Anda di halaman 1dari 25

ETIK PERAWATAN

PALIATIF
Ns. Cikwanto
Pendahuluan

 Keadaan pada akhir hidup dapat mengakibatkan dilema etika


yang lebih rumit terkait kompetensi orang yang akan
meninggal, hak mereka untuk menolak atau menerima
perawatan dalam mempertahankan integritas pribadi mereka
atas kematian mereka sendiri
 Dilema etika mungkin timbul dari perbedaan nilai-nilai
kehidupan dan wali mereka.
 Pertimbangan etika tidak dapat memberikan jawaban untuk
semua pertanyaan sulit yang dapat timbul dalam perawatan
paliatif.
 Seringkali, tidak ada benar atau salah yang jelas.
Pendahuluan

 Kesadaran akan masalah etika dan argumen memungkinkan


praktisi untuk mendapatkan keputusan tentang tindakan
mereka dan untuk membantu memperjelas situasi bagi pasien
dan keluarga mereka
 Tantangan yang dihadapi oleh para perawat profesional
kesehatan dalam perawatan paliatif sering berfokus pada isu-isu
etika tertentu pada akhir kehidupan, seperti keputusan
berkaitan dengan kelanjutan pemberian hidrasi buatan, obat-
obatan tertentu dan pemberian makanan buatan
Pendahuluan

 Etika dapat memberikan dasar untuk menentukan apakah


keputusan yang dibuat tentang perawatan, pengobatan dapat
diperbolehkan secara etis
 Keputusan rumit akan terjadi ketika otonomi pribadi pasien
berkurang.
 Hal ini dapat terjadi ketika pasien mungkin tidak lagi mampu
menunjukkan pilihan pribadi mereka sebagai akibat dari obat-
obatan, kemunduran progresif dari kesadaran mereka atau
melalui proses penyakit yang membatasi kemampuan mereka
untuk memahami, untuk membicarakan atau untuk
berkomunikasi keinginan mereka (atau kombinasi) ini
Pendahuluan

 Dalam keadaan seperti itu, pertimbangan tindakan yang akan


menjadi kepentingan terbaik pasien perlu ditentukan.
 Hal ini dapat difasilitasi melalui diskusi dengan anggota
keluarga dekat.
 Kesulitan dapat muncul melalui konflik di antara anggota
keluarga atau tim langsung ketika, sebagai orang individu,
mereka memiliki perbedaan nilai-nilai tentang isu-isu pada
akhir hidup.
Pendahuluan

 Etika dalam keperawatan paliatif, adalah isu yang terkait dari


penanganan diakhir hidup yang menyangkut kepetusan etis,
moral, dan hukum oleh keluarga dan para tenaga medis.
 Prinsip inti etik kesehatan sampai sekarang hanya dua yaitu
membuat sembuh dan tidak membahayakan.
Dasar Hukum Keperawatan Paliatif
Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif (Kep.
Menkes nomor: 812/Menkes/SK/VII/2007)
1. Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien paliatif.
Pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan
perawatan paliatif.
2. Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif. Keputusan dilakukan
atau tidak dilakukan tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang
kompeten atau oleh Tim perawatan paliatif. Informasi tentang hal ini
sebaiknya telah di informasikan pada saat pasien memasuki atau
memulai perawatan paliatif.
3. Perawatan pasien paliatif di ICU Pada dasarnya perawatan paliatif
pasien di ICU mengikuti ketentuan umum yang berlaku.
Pertimbangan Perawatan Etik Paliatif

1. Pasien menghadapi kondisi penyakit tidak dapat


disembuhkan, terapi yang diberikan bukan kuratif tapi
simptomatis atau paliatif
2. Pasien cenderung lemah fisik maupun mental, pasien
tidak mampu menghdpi stress fisik dan mental yang
timbul dari luar atau lingkungan sendiri
3. Pasien di ambang kematian yang akan menimbulkan
ketakutan dan kegelisahan, perlu mendapat simpati,
dukungan mental dan spiritual.
Prinsip-prinsip Dalam Pelayanan Paliatif

1. Etika Paliatif
2. Kepatutan Terapi
3. Allow Natural Death (AND)
4. Menahan dan Menghentikan Terapi Medik (To Withhold
and Withdraw = Curing versus Caring)
5. Penyingkapan Informasi (Disclosure)
Etika Paliatif

Autonomy
 hak individu dalam membuat keputusan terhadap tindakan
yang akan dilakukan atau tidak dilakukan setelah
mendapatkan informasi dari dokter serta memahami
informasi tersebut secara jelas.
 Pada pasien anak, autonomy tersebut diberikan kepada
orangtua atau wali.
Etika Paliatif

Beneficence
Tindakan yang dilakukan harus memberikan manfaat bagi
pasien dengan memperhatikan
1. Kenyamanan,
2. Kemandirian,
3. Kesejahteraan pasien dan keluarga, serta
4. Sesuai keyakinan dan kepercayaannya.
Etika Paliatif

Non-maleficence
 tindakan yang dilakukan harus tidak bertujuan untuk
mencederai atau memperburuk keadaan situasi yang ada.
Justice
 memperlakukan semua pasien tanpa diskriminasi (tidak
membedakan ras, suku, agama, gender dan status ekonomi).
 Tindakan yang telah disetujui oleh pasien atau keluarga harus
dituangkan dalam “inform concent” dan ditandatangani oleh
pasien dan keuarga dan petugas kesehatan sebelum tindakan
dilakukan atau tidak dilakukan.
Kepatutan Terapi

 Yang dimaksud dengan kepatutan terapi pada pasien


paliatif kanker adalah suatu pertimbangan cost benefit.
 Terapi berlebihan yang bertujuan memperpanjang proses
kematian secara intensif dan tidak memberikan manfaat,
berarti justru menambahkan penderitana pasien.
 Pertimbangan ini harus berdasarkan etika, tergantung
pada situasi klinis medis, paliatif serta penilaian yang
dilakukan secara seksama.
Allow Natural Death (AND)

 Suatu keputusan untuk melaksanakan resusitasi pada


pasien stadium terminal apabila diindikasikan.
 Tidak melakukan resusitasi bukan berarti meniadakan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai kematian yang
bermartabat,
 Misalnya memberikan cairan apabila dehidrasi
menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien, pemberian
obat-obat anti nyeri, pemberian oksigen apabila
ditemukan hipoksia pada sesak napas dan nutrisi yang
sesuai kondisi pasien, obat lain secara simptomatis.
Allow Natural Death (AND)

 Suatu keputusan untuk melaksanakan resusitasi pada


pasien stadium terminal apabila diindikasikan.
 Tidak melakukan resusitasi bukan berarti meniadakan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai kematian yang
bermartabat,
 Misalnya memberikan cairan apabila dehidrasi
menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien, pemberian
obat-obat anti nyeri, pemberian oksigen apabila
ditemukan hipoksia pada sesak napas dan nutrisi yang
sesuai kondisi pasien, obat lain secara simptomatis.
Menahan & Menghentikan Terapi Medik
(To Withhold and Withdraw = Curing versus Caring)

 Sesuai prinsip perawatan paliatif, tujuan terapi pada


pasien stadium terminal adalah untuk mencapai kondisi
nyaman dan meninggal secara bermartabat
 Sehingga terapi yang diberikan bertujuan untuk
memperpanjang proses kematian harus dihentikan dan
terapi yang tidak sesuai dengan tujuan di atas tidak
mungkin diberikan.
Menahan & Menghentikan Terapi Medik
(To Withhold and Withdraw = Curing versus Caring)

 Pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi sejauh


yang dikehendaki pasien.
 Dalam memberikan terapi paliatif pada pasien kanker
stadium terminal, kondisi pasien dilnilai berdasarkan:
 Kondisi fisiologi sistem organ
 Terapi
 Derajat kesadaran
Menahan & Menghentikan Terapi Medik
(To Withhold and Withdraw = Curing versus Caring)

 Pada pasien dengan kondisi terminal (mengalami kematian


batang otak) yang mendapatkan bantuan hidup ventilator,
diharapkan tim medis dapat menjelaskan kerugian dan
manfaat melanjutkan penggunaan ventilator pada kondisi
tersebut.
 Bila keluarga memilih menghentikan ventilator, maka
persetujuan harus tertulis (formulir inform concent) dan
pelepasan ventilator dilakukan oleh keluarga didampingi
petugas medis.
Penyingkapan Informasi (Disclosure)
 Penyingkapan/penyampaian informasi merupakan pemberian
informasi dari petugas kesehatan kepada pasien dan keluarga
tentang kondisi medis pasien, diagnosa, dan prognosa.
 Penyampaian tersebut disampaikan dengan tiga cara:
1. Informasi kepada keluarga: keluarga (orang yagn dikehendaki
pasien) berhak mendapatkan informasi terutama bila pasien tidak
mampu membuat keputusan.
2. Informasi yang diberikan harus dapat membantu keluarga dalam
membuat keputusan.
3. Apabila terdapat perbedaan antar pasien dan keluarga dalam hal
pengambilan keputusan, keputusan pasienlah yang harus
diperhatikan.
Prinsip Pelayanan Paliatif Pasien Kanker

1. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain


2. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai
proses normal
3. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
4. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
5. Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif
mungkin
6. Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan
pasien dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia
Pengambilan Keputusan Bersama
 Perawat harus bersama dengan pasien untuk menguntungkan
pasien dan meminimalkan cedera pasien,
 Pasien berhak memilih pengobatan atau menolaknya.
 Empat klasifikasi pasien yang ber hak untuk menolak
pengobatan
1. Pasien cukup tahu dalam pengambilan keputusan
2. Pasien tidak cukup mengetahui jalan pengambilan keputusan,
tetapi setuju apapun dengan tindakan medis yang akan dilakukan
untuk pasien
3. Pasien tidak tahu tentang apa yang akan dilakukan, dan tidak
setuju.
4. Pasien tahu tentang yang harus dilakukan tetapi tetap tidak
meyetujui
Pengambilan Keputusan Bersama

 Dalam keperawatan ada empat masalah utama, yaitu


1. Mempertahankan hidup berdasarkan interverensi kesehatan,
2. Manusia memiliki hak dan kewajiban untuk mengurusi
hidupnya sendiri,
3. Dalam pengambilan keputusan ditentukan oleh dukungan
kelurga dan orang terpecaya pasien, dan
4. Pengambilan keputusan tergantung biaya.
Peran Perawat Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
 Dalam membuat keputusan etis perawat perlu menyadari
prinsip-prinsip etika, nilai-nilai yang mempengaruhi pendekatan
terhadap masalah etika dan alat yang digunakan untuk
membenarkan keputusan.
 Para perawat memiliki peran dalam memastikan ada
pemahaman bersama dan menghormati prinsip-prinsip etika
tersebut yang dipengaruhi oleh tindakan.
 Pasien sakit parah akibat penyakit dan yang memiliki prospek
masa depan yang buruk dari kualitas hidup mereka harus
diperbolehkan untuk mati jika itu yang mereka inginkan, atau
jika dianggap dalam kepentingan terbaik mereka jika mereka
tidak dapat mengungkapkan pendapat mereka.
 Alternative lain untuk membiarkan orang mati jika ada harapan
sedikit atau tidak menyelamatkan mereka.
Daftar Pustaka

 Ferrell, B.R. & Coyle, N. (2010). Oxford Textbook of palliative nursing 3nd ed.
New York : Oxford University Press
 http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/etika-pelayanan-paliatif-untuk-
kanker
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai