Anda di halaman 1dari 2

HIDUP TENANG DENGAN PIKIRAN POSITIF

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,
Was sholatu wassalamu ‘ala,
Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin,
Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Amma ba’du.

Yang terhormat, Ibu Izza Auwaliha, S. PdI, M. Pd selaku guru pengajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, serta teman temanku siswa siswi kelas XI MIA 2 yang saya
sayangi dan saya banggakan. Berdirinya saya disini ingin menyampaikan dakwah singkat
yang berjudul, “Hidup Tenang dengan Pikiran Positif”. Namun, sebelum itu, saya mohon
izin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan, saya Andi Besse Fatimah dari kelas
XI MIA 2. Pertama tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt
karena atas karunia-Nya kita dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini. Tak lupa
sholawat serta salam kita haturkan pada Nabi junjungan kita Nabi Muhammad Saw, semoga
kelak kita akan meraih syafaat pada Hari Akhir kelak. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Saudara saudariku hadirin rahimakumullah. Pernahkah Anda merasakan suatu masa


dimana hati gelisah, pikiran kalut, tak bisa memahami diri sendiri ? Jika benar, coba
renungkan diri Anda bagaimana pemikiran Anda selama ini. Bisa jadi kegelisahan yang Anda
rasakan adalah dampak dari hati dan pikiran yang terbiasa berprasangka buruk. Barangsiapa
selalu berprasangka buruk, hatinya akan selalu diselimuti rasa cemas dan gelisah. Hal ini
membuat kita sulit melihat kebaikan dan memandang segala sesuatu bagai musuh dalam
selimut. Selain itu, orang yang selalu berprasangka buruk akan merasa kesepian karena
mudah dijauhi oleh kawan dan saudara.

Allah Swt berfirman dalam Q.S Al Hujurat ayat 12

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw


wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi
maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya : Hai orang-orang yang beriman ! Jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.
Berdasarkan ayat ini kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya kita tidak boleh
berprasangka buruk apalagi menggunjing orang tanpa alasan jelas dan hanya berlandasan
pada opini pribadi yang tak pasti kebenarannya. Sesungguhnya hal ini sangat merugikan.
Meruguikan orang lain sebab dapat mencemari nama baiknya dan merugikan diri sebab
berburuk sangka hanya akan mendatangkan dosa dan mengganggu ketenangan hati. Dan
apabila tanpa sengaja kita berprasangka buruk atau menggunjing orang lain, maka segeralah
memohon maaf pada orang tersebut dan bertaubatlah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Lantas, tak ada lagi alasan kita untuk membiarkan diri berburuk sangka, baik pada diri
sendiri, orang lain, apalagi pada Allah Swt. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita
menanamkan sikap berprasangka baik kepada siapapun dan senantiasa menjaga silaturrahmi
kepada seluruh umat manusia. Dan yang paling utama, hendaknya kita terus berusaha
mendekatkan diri pada Allah Swt, serta senantiasa mengingat Rasulullah. Karena dengan
mendekatkan diri pada Allah dan Rasullullah, Insya Allah kita akan mendapat pahala dan
memperoleh ketenangan hati.

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Semoga apa yang
saya sampaikan dapat bermanfaat dan bisa memperoleh nilai yang baik dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Akhirul Kalam saya ucapkan terima kasih.

Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum Warahmatullah wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai