Anda di halaman 1dari 14

ETIK DALAM PER-

AWATAN PALIATIF
Anisa Purnamasari, S.Kep., Ns., M.Kep
ETIK DAN KEBIJAKAN PALIATIF
LANDASAN HUKUM TENTANG KEBIJAKAN NASIONAL
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007
TENTANG KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :
a. Bahwa kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin
meningkat jumlahnya baik pada pasien dewasa maupun anak;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
bagi pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan selain
dengan perawatan kuratif dan rehabilitatif juga diperlukan
perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal;
c. Bahwa sesuai dengan pertimbangan butir a dan b di atas, perlu
adanya Keputusan Menteri Kesehatan tentang Kebijakan Perawatan
TEORI ETIK
Etik Non Formatif
Etik Metaetik : Menganalisa suatu makna, justifikasi, dan pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dan raisonalitas mengenai konsep moral dan
sikap

Etik Normatif
•berfokus pada norma dan standar dari perilaku nilai
•Etik Normatif berfokus pada manusia sebagai obyeknya
•Etik Normatif dijelaskan melalui 2 teori moral : DEONTOLOGY &
TELEOLOGYCAL
DEONTOLOGICAL teori dapat diklasifikasikan deontological tindakan dan
aturan
TELEOLOGICAL : Beawal dari norma aturan untuk dilaksanakan sebagai
pertanggungjawaban dari suatu tindakan yang dilakukan.
PRINSIP ETIK
THE FOUR PRINCIPLE :

1. Menghargai OTONOMI Pasien


2. BENEFICIENCE : Melakukan hal yang terbaik untuk pasien
3. NON MALFICENCE : Menghindari hal yang merusak atau merugikan
pasien
4. DISTRIBUTIVE JUCTICE : Adil dalam menggunakan dan
menditribusikan sumber atau Fasilitas
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN
PALIATIF
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi :
 Penatalaksanaan nyeri.
 Penatalaksanaan keluhan fisik lain.
 Asuhan keperawatan
 Dukungan psikologis
 Dukungan sosial
 Dukungan kultural dan spiritual
 Dukungan persiapan dan selama masa dukacita
(bereavement).
 Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat
jalan, dan kunjungan/ rawat rumah.
Aplikasi Etik Dalam Pratik Paliative Care

1. Pengelolaan Gejala dan Nyeri Secara Proporsional


2. Euthanasia
3. Resusitasi Jantung Paru
4. Isu Mengenahi Hidrasi dan Nutrisi
5. Therminal Sedation
6. Isu Mengenahi Ventilasi Mekanik
7. Memperhatikan dan Menghentikan Intervensi dan pengobatan di saat
menjelang ajal
8. Penelitian Perawatan Paliative
ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM PERAWATAN PALIATIF 

1. Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk


pasien paliatif.
2. Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien
paliatif.
3. Perawatan pasien paliatif di ICU
4. Masalah medikolegal lainnya pada perawatan
pasien paliatif. Tindakan yang bersifat
kedokteran harus dkerjakan oleh tenaga medis,
tetapi dengan pertimbangan yang
mempertimbangkan keselamatan pasien
Medikolegal Euthanasia

Euthanasia adalah dengan sengaja tidak


melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup
seseorang pasien atau sengaja melakukan
sesuatu untuk memperpendek hidup atau
mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini
dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.
Allow Natural Death (AND)
Suatu keputusan untuk tidak melaksanakan
resusitasi pada pasien stadium terminal
apabila diindikasikan. Tidak melakukan
resusitasi bukan berarti meniadakan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai
kematian yang bermartabat, misalnya
pemberian cairan apabila dehidrasi
menimbulkan ketidaknyamanan pasien
Menahan dan Menghentikan Terapi Medik (To Withhold
and Withdraw = Curing Versus Caring)

Sesuai prinsip perawatan paliatif, tujuan terapi pada pasien


stadium terminal adalah untuk mencapai kondisi nyaman dan
meninggal secara bermartabat
Dalam memberikan terapi paliatif pada pasien kanker stadium
terminal, kondisi pasien dinilai berdasarkan:
•Kondisi fisiologi sistem organ
•Terapi
•Derajat kesadaran
TEMPAT PERAWATAN PALIATIF 
 Rumah sakit : Untuk pasien yang harus mendapatkan
perawatan yang memerlukan pengawasan ketat, tindakan
khusus atau peralatan khusus.
 Puskesmas : Untuk pasien yang memerlukan pelayanan
rawat jalan.
 Rumah singgah/panti (hospis) : Untuk pasien yang tidak
memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau
peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah
karena masih memerlukan pengawasan tenaga
kesehatan.
 Rumah pasien : Untuk pasien yang tidak memerlukan
pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus
atau ketrampilan perawatan yang tidak mungkin
FILOSOFI TERAPEUTIK DAN ADVOKASI
PASIEN KOMITE ETIK RUMAH SAKIT

Struktur KOmite Etik RS Diklasifikasikan menjadi :


1. Autonomi Model
Memfasilitasi pembuatan keputusan pada pasien dan keluarga yang
kompeten membuat keputusan sendiri
2. Patient Benefit MOdel
Digunakan sebagai pengganti pengambil keputusan sekaligus memfasilitasi
pembuatan keputusan disaat pasien tidak kompeten untuk melakukannya.
3. Sosial Justice Model
Menekankan pada isu sosial secara luas.
SUMBER DAYA MANUSIA
 Pelaksana perawatan paliatif adalah tenaga kesehatan, pekerja
sosial, rohaniawan, keluarga, relawan.
 Kriteria pelaksana perawatan paliatif adalah telah mengikuti
pendidikan/pelatihan perawatan paliatif dan telah mendapat
sertifikat.
 Pelatihan ▫Pelatih : Pakar perawatan paliatif dari RS Pendidikan
dan Fakultas Kedokteran.
 Sertifikasi : dari Departemen Kesehatan c.q Pusat Pelatihan dan
Pendidikan Badan PPSDM. Pada tahap selanjutnya sertifikasi
diberikan setelah mengikuti pelatihan.
 Pendidikan : Pendidikan formal spesialis paliatif (ilmu kedokteran
paliatif, ilmu keperawatan paliatif).
THANK YOU
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai