Anda di halaman 1dari 6

Pendapat Kakak dan Adik

Di malam hari di depan televisi ada seorang kakak adik dan menonton suatu berita di
dalam channel tv terkenal.

Di saat menonton mereka mempunyai pendapat sendiri-sendiri tentang berita yang


mereka tonton yaitu organisasi dari istri istri pejabat yang tengah berlibur di luar negeri
tepatnnya di Hong Kong.

Lihatlah pakaian dan aksesoris mewah yang ibu-ibu pake dari ujung kaki sampai ujung
rambut dek, itu semua adalah barang yang mempunyai harga mahal semua dan ibu ibu itu
semua sama seperti itu”.

” Memangnya kenapa kak? bukanya itu hak mereka mau memakai merk berkualitas
internasional sesuai dengan kelas mereka semua.

“iya sih berkelas tapi lihatlah rambut dan pakaianya dengan gayanya yang di warnai
dengan warna cerah seperti Girl band korea.

Pakaian mereka juga kompak dengan sepatu high heels mereka yang terlalu tinggi
padahal gak sadar berapa usia mereka dan orang sekelas pejabat tidaklah pantas
berpakaian seperti itu.

” Jelas sang kakak”.”kakak taunya mereka mau konser k-pop di luar negeri, sambung
adiknya dengan tertawa geli”

Pencuri Sandal dan Koruptor

Di suatu persidangan, seorang hakim memberikan hukuman 5 tahun penjara terhadap


pemuda berusia 22 tahun. pemuda tersebut bernama Alucard karena mencuri ayam jago
punya pak RT.

Alucard:” Lah pak hakim tunggu dulu, ayam yang saya curi hanya berharga Rp 100.000.
Mengapa saya di jatuhi hukuman 5 tahun penjara?

sementara para koruptor yang mencuri uang rakyat dalam jumlah besar lebih ringan
hukumanya?”
Hakim:” saudara Alucard, Anda yelah merugikan pak RT senilai Rp 100.000. Sementara
itu, para koruptor merugikan 500 juta orang senilai 5 milyar rupiah.

Jika di rinci kerugian yang di timbulkan dari tindakan korupsi hanya Rp 10 per orang.”

Alucard:” lalu?

Hakim:” lalu apa? ya sudah jelas tindakan Anda jauh lebih merugikan orang lain. oleh
karena itu, sudah sepantasnya Anda saya berikan hukuman yang lebih berat.”

Alucard: (pingsan)

Roger dan Pekerjaan Rumah

Suatu hari di sebuah kelas seorang guru menegur siswanya yang tidak mengerjakan PR.

Guru: Roger!? kamu tahu tidak apa kesalahan kamu?

Roger: saya tidak tahu pak kesalahan saya!

Guru: Dari minggu lalu sudah di beri tugas PR matematika dan tidak dikerjakan. itu
kesalahan kamu!

Roger: Saya tidak mengerti pak?!

Guru: kamu itu gimana sih membangkang teguran bapak, hah?!

Roger: memangnya salah pak?! bukanya bapak sendiri yang berkata minggu kemarin
waktu saya melamun bahwa tidak bagus masih di sekolahan memikirkan hal hal di luar
sekolahan, apa lagi mengerjakan hal hal yang di luar kegiatan pelajaran?

Guru: benar memang itu tidak baik! (memotong ucapan Roger)

Roger: (santai) itu saya terapkan dalam hidup saya pak. Jika memang tidak baik
melakukan kegiatan lain di luar pelajaran di luar mata pelajaran sekolah di sekolah.

Maka sebaliknya pak tidak baik pula mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah. saya
harus mengerjakan pekerjaan rumah agar kebutuhan rumah tercukupi dan bisa makan pak.

Ibu saya sakit Kanker dan 4 adik saya yang masih kecil kecil. artinya saya harus mencari
nafkah dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan sekolahan agar bisa mencari nafkah.
Karena itu saya tidak mengerti letak kesalahan saya di mana pak. Maaf…

Guru: (tercengang dengan diam seribu bahasa)

Hujan Di Kedai Kopi

Dua orang sahabat yang sedang sedang mengobrol di suatu kedai kopi saat hujan deras.

Zacky: Wakil rakyat, bukanya memakmurkan rakyatnya kok malahan hanya


memakmurkan dirinya sendiri saja.

Daniel: Parah sekali memang, tidak sedikit yang terlibat dengan kasus korupsi.

Zacky: iya memang parah banget. Wakil Rakyat tambah hari tambah makmur hidupnya
Rakyat tambah hari tambah susah.

Sudah semakin banyak orang yang tinggal di jalanan, dan Wakil Rakyat tinggal di rumah
yang mewah seperti istana. Sejahtera sekali mereka yang duduk di kursi DPR.

Daniel: Coba kita pikir pikir dulu. Wakil rakyat kan yang mewakili Rakyat.

Zacky: Iya memang benar seperti itu.

Daniel: Kalo rakyat ingin kaya berarti sudah di wakili oleh mereka. Rakyat ingin mobil
mewah sudah di wakili oleh Wakil Rakyat.

Rakyat ingin mempunyai rumah mewah bahkan sudah di wakili oleh Wakil Rakyat,
bahkan saat rakyat mau bertengkar pun sudah di wakilinya.

Zacky: Hahaha maksudnya gimana sih?

Daniel: Waktu sidang kan juga sering pada ribut dan akhirnya bertengkar juga kan.

Zacky: hahahahahaha…
Go Car Di Tengah Malam

Di saat Layla ingin pulang ke rumahnya dia memesan Go Car di aplikasi smartphonenya.
Tak lama kemudian mobil hitam langsung berhenti di pinggir jalan tepat di depan Layla
berdiri.

langsung Layla pun masuk ke mobil dan berkata “ke Dieng ya pak” Sopir taksi pun
hanya mengangguk, selama perjalanan pulang di dalam mobil sangat hening tidak ada
percakapan sedikitpun antara sopir Go Car dengan Layla.

Mungkin karena Layla capek karena bekerja sampai tengah malam. Setengah jam
lamanya keheningan di dalam mobil.

Di saat Layla teringat uang yang ada di dalam dompetnya kurang untuk membayar Go
Car. Layla pun langsung menepuk pundak sang sopir online dengan maksud untuk
mengambil uang di ATM.

Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting stirnya ke kiri dan ke kanan dan
sambil terus berteriak histeris sampai Laylapun ikut panik.

Hingga akhirnya mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. untung saja
Layla dan si supir Go Car tidak mengalami luka yang serius.

Sang sopir langsung meminta maaf kepada Layla. “Maaf mbak, mbak gimana keadaanya?
Mak sih pake nepuk pundak saya tadi saya jadi panik dan kaget setengah mati Mbak!!”

“Lah masa di tepuk pundaknya saja sudah kaget seperti itu??”.”Soalnya ini pertama
kalinya saya menjadi sopir online mbak”.”memangnya pekerjaan bapak sebelumnya??”
“selama 30 tahun saya jadi SOPIR MOBIL JENAZAH”

Pembalap dan Pengendara Motor Indonesia

Di suatu hari Ravi dan Roky sedang asik berbicara di suatu warung tegal dan memesan
kopi. Mereka membicarak tentang perilaku pengendara motor yang ada di Indonesia.

Ravi: Hari ini Jakarta banget ya?

Roky: Jakarta memang seperti itu. Bukan Jakarta kalau tidak macet.

Ravi: Memang benar seperti itu sih. kapan ya Jakarta bebas dari kemacetan?
Sekarang pengguna kendaaraan bermotor sudah semakin bertambah. Apa lagi sepeda
motor, pengendaranya seenaknya jidat sendiripada kebut kebutan lampu merah saja
berani di terobos.

Roky: Tapi berbicara tentang pengendara motor di negara kita itu hebat hebat loh. lebih
hebat malahan dari pembalap MotoGP.

Ravi: Hebat dari mana orang Indonesia juga tidak ada yang ikut di MotoGP.

Roky: Pembalap MotoGP kalau nyalip itu penuh dengan perhitungan belok kanan, belok
kiri, miring kanan, miring kiri, kalo ada kesempatan ya di salip kalo tidak ya cari
kesempatan yang lain. tidak membahayakan diri sendiri juga.

Ravi: kalo pengendara motor di negara kita bagaimana?

Roky: kalo pengendara motor kita mah jangankan mobil mobil kecil, truck gandeng aja
mereka tancap gas agar bisa menyalipnya.

Bahkan kadang ada juga yang menggunakan trotoar yang bukan jalan haknya pun di pake
agar mempersingkat waktu atau lebih cepat sampai tepat tujuan.

Ravi: Ouh ya memang benar kebanyakan sih seperti itu.

Roky: Sehebat hebatnya pembalap MotoGP , nggak ada kan yang pernah melawan arah.
Memangnya pernah lihat Valentino Rossi lagi di urutan pertama terus puter balik?

Ravi: Ya nggak lah Mas.

Roky: Kalo pengendara motor di negara kita lawan arah itu sudah biasa. Totoar di embat
bahkan jembatan penyebrangan di embat juga agar mempercepat sampai tujuan.

Ravi: Bener juga sih masih ada lagi gak Mas?

Roky: Kalau pembalap profesional kan sudah belajar dari kecil dan memakai motor
khusus, menggunakan tempat yang di gunakan khusus untuk latihan.

Kalau di Indonesia kita sudah sering menjumpai anak anak SMP bolak balik dengan
kecepatan tinggi menggunakan sepeda motor.

Tidak menggunakan helm, dan tidak mempunyai karti SIM. Memangnya kamu pernah
lihat di televisi kalau pas balapan MotoGp pembalapnya tidak memakai helm??.

Kalau disini ngebut sudah tidak memikirkan orang lain atau pengendara lain dan tidak
memikirkan nyawanya yang bisa saja menghilang jika kecelakaan di jalan raya nyawanya
kan hanya satu.
Kadang anak SMP panik saat melihat patroli atau sedang ada tugas dan langsung saja
menancapkan gas dengan cepat karena mereka tidak mempunya SIM dan takut kena
tilang

Ravi: Benar sekali Mas, memangnya punya teman polisi atau siapa kok bisa sampai
ceritanya jelas banget?

Roky: Tidak juga sih karena saya juga dulu seperti itu juga hehehe

Ravi: memangnya pernah di tilang polisi Mas?

Roky: pernah sih dulu sekali.

Ravi: Waktu itu pas berangkat sekolah SMA belum punya sim gak taunya ada patroli
Polisi dan melihat saya tidak memakai helm langsung di samperin sama polisi.

Roky: Polisinya bilang gimana Mas?

Ravi: Anda tahu kesalahannya apa? “iya saya tidak memakai helm dan ngebut pak” saya
jawab begitu.

Dan polisnya tanya lagi. “Kenapa tidak memakai helm kok negut ngebutan?” Saya jawab
karena Saya lihat bapak dan tidak memakai helm sama tidak mempunyai SIM.

Roky: Hahaha. Mas bisa aja. Habisin dulu Mas kopinya sampai dingin tuh.

Ravi: hahaha gara-gara keasikan ngobrol sampai lupa sama kopi.

Anda mungkin juga menyukai