Nim : 2010152p
Kelas : Konversi / Semester 6
Makul : Keperawatan Paliatif
Dosen : Ns. Kristianus triyaspodo M. Kep.,sp. Kep. Jiwa
Paru dengan HIV Positif. Karena saya pengelola Program TB di puskesmas Pasien
dan keluarga bertemu dengan saya . Pasien datang dengan Keluhan Batuk, Sesak,
minggu di awal pengobatan setelah obat habis pasien atau keluarga diharapkan
selama 6 Bulan atau lebih. Setelah satu minggu keluarga ( Ny. W ) kembali ke UPTD
Puskesmas untuk kembali mengambil OAT, saat saya bertemu dengan Ny. W, dia
mengatakan bahwa setelah pemberian OAT TB mual dan muntah pasien semakin
bertambah, nutrisi yang masuk sangat kurang dan kondisi tubuh pasien semakin
lemah. Saat itu keluarga menanyakan apakah pemberian OAT TB dapat di hentikan
pemberian OAT TB sebaiknya tidak di hentikan dan memang salah satu efek
samping dari pemberian OAT TB adalah Mual dan Muntah, pemberian OAT TB juga
sangat penting untuk proses therapi HIV selanjutnya dimana pemberian ARV pada
pasien tidak dapat diberikan sebelum pasien mengkonsumsi OAT TB sampai dengan
≤ 2 minggu atau lebih, disini kami ( Pengelola TB, dokter, nutrisionis,Promkes dan
pasien dan menyarankan pemberian nutrisi yang sedikit – sedikit tapi sering, serta
menyarankan menjedah Obat yang diminum pasien bila tidak dapat di konsumsi
sekaligus.
1. Pengkajian
2. Identifikasi Masalah
memburuk dengan Mual dan Muntah yang semakin bertambah, kondisi lemas dan
nutrisi yang tidak adekuat. Ny, W mengajukan permohonan kepada dokter untuk
namun disini saya selalu perawat hanya memberikan informasi bahwa pasien
pengobatan ini.
klien. Oleh karena itu, perlu kesadaran perawat dalam bertindak agar
jujurnya tentang apa yang dialami klien serta akibat yang akan dirasakan
pendidikan klien agar klien mudah memahaminya. Pada kasus ini kami
malnutrisi berat hal ini di karenakan selain dari efek samping OAT TB hal
ini juga Karena kondisi pasien yang dengan HIV dimana penyakit ini
klien meskipun klien telah meninggal dunia. Untuk kasus ini mau pun kasus
lainya sudah sangat jelas bahwa kode etik keperawatan melarang untuk
berlaku adil terhadap klien meskipun dari segi status sosial, fisik, budaya,
dan lain sebagainya. Pada kasusu ini kami tidak membedakan pemberian
therpai pada pasien pada kasus seperti ini justru kami memberikan
perlakukan yang lebih intens dimana hal ini bertujuan agar kondisi dan
kepada pasien Selain itu perawat perlu memberikan pendidikan spiritual tentang
pandangan agama menanggapi penyakit pasien. Jika pasjen dan keluarga masih
hanya dalat memberikan informasi sebab dan akibat dari Tindakan tersebut.
membela, memperjuangkan hak pasien (otonomi). Dalam hal ini, perawat dapat
pasien :
b) Merujuk pasien ke rumah sakit yang lain dan resiko mendapat teguran dari