Anda di halaman 1dari 4

ROMANSA SMP

“Kukukkuuuukkkkkkkkk......”

Kokok ayam membangunkanku dari tidur pagi ini. Langsung saja aku ambil air
wudhu ku untuk melaksanakan shalat shubuh, ku siram muka kusam ku ini dengan air
wudhu itu. Dan aku pun langsung melaksanakan shalat. Selesai shalat, aku pun
langsung mandi dan setelah itu langsung aku pakai seragam SMP kebanggaan ku yaitu
SMPN 5 PADANG PANJANG. Aku rapikan buku ku, aku pasang sepatu untuk
segera berangkat ke sekolah karena ini adalah hari pertama sekolah pada tahun ajaran
ini.

Setelah sampai di sekolah, aku pun memasuki sekolah kebanggaanku itu, lepas
sudah kerinduanku terhadap sekolah ini dan juga kerinduanku terhadap teman-teman.
Ini adalah hari pertama aku duduk di kelas VIII yang dimana aku berada di lokal
VIII.5 yang berada di lantai atas. Saat aku masuk ke dalam kelas tak ada satu pun ku
temui sahabat sekelas ku pada kelas VII dulu, namun aku tetap saja tenang
menghadapi itu. Untung saja ada teman dekat rumah ku yang bernama “Agiel
Pratama”, dia sosok pria putih, mata sedikit sipit dengan rambut lurus terurai bisa
disebut sosok pria tampan. Aku duduk sebangku dengannya, di saat semua siswa asik
bercanda bersama siswa lainnya, aku hanya diam duduk dengan tenang di bangku ku
bersama Agiel, aku kira hanya kami saja yang diam duduk dengan tenang di kelas,
namun ternyata ada juga teman ku yang lain yaitu Ilhamdi atau biasa di sapa dengan
panggilan “Caam”. Dia asik tertidur di atas meja tanpa merasa ada gangguan di
sekelilingnya, namun hal menariknya adalah ketika dia bangun tidur yaitu ketika dia
menghapus air liurnya yang keluar pada saat dia tidur tadi. Aku hanya dapat tertawa
dalam hati karena aku takut dia tersinggung.

Hari ke-3 aku sekolah, aku mulai bisa bergaul bersama mereka, kami duduk
bersama di tangga dengan gembiranya. Disinilah awal kisah ku dimulai. Karena kelas
ku berdempetan dengan kelas unggul, tentu saja jika mereka ingin pergi kekelas
mereka harus melewati tangga yang aku duduki bersama teman-temanku. Pada saat
para siswi lewat tangga, hati ku jatuh kepada sosok wanita yang cukup tinggi, manis,
dan juga mandiri. Akupun bertanya-tanya kepada diriku, mungkinkah ini hal yang
banyak dirasakan remaja pada umumnya?. Aku baru mengerti bahwasanya rasa yang
aku alami ini adalah rasa kesukaan kepada lawan jenis atau biasa juga disebut dengan
“CINTA”.
Setahun kemudian, akupun duduk di kelas IX. Dimana pada saat ini aku ingin
tampil keren di mata para wanita. Sudah aku coba untuk bermain bola, namun tidak
berhasil dan akhirnya aku menemukan satu hal yang dapat menjadikan aku tampak
keren di mata banyak orang, hal itu dadalah “BAND”. Satu bulan kemudian, teman
mengajak aku untuk bermain band. Inilah saatnya aku dapat membuktikan
bahwasanya aku bisa.

Aku sangat bersemangat saat ini, kami mulai latihan untuk bermain band
tersebut. Aku memegang gitar 2. Kami berlatih dengan tekunnya untuk mengikuti
suatu festival band kurang lebih sekitar 2 minggu lagi.

Tibalah hari pembuktian itu. Aku bangun pagi segera shalat shubuh dan mandi
pagi, setelah itu aku langsung berkumpul bersama anggota band ku. Kami langsung
berangkat ke tempat perlombaan itu. Namun acara itu belum juga dimulai aku
langsung saja pergi ke studio band untuk berlatih sebelum tampil. Kami sangat
bersemangat. Pada saat siang menjelang sore, akupun tampil aku bergaya seolah artis
papan atas. Saat asyik tampil aku melihat kedepan ternyata ada banyak teman-teman
SMP ku, baik itu teman perempuan atau laki-laki. Kami pun berhasil membawakan
lagu dengan cukup baik dan kami pun turun dari panggung dengan bangganya.

Keesokan harinya sesampai di sekolah banyak orang yang menyapaku, ternyata


strategiku berhasil dimana banyak orang yang mengagumiku.

Flashback kepada ceritaku saat masih duduk dikelas VIII, aku teringat wanita
yang aku kagumi itu. Pada saat sampai dirumah aku membuka akun facebook milikku,
betapa terkejutnya pada saat membuka facebook, karena aku melihat wanita itu
banyak menyukai fotoku. Disinilah aku mulai menganggu cewek itu. Awalnya aku
hanya chattingan lewat facebook, setelah itu aku meminta nomor hpnya. Pada saat
sore hari aku bergegas pergi ke pasar untuk membeli kartu. Sesampainya dirumah, aku
langsung men-SMS cewek tersebut. Kami pun sms-an hingga jam 8 malam, hatiku
sangat senang seakan tak percaya, namun aku disuruh oleh mama ku pergi ke pasar.
Aku menanyakan apakah cewek itu boleh keluar atau tidak ternyata dia bisa.
Rencananya aku ingin menemak cewek itu secara langsung, namun setelah bertemu
langsung dengannya akupun gugup lalu dia berkata “ka manga dika?” aku langsung
gugup dan aku menjawab “bekolah rang kecek.an di sms ****”. Setelah beberapa
saat, aku langsung pergi dan menyampaikan lewat SMS perasaanku, ternyata dia juga
merasakan hal yang sama. Akupun sangat senang, kami pun mengalami kisah yang
sangat bahagia. Aku sangat mengingat ketika aku memberikan dia bunga di depan
banyak orang. Kami menjalani kasih cukup lama, namun setelah 8 bulan aku
merasakan hal yang tidak menyenangkan, dia tidak seperti dulu lagi, sekarang dia
sudah sedikit cuek. Akupun terus berusaha bersabar dan berfikir positif.

Namun beberapa kali hal itu pun terus terjadi, aku mulai tidak dengan
kebulatan tekad. Keesokan harinya, aku mengajaknya bertemu aku mantapkan hatiku,
disinilah kuungkapkan semua perasaanku padanya. Akupun berkata “**** rang kalau
kayak ko yo ndak talok lai do”. Kamipun terdiam sejenak, tampak bagiku matanya
berbinar-binar seakan tak ingin mendengar perkataanku tadi, lalu dia menjawab
“kalau itu nio dika ndak baa dek rang do dika”. Sebenarnya aku sangat berat untuk
mengatakan itu, tapi apa daya semua telah terlanjur dan akupun pergi pulang.

Keesokan harinya, teman bercerita kepadaku ternyata **** telah


mempersiapkan hadiah untuk ulang tahunku, dia rela tidak jajan demi memberi hadiah
untukku. Jika saat diajak temannya untuk makan dia mengatakan kenyang. Disinilah
aku sadar rasanya aku tidak punya hati. Aku ulang tahun pada hari minggu. Keesokan
harinya, akupun mengajaknya untuk pergi. Setelah bertemu aku heran mengapa dia
membawa tas, kami pun pergi berdua, setelah cukup lama akupun mengantarkannya
untuk pulang. Ternyata isi tasnya adalah kado untukku, akupun tak menyangka akan
hal ini.

Akupun terkesan padanya , karena dia tak menyimpan dendam padaku. Sudah
hampir satu tahun putus dengannya banyak kisah yang tak dapat aku lupakan darinya,
salah satunya saat dia menyuapiku coklat. Namun biarlah semua telah terjadi dan tak
dapat kembali lagi, hanya dapat untuk dikenang sebagai sejarah hidup.

Namun sekarang aku kembali dapat tertawa karena sudah ada yang dapat
menggantikannya. Dia sosok wanita baik, pintar, dan sholehah inisialnya adalah AFC.
Tugas Bahasa Indonesia
Membuat Cerpen

O
L
E
H

Andika Kusuma Putra


X.1
SMA NEGERI 3 PADANG
PANJANG

Anda mungkin juga menyukai