Anda di halaman 1dari 3

Contoh Cerpen

Hari Minggu yang lalu, aku diajak ayah dan ibuku kerumah Kakek di Gresik, Jawa Timur bersama bibiku yang berada di Lamongan yang biasanya aku panggil Bude Mu, di Duduk aku panggil Bude Nur, dan di Surabaya aku panggil Bude Matul. Kata ayah, disana kita juga akan memancing ikan bersama - sama di sungai didekat rumah Kakek. Pagi hari sebelum berangkat, aku segera bersiap - siap untuk berangkat menuju rumah Kakek. Tepat jam 07.00 pagi, Aku dan keluargaku mulai meninggalkan rumah. Selama dalam perjalanan menuju ke Gresik, aku tertidur karena kemarin malam aku melihat TV sampai larut malam. Aku mulai terbangun pada saat aku berada di Lamongan tepatnya di rumah Bude Mu. Bude Mu juga ingin ikut ke

rumah Kakek untuk melihat keadaan Kakek di Gresik. Pada jam 07.45 pagi, Kami mulai berangkat menuju Gresik. Pada saat kita berada di Duduk, disana sangat macet dan sangat panas. Akhirnya, beberapa menit kemudian jalan sudah mulai lancer dan tidak macet lagi. Pada saat di Duduk, Aku melihat ada seseorang yang melambai - lambaikan tangan. Ternyata itu adalah Bude Nur. Akhirnya kedua bibiku sudah naik ke mobil. Tinggal Bibiku yang berada di Surabaya. Beberapa jam kemudian tepatnya pada jam 10.00, Kita sudah Berada di Gresik. Ayahku segera menjemput Bude Matul. Dia juga mengajak suaminya. Mereka sudah menunggu di tempat parkir di daerah

Contoh Cerpen

Gresik. Akhirnya semua Bibiku sudah berada di mobil. Beberapa menit kemudian kita sudah sampai di Gresik tepatnya di rumah Kakekku. Assalamualaikum, Ucap salam kita kepada Kakek. Waalaikumsalam, Lho! Kenapa kalian datang kesini?, Jawab Kakek sambil membuka pintu rumahnya. Kami mau melihat keadaan kakek sekarang!, Jawab Bude Nur. Saya Baik - Baik saja, nak, Jawab Kakek. Alhamdulillah, Kakek masih sehat, Kata Bude Matul. Oh Iya, Disini katanya ada sungai yang banyak ikannya ya, kek?, Kata Ibuku . Iya, Memang kenapa? Kalian mau memancing, ya?. Tanya Kakek. Bukan, tapi hanya Vian dan saya saja. Kita ingin memancing untuk dimakan bersama - sama nantinya. Jawab Ayah sambil menunjukku. Iya, Kek. Aku juga ingin tahu bagaimana rasanya memancing di Sungai bersama Ayah!!, Kataku. Memang kamu belum pernah memancing, ya?, Tanya Kakek. Belum pernah, kek. Soalnya di Desaku tidak ada sungai yang banyak ikannya, hanya ikan yang kecil saja! Akhirnya Aku dan Ayahku pergi ke sungai untuk memancing di sungai.

Beberapa menit kemudian, aku dan ayahku sudah sampai di sungai. Yah, disini sejuk ya!, kataku. Iya, disini juga banyak ikan yang besar!, jawab Ayah. setelah menunggu beberapa menit, akhirnya ayahku mendapatkan ika yang besar. Wah, Ayah dapat ikan yang besar!, Kata Ayah sami.bil menarik pancingnya. Iya, itu memang ikan besar!,kataku sambil melihat ikan. Beberapa detik kemudian, aku juga dapat ikan tetapi ikan itu lepas sebelum aku tarik keatas. ya.. ikannya lepas!, Kataku dengan menyesal. Tidak apa apa, nanti juga dapat lagi!, Kata ayah unuk menyemangatiku agar aku tidak mengeluh. Setelah beberapa menit kemudian, ibuku datang ke sungai. Ayo, makan dulu. Nanti kalian kelaparan!, kata ibu. Iya, sekarang aku lapar sekali karena menunggu lama sekali untuk mendapatkan ikan!, Jawabku. Ketika aku sampai di rumah kakek, ibu menggoreng ikan yang tadi didapat oleh ayah. Wah, kelihatannya enak nih!, kata ayah. Pada saat ayah mengatakan itu, aku segera mengambil nasi dan mengambil ikan itu. Setelah beberapa menit kemudian, aku sudah

Contoh Cerpen

menghabiskan makananku. Pada saat itu ibuku mengajak aku pulang karena hari sudah mulai gelap. Kek, kita pulang dulu ya!!, kata Bude Nur. Iya, cepat sebelum gelap, Jawab Kakek. Pada waktu itu aku mengucapkan selamat tinggal kepada Kakek. Aku sangat bahagia bisa ke rumah kakek. Beberapa menit kemudian, ayahku mengantar Bude Matul ke Parkiran di daerah Gresik karena dia membawa sepeda motor. Ketika kita tiba di Duduk, Bude Nur turun di depan rumahnya. Sekarang tinggal Bude Mu yang belum di rumahnya. Saat kita berada di Lamongan, Bude Mu membereikan makanan ringan kepadaku ketika kita di depan rumah. Terima Kasih ya ,Bude!!, Kataku dengan tersenyum. sama - sama, Jawab Bude Mu. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan ke rumah kita. Pada saat kita berada di Babat, Bensi mobil kita habis. Kita harus mengisi bensin. Saat itu ada tempat pom bensin di dekat Agrobis. Ayahku segera mengisi bensin karena bensinnya sudah mulai habis. Lalu ayahku keluar untuk membayar bensin. Ketika tukang bensin mengisi bensin di mobil kita, ada mobil yang melaju kencang dan

tiba - tiba mobil itu menabrak pom bensin tempat kita mengisi bensin. Brukkk!!!, Bunyi mobil itu menabrak pom bensin yang sedang mengisi mobil kita. Hey, pom bensinnya mau meledak. Lalu ayahku segera lari menjauh dari pom bensin. Sedangkan aku dan ibuku masih didalam mobil. Cepat keluar sebelum pom bensinnya meledak!!, kata ayahku dengan keras. Lalu aku dan ibuku segera membuka pintu mobil dan segera lari menjauh dari pom bensin itu. Aku sangat ketakutan karena mobil kita masih di pom itu. Lalu ayahku segera mengambil mobil kita dan meninggalkan pom bensin itu. Aku tidak tahu apakah pom bensin itu akan meledak tetapi kelihatannya tidak. Lalu kita mengisi bensin di tempat lain. Aku sangat ketakutan sekali karena kejadian itu hampir membuat aku dan keluargaku celaka. Ini adalah pengalaman yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku.

Anda mungkin juga menyukai