Anda di halaman 1dari 3

Contoh Karangan Liburan Sekolah 1

Berlibur kerumah nenek

Liburan sekolah merupakan hari-hari yang sangat aku tunggu setiap 6 bulan sekali. Aku sangat gembira
ketika liburan datang karena aku dapat mengunjungi nenek ku di desa. Aku memang sudah terbiasa setiap
liburan sekolah aku memilih untuk menemani nenek ku. Hari itu adalah hari minggu setelah hari sabtunya
aku bagi rapor sekolah aku langsung pergi kerumah nenek bersama ayahku. Ibu tidak ikut karena adik
sedang sakit waktu itu sehingga aku dan ayahku pergi berdua saja. Rumahku dan rumah nenek ku cukup
jauh sekali sekitar 7 jam perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi. Aku sangat menikmati perjalanan
dengan hutan yang rimbun dan jalanan yang berliku-liku khas pegunungan. Ayahku pun terlihat senang
dapat menemaniku pergi kerumah nenek. Namun diperjalanan aku mendapatkan kendala karena mobilku
ternyata mengalami pecah ban dan terpaksa ayahku harus mengganti ban terlebih dahulu sebelum bisa
melanjutnkan perjalanan. Waktu yang seharusnya ditempuh hanya 7 jam tetapi karena ada kendala dalam
perjalanan maka waktu yang ditempuh menjadi 8 jam dan terlihat dari wajah ayah yang tadinya gembira
menjadi lelah sekali. Ya wajar saja perjalanan yang sangat jauh dan ayah hanya menyetir sendiri. Tetapi
aku tetap menghibur ayah dalam perjalanan hingga tak terasa pukul 9 malam akhirnya aku tiba dirumah
nenek.

Malam itu ternyata nenek belum tidur karena dia menunggu kedatanganku. Kagetnya lagi ternyata nenek
telah memasakan aku makanan kesukaanku dan ayahku yaitu kepiting yang di campur dengan saus khas
buatan nenek. Daerah nenek memang terletak di pesisir pantai sehingga sangat mudah mendapatkan
kepiting. Aku dan ayahku yang tadinya sangat lelah menjadi bersemangat kembali ketika melihat senyum
nenek ku dan ditambah lagi dengan hidangan yang ia masak untuk kami. Aku jadi terharu ketika melihat
nenek agak susah berjalan karena asam uratnya. Setelah selesai makan, aku pun mengobrol-ngobrol
dengan nenek ku untuk sekedar melepas kerinduanku selama 6 bulan tak bertemu. Ayahku sudah tertidur
mungkin karena ia lelah sekali. Aku memang cucu kesayangan nenek ku, ya wajar saja karena aku
memang cucu pertamanya. Malam itu nenek menceritakan banyak hal sampai-sampai aku tak sadar bahwa
aku telah tertidur di kamar nenek ku. Dalam hatiku maaf ya nek aku lelah sekali.

Tak terasa telah pagi, ketika aku bangun ternyata nenek telah membuatkan ku sarapan dan ayahku sudah
entah kemana, mungkin ia main ke tempat teman lamanya. Aku pun lekas menyantap sarapan dan pergi
kepinggir pantai dengan Edo, anak sepantaranku yang juga tetangga samping rumah nenek. Aku bermain
di pantai hingga aku lupa waktu ternyata sudah pukul 11 siang dan aku pun harus kembali kerumah jika
tidak nenek akan marah padaku. Pada hari itu aku hanya menghabiskan waktuku di sekitar rumah nenek
saja sembari menemani nenek. Hari-hari pertamaku disana aku habiskan untuk membantu nenek sehingga
ia bisa bersantai dirumah.

