoba daftar di slah satu universitas paforit

yaitu Universitas Indonesia yagn berlokaso di Bandung. Bila mengambil jurusan

keguruan SLB. Bila pun diterima di UPI ia juga mengikuti jalur beasiswa dengan
mengajukan surat pendaftaran itu dan Alhamdullilah Bila. Lolos dari mendapat 2

beasiswa sekaligus yaitu bidikmisi dan BUMN.

Pada pertengahan tahun .....

Bila mulai kuliah keguruan sambil kerja di salah satu toko, setiap minggu

ia kuliah Cuma 4 hari dan sisanya Bila ambil buat kerja di toko. Sungguh banting

tulang sekali diri ia ini.

Dalam proses menempuh pendidikan S1 itu, Bila merasa banyak sekali

perubahan di dalam hidup ini. Mulai dari aku daftar PTN sendiri, cari kost sendiri,

cari kerja sendiri, hingga daftar bidikmisi pun Bila sendiri. Tapi ia suka dengan

hidup kayak gini, karena Bila suka merasa lebih baik da merasa menjadi pribadi

yang mandiri, pribadi yang tidak manja.

Bila sadar ...

Bila bisa diterima seperti ini ada sebagian orang yang sangat berarti dan

menjadi pendukung dibalik semua ini.

Ya ...

Mereka adalah kedua orang tuanya, kakaknya, keluarganya teman dan

sahabatnya, gurunya dan satu lagi sosok seseorang yang selalu mendukung,

mensuport dan menjadi teman disegala cuaca ia adalah Eriandani yang biasa ia

panggil Dani.

They are perpect for me ....

Dari awal bila kenal Dani, Bila merasa orang yang paling beruntung.

Karena ketikan ia berada di samping dia, ia merasa nyaman. Tapi anehnya dari
mulai kita dekat sampai sekarang ini ia tidak bisa memberi hatiku sepenuhnya

unutk dia padahal bisa dikatakan dia baik kepadanya, dia care dan sayang.

“Bila? Sebenarnya kamu suka sama aku?”

“Ya emang kenapa? Kamu gak suka aku?”

“Aku Cuma mau mastiin saja kalo kamu beneran suka.”

“Kamu gak yakin aku suka sama kamu?”

“Yakin sih, cuman aku sedikit ragu.”

“Kamu adalah orang yang aneh yang pernah aku kenal kamu cuek,

pemalu, tapi kamu sayang sama aku kamu baik banget sam aku dan kamu

berbeda dengan yang lain. Karena denganmu aku lupa bahwa aku pernah

terluka.”

Memang

Cinta tidak bisa dipaksa. Sesuatu yang dipaksa tidak akan baik akhirnya.

Meskipun seseorang itu baik dan segalanya kalo hati kita tidak buatnya untuk

apa?

Cinta tidak bisa dobohongi begitupun dengan hatiku ...

Bila telah berjanji bahwa aku tidak akan menyakiti Dani dan akan selalu menjaga

perasaannya meskipun hati ia tidak sepenuhnya untuk dia, jika kelak ia

menyakitinya hukum aku.

Dan Bila pun tidak akan menyakiti seseorang walaupun dia telah menyakiti ia

dengan berkali-kali.
Benar bahwa cinta tidak memandang apa pun. Sampe sekarang juga Bila tidak

memilih dan menentukan antara dia Beji dan Dani.

Sungguh melupakan mereka salah satu adalah jalan berlubang yang harus ia

tempuh sendirian. Aku tidak mau untuk itu. Karena ia ragu. Ragu unguk memilih.

Orang bilang kita mempunyai pilihan dalam hidup pilih pacar, pilih

pekerjaan, pillih kesenangan bahkan pilihan untuk tidak memilih.

“Kita bisa memilih langkah hidup untuk tetap bahagia”

“Aku gak ngerti Bila.”

“Kita sebaiknya hidup masing-masing Ji.”

“Tapi aku tidak mau.”

Aku tidak punya pilihan lain Ji, aku harap kamu ngertiin aku.”

Waktu pun berjalan

Tempo satu bulan lamanya, ia langsung pergi ke Bandung untuk melanjutkan

pendidikan. Selama 3 hari ia mondar-mandir sana sini cari kostan

“Permisi Pak ... saya Bila, di sini ada kostan yang kosong enggak?”

“Ada. Ini saya yang punya Bapak Agus.”

“Oh gitu. Harganya berapa ya Pak?”

“300 ribu.”

“Tapi saya bisa liat dulu gimana kondisi dan situasinya?”

“Bayar dulu DP nya.”


Bila pun menempati kamar kostan itu. Dan ketika ia masuk kuliah Bila selalu

berjualan baik itu PKL, maupunOnline Shop. Selesai ia kuliah Bila ingin sambil

bekerja. Ya kerja sampingan biar bisa nambah penghasilan.

Hari itu ia ngelamar kerja ke berbagai tempat.

Karena kau lelah belum ada satu pun yang menerima bergegas pulang ke kostan

dengan menunggu angkot lewat.

“Baru pulang kuliah apa kerja?”

(seorang laki-laki menyapaku) dan aku bersikap cuek.

“Di kampung aku tidak sepanas di Bandung.

Bila pergi dari tempat itu karen ia malas berhubungan dengan orang asing yang

tidak jelas.

Keesokkan harinya ....

Waktu itu Bila pulang dari sekolah dengan menaik bus. Dan di dalam bus

ada pengamen yang bernyanyi. Seorang laki-laki duduk di sampingku, ternyata

laki-laki itu adalah laki-laki yang kemarin menyapa ia di halte.

“Kamu mau kemana?”

(lagi-lagi aku mengacuhkan dia)

Tiba-tiba terjadi kericuhan di dalam bus. Yaitu terjadi pencopetan. Bila pun

ditarik oleh seorang laki-laki yang tadi duduk denganku. Kami pun berlari

menyelamatkan diri.

“Kamu gak apa-apa?”

Bila berusaha pergi dari situ. Tapi ia tetap dikejar oleh seorang laki-laki itu

dengan pakaian rapi juga membawa berkas-berkas.


“Kamu tu ya, kalo setiap diajak bicara dijawab dong. Kenapa diam terus?”

“Aku orang paling cuek dan anti berbicara degnan orang asing. Aku kira

kamu penjahat makanya aku selalu menghindar.”

“Sekarang aku bukan penjahat, aku ingin berteman denganmu, boleh?”

“Tentu. Kalo gitu saya pamit pulang dulu.”

“Silahkan.”

Bila pun pulang ke tempat kost itu. Sesampainya di pintu gerbang kostan

ada tetangga kostan yang sedang berkumpul dan bersantai. Ia menemui mereka

dan coba untuk berinteraksi dengan mereka. Lumayan buat nambah-nambah

teman dan bersilaturahmi.

Ditengah percakapan kami, ada satu tetangga yang mengenalkan ia dengan

anaknya dan ada pula satu tetangga yang menawari satu pekerjaan sampingan

sambil kuliah. Bila pun tertarik dengan pekerjaan itu meski hanya jadi asisten

manager di salah satu perusahaan dekat tenpat kost ia. Dan ia mau menjadi asisten

manager asalkan tidak mengganggu mata kuliah saya. Tak terasa satu jam sudah

ia berinteraksi dengan tetangga Bila pun pammit untuk beristirahat dan mandi.

Keesokkan harinya ia diperkenalkan oleh tante Vera (tentangga aku) kepada

manager keuangan di kantor temannya yang bernama Sabrina, dan sekaligus

melamar menjadi asisten manager di kantor tersebut.

Akhirnya ia pun diterima dan bisa memulai kerja hari itu juga.

Tapi Bila tidak langsung kerja karena ia harus beradaptasi dulu dengan dia.
“Hallo, aku Sabrina aku seorang manager di sini. Pekerjaan aku sibuk

banget makanya saya butuh seorang asisten. Semoga kamu betah kerja

dengan saya.”

“Iya siap bu.”

Jangan takut sama saya, saya orangnya baik.”

(aku hanya tersenyum dan mengangguk)

“Kamu kuliah dimana? Ngambil apa?”

“Aku kuliah di UPI mengambil keguruan SLB Bu.”

“Oh bagus sekali.”

“Terima kasih.”

Dia pun diajak ngobrol kesana kemari dan diperkenalkan satu persatu dengan

atasan dan pimpinan perusahaan tersebut. Dan ia senang karena Bila merasa

nyaman padahal baru menginjak satu kali di perusahaan itu. Selain itu, ia

diberitahu tata cara kerja dan bekerja apa saja aku ini.

“Kamu kenapa memilih bekerja sambil kuliah?”

“Aku ingin hhidup mandiri bu, aku ingin dewasa dari pada sepulang kuliah

aku berdiam di kostan sambil main Hp, dengerin lagu, atau klik-klik

mouse ya mending aku kerja bu nambah-nambah pengalaman.”

Sambil tersenyum ....

“Apa kamu gak malu bekerja menjadi seorang asisten manager? Apa kata

teman-teman kamu, keluarga kamu an pacar kamu?”


“Inilah hidup bu, ini keinginanku, selagi itu halal dan bisa membantu

seseorang, asal tidak merugikan orang lain kenap aharus malu. Lagian saya

tidak punya pacar bu. Saya sulit membuka hati.”

“Baik sekali kamu Bila.”

Ya sudah, sekarang sudah pukul 16.00 sudah sore.

Bila cepat pulang besok bisa kerja sama saya. Kalau pagi ia kuliah Bila mulai

kerja jam 1 – 7 malam, tpai kalu pagi ia gak kuliah ia kerja bisa jam 8 – 2 siang.

Bila pulang ke kostan diantar bu Sabrina.

Malam pun tiba ...

Tepatnya pukul 19.00 ia bergegas untuk pergi ke luar untuk mencari makan.

Pada saat itu b ila sedang berjalan sendiri, ada seseorang yang menabrak ia

dengan tidak sengja. Ternyata orang itu laki-laki yang selalu menyapaku di dalam

bis.

“Maaf... maaf ... aku tidak sengaja.”

Bila hanya tertawa kecil.

“Kamu mau kemana malem-malem begini jalan sendirian?”

“Aku mau cari makan.”

“Kebetulan aku juga, gimana kalo kita barengan? Tenang aku gak bakalan

jahat.”

Bila hanya mengangguk. Kita berdua punberjalan menuju nasi goreng terkenal

yang ada di Bandung.

Dia pun memesan nasi goreng 2. Pada saat itu aku dan dia sedang menunggu nasi

goreng sambil melihat keramaian kota Bandung.


“Aku sudah 3x ketemu sama kamu tapi belum tau siapa nama kamu.”

“Nama aku Marshelia Sabila biasa dipanggil Bila.”

“Aku Angga Nugraha. Kamu di sini kerja apa kuliah?”

“Aku kuliah di UPI dengan jurusan PLB

Nasi goreng dusah Bila dan Angga memakannya. Dan masih mengobrol

sana kemari, tak terasa hari sudah begitu gelap ia pun segera pulang ke kostan

agar besok pagi kuliah tidak kesiangan. Bila pun diantar Angga ke kostan.

Rabu pagi tepatnya pukul 07.30 ia sudah berada di bangku kuliah, ia mulai

memasuki mata kuliah yang pertama. Dan di jam istirahat ada bu Sabrina yang

menelpon ternyata dia memberi tahu bahwa kerja hari ini dimulai pukul 16.00

Sekitar 20 menit kemudian ia dipanggil dosen untuk membimbing mata kuliah

yang kedua.

Pada pukul 14.45 ia selesai kuliah untuk hari itu, tapi dikala ia mau berangkat

kerja ke kantor, cuaca mulai mendung dan gerimis pun datang. Akhirnya aku

datang agak terlambat dan agak sedikit basah-basah dengan bajunya.

Sampai di kantor ...

“Permisi (aku mengetuk pintu) ...”

“Masuk”

“Bu maaf saya telat tadi di luar hujan bu, dan gojeknya telat datang bu.”

Iya ga apa-apa saya ngerti.”

Terima kasih bu.”

“Iya udah, sekarang tolong susun yang rapi dan benar data tersebut.

Setelah itu antar ke ruangan nomor 16 di lantai 3 ya.”


“Siap bu.

Hanya menyusun data saja, Bila memerlukan waktu 40-45 menit untuk

menyelesaikan data 1 ruangan. Belum ada beberapa ruangan. Tek lama kemudian

tugas ia beres dan ia bergegas menuju lantai 3 dengan nomor ruangan 16.

“Permisi .... (sambil mengetuk pintu)

“Ini data dari Bu Sabrina.”

“Asisitennya Bu Sabrina?”

“Iya.”

Bila kembali ke meja ruangan Bu Sabrina, tiba-tiba ada seseorang masuk dengan

pakaian yang rapi.

“Permisi, Bu ini laporan bulan lalu dari Pak Dudi.”

“Oh Okay. Terima kasih.”

“Loh, Bila. Kamu kok di sini?”

“Angga. Aku jadi asisten Bu Sabrina sekarang.”

“Kalian udah pada kenal?”

Bu Sabrina berdiri sambil menunjuk Angga dan Bila.

Kemudian menghampiri Bila dan Angga.

“Ia bu aku kenal Angga. Dia orangnya baik.”

Bila, Angga ini manager ke-dua di sini, dia orangnya pekerja keras,

tanggung jawab pula.”

“Ah ibu bisa aja.”

Kami tertawa lepas saat itu, dan beneran gak nyangka dengan pertemuan itu. Dan

tak lama Angga pun pamit kepada Bu Sabrina. Dan melanjutkan kerjaannya.
Tepatnya pukul 20.00 ia pun selesai jam kerja, ia pamit kepada Bu Sabrina untuk

pulang. Ketika ia sedang menunggu ojek ternyata Angga menghampiri dan

ngajakin Bila pulang bareng. Dan terpaksa ia pulang dengannya.

Waktu pun begitu cepat berlalu.

Tak terasa bahwa sebentar lagi dia bakal lulus kuliah. Sejak awal semester dua

kuliah, ia memulai kehidupan baru dengan kuliah sambil kerja.

Dan selama kuliah, Bila didampingi seorang lelaki yang baik hati, dan tanggung

jawab ya walaupun dia penuh misteri.

Pada semester terakhir ini ia mulai menyusun skripsi dimana ia merupakan

sepertiga lulus.

“Gimana skripsi kamu selesai?”

“Beres dong itu semua kan berkat bantuan kamu selama ini.”

“Aku Cuma bantu sedikit, semua itu kerja keras kamu.”

“Iya sih.”

“Tanggal berapa kamu wisuda.”

Satu bulan kemudian, setelah skripsi dan hasil skripsi ia di acc oleh dosen terkiller

Bila pun dinyatakan lulus sidang dan akan bertoga Agustus mendatang.

20 Agustus 2018 ...

Berempat di gedung Sabuga tepat pukul 10.00 didampingi oleh ayah dan

ibu tercinta akhirnya berhasil meraih gelar S.Pd dan berhasil mendapat IP

tertinggi. Setelah dia di kalung medali dan bertoga dengan balutan baju wisuda

yang menghiasi dirinya begitu cantik dan gagah waktu itu.


Bila keluar dari gedung dengan wajah bahagia dan ia menghampiri

keluargaku yang besar, tiba-tiba Angga, ibu dan ayahnya ikut hadir dalam acara

wisudanya. Ia begitu peduli denganku.

“Selamat ya Bila. Kamu hebat.”

“Terima kasih om, tante sudah sempat hadir.”

“Selamat juga atas perjuangan kamu. Aku turut bahagia.”

“Terima kasih pahlawanku ini semua berkat kamu juga. Dan terima kasih

sudah hadir.”

