Otonomi
Beneficience
Non-maleficience
Justice
Veracity
Fidelity
Paternalism
Menghargai orang lain
1. Otonomi
Menghargai orang lain dalam hal ini pasien menjadi hal yang
sangat penting, karena menghargai orang lain mencakup dalam
semua aspek prinsip etik.
Menghargai orang lain dengan memahami hak individu dalam
membuat keputusan, menghargai orang lain akan hidup atau mati
yang menjadi pilihannya. Selain itu, menghargai orang lain juga
dengan perbedaan budaya yang pasien miliki, isu gender,
perbedaan agama dan keyakinan, serta ras dan kesukuan.
Aplikasi Etik dalam
Praktik
1. Pengelolaan Gejala dan Nyeri Secara
Proporsional
Beberapa tenaga medis tidak dapat menetapkan dosis yang sesuai untuk
mengatasi nyeri yang dirasakan oleh pasien karena merasa khawatir dengan
dosis yang ditetapkan justru dapat memperpendek harapan hidup pasien.,
sehingga membuat mereka bergitu sangat berlebihan dalam
memperhitungkan resiko keracunanan dari pemberian obat analgetik seperti
golongan opoid. Pengelolaan nyeri pada pasien stadium lanjut atau akhir
menjadi hal yang rumit karena efek medikasi dapat menimbulkan kondisi
yang disebut “double effect”.
Double effect berarti ada dua kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkan
yaitu efek yang diharapkan dan yang tidak diharapkan.
Contoh:
Penyediaan hidrasi merupakan hal yang sangat penting sebagai bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Dalam pelayanan paliatif pemberian bantuan
hidrasi secara klinis memiliki dampak buruk dibandingkan manfaatnya.
Beberapa resiko potensial yang akan terjadi pada pasien akibat tindakan
bantuan hidrasi seperti peningkatan secret pada sistem pernapasan, edema,
atau pun masalah yang timbul akibat pemasangan infus. Oleh karena itu, atas
pertimbangan manfaat pada pasien sehingga pemasangan bantuan hidrasi
maupun nutrisi tidak dilakukan, kecuali atas dasar pertimbangan atau dapat
dijelaskan secara moral. Perawat atau dokter harus dapat menelusuri dan
memahami ide, perhatian khusus pasien, ataupun harapan yang diinginkan
oleh pasien maupun keluarga.
5. Terminal Sedation or Sedation
Therapy
Penggunaan obat-obat sedatif untuk mengontrol keluhan fisik secara
moral dan legal telah disetujui dalam pelayanan perawatan paliatif.
Penggunaan obat golongan opoid lebih spesifik untuk masalah nyeri
dan dyspnea. Akibat dari hal tersebut, memiliki potensi untuk
menyebabkan kondisi yang tidak diharapakan.
Dimana hasil penelitian menunjukkan sekitar 15-36% pasien di unit
perawatan paliatif melaporkan adanya keluhan tambahan. Atas dasar
pertimbangan tersebut sehingga pemberian obat-obatan sedatif dapat
diberikan dimana tujuan utama dari tindakan tersebut hanya untuk
mengurangi gejala keluhan fisik yang dirasakan pasien dan untuk
memberikan rasa nyaman.
Lanjutan…
NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007
TENTANG
Tujuan umum:
Sebagai payung hukum dan arahan bagi perawatan paliatif di Indonesia
Tujuan khusus:
1. Terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar yang
berlaku di seluruh Indonesia
2. Tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan/juklak perawatan paliatif.
3. Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.
Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif