Anda di halaman 1dari 11

MAHKOTA ILMU

Karya:Melita Indriani

Kicauaan burung dan tiupan angin mengawali pagi hari cerahku,pancaran sinar
matahari membuat langit berwarna jingga sungguh keindahan alam yang
sangat luar biasa,aku bersemangat untuk menyambut hari ini.Ku buka tirai dan
ku lihat pepohonan yang berselimut embun,serta daun-daun yang bergoyang
tertiup angin.
“Semalat pagi dunia” ucapku penuh senyum
Aku segera bergegas mandi untuk pergi kesekolah,setelah selesai mandi ku
langkahkan kakiku menuruni anak tangga,didapur aku melihat seseorang yang
sedang menyiapkan sarapan pagi untukku dia adalah seseorang yang kujadikan
berlian hati yaitu mama ku.
“Selamat pagi ma”sapaku
“Selamat pagi sayang”jawabnya sambil mencium keningku
“Ayo sarapan dulu”
“Oke ma”
Saat aku tengah makan aku melihat dua orang pria menuruni anak tangga
menuju tempat aku makan sekarang,tidak lain dan tidak bukan dia adalah papa
dan abang ku.
“Pagi semua”
“Pagi”
Aku melanjutkan makanku namun saat aku sedang mengunyah dan menikmati
makananku aku tersedak karena abang ku menggaguku dan menceritakan hal
lucu saat aku tengah makan.Aku begitu kesal kepada abangku karena dia
begitu jail terhadap ku,seriap hari selalu menggangguku tapi aku tidak bisa
membencinya karena dia abangku walaupun dia jail namun dia adalah sosok
yang selalu ada saat suasana haiku sedang buruk dan seseorang yang cukup
mengerti sifatku mengerti apa yang aku sukai dan apa yang tidak aku sukai dia
begitu pahan terhadapku ya walau terdapat sisi buruk bagiku yaitu kejailannya
yang mendunia.
“Hei bocil nanti kamu pulang sekolah minta jemput mama ya” ucap abangku
“Lah kenapa? Biasanya juga pulang bareng” tanyaku
“ Aku nanti mau nongkrong dulu di kantin sekolah”
“Alah nongkrong mulu enggak mau ah pokoknya nanti abang harus nganterin
aku pulang”jawabku sedikit kesal
“Ih enggak mau pokoknya kamu pulang minta jemput mama”
“Kenapa sih ribut terus lagi makan lo ini”sahut mama
“Abang ni ma”
“Apa sih”jawabnya sambil menatap tajam kepadaku
“Yaudah sih bang tinggal nganterin adiknya pulang kok enggak mau”
“Lagian mama nanti enggak bisa jemput,soalnya mama ada urusan sama
papa”
“Yaudah iya”
Aku pun berangkat sekolah Bersama abang ku,di perjalanan dia tidak
mengatakan satu kata pun mungkin dia marah padauk.Namun aku tidak peduli
bagiku dia yang salah,di sepanjang perjalanan aku menahan tawa karena dia
tidak jadi menongkrong Bersama teman-temannya karena aku.Motor yang
kami kendarai pun berhenti aku langsung turun dari motor tinggi milik abang
jail ku,aku langsung melangkah meninggal abangku dari parkiran sekolah.
Saat sedang melangkahkan kaki memasuki Gedung sekolah aku bertemu
dengan pak ahram yang tengah berbicara dengan siswa laki-laki,dia adalah
ketua osis di sekolah.
“Selamat pagi pak”
“Pagi”
Akupun melanjutkan Langkah ku menuju kelas yang berada di lantai dua
bangunan besar itu.
‘kring…..’
Bel berbunyi dimulai suasana kelas sunyi tidak ada pembicaraan antar siswa
ketegangan memenuhi ruangan karena hari ini adalah ujian matematika,waktu
masih berjalan ketegangan masih memenuhi ruangan kelas ku setelah
beberapa menit bel istirahat pun berbunyi aku merasa lega karena aku selesai
bertepatan dengan belistirahat,pelajaran matematika menjadi pelajaran yang
cukup ditakuti dikelas terutama saat ujian namun tidak menakutkan bagiku
karena aku menyukai pelajaran itu.
Jam istirahat ini aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk
meminjam buku biologi karena kebetulan besok aka nada ujian
biologi.Sesampainya di perpustakaan aku bertemu kak Elvano,dia adalah orang
yang kutemui pagi tadi bersama pak ahram sekaligus ketua osis yang terkenal
dingin disekolah ku.
“Eh kak Elvano” sapa ku
Dia hanya menatap sebentar tidak mengatakan apapun lalu dia melanjutkan
membaca, aku dihiraukan dianggap bagaikan angin lewat aku melanjutkan
tujuanku kesini untuk mencari buku biologi namun aku tidak menemukannya
lalu aku pun Kembali ketempat kak Elvano dan ingin menanyakan dimana letak
buku biologi namun aku takut dihiraukan.
“Kak mau nanya buku biologi ada disebelah mana?” tanya ku pelan dan penuh
keraguan
Lalu dia berdiri dan berjalan menuju rak buku nomor 7 aku mengikutinya dari
belakang,dia mengambilkan buku biologi yang aku cari dari rak paling atas lalu
dia menyodorkan buku itu pada ku.
“Makasih kak”
Dia hanya mengangguk lalu pergi keluar dari perpustakaan,menurutku dia
adalah orang yang paling yang pernah aku kenal,diabegitu dingin bagaikan
kulkas 10 pintu dan dingin sedingin kutup utara serta cuek tidak peduli dengan
apapun yang merutnya membuang waktunya.Tidak berselang lama bel masuk
berbunyi aku harus bergegas Kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran,
berjam-jam telah berlalu bel pulang berbunyi aku harus segera berkemas
karena aku pasti sudah ditunggu bang Irfan,ya abang yang jail.
“Aku harus segera turun sebelum bang Irfan,kalua lambat bisa-bisa aku
ditinggal olehnya”
Aku pun telah berada diparkiran tapi aku tidak mendapati bang Irfan di
parkiran,aku coba menghubungi dirinya namun tidak di jawab ‘apa bang Irfan
sudah dah pulang ya’ aku bingung karena tidak mangetahui keberadaan bang
Irfan.Aku pun memutuskan menelusuri parkiran dan mencari keberadaan
bang Irfan,saat tengah berjalan aku pun menemukan keberadaan bang Irfan
saat ini dia sedang nongkrong dikantin dan bermain game.
Aku ingin menghampirinya untuk mengajaknya pulang namun aku
merenungkan niat ku karena ada banyak sekali teman laki-laki bang Irfan di
kantin itu,aku memutuskan untuk menunggu bang Irfan di parkiran.Sudah
lebih dari satu jam aku menunggu bang Irfan tapi dia tak juga pergi dari kantin
untuk segera pulang,aku memilih untuk pulang dengan berjalan kaki tapi saat
aku tengah berjalan dan sampai di gerbang sekolah aku bertemu dengan kak
Elvano,namun aku tidak menyapanya karna pasti aku akan dihiraukan lagi
olehnya.
“Hei kok kamu baru pulang”tanyanya padau tiba-tiba
Aku terkejut tiba-tiba dia bertanya kepadaku,sebenarnya bukan hal besar dia
mau bicara denganku namun karna julukannya sebagai kulkas berjalan tidak
menutup kemungkinan kalua dia begitu cuek pada semua siswa terutama pada
perempuan.
“Hei kok bengong”
“Oh iya kak aku masih menunggu bang Irfan”
“Irfan”
“Iya”jawab ku santai
Saat kamisedang mengobrol terdengar suara motor dari arah parker yang
menurut ku itu suara motor bang Irfan dan teman-temannya,aku mengendus
kesal karena sudah lelah menunggu bang Irfan dari tadi.
“Lo vano” ucap bang Irfan namun hanya dibalas senyuman oleh kak Elvano
“Bang kok lama banget sih aku bosen nungunya”ucapku kesal
“Halah cuman sebentar doang paling ya kurang lebih satu jam kan enggak
lama”
“Cuma satu jam katamu” jawab ku kesal dan terlihat ekspresi raut wajah
marah di muka ku
“Ya maaf gue lupa kalau kamu pulang bareng aku”
“Oh ya vano kenalin ni adik gue yang super cerewet”
“Ooo jadi ini adik kamu”
“Iya”
“Bang ayo pulang” ucapku dengan nada tinggi memutuskan pembicaraan
antara dua laki-laki itu.
“Iya iya”
Kami pun melenggang pergi dari parkiran sekolah meninggalkan kak Elvano
dan teman bang Irfan lainnya,di sepanjang jalan aku terus mengendus kesal
karena terlalu lama menunggu bang Irfan,aku tidak mendengarkan setiap
ucapan yang dikatakan oleh bang Irfan selama perjalanan pulang aku tidak
peduli.Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar,aku masih kesal
kepada abang ku karna dia lebih mementingkan game nya dari pada adiknya
sendiri dan tidak berselang lama aku pun tertidur.
‘Tok tok tok…’ suara ketukan pintu dari tadi tidak berhenti menggaggu tidurku,
aku hanya menghirukan suara itu aku yakin itu pasti bang Irfan yang tengah
mencoba membujuk ku supaya tidak marah lagi dan mencoba menghindara
amarah dari mama tapi aku menghiraukannnya.
Setelah beberapa saat bang Irfan pun pergi,aku pun bangun dari tidurku aku
memutuskan untuk mandi karna waktu sudah sangat sore aku membuka
ponselku dan melihat jam sudaah menunjukan pukul 17.55 aku segera
bergegas untuk mandi,setelah selesai mandi aku langsung melanjutkan
kegiaatanku untuk belajar karane besok akan menghadapi ujian biologi,waktu
terus berjalan hari semakin larut aku pun menyudahi belajarku dan turun ke
bawah untuk makan karena sendari tadi siang aku belum makan apapun walau
tadinya bang Irfan sudah menawariku makan dan aku menolak nya.Aku mulai
menelusuri anak tangga dan sampailah di dapur,aku coba mencari makanan di
lemari pendingin namun tidak ada lagi makanan didapur.Aku pun duduk di
kursi sambil meminum air,jam sudah menunjukan pukul 22.00 malam tapi
papa dan mama juga belum pulang aku mendengar suara motor memasuki
garasi pemilik motor itu masuk kedalam rumah dan menghampiri ku dimana
aku duduk dia menyodorkan kantong plastik kepada ku lalu aku membukanya
dan melihat isi dari kantong plastik itu,saat aku melihatmya ternyata isinya
adalah makanan kesukaanku.
“Makanlah aku tau kamu dari tadi belum makan jadi habiskan makannya”
“Thank you” jawab ku
Aku segera mengeluarkan makanan itu dari kantong plastic dan langsung
melahapnya,aku ditemani bang Irfan yang duduk disampingku sambil
memainkan ponselnya,di dalam hati aku merasa ada sesosok abang yang selalu
ada buat ku walaupun dia sangat menyebalkan tapi dia begitu peduli
padaku,selesai sedah makan ku dan aku pun segera mencuci tanganku serta
membuang kantong plastik pembungkus makanan ku tadi.
“Loh kenapa engga dihabiskan”
“Sudah kenyang” jawab ku santai
“yasudah tidur sana dah malam”
“Nanti lah aku belum ngantuk”
Setelah itu aku mengajak bang Irfan pergi ke ruang keurga untuk menonton tv
bersama,aku mengajaknya menonton film kesukaan kami yaitu film horror hari
sudah semakin larut aku teringat kepada mama papa yang belum pulang dari
tadi aku kawatir dengan keadaan mama papa karena belum pulang.
“Bang kok papa sama mama belum pulang” tanyaku
“Papa sama mama pergi keluar kota selama beberapa minggu”
“Apa…. Keluar kota”
Aku begitu terkejut akan hal itu kenapa papa sama mama enggak cerita kalua
mereka akan pergi keluar kota selama beberapa minggu,air mata berlinang
dimata ku suara isakan tangis mulai terdengar tangis ku pecah karena
mendengar kabar kalua mama papa pergi keluar kota denagn waktu yang
cukup lama.Bang Irfan pun mencoba menenangkanku namun aku masih tetap
menangis tapi aku mencoba menenangkan diriku supaya tidak menangis lagi
lalu bang Irfan menuntunku menuju kamar,aku masih saja menangis mataku
sudah merasa pedih dan membengkak tidak lama kemudian aku tertidur
karena dari tadi tidak berhenti menangis.
Hari berganti malam telah bertukar menjadi pagi kulihat diriku di cermin
terlihat mata bengkak sehabis menangis dan pipi yang masih nampak
merah,aku segera pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri supaya lebih
segar dan segera bergegas kesekolah.Di bawah bang Irfan sudah menungguku
kami segera berangkat,motor melaju menuju sekolah dan akhirnya berhenti
parjiran sekolah aku segera memasuki kelas dan menyambung membacaku
tadi malam,saat aku melihat daftar kecil dibuku ku alangkah terkejutnya diriku
karena hari ini tidak hanya ada ujian biologi namun juga ada ujian pkn dan ips
juga,aku begitu panik karena belum belajar apapun sedangkan pagi ini ujian
pertamaku adalah pkn, aku segera membuka buku pkn dan memanfaatkan
waktu yang tersisa sebelum masuk untuk belajar.Kelas dimulai guru
membagikan kertas ujian,aku mengerjakan soal ujian sebisaku dan mengingat
ingat apa yang aku pelajari tadi sebelum kelas dimulai,beberapa menit telah
berlalu aku baru mengerjakan beberapa soal dari 20 soal yang tertera dalam
kertas,banyak yang tidak aku ketahui jawabannya materi yang aku pelajari tadi
tidak ada yang keluar dalam ujian tapi aku tetap berusaha mengerjakan ujian
tersebut dan menjawab dengan rasa percaya diri kalua jawaban yang aku
jawab akan benar.
Bel berbunyi jam pelajaran berganti pelajaran yang selanjutnya dalah ips aku
langsung mengeluarkan buku ips dari tas dan langsung mempelajari materi
yang telah diterangkan,guru kembali memasuki kelas namun berbeda mata
pelajaran kami diberikan waktu 15 menit untuk membaca sebelum memulai
ujian,waktu telah berlalu 15 menit buku disimpan kertas ujian pun dibagikan
menurutku soal yang tertera dalam kertas ada beberapa yang aku baca
jawabannya ya walaupun ada beberapa yang tidak aku ketahui juga
jawabannya tapi aku tetap berusaha untuk mengerjakan untuk mendapatkan
hasil yang baik.
Jam pelajaran selesai bel istirahat berbunyi kertas ujian diharapkan untuk
dikumpulkan untung saja aku telah selesai ya walaupun aku enggak yakin
dengan hasilnya setidaknya aku telah berusaha,disaat jam istirahat aku
gunakan waktu ini untuk belajar biologi karena jam pelajaran seterusnya ialah
ujian biologi,sambil belajar aku juga berfikir berapa nilai ujian pkn dan nilai
ujian ips ku aku takut hasilnya akan kurang bagus tapi aku harus percaya diri
kalua hasilnya akan sempurna.
Bel berbunyi pelajaran akan segera dimulai guru memasuuki kelas dan
langsung membagikan kertas ujian tanpa diberi waktu untuk membaca
sebentar,namun tidak apa aku sudah belajar dan aku yakin hasil yang akan aku
dapat benar-benar sempurna,waktu terus berjalan aku menyelesaikan 5 menit
lebih awal dari waktu ujian yang diberikan.Setelah selesai kami diminta
menunggu hasil ujian hari ini di depan ruang multimedia,aku menunggu
bersama temanku yang lainnya dan setelah beberapa saat siswa dipanggil satu
persatu untuk memasuki ruang multimedia dan mengambil kertas hasil ujian.
Saat aku sudah mendapatkan kertas ujian milik ku aku cukup terkejut melihat
nilai pkn ku begitu rendah,dikrtas tertera angka 60 yang artinya nilai pkn ku
dibawak rata-rata sedangkan nilai ips ku 75 cukup beruntung walau hanya
belajar sebentar,kemudian senyum ku mengembang karena melihat nilai
biologi ku 100 tapi tetap saja ada rasa kecewa pada nilai pkn ku.
Disaat perjalanan pulang aku takut memberi tahu bang Irfan tentang nilai
ujian ku walau pun mama papa tidak ada dirumah untuk memarahi ku karena
nilai jelek tapi masih ada bang Irfan yang akan tetap melakukan hal yang sama
seperti mama papa,dia akan memarahi ku karena nilai jelek tapi aku harus
tetap memberi tahu bang Irfan setelah sampai dirumah aku memberikan
kertas ujian ku kepada bang Irfan.
“Yaampun dek kok nilai pkn kamu rendah banget sih”
“Aku lupa kalua hari ini juga ada ujian pkn dan ips”
“Dasar kamu nih ya abang les in kamu aja lah”
“Hah les?”
“Iya sama teman abang,di aitu pintar banget dalam bidang mata pelajaran
pkn”
Aku hanya mengangguk setuju karena itu juga hal yang cukup bagus untuk
memperbaiki nilai ku yang rendah lalu bang Irfan menelfon temannya itu untuk
datang kerumah nanti malam,aku memasuki kamar dan menyiapkan bukuyang
akan ku perlukan dalam belajar.Waktu berganti keadaan sudah malam
tepatnya pukul 18.30 teman bang Irfan pun datang,ternyata temannya yang
akan menjadi guru les pkn ku ialah kak Elvano,aku berfikir kenapa kak Elvano
mau menjadi guru les ku.
“Vano nih adik aku tolong ajarin sampai pinter”
“Iya” jawab kak Elvano singkat
Dia duduk disamping ku kemudian kak Elvano mulai menjelaskan materi yang
aku tidak pahami juga sesekali aku bertanya kepada kak Elvano sepaya lebih
pahan dan dia memberikan Jawaban secara terperinci aku pun mulai paham
tentang materi pkn, setelah kak Elvano menjelaskan kepada ku.
“Thank you kak udah mau ajarin aku materi pkn”
“Sama-sama bukan masalah yang penting kamu jangan malas baca buku”
Aku mengangguk dan aku pun kembali mengucapkan terima kasih kepada kak
Elvano kemudian dia pulang,aku membereskan buku ku dan prig kedalam
kamar didalam kamar aku melanjutkan membaca buku dan mengingat ingat
pembahasan yang diberikan oleh kak Elvano tadi.Pagi pun tiba aku sudah
berada di sekolah semua siswa diharapkan berkumpul di aula,pak Ahram
menyampaikan informasi bahwa minggu depan akan diadakan ujian tengah
semester dan diharapkan semua siswa untuk mengurangi waktu bermain dan
memperbanyak waktu belajar.
Minggu ini aku memutuskan untuk menghabiskan waktu ku dirumah untuk
belajar karena ujian akan tiba tapi aku merasa kurang dukungan dan semangat
dari orang yang aku sayangi yaitu mama papa,aku merindukan mereka karena
sudah 2 minggu mereka pergi dan belum pulang sampai hari ini.
“Bang kok mama papa belum pulang sih”
“Mama papa pulang dua hari lagi”
“Beneran?”
“Iya”
Aku bersorak gembira karna aku sayang akan segera pulang,hari berganti saat
ini adalah hari dimana mama papa akan pulang dari luar kota aku menunggu
mereka di ruang tamu,saat aku mendengar suara mobil memasuki garasi
rumah aku langsung membuka kan pintu dan menyambut mereka aku
memeluk merekan dan menangis aku melepaskan semua kerinduan ku denan
tangisan bahagia,lalu mama pergi kedapur untuk memasakkan makanan
kesukaan ku untuk melepaskan kerinduanku padanya.
Hari ujian tengah semester tiba aku menghadapinya dengan serius dan penuh
ketekunan dalam mengerjakan semua soal yang tertera aku yakin aku pasti
bisa dan akan mendapatkan juara kelas terutama juara 1,aku ingin meraihnya
sejak dulu namun aku belum bisa karena terhalang nilai pkn ku yang rendah
namun ujian kali ini aku pasti bisa menghadapinya karna aku sudah belajar
dengan baik dan les mata pelajaran pkn dengan kak Elvano dan aku yakin
pelajaran serta penjelasan yang diberikan kak Elvano akan membuahkan hasil
yang baik.
Setelah melewati masa-masa ujian ada waktu 1 minggu untuk perbaikan nilai
ujian yang rendah,tapi sudah 3 hari berlalu dan aku belum melihat nama ku
terdaftar dalam lampiran kertas remedial yang ditempel di madding,hari
berikutnya aku mengecek madding kembali di madding terdapat kertas yang
berisi daftar namasiswa yang remedial mata pelajaran pkn dan ya benar saja
aku tidak remedial didalam hati aku merasa sangat senang dan bangga karena
tidak remedial pkn demikian juga mata pelajaran ips aku juga tidak remedial.
Hari pembagian rapor pun tiba di kelas semua siswa sedang menunggu guru
memasuki kelas untuk membacakan siapa saja yang menjadi juara kelas tahun
ini,dimeja guru sudah tersusun rapi yang akan diberikan kepadajuara kelas.
Gurupun memasuki ruangan kelas dan mulai membacakan peringkat mulai dari
yang paling terendah hingga yang teratas,sampailah pada juara tiga besar
terdapat tiga siswa yang belum dipanggil namanya dan salah satu diantaranya
ada diriku,aku semakin tegang karena aku akan mendapatkan juara berapa dan
yah aku mendapatkan juara 1 aku melompat dan melepas senyum ku begitu
lebar karena merasa bangga,guru pun membagikan hadiah kepada ketiga juara
dikelas.
Setelah selesai aku pun segera pulang dan memberi tahu kabar gembira ini
pada mama papa dan bang Irfan,setibanya dirumah aku melihat hadiah juara
kelas dan ternyata itu milik bang Irfan dia mendapatkan juara 2, lalu aku segera
memberi tahu mereka kalua aku mendapatkan juara 1 mereka merasa senang
dab bangga terutama mama papa mereka merapa bangga karena anak-
anaknya berhasil menjadi juara kelas.Papa pun menjanjikan aku dan bang
Irfan untuk pergi berlibur ke singapura sebagai hadiah hasil kerja keras kami
dalam belajar untuk bisa mendapatkan juara kelas,tapi sebelum berangkat ke
singapura aku dan keluarga mampir ke kediaman kak Elvano untuk
memberikan bingkisan kepada kak Elvano dan keluarganya sebelum pergi ke
singapura sebagai tanda terima kasih karena sudah mengajariku.

TAMAT………

Anda mungkin juga menyukai