MEDICAL ETHIC
Disusun oleh :
Kelompok 1
SALATIGA
2020
RINGKASAN ALUR CERITA VIDEO :
Video tersebut bercerita tentang seorang pasien yang baru saja selesai operasi. Saat itu
perawat memeriksa keadaan pasien ternyata sudah membaik dari sebelumnya, kemudian
perawat mengatakan kepada pasien untuk harus bergerak agar organ-organnya seperti paru-
paru, usus, bisa bekerja dengan baik serta pasien juga bisa mendapatkan sirkulasi udara yang
segar, dan membantunya dalam proses metabolisme, tetapi pasien menolak dengan alasan
masih sakit dan merasa kelelahan. Perawat akhirnya memberikan pasien waktu untuk istirahat
dan memikirkan lagi untuk menerima tindakan perawat tersebut. Perawat bersama teman
sejawatnya laki-laki kembali bertemu Tn.D dan menanyakan kembali serta memberi
informasi tentang tindakan tersebut dan pentingnya tindakan tersebut untuk mempercepat
proses pemulihan tetapi Tn.D menolak lagi. Perawat mencoba untuk bernegosiasi dengan
Tn.D seperti berjalan kaki singkat atau latihan kaki ditempatt tidur. Perawat melakukan apa
yang seharusnya dilakukan sebagai perawat, memberikan informasi pentingnya tindakan
tersebut untuk membantu proses pemulihan, sangat dikhawatirkan ketika pasien menolak
perawatan yang tepat karena sejumlah alasan, seperti karena kebiasaan, agama, budaya, atau
karena trauma akan rasa sakit.
KESIMPULAN
Dari video yang telah kami simak dan dari hasil diskusi online kami, kami
menyimpulkan bahwa sangat disayangkan jika pasien terkadang menolak perawatan, tetapi
perawat juga bisa sepakat dalam pendekatan alternatif untuk membangun kepercayaan
dengan pasien sehingga dapat membantu pasien memahami, disini komunikasi perawat diuji.
Kita sebagai perawat harus menggunakan komunikasi teraupetik dengan baik sehingga pasien
bisa menerima informasi secara lengkap. Jika pasien menolak dilakukannya tindakan
keperawatan dengan alasan tertentu (karena budaya, kebiasaan, agama, trauma) perawat
harus menghargai, pasien mempunyai haknya sendiri untuk memutuskan. Sehingga keluarga
juga tidak bisa memaksa mengambil keputusan mengenai tindakan yang akan dilakukan
terhadap pasien, kecuali pasien dalam keadaan kritis maupun pasien yang tidak kompeten
seperti pasien dengan gangguan mental, perawat dapat meminta pendapat dan persetujuan
mengenai tindakan keperawatan yang akan dilakukan terhadap pasien. Tidak ada modifikasi
tindakan keperawatan yang dilakukan, hanya menerapkan informed consent, komunikasi
terapeutik dan membangun kepercayaan pasien dan perawat atau tenaga medis.
Daftar pertanyaan :