Anda di halaman 1dari 5

PAHLAWAN KECIL

Judul : Pahlawan Kecil


Penulis : Khusnul Khotimah
Penerbit : SIC Surabaya
Cetukan : Pertama
Tebal : 129
Harga : Rp 10.000,-

Timbulnya tentang pemikiran anak-anak atau para pelajar setingkat SMP yang
penuh dengan gejolak dan warna yang begitu beragam. Kehidupan anak-anak SLTP
sangat menarik untuk dibicarakan, mungkin hal itulah yang membuat Khusnul Khotimah
membuat novel yang bercerita kehidupan pelajar SLTP yang berjudul pahlawan kecil.
Novel ini bercerita tentang liku-liku kehidupan pelajar khususnya tingkat SLTP.
Kisah hidup yang diwarnai dengan gejolak jiwa anak muda yang berada dalam masa
transisi antara jiwa kekanakan dan jiwa menjelang masa remaja. Ada beberapa di antara
mereka yang mengalami tingkat perkembangan jiwa lebih cepat dari pada yang lainnya.
Namun, ada pula yang pertumbuhan fisiknya mendahului perkembangan jiwanya.
Novel dibuka saat Ramli pertama masuk sekolah setelah liburan sekolah yang
cukup lama. Ramli dikenal sebagai anak yang pendai dan tidak sombong di sekolahnya.
Ia selalu mendapat rangking pertama di sekolahnya, dan itu tidak membuatnya menjadi
sombong. Semua teman-temanya sangat senang padanya, karena itulah ia mempunyai
banyak teman. Teman yang paling dekat dan akrab dengannya adalah Heru.(Halaman
10).
Kemudian datanglah anak baru yang muncul di sekolah itu yang bernama Winda.
Winda anaknya sangat menarik, jadi tak heran banyak yang bertanya tentang dirinya.
Salah satunya adalah Osi, Osi sangat tertarik kepada Winda, makanya dengan segala cara
ia berusaha untuk mendekati Winda.(Halaman 28).
Karena kedatangan windalah yang membuat ramli dan Osi semakin bermusuhan,
karena osi ingin Winda menjadi temannya, sedangkan Winda lebih memilih untuk
berteman dengan Ramli. Hal itulah yang membuat Osi membenci Ramli.(Halaman 40).
Permusuhan sampai pucaknya saat Osi mengajak Ramli untuk bertaruh. Osi
mengajak Ramli ke hutan dan siapa yang bis akeluar hutan terlebih dahulu, maka dialah
yang pantas menjadi teman Winda dan tidak boleh memberi balasan apapun (Halaman
69).
Setelah semua pertaruhan itu terjadi, hal yang tidak disangka-sangkapun terjadi.
Keduanya terjebak dan tidak tahu bagaimana caranya keluar dari hutan yang mencekam
tersebut (Halaman 112).
Namun tak disangka-sangka Ramli berhasil menemukan jalan keluar, ia sangat
senang dan langsung mengajak Osi untuk keluar dari hutan tersebut bersamanya. Osi
sangat kaget setelah apa yang dilakukannya selama ini, Ramli masih mau membantunya
(Halaman 123).
Pergaulan antara anak-anak yang berada pada tingkat perkembangan jiwa
kekanak-kanakan dan anak yang mengalami perkembangan jiwa lebih cepat,
menimbulkan prilaku-prilaku yang menarik untuk di simak, dikaji dan dipetik
hikmahnya. Pengalaman memang merupakan guru yang paling baik, tetapi kita tidak
harus mengalami sendiri semua peristiwa agar kita dapat menarik pelajaran darinya.
Selainitu, dengan membaca sesuatu yang di khayalkan oleh orang lain pun, kita dapat
memetik pelajaran darinya.
Nilai-nilai yang mendapat penekanan dalam novel ini antara lain pembinaan
persatuan, dan kesatuan bangsa yang diawali dengan pembinaan persatuan dan kesatuan
bangsa dalam lingkup kecil, peningkatan mutu kehidupan bangsa yang di cerminkan
dalam persaingan antar pelajar dalam meraih prestasi serta kepekaan terhadap lingkungan
hidup. Dibumbui dengan kisah cinta monyet yang mendidik dan mengarahkan pada
pengendalian diri agar anak-anakyang kebetulan berada pada fase tersebut dapat lebih
mengarahkan gejolak jiwanya pada arah yang benar.

Tugas Resensi Bahasa Indonesia

Nama : Akson Ahmadi Irfan


Kelas : XII IPS 1

MAN 02 KEPAHIANG
BAHAYA SIFAT SERAKAH
Judul : Bahaya Sifat Serakah
Penulis : Fajar Budi .H
Penerbit : Cahaya
Cetukan : Pertama, 2007
Tebal : 60 Halaman
Harga : Rp 8.000,-

Tuhan telah menciptakan manusia dalam keadaan sempurna. Semua anggota


tubuh manusia, seperti tangan, dan kaki diciptakan dengan sangat sempurna. Disamping
itu, manusia telah telah diciptakan dengan di beri akal, emosi, nafsu dan pancaindra yang
sangat menakjubkan. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi manusia sampai sekarang belum
ada yang sanggup menandingi kesempurnaan itu. Hal itu menunjukkan bahwa manusia
adalah makhluk yang lemah. Dalam perjalanan hidup manusia, kebanyakan mereka
menyimpang dari kodrat manusia yang seharusnya.
Fenomena yang ada bahwa manusia banyak yang telah keluar dari jalur-jalur yang
seharusnya ditaati. Hal itu dipengaruhi oleh factor dari luar dan factor dari dalam. Factor
dari luar adalah godaan dari setan (iblis), sedangkan factor dari dalam adalah dari dalam
hati manusia itu sendiri. Hal itulah yang di ambil Fajar Budi. H untuk novelnya yang
berjudul Bahaya Sifat Serakah.
Novel ini bercerita tentang sebuah keluarga yang tinggal di Desa Kembang
Mekar. Desa tersebut mempunyai hawa sejuk yang membuat setiap orang betah untuk
berlama-lama tinggal di Desa Kembang Mekar.
Novel dibuka dengan pemaparan sebua keluarga yang sangat harmonis. Nama-
nama keluarga mereka sangat dikenal oleh hamper seluruh penduduk Desa Kembang
Mekar. Mereka adalah keluarga Pak Suwanda. Pak Suwanda mempunyai istri yang
bernama Andini yang lebih akrab dipanggil Bu Suwanda. Pak Suwanda berumur kira-kira
lima puluh tahun, sedangkan Bu Andini berumur kira-kira empat puluh dua tahun.
Mereka dikaruniai tiga orang anak, satu orang laki-laki dan dua orang anak
perempuan. Anak yang pertama adalah anak perempuan yang bernama Tyas, anak kedua
anak laki-laki bernama Andy, dan si bungsu bernama Rindu (Halaman 8).
Setelah Pak Suwanda pulang dari kantornya, bu Suwanda pun bertanya dengan
perlahan kepada suaminya tentang Rusmini yang marah-marah padanya tadi. Pak
Suwanda menjelaskan dengan perlahan dan hati-hati kepada istrinya tersebut (Halaman
10).
Ceritanya di ulai 4 tahun yang lalu, ketika pak suwanda pulang kampung
(Halaman 12).
Katanya, ketika pulang kampong ada suatu masalah yang sedang di hadapi
dikampung itu. Masalahnya, adalah penjualan tanah perkuburan kuno dan taman kuno itu
karena merekan menganggap di tanah itu tertanam banyak harta karun yang dapat
memperkaya diri mereka (Halaman 18).
Tanah tersebut adalah warisan dari leluhur keluarga Pak Suwanda, maka dari itu
pak Suwanda menolak untuk menjual tanah tersebut kepada para pengusaha yang kaya
raya itu (Halaman 23).
Namun ada seorang anggota keluarga Pak Suwanda yang berkeinginan keras
untuk menjual tanah tersebut, dia adalah adik bungsunya yaitu Rusmini. Rusmini
memang orangnya keras, ambisius dan tidak mudah puas dengan apa yang telah
didapatnya (Halaman 27).
Rusmini dan Rusdi suaminya bekerja sama untuk menjual tanah perkuburan kuno
dan taman kuno Telasih itu kepada pengusaha kaya tersebut. Tapi sebelum hal itu
dilakukan keluarganya telah mengetahui rencana jahat Rusmini itu. Keluarganya sangat
marah, apalagi Pak Suwanda dia sangat marah pada Rusmini, tapi kemarahannya itu tidak
lantas membuat dirinya tak terkendali meskipun dia marah. Tapi dia masih
mengendalikan kemarahannya tersebut (Halaman 35).
Pada hari itu juga Rusmini dipanggil dan semua keluarga dikumpulkan. Keluarga
ingin mengetahui apa benar Rusmini dan suaminya berniat menjual tanah perkuburan
kuno dan taman kuno Telasih. Rusmini menjawab dengan Suaminya “ ya benar, saya
akan menjualnya”! keluarga sangat terkejut dan marah pada Rusmini, sejak saat itu
rusmini tidak pernah lagi berhubungan dengan keluarganya (Halaman 40).
Setelah beberapa tahun kemudian, Rusmini dating kerumah Pak Suwanda dengan
baju compang camping, muka, kaki, dan tangan terluka. Pak Suwanda dan Bu Suwanda
langsung membawanya kerumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit dan Rusmini telah di
obati, Pak Suwanda dan Bu Suwanda melihat keadaan Rusmini. Rusmini langsung
meminta maaf kepada Pak Suwanda dan Bu Suwanda, ia telah di tipu oleh pengusaha
kaya tersebut dan Rusdi suaminya membawa kabur hartanya dan menikah lagi.
Kemudian Pak Suwanda langsung memberi tahu keluarganya di Telasih tentang keadaan
Rusmini (Halaman 43).
Serakah memang dapat membuat manusia lupa segala-galanya. Tidak ada yang
dipikirkan oleh orang yang serakah kecuali harta dan juga kedudukan. Orang yang
serakah sering menghalalkan segala cara. Ia juga tidak peduli bagaimana keadaan orang
lain. Baginya yang penting ia dapat tertawa walaupun diatas penderitaan orang lain.
Orang yang serakah akan di benci orang lain. Orang-orang akan mengucilkannya. Bukan
hanya itu, ia akan di benci oleh Tuhan.

Tugas Resensi Bahasa Indonesia


Nama : Reni Suharni
Kelas : XII IPS 1

MAN 02 KEPAHIANG

Anda mungkin juga menyukai