Anda di halaman 1dari 6

Cerpen Inspiratif

“Mimpi Kita”

Bunyi suara azan ashar sore ini membangunkanku dari


tidurku yang lelap, aku membuka mataku, meregangkan
badanku dan bergegas bangun dari tempat tidurku, lalu menuju
kamar mandi untuk membersihkan wajah dan berwudhu.
Setelah selesai beribadah, aku memutuskan untuk membuka
laptop dan melihat kembali foto-foto lama yang sebagian sudah
terlupakan. Terdapat beberapa foto yang meningatkanku saat
awal aku masuk universitas. Foto itu sudah sekitar tiga tahun
yang lalu saat aku menjadi mahasiswa baru di salah satu
universitas swasta di Yogyakarta. Saat aku sedang asyik melihat
foto-foto masa laluku dulu, tiba-tiba salah seorang teman kos ku
memanggilku dan mengajak ku untuk pergi makan bersamanya.
“Nel..Nelii..”, panggil mba Rumi dari depan pintu kamar
ku, dengan sedikit terkejut. “Iyaa mbaa..”jawabku sembari
keluar kamar, sudah bisa kutebak dari ekspresi wajahnya jika
dia sedang kelaparan dan ingin mengajak ku untuk pergi ke
burjo di depan kos kami.
Jarak antara burjo dan kos kami tidaklah terlalu jauh,
hanya tinggal menyebrang dan melewati tiga rumah, burjo
dengan cat dinding berwana hijau yang selalu aku ingat dan
memang selalu menjadi tempat ku mencari makan karena
hargnya yang relatif murah untuk para mahasiwa dan pelajar.
“mau makan apa dek?” tanya si embah pemilik burjo.
“biasa mbah nasi sayur sama pakek lauk ayam goreng” jawabku
sembari memberikan senyuman. “ndak kuliah apa dek? Tanya si
mbah lagi sambil memberikan kami dua piring nasi lengkap
dengan nasi sayur dan lauknya. “ndak mbah, sedang tidak ada
mata kuliah” jawabku. Perlahan aku dan mba rumi pun melahap
makanan kami, jaman memang cepet banget berubah sekarang
nduk”. mbah tiba-tiba memulai percakapannya lagi dengan
kami setelah melayani pembeli lain ketika kami sedang makan
Cerpen Inspiratif

tadi. “iyaa mbah.. sekarang apa saja ada, bahwan makan juga
tinggal pesan bakal dateng lansung ke kosan kita mbah”, jawab
mba rumi menanggapi perkataan mbah.
“waktu dulu jamannya mbah, sekolah pun jarang nduk,
kalau pun ada paling cuma satu saja dan jaraknya juga sangat
jauh dari rumah mbah, sekolah dulu ndak pernah pakek
seragam. ndak kayak sekarang”. Kata mbah dengan raut wajah
yang sedih.
“mbah dulu punya mimpi?” tanyaku dengan hati-hati,
sembari mngalihkan perhatian mbah.
“ dulu untuk bermimpi mbah sangat takut nduk,
walaupun banyak yang ingin mbah lakukan, rasanya itu tidak
mungkin, tapi mbah kepingin bisa sekolah sampai selesai”.
Sangat sederhana sekali jika dibandingkan dengan
kebanyakan anak jaman sekarang yang memiliki cita-cita
selangit, kataku dalam hati. Memang untuk sekolah saja pada
masa si mbah sangat sulit sekali.
“kalian nduk anak-anak sekarang harus punya cita-cita
yang lebih tinggi, supaya bisa jadi orang yang sukses, kata
mbah sambil tersenyum.
Aku pun membalas senyuman si mbah. Tidak tersa
Sudah habis sepiring nasi dan laukku, lalu aku seruput jeruk
hangat yang ada di atas mejaku, dan meneruskan ceritaku
bersama si mbah tadi.
“mimpimu yang menghidupkanmu” itu kata si mbah
yang sedang mengelap piring-piring basah di pojok bangku
tepat di depan mejaku. Aku sekilas tekejut dan penasaran denga
arti kata yang mbah sampaikan itu.
“masa mudamu gak bisa balik nduk, nikmati masa
mudamu dengan perbanyak ilmu dan pengalaman, lakukan hal
yang bisa buatmu bahagia”. Kata si mbah seperti menasihati
anaknya sendiri. Si mbah memang sudah lama menunggu
Cerpen Inspiratif

warung burjo, beliau di tinggal anaknya merantau ke luar negri


untuk bekerja, dan hanya pulang pada saat lebaran idul fitri saja.
“iya mbah, kataku sambil tersenyum sambil menjawab
perkataan mbah tadi.
“Kalian nanti klo sudah lulus pengen jadi apa nduk?
Tanya si mbah. “ingin jadi orang kaya mbah”,jawab mba rumi
sambil bercanda. Aku pun tertawa mendengar jawabanya. “jadi
orang kaya kan harus kerja nduk” kata si mbah sambil tertawa.
“klo aku pingin jadi menteri kesehatan mbah, jawabku
dengan senyuman. “ohh iyoo bagus itu nduk” jawab si mbah
dengan tatapan tulus. “yang penting pesan mbah, kalo sudah
jadi orang besar, jangan lupakan orang yang mendorongmu saat
dalam kesulitan, dan jangan jadi sombong, tetap rendah hati
supaya dicintai” kata si mbah memandangku. “iya mbah,
terimakasih mbah” jawabku.
Aku dan mba arum pun selesai makan, dan beranjak
untuk pulang ke kos. Sampainya dikos aku dan mba rumi duduk
di bangku depan kos, sambil menceritakan tentang mimpi-
mimpi kami, “jadi teringat cerita mbah tadi ya mba, kataku
memulai percakapan. “iya nel, si mbah benar-benar hebat,
beliau punya cita-cita yang sederhana, tetapi sangat bmakna,
jika dibandingkan sekarang malah banyak anak yang
memutuskan sekolah”. Jawab mba rumi. “iya juga mba, kalo di
berita-berita banyak anak yang malah asyik “main-main” dan
meninggalkan sekolahnya”. “ada juga karena stress dan kasus
pembulian mereka jadi putus sekolah”, sahutku lagi.
“mungkin saja mereka sedang mengalami masalah yang
tidak bisa diselesaikan jadi memutuskan untuk berhenti sekolah
dan memilih jalan lain untuk menuju kesuksesan, itu juga tidak
sepenuhnya salah, kita memiliki jalan hidup masing-masing”.
Jawab mba rumi.
Iya mba, jawabku, aku jadi ingat masalahku saat masuk
universitas, aku takut akan ada banyak masalah yang menimpa
Cerpen Inspiratif

ku nanti, mulai dari perkuliahan, masalah pribadi, ataupun dari


lingkungan kita seperti teman, aku juga tidak bisa langsung
membicarakan masalah ku kepada orang lain karena aku takut”.
Banyak orang yang sedang mengalami masalah tetapi
dia mampu menyembunyikan masalah tersebut, baik dengan
candaan, tertawa, dan bahagia seolah-olah tidak ada masalah
yang sedang dia hadapi, aku sering sekali begitu, jawab mba
rumi, menyembunyikan masalahku di hadapan orang lain,
mereka mungkin bilang “jika ada masalah ceritalah mungkin
kita bisa membantu”. Ungkapan itu seolah tedengar di telinga
lalu melayang sesudahnya , karena aku pun belum bisa
mempercayai siapapun untuk menceritakan masalah yang ku
alami ke pada siapapun kecuali orang tua ku. Bukan berarti aku
tidak hamble dan tidak memiliki teman, aku banyak teman dan
menurutku mereka semua adalah orang yang sangat baik dan
berpengaruh dalam perjalanan hidupku, tapi aku sudah
memikirkan nya di awal, aku pun seorang mahasiwi memiliki
masalah yang banyak berarti teman-teman ku pun mungkin
memiliki maasalah juga, dan aku tidak ingin membebaninya.
Masalah itu bukan ditunggu supaya selesai tapi harus di hadapi
dengan secepat mungkin, dosen ku pun pernah bilang ” jangan
terlalu meraasa cepat untuk memulai, tapi berfikirlah seberapa
cepat akan terlambat”. Itu salah satu ungkapan yang memotifasi
diriku untuk berfikir realistis dan selalu tenang menghadapi
setiap masalah ku, kita mungkin pernah mengangis, sedih,
pusing, dan bahkan stress akan masalah yang melanda kita, lalu
berkata jika kita tidak punya jalan keluar lagi dari masalah, tapi
apapun masalahmu itu kamu harus tetap optismis bisa
menyelesaikannya jangan sampai kamu putus asa atau bahkan
depresi dalam menghadapi masalahmu, bangun dan berdirilah,
carilah kemingkinan-kemingkinan dan carilah solusi sebanyak
mungkin untuk dapat menyelesaikan masalahmu, dan jangan
lupa berdoa serta berusaha lebih keras lagi. Bagiku sendiri aku
Cerpen Inspiratif

lebih sering menangis dan menangis untuk membuatku merasa


lebih tenang, aku ingat ayahku pernah bilang” jadi orang harus
kuat, harus tegas, klo punya masalah jangan di pendem klo mau
nangis, nangis aja dan keluarin semua yang kamu pendam”.
Ayah selalu mengingat kan ku untuk terus kuat dan tegas jangan
mudah menyerah tapi kamu boleh mengangis untuk
meringankan bebanmu jika kamu membutuhkan itu.
“iyaa mba, aku juga sama, jika masalahku itu sangat
sulit untuk dingkapkan dengan kata-kata aku paling cuman
nangis seharian dikamar”, jawabku dengan tertawa. Dan
akhirnya kita pun tertawa bersama.
Nasehat dan cerita dari si mbah dan mba rumi sangat
memotifasiku untuk terus melangkah menghadapi semua
masalah dan terus melanjutkan cita-cita ku sampai aku bisa
meraihnya. Jangan sampai meranah di jalan yang salah, ingat
kamu adalah orang luar biasa yang bisa menyelesaikan apapun
itu masalahmu karena setiap orang punya warna di dalam
kehidupannya yang akan bersinar terang nantinya.

-Selesai-
Cerpen Inspiratif

BIODATA
Nama Lengkap : Neli Alpiah
Alamat : Jln. Raya Tajem, kenayan, wedomartani,kec.ngemplak,
kab.Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
E-mail : nelialpiah@gmail.com

No.whatsapp : 085369764531

Instagram : nelly_alpiahh dan nelialpiah

Anda mungkin juga menyukai