Anda di halaman 1dari 7

Twilight & Dreams

Impian, harapan,dan perjuangan merupakan satu paket dari target tujuan hidup manusia. Setiap
orang berhak memiliki impian dan harapan,namun juga pasti perlu sebuah perjuangan. Seperti masa
remaja, kita akan menghadapi masa dimana impian itu sudah menjadi hal yang harus dipertanyakan.
Masa remaja biasanya banyak menemui hal-hal yang sulit. Seperti kita kedepannya mau jadi apa?
mau kayak gimana?dan harus bagaimana?sungguh itu adalah pertanyaan dari beribu pemikiran yang
sulit terpecahkan. Kita pasti akan mempertanyakan itu.

Seperti sekarang ini ada seorang gadis remaja yang menggunakan waktu istirahatnya untuk duduk
menyendiri di taman samping sekolah. Dia sedang melamun sendiri memikirkan nasib hidup
kedepannya. Dia bingung harus menjalani hidup seperti apa yang dia inginkan atau seperti yang
orangtuanya harapkan, sungguh masalah yang biasanya sebagian remaja rasakan. Dia adalah senja
Arsyana,gadis pintar yang selalu menjadi juara umum tiap tahun di sekolahnya.

"Dorr..."

Senja yang asik melamun tersentak kaget . Tatapan yang awalnya terkejut berubah menjadi kesal
ketika melihat siapa yang telah mengagetkannya.

"Apaan sih lo"kesal senja

"Lo kali yang apaan ngelamun Mulu "jawab Ghea,yang ternyata teman dekatnya senja yang biasanya
kita sebut bestie

"Keppo banget hidup lo"

"Dih,gue nanya baik-baik ya sebagai teman dekat,teman hidup,dan hidup seterwarasan gue yang
baiknya melebihi tinggi Gunung Everest pengen tau kali lo lagi kenapa"

"Oke fine ghea,makasih tapi gue gapapa sumpah"


"Cih gak percaya gue pasti ada apa-apanya nih bestie"

"Gak percayaan banget lo sama gue,sana lo temenannya sama kuntilanak aja ,biar kalo Kunti lagi
nangis lo tanya tuh dia kenapa"

"Santai aja kali gak usah sampe ngecirclein gue sama setan"

"Santai santai mulut lo"

"Diem Lo gak usah ngomong gak jelas lagi,gue cuman pengen tanya Lo kenapa akhir-akhir ini sering
banget ngelamun padahal bentar lagi kita mau ujian, takutnya nanti pas ujian lo gak fokus malah
ngelamun say"

"Say say pala lo,gue cuman lagi bingung aja nih bestie"

"Bingung kenapa sii bestie? Tumbenan Lo bingung"

"Ck , gue bingung setelah lulus gue mau gimana"

"kenapa gak kuliah aja? bahkan lo bisa tuh kuliah tanpa perlu ngeluarin duit, lo kan pinter "

"Kuliah juga kan gak cuma modal pinter sama uang aja, gue juga harus siap capek. Walaupun gue
kuliah gue masih bingung mau ngambil jurusan apa. Jurusan yang gue pengen atau ngambil jurusan
yang ortu gue harapin. Lo kepikiran juga sampe sana gak sii? Gue jadi bimbang banget".

"Ya kalo menurut gue sih pilih yang emang itu memungkinkan baik buat lo dan kedepannya"

"Gue sebenernya pengen banget pilih yang keinginan gue,tapi gue juga sadar gue gak boleh egois
cuma mentingin keinginan gue sendiri sampe gak nurut perkataan orang tua gue. Menurut lo gue
harus gimana?"

"Menurut gue lo pikirin baik-baik lagi aja, sinkronin antara pikiran dan hati lo, kalo udh sinkron lo
rundingin sama ortu lo"
"Yaudah nanti gue coba rundingin dulu aja sama ortu gue, thanks ya lo selalu ada buat gue. Disaat
gue lagi bingung lo selalu bisa kasih solusi buat gue"

"Iya sip sama-sama mending kita ke kelas aja yuu bentar lagi bel masuk sekolah"

Mereka pun pergi ke kelas.

Kriiingggg....

Bel pulang sekolah pun akhirnya berbunyi.

Senja dan ghea pun kini sudah berada di parkiran untuk mengambil motor senja. Karena senja
memang sudah biasa pulang pergi pake motor sendiri. Kalo untuk ghea dia diantar jemput sopir nya.

"Gue pulang duluan ya ja, sopir gue udah nunggu di depan"kata Ghea

"Owh yaudah iya ,mau gue anter pake motor gak kedepannya" jawab senja dengan bercandanya

"Gak usah lebay deh ja,orang tinggal jalan beberapa langkah doang"

"Yaudah deh iya maaf , hati-hati dijalan ya bestie"

"Oke siap bestie, jangan lupa lo ya rundingin yang tadi"

"Iya bestie"

"Yaudah bye senja"


"Byee".

Setelah kepergian ghea, senja pun pulang kerumahnya.

Sesampainya di rumah dia langsung masuk ke kamarnya. Ya karena seperti biasa rumahnya pasti
akan selalu sepi , apalagi ini baru menunjukkan jam 15.30 . Sudah jelas pasti orangtuanya masih
sibuk bekerja. Senja akan mandi dulu karena badannya sungguh sudah terasa lengket, sebelum nanti
dia akan turun ke bawah untuk mengobrol dengan orangtuanya.

Setelah mandi lalu belajar kini jam pun menunjukkan jam tujuh malam. Orangtuanya pasti sudah
pulang. Senja yang kamarnya berada di lantai atas pun ke bawah untuk makan malam sembari
mengobrol kan hal yang selalu mengganggu pikirannya kepada orangtuanya.

Ternyata orangtuanya sudah berada di ruang meja makan. Walaupun satu meja ruangan,
orangtuanya itu selalu sibuk pada urusan masing-masing. Papanya yang sibuk mengetik di laptop dan
mamanya yang sibuk chattingan dengan Genk ibu-ibu arisan sosialita nya. Sungguh suasana keluarga
yang sangat jauh dari kata harmonis. Namun begitu senja sudah terbiasa , dia hanya berusaha
memahami dan sibuk belajar. Setelah senja duduk di tempat duduknya, mereka pun langsung
memulai makan malamnya.

Di tengah damainya makan malam yang hanya terisi suara piring dan sendok beradu, senja memulai
perkataannya

"Ma , pa"panggil senja

"Iya"jawab mereka berbarengan

"Aku mau ngomong sesuatu "

"Mau ngomong apa?"tanya mama nya

"Setelah lulus SMA aku mau kuliah ngambil jurusan yang aku pengen"
"Jurusan apa yang kamu pengen?"giliran papa nya yang bertanya

"Sastra Indonesia pa"

"Kenapa kamu pengen masuk jurusan itu?"tanya papanya lagi

"Aku suka hal berbau kata-kata pa. Dan aku tertarik sama sastra Indonesia"

"Papa gak setuju"papanya tidak menyetujui

"Mama juga gak setuju"mamanya pun ikut tidak menyetujui

"Kenapa ma , pa?"protes senja

"Mama sama papa pengen kamu ambil jurusan akuntansi atau paling nggak ya kedokteran"namanya
menjelaskan

"Tapi aku suka nya sastra Indonesia ma. Lagian kenapa harus akuntansi atau kedokteran?"

"Karena itu dulu jurusan yang kakak kamu pengen banget"jawab mamanya

"Kenapa harus aku yang menggapainya?"

"Jangan banyak protes senja. Ingat posisi kamu disini itu cuma sebagai anak adopsi, nggak lebih. Jadi
jangan berharap kamu bisa hidup semau kamu. Kamu turutin aja perkataan mama dan papa atau
kamu hidup dengan biaya sendiri aja sana. Kamu harus mencontoh perilaku kakakmu. Walaupun dia
bukan saudara kandung kamu,dia tetap menyayangi kamu sepenuhnya. Dan ketika kakak kamu
sudah pergi,kamu seharusnya tau apa yang harus kamu lakuin. Sekarang kamu pergi ke kamar dan
pikirin baik-baik keputusan kamu".ucap final papanya dengan tegas

"Yaudah aku ke kamar duluan"pamit senja.


Di kamar...

Senja bingung harus bagaimana . Memilih antara opsi dirinya atau opsi orangtuanya. Sungguh baru
kali ini dia bingung dengan pertanyaannya sendiri. Setelah lama berpikir , akhirnya dia tahu apa yang
harus dia pilih. Semoga saja ini memang pilihan yang terbaik. Dia akan menunggu besok untuk
mengatakannya .

Keesokan harinya.

Seperti biasa sebelum berangkat dia akan sarapan terlebih dahulu. Ketika dia sampai di ruang meja
makan, ternyata orangtuanya sudah mulai sarapan duluan. Dia pun mulai ikut sarapan sambil
menunggu detik yang tepat untuk mengatakannya.

"Ma , pa . Aku udah mutusin buat ngambil jurusan yang mana"

"Apa yang kamu pilih?" Mama nya bertanya

"Aku tetep pilih jurusan sastra Indonesia. Mama papa gak perlu mikirin tentang biaya aku untuk
kuliah nanti. Aku mau daftar jalur beasiswa. Kalo pun nanti ada kebutuhan yang harus pake uang
sendiri, aku sendiri yang bakal menanggung itu." Ucap senja dengan yakin

"Terserah kamu,asalkan nantinya kamu jangan merepotkan kami"jawab papanya dengan cuek

"Aku bakal pastiin pegang omongan itu. Makasih ma, pa." Ucap senja meyakinkan

Setelah selesai sarapan senja pun berpamitan dan berangkat sekolah dengan raut wajah yang sangat
ketara sekali bahagia. Jelas bahagia , karena apa yang selama ini dia harapkan akan terwujud.
Membayangkan apa yang selama ini dia impikan akan menjadi sebuah kenyataan. Sungguh moment
yang sangat sulit dan tak rela untuk dilewatkan.

Saking asiknya memikirkan itu semua senja sampai tak fokus dan tak sadar telah menerobos lampu
merah dan
Braakk..

Suara tabrakan keras antara motor dan mobil truk pun menghentikan semua pengendara untuk
melihat dan membantunya. Namun belum sempat membantu, mereka sudah dibuat ngilu oleh
pemandangan didepannya. Tubuh seorang gadis yang terpantul dari motor mengeluarkan darah
bercucuran dengan posisi badan telungkup. Sungguh nasib senja yang malang. Dia baru saja tadi
mendapat hal yang mampu membuatnya bahagia namun sayang kini tak ada lagi harapan untuk
merasakan kebahagiaan itu bahkan kini dia harus meninggalkan itu semua.

End

_____________________________________________________

Kesimpulannya.

Kita boleh terlena untuk menikmati harapan

Tapi kita jangan sampai terbuai hanya dari sebuah bayangan

Kita hidup bukan hanya semata-mata untuk tergoda oleh kenikmatan impian

Tapi kita hidup untuk mencari pengalaman dan menjadikan pengalaman itu untuk merubah kita
menjadi yang lebih baik

Kita boleh mengejar dan menggapai impian

Tapi kita jangan sampai lupa bahwa didunia ini tidak ada yang lebih abadi dari perilaku itu sendiri.

Nama: Santi

Kelas:X MIPA

Anda mungkin juga menyukai