Rasanya suatu kebahagiaan yang tidak dapat diukur dengan semuanya. Bila begitu

dekat sekalu dengan keluarganya Angga, dan sebaliknya Angga tidak dekat

dengan keluarga karena ia sudah lulus dan bergelar sarjana.

Bila akan melamar di sebuah perusahaan dan berhasil selama dua tahun ia bekerja,

baru kali ini Bila bisa liburan dengan orang kantor.

Siang-siang gini tiduran di pinggir pantai, gak pake baju rapi, gak denger

suara printer, gak klik-klik mouse, gak denger ketikan keyboard, euh rasanya

enjoy and relax. Selain kerja di kantor ia juga seorang travel writer, yang dapat

duit hasil jalan-jalan yang dituangkan ke dalam buku.

Nah selama dia kerja ia mempunyai banyak teman, dan yang dekat hanya Yasmin

dan Nina. Dan ternyata diam-diam Bila dijodohkan dengan seorang pegawai Bank

yang ada di Bandung.

Bila pun dekat dengan pegawai tersebut, ia adalah Tanto Hermansyah.


Selama 6 bulan Bila menjalani masa pendekatan, Bila pun mulai merasa nyaman

dan begitu pun dengan Tanto.

Dan sekarang dikehidupan Bila ada 2 laki-laki yang akan mendapatkan

hatinya. Tapi ia bingung dengan pilihan tersebut. Bingung harus memilih yang

tepat di antara pilihannya.

Sebenarnya ia cinta kepada Angga, dan Angga pun begitu kepadanya. Tapi

sesungguhnya, dulu sebelum Angga serius dengan Bila, Angga mempunyai

banyak wanita simpanan sampai sekarang.

Waktu itu Bila sering dikhianati oleh Angga, Angga sering menyakiti Bila dengan

berbagai hal. Akhirnya Angga pergi meninggalkan Bila dan lebih memilih Fitri.

Bila tidak bisa melupakan Angga karena keluarganya sangat dekat dengan dia dan

mereka menganggap bahwa Angga pacar Bila.

Saat itu Angga pun masih berkomunikasi dengan Bila, Angga selslu melempar

perhatiannya kepada Bila, tapi Angga tidak bisa dengan Bila dan Angga juga

tidak bisa meninggalkan Fitriani.

“Kamu saling suka dan saling care dengan Angga tapi kenapa gak jadian

aja?”

“Iya aku tahu, aku cintanya sama Angga. Karena hati itu tak bisa

dibohongi. Tapi apa boleh buat dia tidak bisa meninggalkan Fitri demi

aku.”

“Tapi kata dia, Fitri yang tidak mau ditinggalkan. Dan ia b ilang kepadaku

bahwa dia lebih menyayangimu.”

“Jika dia benar-benar ingin denganku dia tidak akan punya pilihan.”
Perasaan merekapun digantung dengan situasi yang begitu rumit. Hingga mereka

berlaku nekad.

Waktu pun berjalan, Bila mulai membuka hati dengan menerima Tanto.

Meskipun Tanto agak kalah fisik dengan Angga. Tanto sangat mencintai Bila ia

selalu berjuang untuknya, ia selalu membuat bahagia Bila, dan ia care terhadap

Bila. Lambat laun mereka pacaran dengan sembunyi-sembunyi, tapi tetap hati

Bila masih sepenuhnya untuk Angga. Dan Bila belum merasa sepenuhnya untuk

Anton.

“Cie yang udah jadian nih sama Tanto.”

“Apaan sih.”

“Udah mulai buka hati ya, udah mulai move on nih.”

“Do’ain aja yang baik.”

Tempo hari, Angga mengajak balikan kepada Bila. Angga mengaku kesalahannya

dan menyadari bahwa Bila adalah segalanya. Dan Angga pun tahu Bila sudah

berpacaran dengan Tanto, tapi dibalik Angga mengajak balikan kepada Bila

sebenarnya Angga masih berhubungna dengan Fitri.

“jadi ini alasan kamu gak mau balikan sama aku?”

“Iya. Aku pacaran sama Tanto. Karena aku tahu aku sadar kamu tidak

betul-betul ingin kembali denganku.”

“Katanya kamu suka dan cinta sama aku?”

“Aku memang suka dan cinta bahkan aku tidak bisa melupakanmu, tapi

aku harus sampai kapan menunggu kamu beres sama Fitri, dan aku harus
sampai kapan menunggu orang untuk meninggalkan seseorang yang

dicintainya.”

Hati tidak bisa dibohongi dan cinta tidak bisa dipaksa kepada siapa akan tumbuh.

Sebuah kebingungan bagi Bila, ia harus memilih satu diantara mereka.

Antara orang yanga ia cintai tapi selslu membuat kecewa atau seseorang yang

begitu baik dan sayang sama Bila tapi Bila tidak menyukai dirinya. Berkali-kali ia

ragu dalam memilih.

Selalu saja Bila merasakan keraguan di dalam hatinya. Ragu daat memilih

pekerjaan, ragu masuk ke dunia kerja, ragu mau beli sesuatu, dan ragu untuk

memilih pasangan.

Dalam keraguannya Bila selalu berkonsultasi dengan orang-orang tertentu

misalnya ibu, temannya, gurunya dan sebagainya.

Untuk mengatasi keraguannya Bila selalu mengadu, dan minta petunjuk kepada

Allah SWT dengan melakukan shalat istikharah setiap hari dan selalu mengaji di

waktu yang luang.

“Katanya kamu cinta sama Angga?”

“Memang, tapi aku gak mau pacaran sama dia?”

“Alasannya?”

“Aku bakal tahu hidup aku dengan dia kedepannya, aku bakal sering

kecewa yang meskipun aku menyukainya.”

“Jadi?”

“Jadi aku memilih Tanto yang jelas-jelas ia menyayangi aku.”


“Iya betul sekali, meskipun kamu tidak cinta, cinta akan tumbuh dengan

sendirinya.”

Sekarang ia telah menemukan sebuah jawaban dalam satu masalahnya, meskipun

belum tau Tanto yang terbaik untuk Bila selama ini.

Satu kerumitan telah selesai dan Bila sudah berhasil melupakan semua

tentang Angga dan menganggap bahwa Angga adalah temannya.

Bila merasa sedih karena ia tidak bisa mencapai semua keinginannya, tapi Bila

sadar bahwa Allah SWT selalu memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya.

Karena Allah SWT selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang

kita inginkan.

Bila sudah mulai membuka hati dan sudah mulai mencintai Tanto dengan

perlahan. Bila pun kembali di sibukkan dengan pekerjaannya yaitu menjadi

seorang guru SLB dan menjadi seorang manager keuangan di salah satu kantor

yang ada di Bandung.

“Aku ada kontrak kerja di Kalimantan selama 1 tahun.”

“Jdi kamu mau pindah Tanto?”

“Iya. Untuk sementara waktu kita Idr-an dulu ya?”

“Iya gak papa, jaga diri kamu baik-baik.”

Tanto bekerja di pertambangan dan ia harus siap menerima semua job

yang berat dan begitu oun dengan Bila, Bila harus siap menerima hubungan jarak

jauh dengan Tanto.


Hubungan Tanto dan Bila pun berjalan 2 tahun dan mereka mampu menjaga

hubungannya, mampu mempertahankan meskipun cobaandan ujian selslu

menghampiri Bila dan Tanto.

Mereka pun mampu melewatinya dengan baik, dan mereka mampu menguatkan

satu sama lain.

Bila sudah merasa menyayanginya dan sudah mencintai Tanto meski belum

seutuhnya.

Menginjak umur 25 tahun. Bila memutuskan bahwa ia siap dilamar oleh

Tanto. Dan Tanto pun sudah siap untuk menikahinya. Tanto yang sudah sukses

sudah mempunyai rumah sendiri, mobil sendiri, dan penghasilan yang tetap

akhirnya ia menikahi seorang gadis yang bernama Marsheila Sabila.

“Sekarang kamu sudah menjadi istriku, urusanmu telah menjadi urusanku

dan kamu adalah tanggungjawabku.”

Dan aku akan tunduk dan patuh terhadap perintahmu wahai suamiku.”

Janji suci telah dibacakan oleh Bila dan Tanto, mereka sangat bahagia

karena padamomen sepesialnya mereka dihadiri oleh seluruh keluarga

besar dari Bila dan Tanto dan seluruh kerabat terdekat mereka.

2 tahun mereka menikah.

Akhirnya Bila dan Tanto dikaruniai seorang anak kembar yang cantik dan

lucu.

Mereka pun mempunyai keluarga kecil dan hidup bahagia.


Resensi Cerpen

MEMILIH DI ANTARA PILIHAN UNTUK


TIDAK MEMILIH

A. Identitas Cerpen

1. Judul Cerpen : Memilih Di Antara Pilihan Untuk Tidak Memilih

2. Pengarang : Vica Amelia S.

3. Pembuatan Cerpen : 2018

4. Tebal Cerpen : 10 halaman

B. Sinopsis

Seorang siswa yang baru saja lulus sekolah SMAN 4 jakarta ia

bernama Marsheila Sabila. Selama masa-masa SMA nya dia berpacaran

dengan seorang Beji Saputra, ia dan Beji selalu di timpa beberapa cobaan di

dalam hubungannya dan yang menyebabkan putus dengan Beji hingga dia

tidak bisa move on. Bila pun kembali berpacaran dengan Dani yang hanya

menjadi pelampiasan saja.

Seusai perpisahan Bila melanjutkan pendidikannya di UPI Bnadung dengan

mengambil jurusan keguruan SLB.

Karen ia sibuk kuliah ia pun tidak bisa memilih antara Beji dan Dani, ia tidak

memilih keduanya.

Bila mendapat seorang teman yang bernama Angga yang akhirnya

menjadi kekasihnya selama kuliah. Sifat Angga sama seperti Beji. Setelah

wisuda di Sabuga, Bila menjadi seorang guru SLB di Bandung dan menjadi
seorang travel water seharinya. Di dunia kerjanya ia dijodohkan temannya

Yasmin dengan Tanto. Setelah lama kemudian pilihan berat untuk Bila ia

harus memilih Antara Beji, Angga, dan Dani. Tapi akhirnya Bila tidak

memilih mereka tapi B ila lebih memilih Tanto yang jelas ia sudah mapan,

baik hati, penyayang, dan care terhadap Bila.

Meskipun awalnya Bila tidak membuka hati untuknya. Akhirnya Bila

dan Tanto menikah dengan mempunyai keluarga kecil dan mereka hidup

bahagia.

C. Unsur-Unsur Cerpen

1. Unsur Intrinsik

a. Tema

Adapun tema dalam cerpen tersebut adalah “Percintaan”

b. Tokoh/Penokohan

Adapun tokoh atau penokohan yang terdapat dalam cerpen

tersebut adalah sebagai berikut.

1) Marsheila Sabila : Penyabar, pintar, dan cerdas.

2) Beji Saputra : Egois, pemalu, dan baik.

3) Eriandani : Rendah hati dan pemberani.

4) Angga : Keras kepala, egois, pemarah.

5) Tanto Hidayat : Rendah hati, penyabar, tanggung jawab.

6) Yasmin : Cerewet, dan baik hati.

7) Nina : penyayang tapi humoris.


8) Fitriani : Galak, sombong dan angkuh.

c. Latar

Adapun latar yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah

sebagai berikut.

1) Tempat : Rumah, kampus, kantor di Bandung, sekolah,

pantar, dna hotel.

2) Waktu : Pagi, siang, dan malam.

3) Suasana : Mengharukan

d. Alur

Alur yang digunakan dalam cerpen tersebut menggunakan alur

maju mundur. Artinya pengarang menceritakan masa sekarang dan

pengarang juga menceritakan masa lalu tokohnya.

Adapun taha adlam cerpen tersebut adalah.

