Anda di halaman 1dari 6

PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT

PRINSIP DASAR PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


a. Promosi kesehatan di Rumah sakit khususnya untuk individu – individu yang sedang memerlukan
pengobatan dan/perawatan. Selain itu ditujukan kepada pengunjung rumah sakit, baik pasien
rawat jalan maupun keluarga pasien yang mengantar atau menemani pasien dirumah sakit,
karena keluarga pasien diharapkan dapat membantu / menunjang proses penyembuhan dan
pemulihan pasien.
b. Pengembangan pengertian atau pemahaman pasien dan keluarganya terhadap masalah
kesehatan / penyakit yang dideritanya. Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang
terkait dengan penyakit yag dideritanya seperti : penyebab penyakit , cara penularannya ( bila
penyakit menular ), cara pencegahannya, proses pengobatan yang tepat dan sebagainya. Apabila
pasien dan keluarganya memahami penyakit yang dideritanya diharapkan akan membantu
mempercepat proses penyembuhan dan tidak akan terserang oleh penyakit yang sama.
c. Pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan. Hal ini dimaksudkan apabila pasien
sudah sembuh dan kembali kerumahnya, merka mampu melakukan upaya – upaya preventif dan
promotif kesehatannya, terutama terkait dengan penyakit yang telah dialaminya.
d. Penerapan proses belajar kesehatan dirumah sakit. Artinya semua pengunjung rumah sakit, baik
pasien maupun keluarga memperoleh pengalaman atau pembelajaran dari rumah sakit, bukan
saja melalui informasi dari para petugas rumah sakit, tetap dari apa yang dialami, didengar dan
dilihat dirumah sakit. Penampilan rumah sakit yang bersih, nyaman, aman, dan teduh serta
penampilan para petugas rumah sakit, terutama dokter dan perawat, yang bersih dan rapih,
ramah, murah senyum dan sebagainya.

TUJUAN PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


1. Bagi Pasien
a. Mengembangkan prilaku kesehatan : Promosi kesehatan di rumah sakit mempunyai tujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehtan, khususnya yang berkaitan
dengan masalah atau penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan. Pengetahuan yang
perlu diberikan untuk pasien adalah : pengetahun tentang penyakit yang diderita pasien
mencakup : jenis penyakit, tanda / gejala penyakit, proses terjadinya penyakit, cara penularan
(bila penyakit tersebut menular) dan bagaimana cara mencegah penyakit tersebut. Apabila
pengetahuan, sikap dan perilaku ini dipunyai oleh pasien, maka pengaruhnya antara lain :
1. Mempercepat kesembuhan dan pemulihan pasien
2. Mencegah terserangnya penyakit yang sama / mencegah kekambuhan
3. Mencegah terjadinya penularan penyakit kepada orang lain, terutama keluarganya
4. Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan kepada orang lain, sehingga
orang lain dapat belajar dari pasien tersebut
b. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan
Pengetahuan, sikap dan praktik (perilaku) pemanfaatan secara tepat oleh pasien akan
mempercepat proses penyembuhan. Bagi pasien yang kurang pengetahuan tentang penyakit
yang diderita, kadang – kadang mencari pengobatan yang tidak tepat misalnya kedukun atau para
normal, sehingga dapat mempanjang proses penyembuhan. Oleh sebab itu promosi kesehatan
terhadap pasien dengan memberikan pengetahuan yang benar tentang penyakit, terutama cara
penyembuhannya maka pasien akan mencari penyembuhan yang tepat.
2. Bagi keluarga
a. Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien :
Dalam proses penyembuhan penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis dari
pasien. Lebih–lebih penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes
melitus, penyakit jiwa dan sebagainya, faktor psikologis sangat berperan. Dalam mewujudkan
lingkungan psikososial ini maka keluarga sangat penting. Oleh karena itu promosi kesehatan perlu
dilakukan juga bagi keluarga pasien.
b. Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit :
Dengan melakukan promosi kesehatan kepada keluarga pasien, mereka akan mengetahui dan
mengenal penyakit yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara penularannya dan cara
pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha untuk menghindari agar tidak terkena atau
tertular penyakit seperti yang diderita oleh anggota keluarga yang sakit tersebut.
c. Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain :
Keluarga pasien yang telah memperoleh pengetahuan tentang penyakit dan cara – cara
penularannya, maka keluarga tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya
yang sakit untuk tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada tetangga
atau teman dekatnya.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka pasien
mengunjungi rumah sakit tidak sekedar untuk memperoleh perawatan atau Pengobatan saja,
tetapi ingin pelayanan yang berkwalitas, yang nyaman dan yang ramah.
b. Meningkatkan citra rumah sakit
Penerapan promosi kesehatan dirumah sakit diwujudkan dalam memberikan informasi –
informasi tentang berbagai masalah kesehatan atau penyakit dengan masing – masing jenis
pelayanannya. Dimasing – masing titik pelayanan rumah sakit disediakan atau diinformasikan
tentang hal – hal yang berkaitan dengan proses penyembuhan pasien. Ditempat loket
pendaftaran, diruang tunggu, ditempat pemeriksaan, ditempat pengambilan obat, diruang
perawatan dan sebagainya, selalu dilakukan penjelasan atau pemberian informasi terkait dengan
apa yang harus diketahu dan dilakukan oleh pasien. Oleh sebab itu promosi kesehatan ini dapat
memberikan kesan kepada pasien atau keluarga pasien bahwa rumah sakit tersebut
pelayanannya baik.
c. Meningkatkan angka hunian rumah sakit (BOR)
Dari pengalaman rumah sakit yang telah melaksanakan promosi kesehatan, menyatakan bahwa
kesembuhan pasien lebih pendek dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat memperpendek hari
rawat pasien, yang ahkirnya meningkatkan “Turn over”. Dengan menurunnya hari rawat pasien
ini dapat membawa dampak bahwa rumah sakit bersangkutan baik karena pasien yang dirawat
cepat sembuh, yang berarti juga dapat meningkatkan pamor rumah sakit. Selanjutnya akan
berakibat meningkatkan angka hunian rumah sakit tersebut. (Board Occupancy Rate), sebagai
salah satu indicator pelayanan rumah sakit yang baik.
SASARAN PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
1. Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit
Pasien yang datang kerumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari latar belakang social
ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan penyakit dan jenis pelayanan perawatan yang
diperlukan. Dari sudut tingkat penyakitnya, dibedakan menjadi pasien dengan penyakit akut dan
pasien dengan penyakit kronis. Dari jenis pelayanan yang diperlukan dibedakan dengan adanya
pasien rawat jalan yang tidak memerlukan rawat nginap, dan pasien rawat nginap dengan indikasi
memerlukan perawatan inap.
2. Kelompok atau individu yang sehat
Pengunjung rumah sakit yang sehat antara lain keluarga pasien yang mengantarkan atau yang
menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap. Disamping itu para tamu rumah sakit
lain yang tidak ada kaitannya langsung dengan pasien juga merupakan kelompok sasaran yang
sehat bagi promosi kesehatan dirumah sakit.
3. Petugas rumah sakit
Petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan mejadi petugas medis, para medis dan non
medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan menjadi pimpinan, tenaga administrasi dan
tenaga teknis. Apapun fungsinya dan strukturnya semua petugas rumah sakit mempunyai kewajiban
untuk melakukan promosi/penyuluhan kesehatan untuk pengunjung rumah sakit baik pasien
maupun keluarga, disamping tugas pokok mereka. Oleh sebab itu sebelum mereka melakukan
promosi kepada pasien dan keluarga mereka harus dibekali kemampuan promosi atau penyuluhan
kesehatan.

TEMPAT DAN KESEMPATAN PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT


1. Di ruang tunggu
Diruang tunggu rumah sakit, baik diruang tunggu panggilan periksa dokter, ruang tunggu obat, dan
sebagainya adalah kesempatan yang baik untuk dilakukan penyuluhan kesehatan. Karena pada
umumnya di ruang itulah pasien atau pengantar pasien berkumpul dalam waktu relatif lama untuk
menunggu giliran pemeriksaan atau memperoleh obat. Diruang ini dapat dilakukan penyuluhan
langsung atau ceramah kesehatan, atau dilakukan penyuluhan tidak langsung, misalnya menggunakan
rekaman radio kaset atau video kaset. Pasien atau pengantar pasien diruang tunggu pada umumnya
merasa jenuh dan gelisah untuk menunggu giliran pemanggilan. Waktu ini dapat dimanfaatkan
dengan diberikan informasi – informasi / pesan – pesan kesehatan untuk mencegah kejenuhan/
kegelisahan pasien dan keluarga. Disamping itu diruang tunggu juga disediakan leaflet-leaflet atau
selebaran-selebaran yang dapat dibaca atau dibawah pulang, demikian pula pada dinding – dinding
ruang tunggu perlu ditempel poster – poster yang berisikan pesan – pesan kesehatan.
2. Di kamar periksa
Dikamar periksa dokter, dokter gigi atau bidan merupakan tempat dan kesempatan yang baik
memberikan pesan – pesan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan atau
penyakit pasien. Sambil memeriksa pasien atau setelah selesai memeriksa pasien, petugas kesehatan
atau dokter dapat menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien, penyebabnya, perjalanan
penyakitnya, cara penularannya, cara pencegahannya, dan pengobatan yang diberikan. Pasien dalam
kondisi sakit dan ingin segera sembuh dari penyakitnya, apabila diberikan pesan – pesan, informasi –
informasi atau anjuran yang berkaitan dengan penyakitnya akan lebih mudah mematuhi atau
menjalankan dibandingkan dengan kalau mereka dalam keadaan sehat. Seorang dokter yang sedang
memeriksa pasien, atau sedang memberikan konsultasi dapat sekaligus memberikan informasi –
informasi atau penyuluhan kesehatan khususnya tentang penyakit yang diderita oleh pasiennya.
Untuk menunjang promosi kesehatan diruang periksa dilengkapi dengan alat – alat peraga atau
gambar – gambar terkait dengan penyakit tertentu. Misalnya kerangka manusia, Vantom, gambar
anatomi tubuh, gambar jenis – jenis makanan bergizi, skema perjalanan suatu penyakit dan
aebagainya.
3. Di ruang perawatan.
Diruang perawatan peran perawat sangat penting karena ditempat ini, perawat mempunyai waktu
yang relatif banyak untuk berkomunikasi dengan pasien, dibandingkan dengan petugas yang lain.
Perawat diruang rawat berkewajiban untuk memberikan obat, melayani kebutuhan pasien yang lain
seperti : makan, minum, membantu kekamar mandi, mengukur tekanan darah dan sebagainya. Pada
kesempatan ini petugas dapat menyampaikan pesan-pesan atau anjuran–anjuran yang harus dipatuhi
oleh pasien dalam rangka proses penyembuhannya.

MATERI PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


Materi atau isi promosi kesehatan di rumah sakit adalah mencakup pesan – pesan atau informasi-
informasi kesehatan yang disampaikan kepada pasien atau keluarga pasien. Materi promosi kesehatan di
rumah sakit dikelompokkan menjadi 3 yakni :
1. Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan :
Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ini mencakup
perilaku hidup sehat (healthy behavior) antara lain :
a. Makan dengan menu atau susunan makanan dengan gizi seimbang yakni keseimbangan
jumlah dan susunan gizi makanan sehari-hari. Gizi makanan yang seimbang berarti
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dalam jumlah yang cukup.
b. Aktifitas fisik secara rutin, terutama olaraga. Meskipun demikian aktivitas fisik tidak hanya
dengan olaraga. Seseorang yang setiap hari tugas atau pekerjaanya sudah mengeluarkan
tenaga seperti berjalan kaki, mengangkat beban, mengayuh sepeda atau becak, dan
sebagainya sudah melakukan aktivitas fisik.
c. Tidak merokok atau minum-minuman keras seperti alkohol. Merokok da alkohol dapat
menyebabkan orang kecanduan dan juga merusak kesehatan. Seperti diketahui rokok
mengandung banyak zat racun bagi tubuh. Tidak merokok, sekurang-kurangnya dapat
mengurangi resiko penyakit jantung koroner, kanker paru, hipertensi dan sebagainya.an
tubuh, dan ahkirnya mudah terserang
d. Istirahat cukup, karena istirahat cukup dapat mengendorkan ketegangan yang dialami oleh
seseorang. Kurangnya istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh, dan ahkirnya mudah
terserang berbagai macam penyakit, oleh sebab itu untuk menjaga dan mempertahankan
kesehatan seseorang perlu istirahat yang cukup.
2. Pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan pencegahan serangan penyakit
Pasien yang sudah sembuh dari suatu penyakit, bisa saja terserang penyakit yang sama
(kambuh). Disamping itu apabila penyakit menular maka kemungkinan penyakit itu tertularkan
kepada orang lain. Oleh sebab itu pesan-pesan tentang pencegahan berbagai macam penyakit
perlu dikemas dalam media leaflet atau poster. Pesan-pesan tersebut sekurang-kurangnya
mencakup :
a. Gejala atau tanda-tanda penyakit
b. Penyebab penyakit
c. Cara penularan penyakit
d. Cara pencegahan penyakit
3. Pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan
Pasien yang datang kerumah sakit, baik itu rawat jalan atau rawat inap, tujuan ahkirnya adalah
agar sembuh dari sakit dan pulih kesehatannya. Masing-masing penyakit mempunyai proses
penyembuhannya yang berbeda. Oleh sebab itu, informasi atau pesan-pesan kesehatan yang
terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan itu adalah merupakan isi promosi kesehatan
dirumah sakit.

BENTUK METODE PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


1. Pemberian contoh
a. Bangunan dan lingkungan rumah sakit yang bersih dan rapi. Cat bangunan rumah sakit tidak
harus putih seperti pada umumnya. Ruangan/kamar perawatan dapat menggunakan cat
yang warna warni.
b. Kamar mandi dan wc harus bersih dan tidak menimbulkan bau tidak enak, tetapi justru
berbau wangi. Air bersih harus mengalir lancar dan cukup sebagai sarana untuk kebersihkan
kamar mandi dan wc.
c. Tersedianya tempat sampah dimana-mana, baik diluar ruangan maupun didalam ruangan.
Rumah sakit yang kurang menyediakan temapat sampah yang cukup berarti tidak
menjadikan rumah sakit itu kondusif untuk berperilaku bersih bagi pasien dan pengunjung
lainnya.
d. Tersedianya taman hidup atau kebun disekitar rumah sakit. Taman yang indah atau kebun
bunga di rumah sakit dapat menghilangkan kesan yang kering, sakit, kurang ramah dan
formal seperti perkantoran
e. Petugas atau karyawan rumah sakit sangat penting untuk menimbulkan kesan kesehatan,
kebersihan, dan kesan keramah tamahan. Oleh sebab itu kebersihan dan cara berpakaian
petugas rumah sakit, terutama dokter dan perawat yang secara langsung berkontak dengan
pasien adalah perlu dijaga dan dipertahankan supaya tetap bersih dan rapih. Biasanya
petugas rumah sakit terutama dokter dan perawat berpakaian putih sebagai lambang
kebersihan. Namun hal-hal seperti itu pada saat sekarang tidak dapat dipertahankan. Karena
meskipun berpakaian putih tetapi kebersihan pemakaiannya kurang, maka justru akan
Nampak ketidak bersihan tersebut.
2. Penggunaan media
Media promosi merupakan alat bantu dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada
pasien dan pengunjung rumah sakit. Media promosi yang digunakan antara lain dalam bentuk
cetakan : leaflet, flayer atau selebaran, poster dan spanduk serta dalam bentuk media elektronik
yakni radio kaset atau video kaset. Leaflet dan selebaran disediakan diruang-ruang tunggu atau
dilobi rumah sakit, agar mudah dijangkau oleh para pengunjung rumah sakit. Khusus media
elektronik yang digunakan di ruang-ruang rawat antara lain penggunaan sound system yang
dikendalikan dari ruang tertentu dapat menyampaikan pesan-pesan dalam rangka proses
penyembuhan pasien diruang digunakan untuk program musik, dan siraman rohani untuk
menghibur dan memperkuat iman para penderita
3. Promosi atau penyuluhan langsung
Penyuluhan langsung dapat dilakukan secara terprogram, tetapi dapat dilakukan secara tidak
terprogram.
Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, bentuk promosi kesehatan dapat dilaksanakan secara :
a. Individual
Promosi kesehatan secara individual dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling dilakukan
oleh dokter, perawat atau petugas gizi terhadap pasien atau keluarga pasien yang
mempunyai masalah kesehatan khusus, atau penyakit yang dideritanya.
b. Kelompok
Penyuluhan langsung dengan sasaran kelompok dilakukan diruang tunggu bagi penyakit-
penyakit sejenis, misalnya ruang tunggu penyakit dalam, THT,ruang tunggu penyakit anak
dan sebagainya. Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien
dengan kasus sejenis diruangan tertentu. Metode penyuluhan kelompok seperti ceramah,
diskusi kelompok, simulasi dan bermain peran tepat digunakan dalam promosi kesehatan ini.
c. Massa
Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien dan tamu rumah
sakit, adalah sasaran promosi kesehatan dalam bentuk ini. Bentuk promosi kesehatannya
adalah dengan menggunakan metode penyuluhan massa seperti penggunaan poster dan
spanduk.

Anda mungkin juga menyukai