Anda di halaman 1dari 12

Kau tetap sahabatku

Hai, namaku alyaa


Ini kisah nyata ku.
Aku mempunyai sahabat yang Namanya bisa disebut tsabitah, sebelum aku kenal dengan dia
dan belum terlalu akrab dengan nya, aku hanyalah orang yang tertutup sehingga tidak gampang
untuk menceritakan masalah atau kisahku dengan orang lain, aku dulu bukan lah seorang yang
mudah berteman dengan orang baru. Tapi setelah kenal dengan dia ga tau kenapa semua
berbeda, dan cerita persahabatan ini dimulai dari aku yang duduk di bangku MTs kelas 1 dan
dia duduk dibangku MTs kelas 2, angkatan kita ternyata beda 1 tahun ya tapi masalah umur kita
beda 2 tahun hehe. Awal kita kenal karna aku setiap pulang sekolah langsung lanjut Latihan
pramuka dan dia lanjut Latihan tari saman, ya karna aku dan dia sama sama ikut eskul tapi
setiap Latihan di waktu yang sama hehhe. Awal sebelum dekat dengan aku dia mempunyai
sahabat yang Namanya
(disamarkan) panggil aja indah. Dia dengan Indah berteman cukup lama,umur dia berdua beda
hanya 1 tahun saja. Dan aku kenalkan dulu indah itu siapa ya, jadi indah adalah kakak kelas ku
juga dan dia adalah seorang adik dari kakak Pembinaku, dan aku pun mempunyai 7 teman itu
pun teman sekelas aku dari kelas 7 hingga kelas 9, dia dengan indah sudah lama kenal sehingga
bisa di bilang pertemanan dia kaya kakak dan ade saking dekatnya, datanglah waktu untuk aku
Latihan pramuka dan dia Latihan tari saman, disitu dia mulai menyapaku dan aku sedikit
menanyakan nama dia siapa kelas berapa, dan dia pun juga menanyakan sebaliknya. Disitu
indah mulai akrab dengan teman ku yang satu kelas Namanya (disamarkan) panggil aja ana.
Hari demi hari indah dan ana semakin dekat dan indah seolah olah melupakan tsabitah, dari
situ tsabitah mulai menceritakan problem yang dia hadapi. Dia menceritakan perubahan indah
terhadapnya setelah dekat dengan ana.
dia bertanya “al, ko si indah mulai berubah ya sama aku”.
Aku mulai memberi pendapat positif aku kepadanya. “engga ko ka, itu perasaan kakak aja kali
hehe”.
Tapi dia selalu merasakan kalo indah benar benar berubah, ya maklum saja dia secemburu itu
dengan indah yang mangkin lama akrab dengan ana.
Hari hari mulai berlalu, pada saat istirahat aku dan dia berpapasan dan kita saling menyapa,
ada seorang teman dia yang menilai muka aku dan tinggi aku hampir mirip dengan
dia(stabitah), dari situlah aku dianggap kaya ade dan kakak saking miripnya, sampai sampai kita
membeli baju samaan, casing hp samaan. Tapi kita berdua selalu menentang pendapat setiap
orang yang bilang kita mirip. Hari demi hari bulan demi bulan, dia mulai terbiasa bercerita
dengan ku entah itu masalah di keluarga dia maupun masalah pribadi dia. Dari awal cerita kan
sudah ku bilang, aku tertutup orangnya jadi aku harus memilah ceirta apa yang harus aku
bagikan, cerita ku kepada dia. Pada saat bulan ke 2 dia pun menyadarkan itu semua, sehingga
dia selalu bilang ke aku.
“al, lu kalo ada masalah bilang aja cerita ke gw, terbuka aja biar lu tenang dan biar gw kasih
solusinya, dan biar kita sama sama tukar pendapat”.
Dari situlah aku mulai memberanikan diri ku untuk menjadi orang yang terbuka dan menjadi
pendengar yang baik buat dia. Oh iya Rumah dia dengan aku engga terlalu jauh, rumah ku
sekitar 9 menitan lah dari rumah dia. Jadi dia selalu main ke rumah aku kalo jadwal dia kosong,
akhirnya keluarga aku tau dia dan sebaliknya, pas saat aku ulang tahun yang pertama kalinya
pada bulan maret, di hari H nya akhirnya dia dateng ke rumah aku dan memberikan kado yang
sangat amat special. Tapi teman aku yang 7 orang itu tidak kerumah aku, aku sih ga
memasalahkan itu, mungkin temanteman ku lainnya lagi pada sibuk hihi.
Stabitah, dialah orang yang selalu ngertiin aku, sebenarnya aku dengannya sama sama suka
doraemon dan kita mempunyai satu tujuan yaitu ingin kuliah bareng, traveling bareng, sampai
ingin umroh bareng, dia juga pintar dalam pelajaran matematika makannya setiap aku ada pr
aku meminta dia untuk mengajari ku. Aku mengenalnya sudah hampir menginjak tahun ke 3,
dia yang aku kenal adalah orang yang cukup ceria, jadi kalo ada apa apa di itu orang nya
gampang ketebak. Jadi pada suatu hari dia kerumah aku dan biasa lah kita main, jajan bareng,
tapi disitu aku engga melihat dia yang ceria, jadi aku tanya saja ada masalah apa dia dengan
dirinya.
Aku bertanya “kak lu lagi ada masalah?”
Dia jawab “engga ko al?”
Dari situ aku mulai curiga pasti dia kenapa kenapa, akhirnya aku bilang ke dia.
“yaudah ka kalo lu ga mau cerita juga gpp, lagi pula juga lu engga harus menceritakan semua
masalah lu ama gw”
Lalu dia bercerita dengan sendirinya, dia bercerita kalo keluarga dia sedang ada problem
keuangan, dan seperti biasa aku hanya bisa memberi pendapat yang positif untuknya. Ada satu
masalah buat dia yaitu, hp dia yang memakai casing yang sama dengan aku di gadaikan oleh
ayahnya, mungkin saja ayahnya lagi butuh banget duit buat sehari hari, jadi dia memakai hp
lama dia, tapi ga masalah sih karena dia masih bisa chatan dengan aku. Tapi aku sedikit sedih
mendengar cerita dia, emang kita berteman hampir menginjak 3 tahun lebih tapi ada yang
belum aku ketahui tentang keluarga dia, jadi ibu dan adiknya yang bisa dipanggil rehan tinggal
di daerah yang 23 menitan dari tempat dia tinggal, di situ ibunya tinggal di rumah neneknya, dia
tinggal berdua sama ayahnya di rusun dekat rumah aku.
Dan aku baru tau kalau adik dia sakit, bisa di bilang stroke sebelah doang, itu gara-gara dari bayi
suka kejang kejang sampai sekarang. Dan aku kurang paham ama penyakit yang ada pada diri
adiknya, lalu Masalah ini sudah berlalu, akhirnya dia kembali seperti dia yang aku kenal dan
tidak lagi tidak lagi murung dan pendiam. Sudah berlama lama nya aku berteman dengan
stabitah ternyata indah agak sedikit menjaga jarak kepada aku, dibilang sedih si pasti tapi mau
gimana lagi itu udah jadi keputusan dia, akhirnya dia (stabitah) tau tentang ini dia bilang kepada
aku.
“udah al biarin aja, lagipula juga dia sudah dekat dengan ana, dan melupakan gw yang sudah
gw anggap dia sebagai kakak gw al”
Aku jawab, “iya ka tapi gaenak juga ama dia ka”.
Dia jawab, “gpp al, gw seneng ko berteman ama lu, jujur ya al semenjak gw kenal lu, lu itu
orangnya ngertiin gw banget, jadi lu gausah mikirin itu semua, biar dia ataupun orang-orang
bilang apa tentang diri lu, ya lu tetap diri lu yang gw kenal karna dia ga kenal lu makannya dia
nilai lu begitu al”.
Aku jawab. “mmm… iya juga ya ka”. Dari situ aku belajar bahwa engga seharusnya kita
memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, karena orang lain engga tau sisi baik kita
dia hanyalah melihat kita dari sisi keburukannya saja. Dulu aku memang selalu memikirkan
omongan orang lain terhadap aku sehingga membuat aku sakit hati dan membuat aku selalu
bertanya tanya apakah iya aku begini.
Akhirnya aku lulus SMP, aku lulus di antara sedih dan senang, aku sedih karena pisah sekolah
ama dia udah engga segedung lagi, tapi dibalik kesedihan akua da kebahagiaan karena aku
lulus. Aku melanjutkan SMK di 53 di saat aku sudah menginjakan kaki ku di kelas X, dia kelas XI
disaat aku sudah kelas X dan di akelas XI aku dengan dia sudah jarang ketemu lagi, tapi sekolah
masih belajar di rumah karena covid-19, jadi masih ada kesempatan untuk main bareng dan
ketemuan lagi hehe. Akhirnya aku Kembali bercerita Kembali dengan dia di saat aku sedang ada
masalah, dan pada saat itu aku dengan dia menonton bioskop yang dekat dari rumah yang
ibunya tinggal,aku dikenalkan ke saudara dia yang Namanya (disamarkan) sebut saja lili, dan
aku ketemu ibunya dia sebelumnya aku sering ketemu dengan ayahnya saja, Setelah dari
nonton dan makan kita pulang.
Hampir sebulan lebih aku dengan dia tidak bertemu, kita hanya bercerita lewat whatsapp. Dan
disini pun aku dengan dia agak renggang persahabatannya, sampai sampai kita berhari hari
tidak chattingan dan tidak tau kabar satu sama lain. Akhirnya aku nanya ke dia, dia ada wkatu
apa engga terus dia bilang waktu dia free, akhirnya aku kerumahnya dia aku main kerumah dia
hanya untuk bercerita dengan dia, karena waktu itu aku sempat dekat dengan cowo tapi cuman
hts doang, aku bercerita kepadanya
“ka gw lagi dekat ama cowo”
Dia menjawab “terus gimana, Dia baik ga?
Aku menjawab “dilihat lihat si baik ka tapi kayanya cuman hts doang hehe”
Dia menjawab “yaudalah al gausah dipikiran cowo mah, nanti juga lu dapet yang lebih baik lagi
dan sama sama ingin berjuang”
Dari situ aku meng iya kan kata kata dia. Keesokan hari nya aku mengajak teman ku yang dekat
dengan aku juga bisa disebut dina untuk membuat kue bareng hingga main bareng. Oh iyaa
lupa bilang kalo di aitu jago masa kapa lagi bikin kue, dia seperti ibunya yang jago masak, aku
dengan dia membuat cake lumer makanan yag sempet viral kala itu. Akhirnya berhasil kita buat
cake itu. Setelah membuat cake kita bertiga ada niatan untuk nontoh bioskop dan photobox,
sebelumnya aku menanyakan ke dina dulu.
“din, besok kita main ber tiga yuk”
Dina menjawab. ”ama siapa saja?mau ngapain emangnya”
Aku jawab. “gw, elu,ka stabitah, kita main saja sekalian kita nonton bioskop”. Dina pun meng
iya kan keinginan aku, sampai lah di tempat yang kita tuju, pertama kita nonton bioskop lalu
kita lanjutkan untuk photoBox untuk kenang kenangan. Datanglah didibulan September tepat
dimana dia(stabitah) ulang tahunyang pertama kalinya, aku mempunyai ide untuk memberikan
dia sebuah bingkai yang disitu ada foto aku dan dia, dan dia juga menghadiahkan aku di ulang
tahun aku yang ke dua kalinya foto kita berdua, dan aku amat senang diberi kado yang amat
berarti bagiku. Dan setelah itu aku dengan dia mulai agak sibuk sehingga kita sulit untuk
ketemu.
Sudah memasuki 4 tahun kita berteman, kurang kebih kita engga bertemu 2 smapai 3 bulan dan
chattingan juga pun agak sedikit jarang. Dan aku berasa kita dihari itu kaya biasa aja dan engga
kaya dulu, aku orangnya gengsian sebenarnya aku mau menanyakan gimana kabar kamu, tapi
aku takut kamu lagi sibuk. Pada saat itu kamu membuat story wa kamu lagi di infus di rumah
sakit, aku semapat komen.
“kenapa ka?”
Kamu jawab. “gpp ko al, doain aja ya”. Aku sedikit kesal dengan jawaban kamu, kamu biasanya
kalo ada apa apa selalu cerita ke aku, tapi kenapa disaat kamu sedang sakit kamu engga mau
cerita ke aku. Disatu sisi kamu lagi ulang tahun yang ketiga kalinya tapi kamu di rawat, Yang
kedua kalinya kamu membuat story wa dengan caption ‘bismillah, yu kuat stabitah’. Akhirnya
aku komen dan aku menanyakan nya lagi pertnyaan aku yang kemarin ku tanyakan kepada
kamu. Baru lah kamu menjawab.
“gw gatau al gw sakit apa,tapi tadi gw baru ngambil darah”
Aku menjawab. “emang elu awalnya gimana ka?”
Dia menjawab. “gw waktu itu lemes banget al, terus kalo gw liat gitu di gw nya burem dan
gajelas terus rambut gw rontok mulu”.
Lalu aku meminta air doa dari guru ngaji aku, guru aku bilang kalo dia itu sakit (aku lupa guru
ngaji aku bilang apa) hehe, tapi penyebab rambut dia rontok gara gara dari badan di itu panas
banget dan plus nya dia di isengin ama mahluk yang tak kasat mata. Maklumin saja rumah dia
kan di rusun, kan kita percaya kalo mahluk seperti itu ada dimana mana kan hihi. Aku lega
sudah tau kondisi kamu seperti apa, tapi aku belum lega kalo ketemu kamu.
Suatu hari kamu mewhatsapp aku, kamu bilang kalo kamu itu kangen aku, mau main bareng,
mau cerita bareng lagi, mau jalan jalan bareng lagi. Tapi disatu sisi kamu sedang sakit, akhirnya
aku cuman bisa bilang ke kamu
“udah ka sembuh aja dulu, nanti kalo dah sembuh kita temu kangen, kita ngabisin waktu
bersama, jangan selalu dipikirin ya ka, yang alya mau kk harus memikirkan kesembuhan kk. Kalo
kk udah sembuh juga kita bebas mau kemana saja”.
Terus kamu menanyakan aku, kapan aku jenguk kamunya.
Aku jawab. “sabar ya ka, nanti alya atur jadwal dulu”.
Kamu jawab. “iya al, elu sehat sehat ya, doain gw ya al.”
Aku jawab. “iya kak”.
Keesokan harinya aku menyakan kabar kamu lagi, dihari itu kamu sedang mengambil darah lagi,
dan aku tanya gimana hasilnya? Kamu sakit apa?
Kamu bilang. “gatau al, gw bingung gw sakit apa”.
Aku menawarkan air doa itu ke kamu, kamu mau menerima tapi ibu kamu engga mau jadi aku
bingung harus gimana ka. Terus kamu bilang ke aku besok kamu mau di operasi kakinya
Besok harinya aku tanya lagi.
“gimana ka operasinya, lancar?”
Kamu jawab. “alhamdulillah lancar al, lu mau tau ga al masa operasi 1 kaki aja 1jt lebih wkwk”
Aku jawab. “hah beneran itu?”
Kamu jawab. “iya al, mending beli hp second ya al wkwk”.
Disitu kamu masih bisa bercanda ya hehe, lagi lagi kamu menanyakan kapan aku jenguk kamu?.
Tapi selalu ku jawab “iya ka sabar ya”.
Setelah itu aku ada niatan buat jenguk kamu tapi kamu dari kemarin belum ada kabar sama
sekali kamu ceklis satu aku chatting, aku bingung apakah kamu masih berada di rumah sakit
yang waktu kamu bilang ke aku apa sudah dioper ke rumah sakit lain, soalnya kamu sempet
bilang ke aku, kalo kamu mau di operasi dan di oper ke rumah sakit lain.
Aku sudah lama menunggu kabar dari kamu, akhirnya aku menanyakan kamu dirawat di rumah
sakit mana dengan lili. Setelah aku tau dan sudah ada niatan buat jenguk kamu tapi aku selalu
banyak halangan, lalu kamu membuat story wa, tapi itu yang membuat ibu kamu. Dengan foto
tangan kamu di genggam dengan ibu kamu dengan caption, assalamualaikum, untuk teman
teman nya tsabitah, jika stabitah ada salah tolong dibukakan pintu maaf sebesar besarnya ya,
maaf tsabitah belum bisa menjawab pesan dari kalian semua, mohon doanya yang terbaik
untuk tsabitah ya.
Jujurn akua gak panik, ibu kamu membuat caption seperti itu, akhirnya aku tanya.
“assalamualaikum bu, ka tsabitah sakit apa ya bu?”
Ibunya jawab “waalaikumussalam, kata dokter sakit nya semacam DBD”
Aku menjawab “DBD bu, kalo boleh tau ka tsabitah dirawat dimana bu?”
Ibunya jawab “iya, dirumah sakit….(yang tidak bisa disebutkan Namanya)”
Akhirnya aku tau kamu sakit apa, kamu di rawat dimana, tapi sayangnya kamu dirawat di rumah
sakit yang jauh dari rumah aku. Akhirnya aku cuman bisa mendoakan kamu setiap selesai sholat
dan aku selalu membawa nama kamu di setiap doa aku. Tepat di bulan oktober aku inget
banget tanggal hari, pada tanggal 28 oktober hari kamis malam jum’at, ditanggal dan hari
tersebut aku inget banget aku baru hari pertama haid, biasanya aku kalo tidur ya dikamar aku
sendri, ini engga tau kenapa aku mau nya tidur dikamar ibu aku, terus biasanya kalo aku lagi
haid alarm yang aku setting jam 05.30 wib, pada malam hari kisaran jam 03.00 wib aku
kebangun, aku melihat di dekat hordeng kamar ibu aku ada seseorang tapi aku ga terlalu jelas
lihatnya karena benar benar gelap, karena aku anak yang penakut aku langsung Tarik selimut
dan lanjut tidur .
Pas pukul 05.30 wib hp aku nyala, dan banyak sekali notif pesan dan telpon dihp aku, aku tidak
menyadarkan itu, akhirnya aku di bangunkan oleh ibu aku. “alyaa itu ada telpon, bangun dulu
napa”. Lalu aku bangun dan membuka hp ku dan melihat notif demi notif yang masuk ke hp ku,
pertama aku membuka notif dari teman aku yang Namanya(disamarkan) sebut saja putri.
Putri mengchat aku.
“al liat deh ini beneran engga sih?” (memberikan sebuah foto)
Aku menjawab “hah put apaan siiih, jangan bercanda lahhh” (melihat foto dan langsung
gemetar)
Putri menjawab “ini gw screenshot status temannya ka tsabitah”
(aku yang sedang gemetar sambil melihat satu persatu status wa)
Banyak sekali teman teman nya hingga saudaranya dia(stabitah) yang Bernama lili membuat
ucapan belasungkawa. Aku langsung menelepon lili.
“liii ini bercanda kan?”
Lili menjawab “engga al, tsabitah beneran meninggal”
Aku menjawab “kapan, dimakamin dimana?”
Lili menjawab “meninggalnya dari jam 04.00 wib al, di daerah rumah neneknya”
(disitu aku langsung mengganti pakaian aku menjadi pakai gamis, sambal gemetar mendengar
berita ini)
Temannya ka tsabitah ngechat aku, sebut saja ka pitri
Ka pitri “al udah tau kan kalo tsabitah meninggal?”
Aku menjawab “iya ka”
Ka pitri “ayo kamu mau bareng ga?”
Aku menjawab “iya ka, nanti ketemuan aja di sekolah MTs”
(otw ke MTs untuk berangkat bareng)
beberapa jam kemudian, sudah sampai di rumah neneknya, aku dan teman teman aku di
tuntun untuk ke musholla yang berada di dibelakang rumah neneknya. Aku belum sempat
melihat wajah terakhir dia karna aku dan teman teman lainnya telat datengnya, aku sudah
berada di dalam musholla dan aku cuman bisa melihat dirinya yang sudah di kafanin dan lanjut
di sholatkan. Kamu tau ga ka waktu kamu sedang di sholatkan banyak sekali orang bilang “dia
mirip sekali dengan almarhumah ya” terus disana yang dating bukan teman teman kita ka, tapi
banyak sekali guru yang dating. Pas aku salim dengan satu guru dia bilang gini ke aku ka, ‘alya
kamu mirip sekali ama tsabitah’. Saya kira kamu benar benar stabitah, tapi yang membedakan
kamu dengan nya dari hanyalah mulut, tinggi kamu, mata kamu, postur tubuhnya mirip sekali
ama tsabitah.
Jangan kan guru ka, waktu aku lagi nunggu kamu di sholatin, aku menunggu kamu di depan pos
rumah nenek kamu, disitu banyak teman kamu, dia sambil melihat aku dan membicarakan aku
terhadap teman temannya, dia bilang kalo aku mirip kamu. Tetangga kamu ayah kamu bilang
kalo aku sedikit mirip ama kamu hehee. Aku sedih ka, aku mau salim ama ibu kamu, aku harus
memakai masker karna aku takut ibu kamu melihat muka aku yang hampir mirip dengan kamu
nanti ibu kamu malah nambah sedih.
Sebelum melanjutkan, aku mau bilang sebenarnya aku syok banget mendengar cerita ini, aku
amat menyesal kenapa aku ga menjenguk kamu pas kamu masih di rawat di rumah sakit yang
lumayan deket dengan rumah aku. Aku masih ga percaya ka. Oh iya kamu sempat cerita di wa
kalo kamu pernah mimpi, didalam mimpi kamu itu kamu sedang perang sama orang yang
berbaju hitam hitam. Aku jadi merinding dengarnya, apalagi pas aku tiba tiba bangun jam 03.00
wib terus aku melihat ada bayangan orang, tapi aku engga tau itu apa. Apa mungkin itu
bayangan kamu yang ingin kamu sampaikan kepada aku kalo aku dan kamu sudah beda alam,
aku jadi ingat kata kata yang sering kamu ucapin kalo aku lagi di titik terpuruk. “tetap semangat
ya al, jangan lupa sholat doa dan minta yang baik baik, lu harus menjadi seorang yang kuat
dalam mengahadapi semua masalah. Jadi orang jangan terlalu memikirkan omongan orang
lain, jadilah diri sendiri jangan mau ngikutin omongan orang,percaya diri, lu boleh al terbuka
dengan orang baru tapi jangan terlalu terbuka banget, karena kita gatau orang itu baik atau
tidak untuk kita”. Aku salut kepada kamu, kamu bisa menyembunyikan rasa sakit mu ini sejak
lama dari ku, yang aku tau kamu cuman punya penyakit maag doang, itu pun kalo kamu telat
makan maag nya kambuh. Aku bersyukur berteman dan bertemu dengan kamu, aku ga tau
bagaimana kalo aku ga bertemu dengan kamu, mungkin saja aku masih menjadi orang yang
tertutup dan enggan memberi cerita ku kepada orang lain, dan aku ga bakal bisa menjadi diri
aku yang sekarang itupun gara gara kamu, kamu mengajari aku menjadi orang yang selalu
percaya diri, dan menjadi seorang kakak yang tulus mencintai adik adiknya.

Aku ga kepikiran ka, aku yang bukan sedarah sama kamu terus kamu tinggalkan aku selama
lamanya itu buat aku kesepian, apalagi adik kandung kamu ya ka. Mungkin adik kamu selalu
kangen ama nasihat dari kamu, pembelaan dari kamu untuk adik kamu yang dibully sama
temannya karena kelemahan adik kamu ka, mungkin dia selalu merasakan kesepian, yang dulu
tiap harinya bercanda sama kamu, ngobrol bareng sama kamu eh tiba tiba adik kamu
menyendiri. Aku kasihan sama ibu kamu, biasanya kalo masak masak ngajak anak
perempuannya eh sekarang dia masak masaknya sendiri, aku juga kasihan ama ayah kamu ka,
mungkin dulu kamu dan ayah kamu selalu bercanda tertawa Bersama dan saling menukar
pikiran jikalau sedang ingin menyelesaikan masalah.
Sekarang aku hanya bisa melihat foto yang kamu berikan untuk aku sebagai hadiah ulang tahun
kala itu. Dan aku sekarang benar benar membawa nama mu dan ku selipkan nama mu di doa
doa aku ka.
Untuk sahabat ku, walaupun kita kenal cuman 4 tahun tapi aku merasakan kita ini kenal sudah
lebih dari 4 tahun hehe.
Maafkan aku ya pada saat kamu sedang berjuang untuk melawan penyakit kamu, aku tidak ada
di dekatmu. Sampai disaat kamu sedang dirawat kamu masih mau bermain dengan aku, dan
kamu benar benar kangen aku, sehingga kamu menanyakan kepada ku berkali kali pertanyaan
‘kapan aku jenguk kamu’ huhhh sedih ya.

Baru 3 hari atas meninggalnya kamu, aku masih merasakan dirimu, apalagi disaat aku sedang
melalukan aktivitas, entah mengapa aku rasanya ingin ke rumah kamu dan ingin main Bersama
lagi. Dan aku selalu mengechat dan menanyakan kabar kamu lewat WhatsApp, sebenarnya aku
sadar ga sadar kalo kamu sudah meninggalkan aku untuk selamanya. Tapi bagaimana, diriku
benar benar kangen kamu. Pada suatu hari ibu kamu membuat status wa dan itu foto tangan
ibu kamu menggenggam tangan kamu dengan caption.
‘‘TERIMAKASIH KAKAK SUDAH BERJUANG SEKUAT TENAGA KAKAK, IBU SAYANG KAKAK TAPI
ALLAH LEBIH MENYAYANGI KAKAK’’.
Dan aku komen pada status yang ibu kamu buat.
‘’yang sabar ya bu, ka stabitah pernah bilang ke aku, kak stabitah sebenarnya engga mau lihat
ibu sedih karna aku sakit, dan dia bilang ke aku sebenarnya dia sayang banget sama ibu dan
rehan”.
Ibunya menjawab “iya kak in syaa Allah ibu kuat, iya ibu tau stabitah pernah bilang ke ibu juga
kalo dia engga mau lihat ibu sedih, makannya pas dirumah sakit ibu menutup nutupi kalo ibu
sedih lihat kondisi dia kala itu”.
Jujur bu alyaa kaget ibu manggil alya dengan sebutan KAK, mungkin ibu lagi kangen banget
sama almarhumah.
Suatu saat dimana diri aku lagi ada di titik ingin bercerita tentang masalah yang ada pada ku,
tapi aku bingung harus bercerita kemana lagi diriku ini, aku selalu bertanya tanya kepada diriku.
Harus bagaimana ini diriku, aku cape, aku ingin Kembali kedulu kala, aku ingin membagi cerita
ku kepada dia tapi itu hal yang mustahil. Mulai dari sini aku Kembali seperti dulu kala, yang
dimana dulu aku itu orangnya selalu tertutup, sudah tidak gampang lagi berteman dengan yang
baru, aku lebih memilih menyendiri dibanding harus berteman dengan yang baru lagi. Bisa di
bilang aku itu seorang yang introvert.

Pada suatu hari, teman MTs ku sekaligus dia adalah pindru dari pramuka yang ku ikuti, yang
bisa di sebut dita, dia me WhatsApp ku dan bertanya.
“assalamualaikum al, bagaimana kabar mu sudah lama nih ga ketemu”
Aku menjawab “walaikumussalam dit, alhamdulillah baik ko, oh iya tumben banget lu nanya
kaya gini, ada apa gerangan heheh”
Dita menjawab “gatau al, tiba tiba gw kangen lu”
Disaat dita bilang kaya gitu kepada ku, aku mulai merasakan kalau dita lagi ingin menghibur ku.
Karna aku tau pasti dia juga bisa merasakan apa yang aku rasakan pada saat itu. Lalu dita
mengajak ku untuk main keluar, dan aku mengiya kan ajakan dita
(setelah sampainya di tempat makan)
Dita bertanya “gimana kabar lu al, kesibukannya apa ni”
Aku menjawab “alhamdulillah dita gw baik ko, nanya kabar mulu dh kenpa ni tumben banget
ngajak keluar”
Dita menjawab “al, lu kalo ada masalah bilang aja ya jangan sungkan”
Lalu aku berfikir, ko dita tumben banget ngajak aku main, kan waktu dulu aku engga terlalu
akrab ama dia, sekalinya akrab tuh paling di waktu lagi Latihan plus lagi lomba.
Aku menjawab “hmm, dit sebenarnya banyak sekali yang ingin gw ceritakan tapi gw harus
memilah cerita yang ingin gw bagikan ama lu”
Dita menjawab “iya al gpp, seterah lu mau cerita yang mana, gw akan dengerin cerita lu”
Aku menjawab “sebenarnya dit, gw kangen banget ama stabitah gw pengen ketemu dia, coba
saja Allah beri gw kesempatan untuk bertemu dengan dia lewat mimpi”
Dita menjawab “al lu engga harus begini, lu boleh kangen al tapi lu juga harus semangat,
kayanya lu gw perhatiin ga seperti biasanya lu ga bikin status wa, sekalinya bikin lu bikin nya
seidh terus”
Aku menjawab “hehe iya dit, tau aja lu kalo gw lagi begini, sebenarnya gw mau cerita masalah
kalo gw lagi di deketin ama cowo”
Dita menjawab “oalah, temen gw lagi dideketin cowo (sambil ketawa)
Aku menjawab “iya dit, tapi gw bingung, gw belum bisa buka diri gw, gw masih tertutup ama
orang baru, tadinya gw mau nolak ajakan lu ini, gw mangkin kesini mangkin males kemana
mana”
Dita menjawab “al, gaseharusnya lu kaya gini, kalo lu kaya gini terus menerus, lu ga bakal bisa
berteman dengan yang lain, ya gw tau ka stabitah sudah cukup lama berteman ama lu, dan gw
tau al lu tuh kaya gimana, dulu lu introvert kan dan semenjak berteman ama ka stabitah lu jadi
orang yang terbuka dan gw yakin sekarang lu udah Kembali ke alya yang dulu bukan alya waktu
dekat dengan ka stabitah”.
Aku menjawab “iya iya dit, jujur dit gw sebenarnya susah susah gampang untuk hal kaya gini,
gw harus beradaptasi dulu, biar diri gw nya bisa nerima ini semua, ini semua ga gampang buat
gw untuk kaya dulu lagi”
Dita menjawab “al dengerin gw, gw tau itu susah bagi lu, tapi kalo di diri lu ada kemauan untuk
berubah pasti gampang ko al, percaya gw lu bisa menghadapi ini semua, pasti lu mampu al”
Disaat dita bilang kaya gitu ke aku, pikiran ku terbuka dan aku meng iyakan apa kata kata dita.
Hari demi hari, bulan demi bulan diriku mulai bersahabat dengan keadaan ku yang sekarang,
sekarang aku sudah menerima semuanya dan diriku perlahan lahan bisa seperti kaya waktu aku
dengan ka stabitah kala itu. Aku bisa membuka diri aku untuk berteman dan berusaha tidak
menjadi orang tertutup. Datang lah dibulan Maret, ya dimana di bulan maret tersebut adalah
hari ulangtahun ku yang kesekian kalinya, tapi beda diulang tahun ku saat ini, yang dimana aku
hanya bisa merayakan ulang tahun ku dengan teman teman alumni MTs ku, ya sebenarnya aku
senang bisa dekat lagi dengan teman teman ku yang 7 orang itu, tapi aku rada canggung disaat
aku main dengan mereka. Dan Aku malu, yang aku rasa aku dengan mereka tidak sefrekuensi
lagi, entah apa itu hanyalah perasaan ku saja, atau aku belum sepenuhnya untuk membuka
pertemanan yang baru sampai sampai aku bisa mikir kaya gitu. Di hari ulang tahun aku,
memberanikan diri untuk mengajak dita untuk keluar, bisa dibilang aku meneraktir dita hehe,
disitu dita memberikan hadiah buat ku, pantas saja dita bertanya tanya mulu kepada ku,
menanyakan aku lagi mau apa, tapi aku selalu bilang ke dia, kalo aku sedang tidak mau apa apa.
Akhirnya dita memberiku jam tangan serta hadset, ya memang hadiahnya tak semahal yang
orang orang pikir, tapi bagiku yang mahal itu adalah momennya, karna aku bisa merasakan lagi
kehadiran seorang teman di hari ulang tahun ku.
Sudah hampir satu tahun aku berdamai dengan diriku, aku yang sekarang lebih membaik dari
pada sebelumnya, aku sekarang mulai membuka gerbang pertemanan untuk diri ku. Pada suatu
hari aku selalu galau, resah, bimbang, aku pengen punya teman yang bisa bisa mendengarkan
ku disaat aku resah. Dan datanglah seorang yang bisa dipanggil ara. Dialah ara teman kecil ku,
yang rumah dekat banget dengan ku, walaupun dekat rumahnya aku dengan dia jarang banget
main, karna waktu aku lagi dekat dekatnya ama ara, ada orang yang masuk ke pertemanan ku
dengan ara, ina adalah orang yang hampir merusak pertemanan ku dengan ara, pada saat itulah
aku menjaga jarak dengan ara, karna aku benar benar kesal dnegan ina yang seenaknya saja
merusak pertemanan ku dengan ara. Tapi sekarang aku menganggap sepele masalah tersebut,
karena aku yakin seorang teman yang baik pasti bakal balik lagi ke teman yang menurut
lamanya karna ara dengan ku dulu susah senang sama sama. Pada saat aku bilang ke diri ku
kalo akum au punya teman yang baik, baik dari segi mana pun, akhirnya ara datang.
Sudah lama aku beteman lagi sama ara, tiba tiba di pikiran ku, aku pengen punya teman yang
bisa ku ajak untuk hadir di sebuah majelis. Akhirnya ara menawarkan sebuah majelis yang di
pimpin oleh habib al baghir, majelis itu disebut MR (majelis rassulullah) yang diadakannya
setiap malam jum’at. Akhirnya aku hadir di sebuah majelis tersebut, ga tau kenapa hati tiba tiba
adem banget duduk di majelis tersebut. Hari hari mulai berlalu, aku dengan ara setiap sabtu
dan minggu menghabiskan waktu untuk berolahraga lari disebuah gor, itu pertama kalinya aku
lari Bersama teman, aku merasakan disaat aku lari aku bebas dalam artian beban semua itu
enteng, aku percaya bahwa kalau kita lagi sedih terus kita berolahraga si hormone endorphin
dilepaskan yang bikin kita merasa nyaman dan tenang, dan selain itu olahraga bisa mengalihkan
pikiran sedih dan negatif.
Pada suatu hari ara sudah mendapatkan pekerjaan, aku dan ara engga lagi main bareng, lari
bareng, maupun majelis bareng. Ara mangkin lama susah bagi waktunya, dia sibuk dengan
pekerjaannya. Dia beteman bukan dengan ku saja, mungkin dia tipe orang yang berteman
dengan siapa saja, tapi beda dengan ku. Aku bingung apakah aku akan Kembali seperti dulu
kala. Aku kehilangan teman baik ku stabitah, dan aku kehilangan waktu ku untuk bermain
dengan ara, aku berusaha untuk berteman dengan diriku sendiri. Sekarang aku mulai
membatasi diri ku untuk memperbanyak teman, karena engga semua orang tau perasaan ku.
Dan aku ga segampang bersahabat dengan orang yang belum tau sifat asli aku, ya bisa dibilang
sifat asli aku. Aku hanya bisa bersahabat dengan dia (stabitah). Dia selalu ada buat aku, tau sifat
aku, dia selalu ngertiin aku, dan tau segalanya diri ku.
Walaupun kita tak bisa lagi saling bertemu, tapi kenangan kamu masih tersusun rapih di sini.
Dan terkadang, kita perlu memilih teman yang bisa membawa kebaikan untuk diri kita.

Anda mungkin juga menyukai