1) Tahap Pengenalan

Berawal dari kisah seorang siswa SMA yang baru saja lulus

sekolah dan ia bingung memilih kuliah. (Bagian 1-4)

2) Tahap Perumitan

Ketika Bila ingin memilih Universitas yang cocok

dengannya, ia bingung dan ragu memilihnya, selain itu ia tidak

bisa melupakan Beji. (Bagian 5-8)

3) Tahap Muncul Masalah

Pada saat ia membuka hati kepada Beji, Beji lebih memilih

Fitriani dibanding Bela. (bagian 9-13)


4) Puncaknya Masalah

Dalam proses move on Bila melampiaskannya kepada Dani,

dan Beji pun meminta baikan dengan Beji yang tidak bisa

meninggalkan Fitri padahal Bila dan Beji saling menyukai.

Keraguannya untuk memilih akhirnya timbul. (Bagian 14-21)

5) Tahap Peleraian

Setelah lulus kuliah Bila bertemu Angga dan dijodohkan

dengan Tanto teman dia di kantor. Bila pun tidak memilih Angga,

Beji, ataupun Dani. Tapi Bila lebih memilih Tanto. (Bagian 22-24)

6) Tahap Penyelesaian

Bila pun menikah dengan Tanto. (Bagian 25)

e. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut

pandang orang ke 3. Sebab, pengarang menceritakan tokoh utamanya

yaitu Marsheila Sabila.

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan pada cerpen tersebut adalah gaya

bahasa yang tidak baku, gay abahasa yang mudah dipahami dan

dimengerti oleh pembaca karena pengarang menggunakan bahasa

sehari-hari.

g. Amanat

Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah sebagai

berikut.
1) Jika kita ragu untuk kmemilih sesuatu kita harus berdo’a dan

memohon petunjuk kepada Allah SWT.

2) Jangan egois dalam menentukan pilihan

3) Sebaiknya kita harus memperjuangkan orang yang menyayangi

kita dibanding orang yang tidak menyayangi kita.

4) Tetap bersabar dalam menghadap cobaan apapun

2. Unsur Ektrinsik Cerpen

a. Nilai Religius

Bila selalu menunaikan shalat Istikhoroh ketika ia mamilih

sesuatu dan memiliki keraguan yang sulit di dalam hatinya, dan ia

selalu memohon agar diberi petunjuk. Oleh Allah SWT.

b. Nilai Moral

Bila selalu membantu Dani, Beji, dan Angga di kala mereka

susah dalam urusan apapun dan ia selalu bersikap rendah hati dan

selalu menolong.

c. Nilai Sosial

Bila selalu mempunyai banyak teman karena ia mudah

berinteraksi dan toleransi dengan yang lain sehingga Bila dan

sahabatnya selalu saling menghormati satu sama lain.


D. Kelabihan dan Kekurangan Cerpen

1. Kelebihan Cerpen

Adapun kelebihan cerpen tersebut adalah sebagai berikut.

a. Bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut sangat enak dibaca

karena menggunakan bahasa sehari-hari.

b. Ceritanya banyak hal positif karena dapat menginspirasi para

pembaca.

c. Cerpen tersebut mengenalkan budaya sunda sehingga pembaca

mengetahui adat budaya sunda yang populer seoerti jaipong.

d. Dalam cerpen tersebut pengarang mampu membuat judul sangat

menarik, sehingga dapat menarik perhatian untuk minat baca

seseorang.

2. Kekurangan Cerpen

Adapun kekurangan cerpen tersebut adalah sebagai berikut.

a. Cerpen tersebut terlalu banyak menggunakan setting tempat dan

penokohan yang ambigu sehingga pembaca sulit memahami isi

ceritanya.

b. Banyak pengulangan kata dalam isi ceritanya seperti kata setelah itu,

kemudian, dan lalu.

c. Banyak tanda baca yang digunakan pengarang seperti terdapat pada

halaman 5.

d. Karena pengarang menggunakan alur maju dan mundur, banyak cerita

yang monoton sehingga terkesan ambigu.

Anda mungkin juga menyukai