Setelah hari kelima ku disana, aku dan ayahku memutuskan untuk mengajak nenek menuju kekota terdekat
sekaligus mengajak nenek jalan-jalan agar ia tak jenuh. Aku memang sengaja mengajak nenek ke kota
karena aku kasihan melihat nenek yang setiap harinya dihabiskan hanya dirumah. Nenek sangat senang
ketika aku mengajaknya ke kota dan membelikannya pakaian, selendang, dan sebagainya. Aku senang
melihat nenek tersenyum begitupun dengan ayahku. Hingga sore pun tiba dan akhirnya kami pun pulang
kerumah nenek. Sepulang dirumah aku pun langsung tertidur karena memang lelah sekali. Namun
meskipun aku lelah tetapi aku tetap senang melihat nenek ku tersenyum bahagia.
Hari ketujuh aku disana merupakan hari terakhirku liburan dirumah nenek. Sebenarnya aku masih betah
berlama-lama dirumah nenek untuk menemaninya tetapi waktu memang tak memungkinkan. Meskipun
aku masih memiliki libur sekolah, tetapi ayah sudah harus masuk bekerja karena hari cutinya hanya
seminggu saja. Nenek sebenarnya sudah aku ajak untuk tinggal dirumahku, namun ia menolak karena
ingin di desa saja yang nyaman dan tenang, katanya sih orang tua malah akan stres jika hidup di kota
karena sangat ramai. Padahal ya rumahku tidak ramai karena rumahku terletak di komplek. Namun apa
daya bujukanku tetap tak berhasil. Hari itu aku sangat sedih dan malam harinya aku dan ayahku pulang
menuju kerumah.

Contoh Karangan Liburan Sekolah 2

Liburan di Lampung
Tak terasa hari liburan yang sangat ditunggu-tunggu telah tiba. Aku dan kelima temanku yaitu Budi, Dewi,
Miko, Mila dan Adi memutuskan untuk berlibur ke Lampung. Mungkin agak aneh kedengarannya tetapi
setelah kami menghitung-hitung dan memilah-milah akhirnya kami tentukan bahwa Lampung adalah
destinasi kami untuk liburan sekolah tahun ini. Kami memang sudah lama merencanakan liburan sudah
lebih dari 1 bulan dan kami telah mencari informasi sedetil mungkin tentang objek wisata di Lampung.
Akhirnya kami pun menentukan mikro destinasi wisata kami yaitu Pulau Pahawang, Pantai Teluk Kiluan
dan Pantai Krui. Kami menentukan ketiga tempat tersebut secara berurutan dari yang terdekat hingga yang
paling jauh. Kami juga telah mempersiapkan semuanya secara matang dan kami pun menggunakan mobil
pribadi jadi dapat menghemat waktu meskipun biaya yang dikeluarkan sedikit lebih banyak.

Harinya pun tiba, kami berkumpul di rumah Miko karena mobil dialah yang kami gunakan karena selain
luas mobilnya pun cukup nyaman dan dapat menyesuaikan dengan trek yang sulit. Kami berangkat pukul 7
pagi dari Bandung. Perjalanan kami mulai dengan suka cita dan kami sangat bersemangat. Namun
perjalanan memang sangat jauh sekitar 10 jam dari Bandung. Sampai setengah perjalanan kami pun mulai
lelah bercanda ria akhirnya satu persatu dari kami tertidur. Ketika naik kapal kami pun dibangunkan Miko
karena dia yang menyetir. Kami berada di kapal pukul 2 siang dan panas terik memang saat itu sehingga
kami memilih untuk istirahat di tempat VIP. Perjalanan dari Merak menuju Bakauhueni selama 3 jam dan
akhirnya kapal menyandar di Dermaga III. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Kota Bandar Lampung.
Jarak dari Bakauhueni ke Kota Bandar Lampung sekitar 3-4 jam dengan perjalanan santai. Akhirnya kami
sampai di Bandar Lampung pukul 8 malam malam diluar dugaan kami terlalu lama diperjalanan hingga 13
jam. Kami langsung menginap di rumah Neneknya Budi di Kota Bandar Lampung dan kami pun
beristirahat untuk memulai perjalanan hari esok ke objek wisata pulau pahawang.

Pagi pun tiba, aku dan teman-temanku bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau pahawang
yang jaraknya tak terlalu jauh dari Bandar Lampung hanya sekitar 2 jam saja jika ditempuh dengan santai.
Kami berangkat pukul 7 dari tempat neneknya Budi dan kami pun bersiap untuk bersenang-senang. Kami
pun sampai di Dermaga yang akan menuju pulau pahawang dengan menggunakan perahu getek. Miko pun
memarkirkan mobilnya ke tempat pemilik perahu. Setelah kami turun, kami menego harga dan akhirnya
harganya sesuai yang kami perkirakan yaitu 500 ribu untuk 5 orang dari pagi hingga sore. Kami pun
mendapatkan perlengkapan snorkling dan lengkap dengan kamera under water meskipun kami juga telah
membawanya. Perjalanan dari Dermaga menuju pulau pahawang besar memakan waktu sekitar 45 menit.
Perjalanan memang tak terasa karena kami memang sangat bersemangat di perahu. Kami menghabiskan
waktu dengan berfoto ria dan bercanda ria hingga tak terasa perahu sudah mau merapat. Kami pun
bersenang-senang disana, serasa seperti pulau pribadi karena hari itu memang tak ada yang berlibur disana.
Pasir putih yang luas dan pantai yang jernih semakin membuat kami bersemangat. Aku langsung snorkling
untuk merasakan dunia bawah air Pulau Pahawang yang terkenal itu. Sungguh mengagumkan, karang dan
ikan kecil warna-warni memang hidup tentram di sini. Aku pun rasanya ingin berlama-lama disini dan tak
mau pulang. Hari itu sangat cerah sekali sesuai perkiraan kami. Setelah bersenang-senang di Pulau
Pahawang akhirnya kami pun pulang dengan oleh-oleh foto yang akan kami pamerkan ke teman-teman
sekolah ketika kami pulang nanti. Hari itu kami menginap di Villa yang terdapat di perumahan warga.
Kami pun beristirahat hari itu untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Teluk Kiluan esok hari.

Hari pun tiba, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke teluk kiluan yang jaraknya pun tak terlalu jauh
sekitar 2 jam dari sini. Kami pun kembali bersemangat dan kembali bercanda ria di perjalanan. Hari itu
terlihat seperti hari-hari biasa tak terlihat kelelahan di wajah kami padahal kami sudah menghabiskan
tenaga kami selama 3 hari ini. Kami pun akhirnya sampai di Teluk Kiluan pada pukul 11 Pagi. Pantai
disini tak kalah cantik dengan pantai di Pulau Pahawang. Hanya saja yang spesial disini adalah
pemandangan lumba-lumba yang cukup jarang sekali. Untuk melihat lumba-lumba kami harus menunggu
hingga sore karena menunggu waktu lumba-lumba muncul kepermukaan. Selain itu, untuk melihat lumba-
lumba kami harus menggunakan perahu milik nelayan dan membayar ongkos perjalanan sebanyak 400
ribu rupiah. Kami pun sangat menikmati perjalanan itu dan akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba,
lumba-lumba terlihat meloncat-loncat dipermukaan hingga membuat kami terkaget-kaget seakan mereka
menyadari kehadiran kami. Kami pun tak melupakan untuk mengabadikan momen itu. Hingga akhirnya
waktu semakin sore akhirnya kami memutuskan untuk kembali kepantai dan bermalam di penginapan
pinggir pantai. Kami pun beristirahat malam itu, dan kami pun memutuskan untuk kembali kebandung
esok sore karena memang uang kami sudah habis dan persediaan makanan sudah habis. Keesokan harinya
kami pun pulang ke Bandung dengan membawa pengalaman yang tak terlupakan akan kekayaan ciptaan
tuhan.

Anda mungkin juga menyukai