Cerpen diajukan untuk memenuhi tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa
Indonesia
NIS : C
2022
AKU INGIN KEMBALI
Sejak detik ini kau akan mendengar ceritaku, aku tak bisa menebak apa
yang akan kau nilai. Bisa saja kau menganggap bahwa aku adalah perempuan
paling asik yang pernah kau tahu tapi bisa juga kau menilai bahwa aku perempuan
yang terlalu percaya diri sehingga terlihat memalukan. Terserahlah, Aku hanya
ingin bercerita denganmu sejujurnya.
Cerita ini adalah tentang kami berdua sebagai anak remaja. Aku bersekolah
di salah satu sekolah di Indonesia. Maaf tak bisa kuberitahu dengan jelas identitas
semua nama dan tempat kejadian. Takutnya kau jadi kenal dan suka denganku.
Nikmati saja cerita kami berdua disekolah. Yang jelas, sekolahku bagus. Bagus
karena gurunya, orang-orangnya, penjaga sekolahnya, bangunannya, pohon-
pohonnya, ceritanya, dan semuanya.
Tiga tahun yang lalu, ada kejadian yang tidak bisa kulupakan, ini terjadi
ketika aku masih kelas satu SMP. Dimana saat itu aku sedang dalam perjalanan
pulang dari sekolah, tiba-tiba datang hujan. Aku bergegas mencari tempat
berteduh. Berhenti disebuah bangunan rumah jepang kuno, aku pergi ke sudut lain
yang lebih teduh.
Saat mataku melihat ke arah lain, ada seorang laki-laki tengah berteduh
juga, sama sepertiku. Diapun menyadari kehadiran ku,
Untuk mengobrol saja aku bingung, kalimat apa yang harus pertama ku
katakan, ketika itulah kutemukan selembaran poster karnival kuil sakisaka
tergeletak di sampingku.
“Tanaka! Apa kau mau pergi ke festival?” Tanyaku gugup dengan suara
agak kencang.
“Aku tak tahu kalau yumi pergi atau tidak,apa aku harus mengajak dia saja,
ya?” Lanjutku sambil melihat ke arah lain. Tanpa kusadari dia mendekati ku,
“Pakai ini” Ucap dia seraya menaruh sebuah kaos olahraga ke kepalaku.
Tubuhku memang namun hatiku merasa sangat terkejut, seketika mata ku arahkan
pada dia.
“Nanti kamu bisa sakit, keringkan dengan itu” lanjut dia dengan suara
dinginya
“Pakai saja.”
“Terimakasih.” Ucapku sambil melihat ke arahnya.
Kelas tanaka berada di samping kelasku. Dia itu pendek dan cara bicaranya
lembut sekali, seperti seorang cewek.
“apa kamu sudah punya rencana dengan temanmu?” lanjutnya dengan nada
masi ragu
“eum, belum”
“jam tujuh! Di jam dinding Taman Sankaku.” Ucap dia langsung namun
melambatkan tempo bicaranya dengan tangan menutupi wajahnya, mungkin bisa
ku anggap dia kurang percaya diri mengungkapkannya, namun, ya membuatku
jatuh hati.
“Apa kamu mau pergi dengan tanaka? Kenapa diam saja? Beritahu aku
dong!” teriak cowok itu
Aku tahu betul perasaannya, mungkin bisa saja dia akan membenci ku,yang
jelas aku merasa penuh salah dengan semua ini.
Waktu cepat berlalu.malam sudah tiba, jam tujuh di dinding Taman
Sankaku. Aku menunggu dan terus menunggu. Tapi, tanaka tidak pernah datang.
“Hah?naitou juga?”
Andai kalian tau, dia itu kikuk dan pemalu...dan ragu-ragu. Dia selalu
terlihat seperti meraba sesuatu. Tapi aku sangat mencintai tanaka. Sampai saat ini,
tanaka selalu mempunyai tempat di sudut hatiku. Kadang aku berpikir.. aku ingin
kembali ke hari itu.
Riwayat Penulis
bb