Anda di halaman 1dari 11

Aku dan Rumah

Ceritaku kuceritakan, inilah cerita kisah hidup sebenarnya beberapa orang yang pernah terjadi,
bahkan rasanya yang mungkin akan selalu diingat kejadiannya dimana rumah yang menjadi
pelindung untuk tubuh di kala panas dan hujan, dan lain sebagainya. rumah yang menjadi
tempat untuk mengistirahatkan badan saat lelah dan ingin tidur saat mengantuk, rumah tempat
yang menjadi perkumpulan setiap keluarga maupun saudara, dan lain sebagainya.

Akan tetapi rumahku malah berbeda jauh dari bayang-bayang orang lain seperti rumah idaman
yang kuinginkan, tentang rumah yang diselimuti dengan keluarga yang harmonis. Tetapi, malah
seperti rumah yang berpenghuni tapi isinya berceceran. rumahku malah menjadi satu-satunya
rumah tempat yang selalu ingin saya jauhi, ingin saya hindari, dan bahkan tak ingin kutinggali
disana karena rumah saya yang kutempati beserta keluargaku, dan bersama kakakku menjadi
rumah yang membosankan dan tak pernah ingin kutemui dalam hidupku.

Rumahku selalu berisik dengan beraneka ragam macam perdebatan, pertengkaran yang setiap
kali ada dirumah tersebut karena ketidak-cocokkan pendapat orang tuaku, saya mengikuti
kakak saya yang mengiginkan perdamaian, ketenangan, dan adanya kenyamanan didalam
rumah tersebut

Entahlah saya sendiri pun sampai dibuat bingung oleh keadaan dimana perilaku kedua orang
tuaku dalam hal mempeributkan masalah yang kecil yang bahkan masalah itu dapat terbilang
hanya sekedar masalah sepele atau masalah yang sangat kecil dengan hanya waktu singkat dan
pendek sekalipun dapat dengan mudah terselesaikan

Akan tetapi orang tuaku malah berbuat seakan-akan masalah tersebut ialah masalah yang
besar, masalah yang tak mudah diselesaikan, dan bahkan yang sulit dicari jalan keluarnya

Orang tuaku sering kali kerap memperdebatkan masalah keuangan bukan karna kekurangan
keuangan melainkan mempermasalahkan memberikan uang tersebut kepada orang lain bahkan
dapat terbilang sedikit jumlahnya, hingga adu mulut pun terjadi, ribut hanya karena berbeda
pendapat, mereka berdua masih memiliki ego yang sangat besar jadi tidak ada 1 dari mereka
yang mau tuk mengalah, mereka berdua masih labil dalam mengendalikan emosi yang ada
diantara kedua orang tuaku tersebut

Hingga aku dan kakakku berfikir sangat keras bagaimana cara agar dapat menyelesaikan
masalah yang ada diruma1qq1111111qlql1l11l1l1l1l11l11111l111l111!
111l1l1l111l1l1111l1l1l1l1l1l11!aiaaoadgh tersebut, karena lelahnya kakakku dalam
menghadapi sikap kedua orang tuaku sampai ia pun mengatakan kepadaku
"dik, kakak bingung harus bersikap bagaimana setiap menyelesaikan masalah yang datang
antara bapak sama ibu" sambil raut wajahnya yang tampak sedih akupun berkata demikian

"iya kak aku jadi takut melihat keadaan kedua orang tuaku yang seperti demikian, aku juga ikut
sedih melihat mereka berdua kak" sampai mataku berkaca-kaca tak sampai menangis

Malam hari pun tiba kakak bertanya padaku

"diana sampai saat ini pun ayah dan ibu belum juga pulang ya?"

akupun membalas perkataan kakakku dengan "biasanya habis ini ayah dan ibu akan pulang kok
kak dari kantor, mereka tak pernah pulang sampai larut malam kecuali saat ada rapat dikantor"

lalu kakakku pun menjawab dengan "dik, kakak tak pernah melihat ayah sama ibu berangkat
ataupun pulang bersama ya?"

Jawabku dengan "bukankah ayah dan ibu selalu berangkat sendiri-sendiri, pulang pun begitu,
bahkan meja kantor pun tak pernah bersama, kecuali saat waktu tidur dikamar" kujawab sambil
terheran-heran

Sambil berbincang-bincang dengan kakakku tak terasa ayah dan ibu pulang kerumah sebab
terdengar suara pagar rumah terbuka dan suara mobil orang tua kami masuk, sebelum akhirnya
mereka masuk, aku dan kakakku berencana untuk pura-pura tidur karna pada akhirnya kita
berdua pasti akan ketiduran

"dik, ayo kita pura-pura tidur bersama-sama sebeum ayah dan ibu membuka pintu kamar ini!"

lalu jawabku "iya kak baiklah aku setuju dengan kakak mulai hitungan 1 sampai 3 ya satu, dua,
tiga" setelah mereka masuk

lantas ibu langsung memanggil kami "kakak (diani), adik (diana) kenapa tidak ada jawaban ya?"
ibupun masuk kamarku dan kakakku dan melihat kita berdua sudah tidur sambil bergumam ibu
berkata "pantas saja tidak menjawab lah mereka sudah lelap tidurnya"

lalu orang tua kami masuk kamar mereka

Keesokan pagi harinya seperti biasanya sebelum berangkat kesekolah aku dan kakakku makan
bersama, sambil mengobrol aku mengatakan kepadanya

"kak, tumben amat dah! Kakak kok punya ide untuk mengajakku pura-pura tidur, biasanya mah
belum tidur, bahkan setelah ayah dan ibu pulang sekalipun?" tanyaku sambil bingung dan
menatap wajah kakakku
"diana ku melakukan hal itu agar ayah ataupun ibu tak perlu lagi khawatir kepada kita berdua,
kita sudah dewasa jadi tak perlu merepotkan mereka hanya untuk mengecek kamar kita sudah
tidur apa belum, mereka berdua saja masih seperti kekanak-kanakan begitu, yah jadi biar
mereka tak resah dan menganggap kau sama aku udah dewasa begitu deh"

Sempat terkejut dengan jawaban kakak lalu kubalas dengan "wah hebat bener sikap kakak
terhadap ayah dan ibu kemarin, tumben bijak tingkah lakumu kak"

Sambil meringis kakakku juga sempat tersenyum, lalu kita berdua tertawa terbahak-bahak
secara bersamaan

Dan biasanya aku dan kakakku berangkat secara bersamaan yang biasanya aku diantarkan
berangkat bersama ibu dan sedangkan kakakku diana berangkat diantarkan bersama dengan
ayah, sebelum masuk mobil masing-masing aku bersalaman terlebih dahulu dengan ayah dan
kakak dengan ibu lalu aku pun juga menyalami kakakku itu dan langsung kukatakan

"dadah kakak"(sambil melambaikan tangan)

"iya dadah juga adikku"(melambaikan tangannya sambil trrsenyum kepadaku)

dan pada akhirnya aku lalu kakakku masuk mobil

Semasa dalam perjalanan ibu mengantarkanku aku mengajak ibuku berbincang-bincang


menengenai tentang keluarga

"ibu ayo dong bu lain kali kalau ada kesempatan kau dan ayah mengantarkanku dengan kakak
bersekolah kita berangkat bersama naik mobil bareng-bareng dengan sekeluarga bagaimana
ibu pasti setuju kan dengan pendapatku?"

Kukira jawaban ibuku menyenangkan ternyata malah menyedihkan dengan jawaban seperti ini

"diana sekarang cukup dengarkan ibu ya dan kamu tidak perlu mengulang lagi pertanyaan yang
sama kepada ibu kita tidak akan pernah bakalan berangkat bersama dengan menggunakan
mobil bersama-sama sekeluarga, masalah apapun yang datang menimpa antara ayah dan ibu
sekalipun kau tidak perlu ikut campur karena ingat umurmu juga masih kecil lagipula arah
perjalanan sekolahmu dan kakakmu berbeda!" (Sambil menatap wajahku dan dari matanya
oenuh dengan adanya ketegasan)

sembari setelah mendengarkan pembicaraan ibuku, aku pun di dalam mobil hanya bisa melihat
adanya pemandangan dari jendela mobil sambil bergumam dalam hati

"(apa salahnya coba dalam hal ini jika bertanya kan tidak masalah lagipula aku kalau masih tidak
jelas masa tidak boleh bertanya kembali, ku juga kan tidak hanya mempunyai 1 orang tua saja
akan tetapi ayah dan ibuku juga kan orang tuaku jadi aku punya 2 orang tua!)" Sedikit emosi
diriku terhadap ibuku untuk kali ini saja

Sesampainya di pagar depan gerbang sekolahku aku langsung menyalami ibuku sambil
kuucapkan salam sebelum ibuku membalas salam dariku

Aku langsung keluar dari mobil karena aku sedikit emosi kepada ibuku

Sampailah aku di kelasku, tiba-tiba bel masuk sudah berbunyi sebelum temanku yang biasanya
duduk bersamaku disampingku, guru sudah datang dan ternyata ada murid baru yang datang
ke sekolahku masuknya bersamaan dengan guruku

Lalu guruku mengucapkan yang biasanya diucapkan ketika masuk dikelasku "assalamua'laikum
anak-anak dan selamat pagi untuk kalian semua"

Murid-murid langsung bersontak bersama-sama membalas ucapan dari buguru tersebut "iya
ibu waalaikum salam selamat pagi juga untukmu bu"

Lalu buguru pun langsung memperkenalkan anak baru tersebut di kelasku

"anak-anak ini ada murid baru yang datang di sekolahan kita, dia pindah dikarenakan telat
mendaftar di sekolah kita ini, dia disini tinggal bersama dengan kedua orang tuanya kok dan
untuk terakhir kalinya perkenalkan namanya aldi"

Lanjutnya "aldi silahkan duduk disebelahnya anak yang kursi sebelahnya kosong agar kamu
langsung dapat berteman dengan mereka semua"

Jawab aldi "baik bu, terimakasih untukmu juga"

Saat itu aku langsung terkejut setelah buguru menyuruh aldi duduk tempat yang kursi
sebelahnya kosong karena hanya aku yang duduk sendiri sedangkan putri belum juga datang,
setelah aldi duduk sebelahku dia mengucapkan

"hai, kalau kamu sendiri apakah memperbolehkanku duduk di sebelahmu" (sambil tersenyum
dan menatapku

"oh iya silahkan saja kok" (kujawab sambil membalas senyum darinya)

Beberapa menit kemudian putri datang dan ternyata ia hanya terlambat dengan menjelaskan
kepada buguru, buguru juga memberitahukannya tentang murid baru tersebut, karena adanya
murid baru tersebut putri disuruh untuk duduk di bangku belakangku.

Aku disekolah dikenal dengan gadis yang tidak bisa diam alias cerewet karena bagiku kita harus
selalu ceria terhadap orang lain bahkan buguruku pun pernah mengatakan kepadaku kalau
mungkin aku ini laki yang tidak jadi bukan karena dari kelakuanku sikapku, tingkah lakuku akan
tetapi dari sifatku yang tidak pernah bisa diam hahaha

Seusai jam pelajaran berakhir bel pulang pun berbunyi biasanya setelah pulang sekolah aku
langsung menunggu jemputan pulang sekolah dari ibu saat menunggu ibuku datang

Tiba-tiba saja aldi datang menuju kearahku dan ia langsung mengatakan kepadaku

"hai sedang menunggu siapa kau disini?"

langsung kujawab dengan "ya beginilah aku seperti biasanya jika belum dijemput maka aku
akan menunggu jemputan dari ibuku disini kok"

Lanjut jawabku dengan "oh ya panggil saja namaku seperti teman lainnya yaitu diana"

Jawabnya "nah ya pada akhirnya aku tau namamu bahkan sebelum ku bertanya padamu okelah
baiklah kalau begitu diana"

Waktu kumasih menunggu kedatangan jemputan pulang sekolah dari ibuku, ternyata aldi telah
dijemput oleh kedua orang tuanya dengan mobil dan orang tuanya bertanya kepada aldi
mengenai tentang apa yang dilakukan olehku sendirian disana

Selang beberapa waktu dengan cepatnya mereka mengobrol, orang tuanya aldi malah
mengajakku pulang bersama seketika aldi jalan menuju kearahku, menarik tanganku, dan
mengatakan kepadaku kalau orang tuanya yang menyuruhnya untuk mengajakku pulang
bersama karna aku akan diantarkan oleh mereka semua, aku sontak sempat langsung
menolaknya akan tetapi tak bisa karena aldi memaksaku dan terus menarik tanganku

Setelah aku dan aldi masuk mobil mereka, aldi tiba-tiba menceritakan mengenai tentang diriku
terhadap orang tuanya bahwa aku teman pertama yang dia kenal seketika aku langsung malu
ya kan! dan respon dari orang tuanya malah membuatku semakin malu dan tercengang karena
mereka langsung tertawa bersamaan

"Yah, ibu 1 hal yang pasti dia juga bukan hanya teman pertama yang kukenal tetapi aku juga
sudah tau namanya, namanya yaitu diana dia baik kok bu orangnya"

Lalu jawaban ayahnya yang penuh dengan ketegasan tetapi penuh dengan ketegasan "ouw jadi
namanya diana, bagus kok namanya dan dilihat dari wajahnya juga dia memang orang baik kok"

Jawabanku sambil tersenyum "terimakasih om" rasanya aduh malunya akutuh

Setelah aldi beserta keluarganya mengantarkanku pulang kerumah, tak lupa akupun turun
sambil kuucapkan terima kasih
Sesampainya dirumah ternyata kakak sudah pulang dan ayah bersama ibu juga sudah sampai
dirumah terlebih dahulu, sesaat setelah aku sudah sampai dirumah ayah dan ibu malah
memperdebatkan hal kecil kembali, mereka bertengkar hebat hanya karena aku tidak dijemput
pulang oleh ibu

"Bagaimana kau ini bisa tidak menjemput anakmu, apakah kau menghemat uang bensinmu dan
karena itu kau sampai tidak bisa menjemput putrimu" (dengan tegas ayah katakan itu kepada
ibuku)

"Apa kau tidak bisa berfikir terlebih dahulu sebelum mengatakan hal ini kepadaku, aku hanya
terlambat sedikit saja, waktu kujemput dia sudah tidak ada disana" (dengan menatap wajah
ayahku)

Perdebatan masih saja terus terjadi antara ayah dan ibu sampai-sampai mereka berdua saling
berjauhan, hingga rasanya kuingin lari saja dari rumah itu dan tidak akan pernah kutemui lagi

Meskipun ayah dan ibuku sering kali seperti itu, untungnya meskipun begitu aku dan kakakku
tidak sampai terjerumus dalam hal yang buruk, aku dan kakakku tidak pernah lupa akan
menjaga harga diriku sekalipun kita tidak pernah melampiaskan pada hal yang tidak

Hari-hari terus berjalan dan waktu terus berlanjut seperti biasanya, hubungan pertemananku
dengan aldi semakin tambah dekat saja

"Diana"

"Iya?"

"apa aku boleh sekali kali atau sekali ini saja main di rumahmu kuingin sekali berkunjung ke
rumahmu"

"apa buat apa emangnya lagipula ngapain aldi?"

"Ya main begitu lah kau ini lucu sekali ya pakai tanya buat apa segala haha, cukup sekedar main
untuk bersilaturahim kok, diperbolehkan ya kan kau mengijinkanku atau tidak?"

"Ehm ya bagiku boleh saja kok kau mengunjungi rumahku" (sambil terus berjalan bersama-
sama, ku dengan aldi masih tetap berlanjut mengobrol bersama)

Sesekali ku melihat dan dia pun juga sesekali melihat kearah wajahku ku bergumam dalam hati
(tidak masalah bila kau mau main dirumahku hanya saja yang ku takutkan hanya 1 yaitu aku
takut bila akhirnya kau tahu mengenai tentang ayah dan ibuku)
Seusai pulang sekolah dan aldi juga sudah diberikan sepeda motor sendiri untuk tiap kali
berangkat sekolah mau pulang sekolah, karena ayah dan ibunya sudah sama-sama semakin
sibuk jadi mereka menggunakan mobil yang sama untuk berangkat bersama dan tuk pulang
bersama

Karena hari ini aldi main kerumahku juga, jadi hari ini aldi mengajakku pulang bersama-sama
sambil mengantarkanku pulang dia juga kan mau main di rumahku jadinya secara bersamaan
kita bersama

"Aldi... Apakah kau tidak akan dimarahi oleh kedua orang tuamu, kalau kau akan main ke
rumahk?"

"Tenang saja kok diana aku sudah mengatakannya kepada ibu, nanti ibu akan
menyampaikannya kepada ayahku jadi aku sudah mendapat ijin dari ibuku dong"

Cukup panjang juga pembicaraanku dengan aldi di sepanjang perjalan

Tidak terasa sudah sampai rumahku saja, kemudian ku turun dari motornya dan ia pun
memarkirkan motornya di sekitar halaman rumahku, setelah Itu aldi nampaknya langsung
melihat rumahku dari depan

Dan ia berkata "owh jadi ini rumahmu diana, besar sekali sama seperti rumahku hanya saja
berbeda dalam hal segi bentuknya"

Kujawab "yups, benar sekali ini rumahku cuman apakah kita berdua bentuk rumahnya harus
sama, kau ini bisa saja saat lagi bercanda"

Mereka berdua pun masuk dirumah dan teryata kakak dan ayah sudah pulang, mereka selalu
terlebih dulu sampai rumahnya daripada diriku

Sebelum aku dan aldi masuk rumahku kita berdua sama-sama mengucapkan salam terlebih
dahulu

"Assalamualaikum, kakak? Ayah? Dimanakah kalian aku sudah pulang barusan saja, dan aku
pun juga membawa temanku kesini katanya dia ingin main ke rumahku kok"

Ayah turun dari tangga menuju kebawah sedangkan kakaku keluar dari kamar, mereka pun
sontak terkejut karena untuk pertama kalinya yng kubawa teman cowokku, ya karna biasanya
aku tidak pernah sama sekali mengajak teman cewekku kerumah hanya aku yang sering main
kerumah teme cewekku dan mereka langsung membalas salamku secara bersamaan

"Waalaikum salam, iya adik ayah dan kakak sudah kesini kok"
Lanjut kakakku dengan menjawab "oh jadi ini teman cowokmu yang kau bawa kerumahmu"

"Ehm iya kok kak dia sendiri yang ingin main kesini aku tidak memaksakannya sama sekali aku
hanya membantu ia menunjukan rumahku padanya" jawabku kepada ayah dan kakakku

"Baiklah nak siapa namamu? dan silahkan duduk" tanya ayah kepada aldi

"Namaku aldi kok om, kak"

"Oalah iya baiklah akan ku siapkan minumannya untuk teman diana, teman adik yang kau bawa
pertama kali dirumahmu"

"Dan kau adik segera ganti baju seragammu, letakkan tasmu sperti biasanya, dan taruh
sepatumu pada tempatnya" sambil menatap ke arahku

"Iya kakakku diani aku tidak akan bakalan lupa kok" bergegas ku segera langsung kekamarku

Tanya aldi "oh jadi kakaknya bernama diani dan adiknya bernama diana?"

"Iya aldi bagiku juga nama itu cocok untuk mereka berdua, kedua putriku tersebut"

Kakakku sempat tersenyum kepada aldi mengenai tentang namaku dan ia yang selalu dianggap
orang lain nama yang cocok untuk kita berdua

Saat aldi dan ayah sedang berbincang-bincang, kakak kedapur untuk membuatkan minumannya
kepada kita semua, aku pun juga setelah mengganti bajuku ku langsung menuju ke dapur
membantu kakak menyiapkan apa yang dibutuhkan dan apa yang perlu dibawa untuk kita
semua

Disaat aku dan kakakku masih menyiapkan aku sempat mengatakan kepada kakakku

"Oh iya kak tolong kasih tahu ibu ya, beritahu kalau aku sudah pulang diantarkan oleh temanku,
soalnya aku lupa kalau belum sempat memberitahukannya kepada ibu, gitu aja kok kak"

"Owalah iya kok dik, kau jangan lupa setelah membantu kakak didapur ini dan
mengantarkannya kepada mereka, kamu temani saja mereka oke"

"Baiklah kak aku akan temani kok karena dia emang temanku, terimakasih ya kakakku" sambil
kuanggukan kepala dan tersenyum kepada kakakku

Semua sudah siap untuk dibawa jadi kakakku membawa minumannya sedangkan aku
membawa camilannya untuk kita semua dan tamu dari teman pertamaku yang main
kerumahku
Disaat aku dan kakakku sedang membawakannya diruang tamu ternyata ayah dan aldi belum
juga selesai dari obrolan mereka tersebut

"Ayah waktu aku pulang dulu saat pertama kali aldi menjadi murid baru di sekolahku, ia
mengantarkanku pulang sampai kerumah bersama dengan keluarganya yang naik mobil
bersama kok yah"

"Aku bersama keluarganya diajak ngobrol kok, sebenernya aku tidak mau karena tidak ingin
merepotkannya apalagi keluarganya akan tetapi mereka malah memaksaku" lanjutku

"Tidak apa-apa sayangku nak mereka memiliki niat dan cara yang baik kok jadi terima saja"

"Tetapi kau tidak lupa mengucapkan terima kasihkan kepada mereka" sambil melihat wajahku

"Tenang saja kok om putri anda diana tidak melupakannya sama sekali ia ingat apa yang
diajarkan om kepadanya"

"Karena diana tidak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada keluargaku" aldi mengucapkan
dengan halus kepada ayahku dan sambil sesekali sempat tersenyum kepada ayahku

"Dan juga untukmu diana kau malah tidak membuat merepotkan aku apalagi keluargaku
lagipula keluargaku kok yang menawari bantuan kepadamu"

"Ehm dan juga diana malah aku juga ingin berterimakasih padamu karena telah membuat
keluargaku senang dengan kehadiranmu terutama orang tuaku mereka malah menyukaimu
kok" melihat kearahku dan tersenyum

Uh rasanya malu aku apalagi ini di depan ayahku sendiri

Untung saja kakakku sedang dikamar kalau tidak bila saja kakakku ada disini maka akulah yang
akan tambah malu karena aku bakalan sering digoda oleh kakakku apalagi aku dan kakakku
sekamar aduh bakalan lebih sering digoda sih bahkan meskipun kitajarang bertemu aduh
hehehe

Setelah itu ayah memutuskan ijin untuk pamit pergi tidak mengikuti lanjutan mengobrol
dengan kami, karena ayah tiba-tiba saja ada dadakan rapat penting dengan perusahaan lain

Yah ada untungnya juga ibuku tidak menjemputku dan pulang kerumahku sini karena didepan
ibu juga akupun ikut malu dengan kehadirannya aldi jangan-jangan malah dikira oleh ibu akutuh
ada hubungan lebih dengan aldi, aduh jangan deh!
Jadi setelah ayah pamit, ia langsung berangkat karena mengira kakakku mungkin sedang
beristirahat jadinya ayah tidak ingin menganggunya dan ayah hanya menitipkan salam untuk
kakakku diani

Setelah ayah berangkat aku dan aldi masih terus mengobrol kita menghabiskan waktu untuk
berbincang-bincang, bercanda sampai tertawa bersama-sama, dan tidak lupa dengan sesekali
camilannya

Karena sudah semakin siang aldi memutuskan untuk pulang dan ia minta tolong kepadaku
untuk memanggilkan kakakku jadi ku panggilkan kakakku dikamarnya

Saat ku menuju kekamarnya kakakku dia malah sudah tidur siang dengan lelapnya

"Kak, aldi akan pulang jadi ia mau ijin ke... Yah rupanya sudah tidur toh kakakku ini"

"Yasudahlah aldi kau langsung pulang tidak apa-apa kok karena kakakku sudah pilas sekali tidur
dikamar"

"Oke baiklah mungkin kakakmu lelah diana, ehm kalau begitu aku titip salam kepadamau untuk
kakakmu ya dan terutama untuk kedua orang tuamu ayah dan ibumu, jangan lupa sampaikan
terimakasihku kepada mereka semua"

"Baiklah temanku aldi tenang saja kok aku tidak akan pernah melupakan titipan salam darimu
dan ucapan terima kasihnya kepada keluargaku" sambil kuantarkan menuju ke halaman depan

"Aku pamit Assalamu'alaikum diana"

"iya waalaikum salam hati-hati"

Setelah aldi pulang, ayah dan ibu tidak kunjung pulang

"Ah kakak sudah tidur, ayah dan ibu tidak segera kunjung pulang karena mereka berdua rapat,
mereka pasi pulangnya malam baiklah kalau begitu"

Hari demi hari telah terlewati, bulan silih berganti dan aldi yang sudah kerap kali sering main
kerumahku pun akhirnya tahu

Kejadian yang dimana ku takutkan sekarangmenjadi kenyataan dimana aldi sudah


mengetahuinya yang terjadi didalam rumahku hubungan antara ayah dan ibuku yang sedang
tidak membaik, perdebatan, saling berjauhan. Aldi sudah tau semuanyaa

Aldi sikapnya malah lebih baik, ia menjadi lebih perhatian, lebih peduli bukan hanya padaku tapi
juga pad keluargaku
Dibalik semua itu aldi berencana untuk membuat antarhubungan ayah dan ibuku semakin
membaik dengan rencananya yang sering main ke rumahku bahkan sesekali ingin mengajak
keluargaku main kerumahnya untuk bersilaturahim dengan keluarganya akan tetapi orang
tuaku menolaknya

Seiring berjalannya waktu, hasil kerja kerasnya aldi membuahkan hasil, dan hasilnya pun
memuaskan hubungan orang tuaku benar-benar semakin membaik dan mereka berdua
semakin dekat

Tidak ada lagi perdebatan, pertengkaran, konflik maupun masalah kecil yang muncul lalu jadi
masalah yang besar yang ada di keluargaku tersebut, bila itupun ada cepat terselesaikan kok
masalahnya yang besar menjadi kecil yang kecil menjadi terselesaikan

Hanya saja ada satu masalah lagi, masalahnya sepele sih emang yaitu terkait dengan aldi yaitu
curangnya aldi tidak memberitahukanku rencananya, kan setidaknya aku bisa membantunya
tapi yasudahlah tak masalah tidak apa-apalah

Dan alasannya tidak memberitahukanku hanya ingin memberikanku surprise berupa kejutan
berharga untukku

Berkat aldi semuanya menjadi membaik dari dulu inginku hanya ini saja keluargaku menyatu
dan menjadi satu terima kasih aldi, bahkan ucapan terima kasihku saja belum cukup untuknya

Anda mungkin juga menyukai