Anda di halaman 1dari 11

ETIK DALAM KEPERAWATAN

PALIATIF
Anggota
1. Basalina Br aritonang
2. Elisa badariyatillah
3. Fransi desy natalia
4. Lucky sisilia novrita
5. Nur halimatusyakdiah
6. Silvia septiani
.
PENGERTIAN
Perawatan paliatif adalah adalah
Etik adalah Kesepakatan tentang
kesehatan terpadu yang aktif
dan menyeluruh, dengan pendekatan praktik moral, keyakinan, sistem nilai
multidisiplin yang terintregrasi. standar perilaku individu dan atau
Tujuannya untuk mengurangi penderitaan kelompok tentang penilaian terhadap
pasien, memperpanjang apa yang benar dan apa yang salah,
umurnya, meningkatkan kualitas hidup mana yang baik dan mana yang buruk,
nya,juga memberikan support apa yang merupakan kejahatan, apa
kepada keluarganya. Meski pada akhirnya yang dikehendaki dan apa yang ditolak.
pasien meninggal, sebelum meninggal
sudah siap secara psikologis dan
spiritual.
..
DASAR HUKUM KEPERAWATAN PALIATIF
4. Perawatan pasien paliatif di ICU
Dasar hukum keperawatan paliatif diantanya meliputi : Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan
1. Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif ( Kep. Menkes umum yang berlaku.
NOMOR : 5. Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif.
812/Menkes/SK/VII/2007 ) Tindakan yang bersifat kedokteran harus dkerjakan oleh tenaga
2. Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien medis,
paliatif. tetapi dengan pertimbangan yang mempertimbangkan keselamatan
Pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan pasien tindakan tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga
perawatan kesehatan yang terlatih.
paliatif. 6. Medikolegal Euthanasia
3. Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif. Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk
Keputusan dilakukan atau tidak dilakukan tindakan resusitasi memperpanjang hidup seseorang pasien atau sengaja melakukan
dapat sesuatu untukmemperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang
dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim perawatan pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri
paliatif.
Informasi tentang hal ini sebaiknya telah di informasikan pada
saat
pasien memasuki atau memulai perawatan paliatif.

.3
KAJIAN ETIK TENTANG PERAWATAN PALIATIF
1. Prinsip Dasar Dari Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif terkait dengan sluruh bidang perawatan mulai dari
medis, perawatan, psikologis sosial, budaya dan spiritual, sehingga secara
praktis, prinsip dasar perawatan paliatif dapat dipersamakan dengan
prinsip pada praktek medis yang baik.
Prinsip dasar perawatan paliatif : ( Rasjidi,2010 )
a) Prinsip otonomi
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikirlogis dan mampu membuat keputusan sendiri.prinsip
otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
b) Non maleficienci (tidak merugikan )
.
Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahaya / cedera fisik dan
psikologis pada klien. Prinsip tidak merugikan, bahwa kita
berkewajiban jika melakukan suatu tindakan agar jangan sampai
merugikan orang lain.
c) Veracity ( kejujuran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran .Nilai ini
diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap pasien dan untuk menyakinkan bahwa pasien
sangat mengerti.
d) Beneficienec ( berbuat baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh
diri dan orang lain.Terkadang dalam situsi pelayanan kesehatan,
terjadi konflikantara prinsip ini dengan otonomi.
..
e) Justice ( keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang enjunjung prinsip–prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
tim perawatan paliatif bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum,standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
f) Kerahasiaaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi
tentang pasien harus dijaga privasinya. Apa yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan pasien hanya boleh dibacadalam rangka
pengobatan pasien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali diijinkan oleh pasien dengan bukti
pesetujuannya.
.g) Akuntabilitas (accountability )
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
enilai orang lain.Akuntabilitas merupakan standar yang pasti yang
man tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Hal – hal yang harus mendapat perhatian dalam hal etika
perawatan paliatif

1) Persetujuan tindakan terapi (informed consent)


Semua isi dalam bab ini menganggap pasien telah memberikan persetujuan
tindakan terapi. .Kegagalan untuk mendapatkan persetujuan adalah risiko klaim
malpraktik. Seorang dokter harus memberikan informasi tentang risiko,
keuntungan, dan alternatif untuk pengobatan tertentu dengan cukup detil sehingga
orang yang mampu dapat mengandalkan informasi tersebut untuk mengambil
keputusan. Perawatan paliatif memerlukan perhatian khusus untuk persetujuan
karena adanya taruhan emosional yang tinggi, dan pasien sedang dalam kondisi
.yang baik untuk mendengarkan.
.
2) Memberi harapan palsu
Tenaga kesehatan seringkali merasa tidak tega untuk menyampaikan fakta yang
sebenarnya kepada penderita dan keluarga sehingga memberikan harapan yang
Berlebihan, bahkan harapan palsu. Penderita dan keluarga berhak untuk
mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa dalam
menyampaikan berita tersebut, dokter perlu mempertimbangkan keadaan
psikologis penderita. Namun pada prinsipnya dokter tidak berhak
menyembunyikan informasi yang perlu diketahui oleh penderita 3) Tindakan
diskriminatif
Prognosis yang buruk untuk penyakit penderita seringkali dijadikan alasan untuk
tidak memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada penderita. Seringkali, haI-hal yang sangat ’
mengganggu bagi penderita kanker lanjut seperti rasa nyeri,
tidak terlalu diperhatikan dan pengobatan diberikan dari jarak jauh. Padahal,
kehadiran tenaga kesehatan pada saat-saat ini sangatlah diperlukan untuk
rr‘wemberikan rasa aman bagi penderita.
.
4) / Tidak resusitasi
Bila terjadi keadaan yang membutuhkan dokter untuk melakukan resusitasi,
seringkali halangannya adalah kehendak penderita agar dirinya tidak diresusitasi.
Dalam hal ini, sebaiknya masalah resusitasi tidak diputuskan oleh dokter seorang,
tetapi dibicarakan terlebih dahulu dengan penderita dan keluarga.
5) Eutanasia aktif
Penyakit kanker stadium lanjut seringkali menyebabkan penderita mengalami
ketidaknyamanan yang amat sangat sehingga penderita menjadi putus asa dan
ingin mengakhiri hidupnya. Penderita akan meminta tenaga kesehatan untuk
mengakhiri hidupnya atau setidaknya mempercepat kematian. Di Indonesia,
eutanasia ini bertentangan dengan etika.
6)Mengakhiri dan menghentikan perawatan sebagai eutanasia pasif
Kapan dan bagaimana berhenti melakukan perawatan kuratif agresif adalah isu
etis yang vital. Pertanyaan etisnya adalah bagaimana untuk mendefinisikan
persyaratan yang siapa yang boleh membuat keputusan untuk menghentikan
perawatan dan kapan serta bagaimana keputusan itu diambil.
.
7) Dokter memutuskan siapa yang kompeten untuk mengambil keputusan
Hanya pasien yang memiliki. kemampuan untuk mengambil keputusanlah yang
dapat memberikan persetujuan. Kemampuan untuk mengambil keputusan
didefinisikan sebagai "kemampuan individu untuk memahami manfaat yang
aignifikan, risiko, dan alternatif untuk diusulkan kesehatan dan untuk membuat
dan mengkomunikasikan keputusan kesehatan". Dokter memiliki hak dan
tanggung jawab untuk menentukan apakah pasien memiliki kompetensi tersebut 8) Pasien
yang kompetenlah yang berhak mengambil keputusan setelah mendapat
informasi yang cukup
Orang dewasa yang kompeten memiliki hak yang tak terbatas untuk menolak
perawatan medis dan untuk mengundurkan diri dari perawatan. Pasien yang
kompeten tidak harus sakit parah untuk menolak perawatan. Keputusan tidak
harus masuk akal bagi tim medis atau berada dalam kepentingan terbaik pasien.
Keluarga tidak harus setuju dan, kecuali pasien masih kecil, bahkan tidak
memiliki hak hukum untuk tahu.
.

Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah adalah kesehatan terpadu yang aktif dan
menyeluruh, degan pendekatan multidisiplin yang terintregrasi. Tujuannya
untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya,
meningkatkan kualitas hidup nya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, sebelum meninggal
sudah siap secara psikologis dan spiritual.
Etik Keperawatan adalah Kesepakatan / peraturan tentang penerapan nilai
moral dan keputusan keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai