Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN ETIK

DALAM PERAWATAN
PALIATIF
Disusun oleh : Kelompok 4
Anggota
Kelompok :

1.Adhitya Utama Putra (1150022051)


2.Febriyanti Maria Mumtahanah (1150022054)
3.Kholidah Fauziyyah (1150022061)
4.Annisa Hibatul Jahiroh (1150022079)
5.Putri Islamiyah (1150022084)
6.Farda Dwi Nova Diani (1150022086)
PERAWATAN
PALIATIF

• kesehatan terpadu yang aktif dan


menyeluruh, dengan pendekatan
multidisiplin yang terintregrasi.
• Tujuannya untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya,
meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan supportkepada keluarganya
KONSEP ETIK
Menurut Chely Veronica Maurubh, S.Kep., Ns. (2022) etik dalam konteks Bahasa berasal
dari bahasa Yunani yaitu Ethos, yang berarti cara berpikir, cara memaknai sesuatu, atau
perilaku yang dapat diterima dalam kelompok.

Persoalan etik jika dikaitkan dengan pelayanan maka dapat diartikan sebagai prinsip dalam
kerja yang ketat, dalam praktiknya etik lebih dikenal sebagai kode etik sedangkan etika
dikenal dengan tata krama dan nilai-nilai kesopanan.

Etik menjadi pedoman dalam menerapkan nilai-nilai kebaikan di mana saja kita dan dengan
siapa kita berhubungan termasuk juga kedalam perawatan paliatif.
DASAR HUKUM
KEPERAWATAN
PALIATIF
Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif
1 (Kep.Menkes NOMOR :
812/Menkes/SK/VII/2007 )

Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien paliatif.


Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif. Keputusan dilakukan atau tidak dilakukan
tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim
perawatanpaliatif.

Perawatan pasien paliatif di ICU Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti
ketentuan umum yang berlaku. Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien
paliatif.
2 Medikolegal Euthanasia

Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seseorang
pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang
pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.

Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif (Kep.Menkes NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007 ) :


• Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien paliatif.
• Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif.
• Perawatan pasien paliatif di ICU Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti
ketentuan umum yang berlaku.
• Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif.
PRINSIP DASAR
PERAWATAN
PALIATIF

A. Sikap peduli terhadap B. Menganggap pasien C. Pertimbangan kebudayaan


pasien Termasuk sebagai seorang individu. Faktor etnis, ras, agama, dan
sensifitas dan empati. Setiap pasien adalah unik. faktor budaya lainnya bisa jadi
Perlu dipertmbangkan Meskipun memiliki penyakit mempengaruhi penderitaan
segala aspek dari ataupun gejala-gejala yang pasien. Perbedaan ini harus
sama, namun tidak ada satu diperhatikan dalam
penderitaan pasien, bukan
pasienpun yang sama persis perencanaan perawatan .
hanya masalah kesehatan.
dengan pasien lainnya
PRINSIP DASAR
PERAWATAN
PALIATIF

D. Persetujuan E. Memilih tempat F. Komunikasi


Persetujuan dari pasien adalah dilakukannya perawatan Untuk Komunikasi yang baik antara
mutlakdiperlukan sebelum menentukan tempat perawatan, dokter dan pasien maupun
perawatan dimulai atau baik pasien dan keluarganya dengan keluarga adalah hal
diakhiri. Pasien yang telah harus ikut serta dalam diskusi yang sangat penting dan
diberi informasi dan setuju ini. mendasar dalam pelaksanaan
dengan perawatan yang akan Pasien dengan penyakit perawatan paliatif.
diberikan akan lebih patuh terminal sebisa mungkin diberi
mengikuti segala usaha perawatan di rumah.
perawatan.
PRINSIP DASAR
PERAWATAN
PALIATIF

G. Aspek klinis H. Perawatan komprehensif dan


perawatan yang sesuai Semua terkoordinasi dari berbagai bidang I. Kualitas perawatan yang Tebaik
profesi perawtan palitif memberikan mungkin Perawatan medis secara
perawatan paliatif harus sesuai
perawtan yang bersifat holistik dan konsisten, terkoordinasi dan
dengan stadium dan prognosis dari intergratif sehingga dibutuhkan berkelanjutan. Perawatan medis yang
penyakit yang diderita pasien . sebuah tim yang mencakup konsisten akan mengurangi
hal ini penting karena karena keseluruhan aspek hidup pasien serta kemungkinan terjadinya perubahan
pemberian parawatan yang tidak koordinasi yang baik dari masing
kondisi yang tidak terduga, dimana
sesuai, baik itu lebih maupun kurang, masing anggota tim tersebut untuk
hal ini akan sangat mengganggu baik
hanya akan menambah penderitaan memberikan hasil yang maksimal
kepada pasien dan keluarga. pasien maupun keluarga
pasien
PRINSIP DASAR
PERAWATAN
PALIATIF

J. Perawatan yang berkelanjutan. K. Mencegah terjadinya


kegawatan Perawatan paliatif L. Bantuan kepada sang perawat
Pemberian perawatan simtomatis
Keluarga pasien dengan penyakit
dan suportif dari awal hingga akhir yang baik mencakup
lanjut sering kali rentan terhadap
merupakan dasar tujuan dari perencanaan teliti untuk
stress fisik dan emosianal terutama
parawatan paliatif. Masalah yang mencegah terjadinya kegawatan
apabila pasien dirawat di rumah
sering terjadi adalah pasien fisik dan emosional yang
sehingga perlu diberikan perhatian
dipindahkan dari satu tempat mungkin terjadi dalam khusus kepada mereka, mengingat
ketempat lain sehingga sulit untuk perjalanan penyakit keberhasilan dari perawatan paliatif
mempertahankan komunitas tergantung dari pemberi perawatan.
perawatan .
Prinsip-prinsip etik

• Autonomy (otonomi) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Contohnya: a. Partisipasi Pasien dalam
Perencanaan Perawatan: Pasien paliatif secara aktif dilibatkan dalam perencanaan perawatan
mereka b. Pemberian Informasi yang Komprehensif: Tim perawatan paliatif memberikan
informasi yang komprehensif kepada pasien mengenai kondisi mereka
• Non maleficienci (tidak merugikan ) Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik
dan psikologis pada klien. Contohnya: a.Identifikasi Risiko dan Pencegahan Kejadian Tidak
Diinginkan:Perawat memasang Side Rails pada bad pasien. b. Pendekatan Terapi yang Sesuai:
Terapi yang dipilih untuk pasien paliatif disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan preferensi
pasien.
Prinsip-prinsip etik

3. Veracity ( kejujuran ) Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Contohnya: a. Pemberian
Informasi yang Jujur: Tim perawatan paliatif memberikan informasi yang jujur dan transparan
kepada pasien mengenai perkiraan prognosis, opsi perawatan, serta manfaat dan risiko dari keputusan
yang diambil. b. Komunikasi Terbuka dengan Keluarga: Keluarga pasien paliatif diberikan informasi
yang jelas dan terbuka mengenai kondisi pasien
4. Beneficienec ( berbuat baik ) Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang yang baik.
Contohnya: a. Dukungan Psikososial: Pasien paliatif dan keluarganya mendapatkan dukungan
psikososial yang intensif. b. Kualitas Hidup yang Ditingkatkan: Tim perawatan paliatif berusaha
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis, dan sosial,
sehingga memberikan manfaat maksimal bagi pasien.
Prinsip-prinsip etik

• Justice ( keadilan ) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip–prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Contohnya: a. Dukungan
Kesejahteraan Sosial: Rumah sakit menyediakan dukungan sosial yang setara bagi pasien
paliatif, termasuk dukungan keagamaan atau spiritual, tanpa memandang latar belakang atau
kepercayaan tertentu. b. Keadilan dalam Perencanaan Perawatan Akhir Hidup: Pasien paliatif
memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam perencanaan perawatan akhir hidup.
• Kerahasiaaan ( Confidentiality ) Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi
tentang pasien harus dijaga privasinya. Contohnya: a. Privasi Ruang Perawatan: Pasien paliatif
ditempatkan di ruang perawatan yang memberikan privasi maksimal. b. Kerahasiaan Informasi
Medis: Informasi medis pasien paliatif dijaga kerahasiaannya dengan ketat
Prinsip-prinsip etik

• Akuntabilitas (accountability). Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain.
Contohnya: a. Catatan Medis yang Akurat dan Lengkap: Staf perawatan paliatif bertanggung
jawab untuk menyusun catatan medis yang akurat dan lengkap. b.Pelaporan Kecelakaan atau
Kejadian Tidak Diinginkan: Staf kesehatan di rumah sakit secara akuntabel melaporkan setiap
kecelakaan atau kejadian tidak diinginkan yang terkait dengan perawatan pasien paliatif.
Penerapan etik
pada perawatan
paliatif
A. Euthanasia B.Manajamen Nyeri

pemberian keperawatan paliatif Setting perawatan paliatif sering


Tindakan euthanasia merupakan
menghadapkan perawat pada dikaitkan dengan rasa penderitaan
tindakan untuk mengakhiri
berbagai kondisi dilema etik, dan kesakitan yang dialami oleh
kehidupan manusia dengan pasien, sehingga sangat penting
perawat mengalami situasi yang
tujuan meringankan penderitaan memperhatikan permasalahan nyeri
serba salah dan dilematis. Di
yang dialaminya. Pasien palitif yang dialami oleh pasien,
samping ini adalah contoh situasi
identik dengan kondisi manajemen nyeri yang populer pada
klinis di mana perawat
penderitaan yang pasien paliatif adalah penggunaan
menghadapi aspek dilema etika.
berkepanjangan, euthanasia dapat obat-obatan golongan opioid,
menjadi salah satu tindakan untuk namun di sisi lain obat ini dapat
menghilangkan penderitaaan memberikan efek samping lain yang
yang dialami bagi pasien juga berbahaya
PRINSIP DASAR
PERAWATAN
PALIATIF
C. Penggunaan Obat-Obatan D. Pemenuhan Kebutuhan Cairan E. Resusitasi Jantung Paru
Sedative dan Nutrisi Tindakan resuisitasi jantung paru (RJP)
merupakan tindakan life saving yang
Pasien paliatif sering mengalami Kebutuhan cairan dan nutrisi diberikan pada pasien dengan kondisi
keluhan secara fisik dan psikologis, menjadi hal mendasar dalam nyawa terancam, namun pemberian
untuk mengatasi keluhan tersebut menunjang perbaikan kondisi tindakan RJP pada setting perawatan
pasien biasanya diberikan obat- kesehatan pasien, namun kondisinya paliatif perlu mendapatkan
obatan sedative namun sebisa berbeda saat intake cairan dan nutrisi pertimbangan dengan baik dan
mungkin tetap diberikan tindakan justru dibatasi bahkan dapat mendapatkan persetujuan dari keluarga,
non farmakolis terlebih dahulu. dihentikan. Pada setting perawatan bahkan beberapa kondisi pasien sudah
secara prinsip pemberian obat- paliatif khususnya pada situasi menyampaikan untuk tidak diberikan
obatan sedative dilakukan ketika tindakan RJP pada saat kondisi
menjelang ajal beberapa alat bantu
intervensi lainnya tidak dapat menjelang kematian
cairan dan nutrisi dilepaskan atau
mengontrol keluhan yang dialami
oleh pasien
tidak dibutuhkan lagi,

Anda mungkin juga menyukai