KK BINAAN
Disusun Oleh
I
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... I
A. Hipertensi ............................................................................................. 3
1. Pengertian Tekanan Darah ...................................................... 3
2. Pengertian Hipertensi .............................................................. 3
3. Jenis Hipertensi ....................................................................... 4
4. Tanda Gejala Hipertensi .......................................................... 5
5. Factor Resiko Hipertensi ......................................................... 7
6. Cara Membantu Penyakit Hipertensi ...................................... 7
B. Pemberian Buah Semangka Dan Labu Siam ....................................... 8
1. Buah Semangka Untuk Penurunan Tekanan Darah ................. 8
III
2. Labu Siam Untuk Penurunan Tekanan Darah .......................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 18
B. Rekomendasi ........................................................................................ 18
LAMPIRAN .................................................................................................... 20
IV
DAFTAR TABEL
Halaman
V
DAFTAR ISTILAH
VI
DAFTAR LAMPIRAN
VII
BAB I
ANALISIS SITUASI
A. Analisis Situasi
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG menunjukan pada bacaan
sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka
90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks
sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
Dari hasil pengumpulan data yang kemudiaan dilakukan analisis masalah dan
mendapatkan 3 prioritas masalah terbesar, yaitu masyarakat Dusun Jetisan banyak
menderita penyakit hipertensi, masih banyak mayarakat Dusun Jetisan yang
membakar sampah, dan masih banyak masyarakat Dusun Jetisan yang belum tau
golongan darah. Dari KK binaan yang diintervensi memiliki salah satu masalah
yang menjadi prioritas, yaitu Hipertensi
1. Kondisi KK Binaan
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derahat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga yang sehat dan sejahtera.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit hipertensi.
C. Manfaat
1. Bagi Pukesmas
Dapat digunakan sebagai rencana program lajutan mengenai kesehatan
keluarga.
2. Bagi Universitas
Dapat digunakan sebagai referensi untuk program keluarga binaan.
3. Bagi Dusun Jetisan
Dapat digunakan sebagai dasar membuat program kesehatan mengenai
keluarga agar dapat meningkatkan kesehatan.
4. Bagi Ibu. Suminem
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran penanganan hipertensi
lebih lanjut.
5. Bagi Mahasiswa
Untuk meningkatkan keterampilan dalam membimbing sebuah keluarga
untuk menjadi lebih sehat.
2
BAB II
Tinjauan Teori
A. Hipertensi
1. Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan jumlah tekanan yang digunakan
dalam aliran darah saat melewati arteri. Tekanan maksimal arteri
berhubungan dengan kontraksi vertikal kiri disebut dengan tekanan
sistolik. Tekanan minimal yang terjadi saat jantung berada pada
kondisi relaksi maksimal tersebut tekanan diastolik (Carlson,
2016).
Setiap orang memperlukan tekanan darah untuk
menggerakkan darah melewati sistem sirkulasi. Tekanan akan naik
dan turun dengan rentan sempit namun, ketika tekanan naik dan
tidak kembali turun, kondisi tersebut dikenal sebagai tekanan darah
tinggi. Pembacaan tekanan sistolik 150 dan tekanan diastolik 95
(atau 150/95) umumnya menandakan tekanan darah tinggi
pembacaan normal sekitar 120/80, meskipun pengertian normal
berbeda pada setiap orang (Carlson, 2016).
2. Pengertian Hipertensi
World Health Organization (WHO) dan Center Disease
Control and Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita
hipertensi di dunia terus terjadi peningkatan. Data pasien hipertensi
di dunia sekitar satu milyar orang serta meningkat setiap tahunnya.
Prevalensi hipertensi yang terdiagnosis dokter di Indonesia
mencapai 25,8% dan Kota Yogyakarta menduduki peringkat ketiga
prevalensi hipertensi terbesar di Indonesia sesuai data Riskesdas
2013 (Sardjito, 2018).
Hipertensi merupakan penyakit yang diartikan sebagai
peningkatan tekanan darah secara menetap. Umumnya, seseorang
dikatakan mengalami penyakit hipertensi jika tekanan darah berada
di atas 140/90 mmHg. Tingkat prevalensi hipertensi diketahui
3
terjadi peningkatan seiring dengan pertambahan usia dan
prevalensi tersebut cenderung lebih tinggi pada golongan
masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat
yang tidak bekerja. Pada saat ini didapatkan adanya
kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak
menderita penyakit hipertensi dari pada masyarakat pedesaan. Hal
ini dikaitkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang
berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress,
obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan
makan makanan yang tinggi kadar lemaknya (Sardjito, 2018).
Hipertensi dasar adalah meningkatkan tekanan darah secara
tetap khususnya, tekanan diastolik melebihi 95 milimeter air raksa
yang tidak bisa dihubungkan dengan penyebab organik apapun.
Hampir 85% kasus hipertensi sesuai dengan pengertian ini,
sedangkan 15% sisanya mencakup berbagai bentuk hipertensi
sekunder yang bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini:
Arteriosklerosis atau pengerasan arteri. Penyakit ini menurunkan
kelenturan arteri yang terpengaruhi. Simpanan lemak menghalangi
aliran darah yang melalui arteri tersebut. Kedua faktor ini
cenderung meningkatkan tekanan darah. Arteriosklerosis seringkali
menyebabkan peningkatan tekanan darah pada usia lanjut (Carlson,
2016).
3. Jenis Hipertensi
a. Hipertensi Pulmonal adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan terjadinya peningkatan tekanan darah pada
pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak
nafas, pusing serta pingsan pada saat melakukan aktivitas.
Berdasar penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi
penyakit berat yang ditandai dengan penurunan toleransi
dalam melakukan aktivitas dan gagal jantung kanan.
Hipertensi pulmonal primer sering terjadi pada usia muda
4
dan usia pertengahan, lebih sering terjadi pada jenis
kelamin perempuan dengan perbandingan 2:1, angka
kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk,
dengan mean survival / sampai timbulnya gejala penyakit
sekitar 2-3 tahun (Sardjito, 2018).
b. Hipertensi Pada Kehamilan
5
Secara umum, gejala hipertensi yaitu sakit kepala parah,
pusing, penglihatan buram, mual, telinga berdenging, kebingungan,
detak jantung tak teratur, kelelahan, nyeri dada, sulit bernapas,
darah dalam urin, sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
(Swari, 2016).
Banyak pasien hipertensi tidak menyadari ada yang salah
dalam diri mereka. Sering kali, pertanda awal dari masalah ini
adalah stroke atau serangan jantung yang sebenarnya bisa di cegah
jika hipertensi di kenali dan di obati sejak awal. Data statistik
Amerika menunjukan angka kematian tertinggi dari penyakit ini,
dengan sekitar 28 kematian per 100.000 orang. Angka ini terus
meningkat (Carlson, 2016).
Gejala masalah bukan petunjuk yang bisa di percaya. Sakit
kepala bisa menyertai hipertensi, namun gejala ini juga bisa di
hubungkan dengan kemunduran fungsi penglihatan yang
mengharuskan anda membeli kacamata baru. Gejala lain meliputi
pening, letih, jantung berdebar, serta kemerahan dan panas pada
wajah. Petunjuk yang paling pasti adalah perubahan tekanan darah
itu sendiri (Carlson, 2016).
Sakit kepala adalah gejala paling umum namun paling sulit
di andalkan. Sakit kepala kerap muncul saat bangkit dari posisi
berbaring, namun mungkin pula terjadi diwaktu-waktu yang tidak
bisa ditentukan. Kondisi ini bukan bertanda yang nyata pendarahan
tengah terjadi dalam otak, bukan pula bertanda bahwa tekanan
darah tengah meningkat hingga mencapai angka yang sangat
tinggi. Sakit kepala juga seringkali muncul ketika tekanan darah
anda sangat rendah. Namun, sakit kepala yang terus menerus bisa
dijadikan petunjuk peningkatan tekanan darah (Carlson, 2016).
Pening, atau kepala terasa ringan, menyertai rasa penat
dikepala dan sesak dikulit kepala, kemungkinan saja menandakan
hipertensi. Kebas dan kesemutan di lengan dan jemari tangan juga
6
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah. Vertigo, yakni
perasaan seakan-akan dunia di sekitar anda berputar, atau seakan-
akan anda sedang melayang diluar angkasa, merupakan gejala yang
lebih pasti. Kondisi-kondisi ini adalah peringatan bagi anda
(Carlson, 2016).
5. Faktor Resiko
a. Kelelahan
b. Diabetes
c. Asam urat
d. Obesitas
e. Kolesterol tinggi
f. Penyakit ginjal
g. Kecanduan alkohol
h. Wanita yang menggunakan pil KB
i. Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan
tekanan darah tinggi (Swari, 2016).
6. Cara Membantu Hipertensi
7
Apabila dokter anda telah mengenali hipertensi, berkerja samalah
dengannya untuk mengendalikan penyakit ini. The American Heart Association,
dalam Your Blood Pressure, menawarkan enam ajuran yag sangat bermanfaat:
8
menurunkan tekanan darah tinggi.Semangka merupakan
buah tropis yang mempunyai kadar air yang sangat tinggi.
Menurut penelitian, kandungan air di dalam satu buah
semangka mencapai 91%. Selain kandungan air yang
tinggi, semangka juga kaya akan serat, vitamin, dan
mineral, yang bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat dari buah semangka
mengandung citrulline yang bekerja sebagai
antioksidan. Citrulline merupakan asam amino (komponen
pembentuk protein) yang bisa ditemukan di dalam makanan
dan juga diproduksi secara alami oleh tubuh manusia.
Kadar citrulline yang terkandung dalam tiap semangka
tidak sama, tergantung cara budidaya semangka tersebut.
Kandungan citrulline yang terkandung di dalam semangka
juga dipercaya dapat menurunkan tekanan
darah. Citrulline akan melebarkan dan melemaskan
pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar
dan tekanan di dalam pembuluh darah turun.
Citrulline juga sebagai antioksidan dapat menangkal
radikal bebas yang dapat mengakibatkan penumpukan plak
di pembuluh darah dan membuat pembuluh darah
mengeras. Pada intinya, mengkonsumsi semangka dapat
memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Namun mengingat
kadar citrulline yang berbeda di masing-masing semangka,
tidak bisa dipastikan berapa banyak semangka yang harus
dikonsumsi untuk dapat menurunkan tekanan darah
(Adrina, 2019).
2. Sayur labu siam
Sechium edule atau yang lebih dikenal dengan labu
siam, adalah salah satu jenis sayur yang sering dikonsumsi
masyarakat Indonesia. Sayuran ini dapat langsung
9
dinikmati dengan cara direbus bersama kulitnya. Rasanya
yang enak dan manis membuat sayuran ini mudah untuk
diolah. Selain direbus, masyarakat umumnya menjadikan
sayuran ini sebagai bahan untuk membuat sayur lodeh,
lontong sayur, tumis labu, lalapan, dan lain sebagainya.
Labu siam dapat menurunkan tekanan darah bagi
beberapa orang yang menderita hipertensi.Tingginya kadar
kalium dalam labu siam membantu menyeimbangkan efek
natrium, sehingga mencegah hipertensi. Labu siam rendah
lemak jenuh serta tidak mengandung kolesterol. labu siam
merupakan sumber makanan yang kaya akan serat. Serat
juga membantu dalam mengontrol kadar gula darah dan
menjaga kesehatan jantung serta menurunkan kadar
kolesterol. Mafaat labu siam adalah sayuran yang dapat
membantu Anda mengontrol tekanan darah karena
memiliki sifat diuretik yang ringan. (Candra, 2017).
10
BAB III
Pelaksanaan Intervensi
A. Pelaksanaan Intervensi
11
tekanan darah, menjelaskan
intervensi selanjutnya
36 Senin 7 Intervensi KK binaan Ibu Suminem
Oktober 2019 dengan mengatar KK binaan
periksa di Puskesmas
Pakem, memberikan labu
siam, pengukuran tekanan
darah .
4 Selasa 8 Intervensi KK binaan Ibu Suminem dan
Oktober 2019 dengan memberikan edukasi anak Ibu Suminem
kepada keluarga tentang
pentingnya minum obat
hipertensi secara teratur, dan
pengukuran tekanan darah.
12
2. Kegiataan Intervensi
Tabel 3.2
Kegiatan Intervensi KK Binaan
No Hari/Tanggal Dokumentasi Sasaran
Sabtu 5 Ibu
Oktober 2019 Suminem
2 Minggu 6 Ibu
Oktober 2019 Suminem
13
3 Senin 7 Ibu
Oktober 2019 Suminem
14
4 Selasa 8 Ibu
Oktober 2019 Suminem
dan anak
Ibu
Suminem
15
5 Rabu 9 Ibu
Oktober 2019 Suminem
Berdasarkan tabel diatas pada pukul 18.30 hari Sabtu 5 Oktober 2019 saya
mengunjungi KK binaan pertama kalinya, untuk melakuakan perkenalan, mohon
ijin untuk melakukan KK binaan, mengetahui identitas KK binaan, dan
melakukan wawancara tentang penyakit hipertensi yang diderita oleh Ibu
Suminem. Beliau menceritakan bahwa beliau adalah seorang petani, beliau
menderita penyakit hipertensi semenjak umur 50 tahun , jam kerja Ibu Suminem
dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang, apabila beliau kecapekan tekanan darah
tinggi, tetapi beliau tidak merasakan keluhan apa-apa dan tidak minum obat
hipertensi secara teratur. Setelah itu saya melakukan pengukuran tekanan darah
dengan hasil 160/100 mmHg, selanjutnya saya menjelaskan tentang program
intervensi selanjutnya yang akan dilakukan.
Pada hari kedua pukul 09.00 hari Minggu 6 Oktober 2019 saya melakukan
kunjungan dengan melakukan penyuluhan tentang penyakit hipertensi, tanda dan
gejala, faktor resiko, komplikasi penyakit, makanan yang dilarang penderita
hipertensi, makanan yang dapat menurunkan tekanan darah, dah perilaku
CERDIK, kemudian saya memberikan buah semangka agar dapat menrunkan
tekanan darah, dan melakukan pengukuran tekanan darah dengan hasil 170/90
mmHg.
16
Pada hari ketiga pukul 08.00 hari Senin 7 Oktober saya mengatarkan KK
binaan untuk periksa di Puskesmas Pakem agar mendapatkan obat hipertensi,
karena ibu Suminem tidak memimun obat hipertensi secara teratur dikarenakan
tidak ada yang mengatar ke puskesmas. Diharapkan setelah ibu Suminem periksa
di puskesmas dapat minum obat yang diberikan secara teratur, kemudian pukul
15.30 saya memberikan labu siam yang diperas dan sehingga tinggal diminum
dan labu siam yang belum diperas agar dapat digunakan unuk hari selanjutnya,
labu siam dapat menurunkan tekanan darah, Ibu Suminem juga bercerita bahwa
sering mengkonsumsi labu siam, kemudian melakukan pengukuran darah dengan
hasil 170/88 mmHg.
Pada hari keempat pukul 19.00 hari Sealasa 8 Oktober 2019 saya Memberikan
edukasi kepada anak dari Ibu Suminem agar menyempatkan waktu untuk
mengantarkan Ibu Suminem satu bulan sekali ntuk control dan mendapatkan obat
hipertensi sehinnga Ibu Suminem dapat minum obat secara teratur. Menjelaskan
kepada keluarga bahwa Ibu Suminem yang mederita hipertensi harus minum obat
secara teratur, apabila tidak teratur maka tdak akan sembuh dan tekanan darah
akan selalu tinggi dan akan menyebabkan komplikasi penyakit lainnya, kemudian
saya melakukan pengkuran tekanan darah dengan hasil 150/80 mmHg.
Pada hari kelima pukul 7.30 hari Rabu 9 Oktober 2019 Pemberian poster
tentang materi penyakit hipertensi, agar menambah pengetahuan dan sebagai
bahan bacaan untuk membuka wawasan KK binaan mengenai masalah yang
dihadapi. Selain itu, KK binaan dapat mengetahui tentang gejala-gejala penderita
hipertensi, makanan yang dilarang oleh penderita hipertensi dan dapat
menerapkan perilaku CERDIK, setelah KK binaan mendapatkan informasi
tentang hipertensi diharapkan bisa berjalan menarik dan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dari kegiatan intervensi.
17
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
1. Perlu adanya pemantauan pola makan serta keteraturan dalam
minum obat hipertensi, agar dapat efektif dalam membantu untuk
upaya menurunkan tekanan darah.
2. Perlu melakukan pemeriksaan rutin setiap sebulan sekali di
Puskesmas
3. Perlu menerapkan perilaku CERDIK.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20
21
22
Lampiran 1. Kegiatan Intervensi Hari Petama
23
Lampiran 2. Kegiatan Intervensi Hari Kedua
24
Lampiran 3. Kegiatan Intervensi Hari Ketiga
25
Lampiran 4. Kegiatan Intervensi Hari Keempat
26
Lampiran 5. Kegiatan Intervensi Hari Kelima
27