0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan9 halaman
Ringkasan workshop peningkatan kapasitas penanggungjawab dan tim mutu UPTD Puskesmas Sungaiselan membahas struktur organisasi tim mutu, perbaikan mutu berkelanjutan, indikator mutu pelayanan puskesmas, dan indikator mutu nasional seperti kepatuhan kebersihan tangan dan kepuasan pengguna layanan. Salah satu indikator yang dijelaskan adalah persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Ringkasan workshop peningkatan kapasitas penanggungjawab dan tim mutu UPTD Puskesmas Sungaiselan membahas struktur organisasi tim mutu, perbaikan mutu berkelanjutan, indikator mutu pelayanan puskesmas, dan indikator mutu nasional seperti kepatuhan kebersihan tangan dan kepuasan pengguna layanan. Salah satu indikator yang dijelaskan adalah persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Ringkasan workshop peningkatan kapasitas penanggungjawab dan tim mutu UPTD Puskesmas Sungaiselan membahas struktur organisasi tim mutu, perbaikan mutu berkelanjutan, indikator mutu pelayanan puskesmas, dan indikator mutu nasional seperti kepatuhan kebersihan tangan dan kepuasan pengguna layanan. Salah satu indikator yang dijelaskan adalah persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
kapasitas penanggungjawab dan tim mutu UPTD Puskesmas Sungaiselan
Tanggal 29 November 2020
Penggorganisasian Mutu Puskesmas 1. Dalam struktur organisasi banyak yang struktur yang dapat di gunakan, namun yang sesuai dengan regulasi berdasarkan PMK 27 tahun 2017 halaman 151 2. Tugas PJ Mutu adalah membantu kepala puskesmas dalam pelaksanaan dan evaluasi peningkatan mutu. 3. Pj mutu memililki fungsi dalam berbagai bidang : • Dalam melaksanakan tugas peningkatan mutu di puskesmas • Dalam melaksanakan tugas meningkatkan keselamatan pasien di puskesmas • Dalam pelaksanaan tugas manajemen resiko di puskesmas • Dalam melaksanakan tugas PPI di puskesmas • Dalam melaksanakan tugas audit internal • Dalam melaksanakan tugas K3 di puskesmas Perbaikan Mutu yang berkelanjutan • Bertujuan Memotivasi karyawan agar semangat untuk berkerja • Dalam perbaikan mutu di dapatkan istilah CQI ( Continous Quality Improvement ) adalah suatu komitmen dan pendekatan untuk meningkatkan setiap proses pada setiap dan antara bagian dari organisasi secara berkesinambungan, yang bertujuan untukmemenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan • Dalam membentuk Tim maka seorang pemimpin harus : 1. Memberikan peluang berkomunikasi yang efektif kepada semua karyawan 2. Menciptakan peluang seluruh karyawan untuk mengembangkan keterampilan 3. Memotivasi Karyawan 4. Memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi karyawan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan 5. Mengatasi kekhawatiran dan keluhan yang dimiliki karyawan Point of care quality improvement ( POCQI ) Langkah – langkahnya : • Identikasi permasalahan membentuk tim dan Menyusun tujuan peningkatan mutu • Melakukan Analisa mendalam dan mengukur mutu pelayanan • Menyusun dan melaksanakan intervensi perbaikan mutu pelayanan PDSA • Suistaining improvement Indikator mutu pelayanan puskesmas • Jenis – jenis indicator : INPUT, Proses, OUTPUT, OUTCOME, benefit, Impact • Kriteria pemilihan Indikator : sejalan dengan PPN, besaran dampak, berbasis bukti Defesibility, kredibel, jelas dan akurat, feasible, dan acionability • Tiap indicator harus di lengkapi dengan kamus indicator / profil indicator • Indikator mutu ini di lakukan : • Validasi data indicator (Validasi ini bertujuan untuk menjamin data indicator akurat / sahih) • Analisa data Indikator mutu nasional • Indikator mutu nasional ada 6 yaitu : 1.Kepatuhan kebersihan tangan 2.Kepatuhan penggunaan APD 3.Kepatuhan identifikasi pengguna layanan 4.Angka keberhasilan pengobatan pasien TB SO 5.Ibu hamil yang mendapatkan pelayana ANC sesuai standar 6.Kepuasan penggunaan layanan • Indikator mutu nasional merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menilai tingkatan keberhasilan mutu pelayanan Kesehatan ddi fasilitas pelayanan pelayana Kesehatan • Tahapan pengukuran indicator : penetapan indicator, pengumpulan data, validasi, pelaporan Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayana Kesehatan sesuai standar • Dasar pemikiran : berdasarkan hasil capaian program PTM pertriwulan 3 adalah 8.67% ( belum tercapai ) • Dimensi mutu : kegiatan berorientasi pada pasien • Tujuan : untuk meningkatkan capaian program PTM Khususnya HT • DO : hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi • Tipe indicator : Input dan Proses • Satuan pengukuran : Persentase • Numerator : Jumlah penderita HT yang mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun • Denumerator : jumlah estimasi penderita HT berdasarkan angka prevalensi kabupaten atau kota dalam kurun waktu 1 tahun yang sama • Target pencapaian : 100% • Kriteria : 1.Insklusi : semua penderita HT di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungaiselan 2.Eksklusi : tidak ada • Formula : Numerator / demunurator X 100 • 344/3968 X 100 = 8.67% • Desain pengumpulan data : survey harian • Sumber data : data primer • Besar Sample : 3968 pasien HT • Frekuensi pengumpulan data : setiap pelaksanaan kegiatan • Priode pelaporan data : setiap bulan pertanggal 25 • Periode Analisa data : per 3 bulan • Penyajian data : grafik dan table • Instrumen pengambilan data : laporan bulanan, form PTM • Penanggung jawab : pengelola Program ( Siti Aisyah, A. Md. Kep )