Anda di halaman 1dari 2

MIMPI BURUK

Karya : Rosyida Alia Fahmi

Malam terasa berbeda, udara sekitar seakan menipis seperti melebur dalam suasana ini. Kini
sekarang Aku berada disebuah Bus bersama dengan sekelompok orang yang entah kemana
tujuan ini, membawa ketempat yang tak pasti. Namun, yang kulihat orang – orang disini terlihat
aneh mengenakan pakaian serba hitam dan bergaya era 90 – an. Yang pria mayoritas memakai
sebuah topi dan wanita memakai sebuah tudung yang senada dengan bajunya. Hal tersebut tak
kuambil pusing lantas aku duduk disalah satu kursi bus berbaur dengan mereka. Hanya diriku
yang berpakaian berbeda dengan mereka namun mereka juga acuh terhadapku. Biasanya
dimalam hari seperti ini pada bus malam selalu memberikan penerangan walau tidak terlalu
terang namun anehnya bus yang ku tumpangi ini sama sekali tidak memiliki penerangan
sedikitpun bahkan jarak dengan sopir terasa jauh sekali dan gelap sekali sampai aku merinding
melihatnya.

Kenapa mereka hanya diam saja ya? Tak ada yang mengajakku berbicara

Begitulah batinku selama diperjalanan. Lantas aku melihat pemandangan dimalam hari tersebut
untuk menghilangkan kejenuhanku. Awalnya tidak ada yang aneh sama sekali namun, TUNGGU
APA INI? Aku melihat banyak sekali mayat – mayat yang digantungkan diatas pohon cemara
yang ukurannya raksasa dengan sedikit penerangan dari bulan purnama membuat bulu kuduku
merinding seketika. Lalu akupun memberanikan diri untuk bertanya pada penumpang
disebelahku.

“Ehm..permisi pak ini kenapa banyak sekali mayat yang digantungkan dipohon cemara selama
diperjalanan ya?” lalu pak tua tersebut menjawab “Oh.. itu sudah biasa dek”. HAH? Akupun
dibuat bingung dengan jawaban pak tua tersebut. Kulihat sekilas penumpang lain di bus tersebut
menatapku seakan tak suka dengan apa yang kubicarakan lalu mereka kembali dengan posisi
duduk mereka dan menunduk seperti yang sebelumnya. Akupun semakin ketakutan lalu kulihat
pohon yang penuh mayat tesebut seakan masih belum percaya dengan apa yang kulihat.
Tunggu..tunggu aku seperti melihat sesuatu diatas sana kemudian kusipitkan mataku untuk
memperjelas objek yang kumaksud. Oh tidak aku seperti melihat sesosok wanita dengan
memakai pakaian berwarna putih dengan rambutnya menghadap kedepan dan kuku dari
tangannya panjang sekali sepertinya dia menatap kearahku. Tangannya seakan memberi aba –
aba untuk menyerang. Sesosok wanita tersebut berada diatas pucuk pohon mayit tersebut. Lalu
pak tua disebelahku memberitahu “Kau tau nak wanita yang sedang ada diatas sana? Dialah yang
membuat kekacauan disekitar sini sebaiknya kau jangan menatap matanya atau tidak kau akan
bernasib sama dengan orang – orang yang berada diatas pohon sana”.

Oh pak tua kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Sekarang aku panik ketakutan, aku
bingung apa yang harus aku lakukan rasanya aku ingin menangis sejadi – jadinya. “Maaf pak
sepertinya anda memberikan informasi yang cukup telat, aku sudah menatapnya daritadi
sepertinya dia juga betulan marah kepadaku”. Lalu, pak tua tersebut menatapku dengan horror.
“Lari” hah? Lari katanya?! “cepatlah lari nak sebelum kau menjadi korban selanjutnya..cepat tak
ada waktu”. Akupun bertanya “kemana aku harus lari? Aku tak tau harus kemana, inikan juga
masih ada didalam bus”. Lalu pak tua dan penumpang aneh dibus tersebut menunjuk jalan
kedepan yang dimana terlihat seperti lorong yang gelap. Tak sadar akupun meneteskan air mata
karena ketakutan, dan bergegaslah aku lari menuju kedepan yang ditunjuk tadi. Tiba – tiba bus
yang kutumpangi berubah menjadi jalan bersemak – semak dengan penerangan yang hanya dari
lampu jalanan. Aneh..tapi berasa nyata. Ternyata wanita itu ada dibelakang tak jauh dariku,
lantas akupun berlari sekuat tenaga namun sialnya saat berlari aku seperti jalan melambat dan
wanita itu terus mengikutiku.

Semakin dekat…

Semakin dekat…

Semakin dekat…

Hingga akhirnya…

Aku terbangun dari mimpiku itu.

- TAMAT -

Anda mungkin juga menyukai