Anda di halaman 1dari 3

Tugas Perilaku Konsumen Kesehatan

Nama Kelompok:
1. Emanuel Depa Chrisnandy (16110017)
2. Selvi Pekey (16110029)
3. Neli Alpiah (16110108)

“Pelaksanaan Edukasi Pasien dan Keluarga Pasien”


Pada saat berbincang-bincang dengan dengan seorang pasien di Rumah Sakit, dia
merasakan kurang baik dari dirinya sendiri yaitu ketika dia sehat. Setiap minggu dia
melakukan olahraga jalan sebanyak 3 kali. Temannya menasehati agar memeriksakan diri
untuk melihat tingkat kesehatannya,tetapi tidak dihiraukan karena dia merasa sudah sehat.
Hasil yang didapatkan oleh nya karena malas untuk memeriksakan diri ke dokter adalah suatu
waktu dia tiba-tiba jatuh sakit dan pingsan selama 3 hari di ruang perawatan khusus
(intensive care unit). Dihari ke 4 setelah pasien itu siuman, dokter bertanya: sudah bertemu
malaikat? Sudah tahu tentang apa penyakitnya? Jawab pasiennya tidak mengerti dengan apa
yang ditanyakan oleh dokter, karena selama ini dia merasa bahwa dia sehat dan belum
memeriksakan kesehatannya.

Dokternya sedikit kaget dan memaklumi, lalu dokter memberitahu penyakit utamanya
yaitu penyakit gula yang sangat tinggi dan berdampak pada timbulnya penyakit lainnya yaitu
penyakit jantung, penyakit ginjal, dan dan penyakit hipertensi yang cukup tinggi. Selanjutnya
ada tiga dokter yang memeriksa pasien yaitu dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis
penyakit jantung, dan dokter spesialis penyakit saraf. Pasien harus mengikuti nasehat dokter
dan rajin meminum obat yang diberikan oleh dokter,jangan banyak menerima tamu dan
banyak istirahat. Melalui informasi dari dokter bearti dokter sudah mendidik pasien agar
kondisi pasien cepat sembuh. Pendidikan kepada pasien ini mendukung pengembalikan
fungsi pada pengembalikan fungsi pada level sebelumnya dan memelihara kesehatan pasien
secara optimal.

Demikian halnya dengan asupan makan pasien, perawat menghubungi ahli gizi rumah
sakit dan mnghubungi keluarga pasien untuk mendengarkan berbagai informasi dari ahli gizi
mengenai asupan makanan dan mnyerahkan brosur gizi supaya memperhatikan makanan apa
saja yang bisa dimakan setelah pasien pulang dari rumah sakit.

Beberapa miggu kemudian, pasien bertemu dengan dokter dan menceritakan tentang
kedisiplinannya mengikuti berbagai nasehat dari dokter, perawat maupun ahli gizi. Pasien
berusaha memakan sayur dan buah-buahan serta berusaha mengerem diri agar tidak
memakan makanan lainnya kecuali makan dirumah 3 kali sehari termasuk rajn meminum
obat an memeriksakan kesehatan diri 1 kali setiap bulan.

Setelah rajin memeriksakan diri 1 kali setiap bulan, pasien sudah menemukan titik-
titik kesembuhan dari penyakit yang di derita. Untuk mendapatkan kesehatan yang sudah
mulai membaik selama 3 bulan pasien tetap rajin memeriksakan diri dan meminum obar dari
dokter, jadi disiplin diri disini sangat penting agar pasien dapat merasakan cepat
tersembuhkan dari penyakit yang diderita.

Jika saja pasien tidak mengikuti nasehat yang diberikan oleh dokter, perawat dan ahli
gizi, tentu pasien tidak mendapatkan kondisi yang cepat sembuh. Hal lain yang dilakukan
perawat kepada keluarga pasien yang sedang menunggu keluargnya dirumah sakit adalah
memberitahu mengenai senam jantung. Perawat memberikan latihan senam jantung yang
perlu dilakukan pasien pada waktu sudah dirumah.

Pasien mendapatkan edukasi dari rumah sakit dan keluarga pasien juga mendapatkan
pengetahuan tentang asupan makanan yang diperbolehkan dikonsumsi oleh pasien. Kedua
edukasi ini membantu pasien agar sembuh dari penyakit, kondisi yang sudah diceritakan
diatas, tentu menanbah kepercayaan pasien pada pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit,
bahkan pasien dan keluarga turut memberikan informasi mengenai pengobatan dan cara
penyembuhan yang dilakukan sdm dari rumah sakit kepada calon pasien yang lain
diwilayahnya. Mounth to mount marketing telah berjalan di rumah sakit ini.

Pemasaran produk jasa kesehatan yang dilakukan oleh sdm rumah sakit sudah
dilakukan dengan sangat bagus. Diwaktu yang akan datang pasien semakin mempercayai
pelayanan produk jasa kesehatannya, khusunya pemberian edukasi kepada pasien dan
keluargannya yang dilakukan di instalansi rawat inap rumah sakit. Untk edukasi pasien
penyakit diabetes kurang lebih adalah seperti diatas. Tetapi berbeda halnya dengan edukasi
kepada keluarga pasien tentang penyakit lain seperti stroke, hipertensi, tuberkulosis, katarak,
dan penyakit lain.

Penuturan pasien yang menderita diabetes tadi adalah memberikan gambaran bahwa
pasien yang sedang sakit, perlu medapatkan pengetahuan tentang penyakit yang diderita, baik
kepada pasien maupun keluarga pasien. Konsep edukasi pasiend an keluarga pasien sangat
dibutuhkan, bila salah satu keluarganya menderita suatu penyakit dan memeriksakan
kesehatannya pada produk jasa kesehatan. Pelayanan berupa produk jasa kesehatan perlu
mendapatkan perhatian yang serius dari pemilik produk jasa kesehatan dan managemen nya
untuk memikirkan mengenai konsep edukasi yang diberikan kepada pasien maupun keluarga
pasien. Artinya sambil memberikan pengobatan kepada pasien dan sambil memberikan
pengetahuan tentang penyakit yang sedang diderita pasien, akan memotivasi pasien agar
cepat sembuh.

Pendidikan kesehatan masyarakat di rumah sakit (PKMRS) perlu dilakukan oleh


rumah sakit dan produk jasa kesehatan lainnya yang memiliki pelayanan khusus seperti
pelayanan istalansi rawat inap kepada pasien. Merupakan hal terberat bagi pasien yang
mengalami sakit, untuk itu disarankan kepada rumah sakit untuk memberikan pelayanan
instalansi rawat inap yang lain supaya edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bisa
dilakukan dengan baik dan profesional. Kepercayaan pasien kepada pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit memberikan gambaran bahwa pelayanan anda sudah mendapatkan
sertifikat lulus akreditasi. Pesaing dalam pelayanan kesehatan pastinya ada, dan selalu
memonitoring tentang pelayanan anda dari waktu ke waktu. Tetapi jika anda selalu
melakukan edukasi dan pelayanan yang baik kepada pasien maka pelayanan anda sudah
menjadi hal yang kokoh di benak pasien. Jalanilah dan mantapkanlah sistem edukasi, karena
dengan demikian anda sudah turut ambil bagian menjadi masyarakat yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai