Anda di halaman 1dari 28

PDA,

PDA, VSD,
VSD, TETRALOGI
TETRALOGI OF
OF
FALLOT
FALLOT DAN
DAN RDH
RDH
ANGGOTA:
ANGGOTA:
1.1.FADIYA
FADIYAWAHYUNI
WAHYUNI
2.2.FRANSI
FRANSIDESY
DESYNATALIA
NATALIA
3.3.KHANZA
KHANZAAQILAH
AQILAH
4.4.LUCKY
LUCKYSISILIA
SISILIANOVRITA
NOVRITA
5.5.NINDA
NINDAPUTRI
PUTRINURJANA
NURJANA

KELOMPOK 5
01.
Patent
Patent Duktus
DuktusArteriosus
Arteriosus
Definisi
Definisi PDA
PDA

Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan,
yangmenyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal
yang bertekanan rendah. (Surati, Rita Yuliani, 2001)

Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir,
yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke
dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah). (Betz & Sowden, 2002)
Etiologi!
Etiologi!

1. Faktor Prenatal 2. Faktor Genetik

1. Ibu menderita penyakit infeksi: 1. Anak yang lahir sebelumnya menderita


Rubella semasa trimester. penyakit jantung bawaan.
2. Ibu alkoholisme dan merokok 2. Ayah/ibu menderita penyakit jantung
3. Umur ibu lebih dari 40 tahun bawaan
4. Ibu menderita penyakit diabetes melitu 3. Kelainan kromosom seperti Sindrom
(DM) yang memerlukan insulin Down
5. Ibu meminum obat-obatan penenang 4. Lahir dengan kelainan bawaanyang lain
atau jamu
6. Prematur
Patofisiologi
Patofisiologi

Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus


arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah
secaralangsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner
(tekanan lebih rendah). Aliran kiri ke kanan ini menyebabkan resirkulasi
darah beroksigen tinggi yang jumlahnya semakin banyak dan mengalir ke
dalam paru, serta menambah beban jantung sebelah kiri. Usaha tambahan
dari ventrikel kiri untuk memenuhi peningkatan kebutuhan ini
menyebabkan pelebaran dan hipertensi atrium kiri yang progresif.
Manifestasi
Manifestasi klinis
klinis
PDA pada bayi prematur sering disamakan oleh masalah-masalah lain yang berhubungan dengan
prematur (misalnya sindrom gawat napas. Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat
selama 4-6 jam sesudah lahir.
● Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
● Machinery murmur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di tepi
sternum kiri atas)
● Tekanan nadi besar/nadi menonjol dan meloncat-loncat, tekanan nadi yang lebar (lebih
dari 25 mmHg)
● Takhinardi (denyut apek lebih dari 170), ujung jari hiperemik
● Resiko endokarditis dan obtruksi pembuluh darah pulmonal
● Infeksi saluran napas berulang, mudah lelah
● Apnea
● Tachypnea
● Nasal faring
● Retraksi dada
● Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru).(Suriadi, Rita
Yuliani, 2001; Betz & Sowden, 2002)
1. Endokarditis
2. Obtruksi pembuluh darah pulmonal
3. Kardiomegali
4. CHF terjadi akibat masalah tekanan darah tinggi
pulmonal yang kronik
5. Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)

Komplikasi
Komplikasi !! 6. Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misanya
sindrom gawat napas atau displasia
bronkopulmoner)
7. Perdarahan gastrointestinal, penurunan jumlah
trombosit
8. Hiperkalemia (penurunan keluaran urine)
9. Aritmia
10. Gagal tumbuh
Vertikel
Vertikel septal
septal defek
defek
(VDS)
(VDS)
Definisi
Definisi VSD
VSD

Vertikel septal defek adalah kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang
tersebut hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler sesama janin
dalam kandungan. Sehingga darah bisa menggalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya (Nanda
NIC-NOC, 2015).
VSD adalah kelainan jantung bawaan berupa tidak sempurnanya penutupan dinding pemisah antar ventrikel.
Kelainan ini paling sering ditemukan pada anakanak dan bayi dan dapat terjadi secara congenital dan
traumatic (Iwadyan Sudarta, 2013: 32).
Etiologi
Etiologi
Faktor prenatal (faktor eksogen): Faktor genetik (faktor endogen)
1. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela 1. Anak yang lahir sebelumnya menderita
2. Ibu alkoholisme PJB
3. Umur ibu lebih dari 40 tahun 2. Ayah/ibu menderita PJB
4. Ibu menderita penyakit DM yang 3. Kelainan kromosom misalnya sindrom
memerlukan insulin down
5. Ibu meminum obat-obatan penenang 4. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
5. Kembar identik
Patofisiologi
Patofisiologi

Ventricular Septal Defect (VSD) terjadi akibat adanya kebocoran di septum


interventrikular. Kebocoran ini terjadi karena kelambatan dari pertumbuhannya.
Biasanya terjadi di pars muskularis atau di pars membranasea dari septum.
Defek tersebut dapat terletak dimanapun pada septum ventrikel, dapat tunggal
atau banyak dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Kebocoran di pars
muskularis biasanya kecil. Kebocoran ditempat lainnya mempunyai ukuran
bermacam-macam. Pada defek yang berukuran tidak lebih dari 1 cm, terdapat
perbedaan tekanan antara ventrikel kanan dan kiri. Tekanan ventrikel kiri yang
lebih besar menyebabkan arus kebocoran berlangsung dari kiri ke kanan
Manifestasi
ManifestasiKlinik
Klinik

1. 6.
Takipneu Muntah saat menyusu

2. Dispneu meningkat setelah terjadi peningkatan pirau


7. BB sukar naik sehingga tumbuh
kiri ke kanan dalam minggu pertama setelah lahir
kembang terganggu

3. Adanya sianosis dan clubbing finger 8. Gangguan tumbuh kembang

Bayi mudah lelah saat menyusu, sehingga


4. ketika mulai menyusu bayi tertidur karena 9. EKG terdapat peningkatan aktivitas ventrikel
kelelahan kanan dan kiri

Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang Radiology: pembesaran jantung nyata dengan conus
5. tampak sianosis karena kekurangan oksigen akibat 10. pulmonalis yang tampak menonjol pembuluh darah
gangguan pernafasan hilus membesar dan peningkatan vaskularisasi paru
perifer (PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; Prema
R, 2013)
Pemeriksaan Penunjang Komplikasi
1. Auskultasi jantung mur-mur
pansistolik keras dan kasar,
umumnya paling jelas terdengar 1. Gagal jantung
pada tepi kiri bawah sternum 2. Endokarditis
2. Pantau tekanan darah
3. Foto rontgen toraks hipertrofi
3. Insufisiensi aorta
ventrikel kiri 4. Stenosis pulmonal
4. Elektrochardiografi
5. Echocardiogram hipertrofi
ventrikel kiri
6. MRI
03.
Tetralogi
Tetralogi of
of Fallot
Fallot (TOF)
(TOF)
Definisi
DefinisiTOF
TOF

Tetralogi of Fallot (TOF) adalah kelainan jantung kongenital dengan


gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi empat hal yang
abnormal meliputi Defek Septum Ventrikel, Stenosis Pulmonal,
Overriding Aorta dan Hipertrofi Ventrikel Kanan. (Hartono, 2015).
Tetralogi of Fallot (TOF) adalah merupakan defek jantung yang terjadi
secara kongenital dimana secara khusus mempunyai empat kelainan
anatomi pada jantungnya. TOF ini adalah merupakan penyebab
tersering pada Cyanotik Heart Defect dan juga pada Blue Baby
Syndrome.
Etiologi
Etiologi
Faktor eksogen
Faktor endogen
1. Berbagai jenis penyakit genetik : 1. Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program
kelainan kromosom KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep
dokter (thalidomide, dextroamphetamine,
2. Anak yang lahir sebelumnya aminopterin, amethopterin, jamu)
menderita penyakit jantung bawaan
2. Selama hamil ,ibu menderita rubella (campak
3. Adanya penyakit tertentu dalam Jerman) atau infeksi virus lainnya.
keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit jantung atau 3. Pajanan terhadap sinar-X d. Gizi yang buruk selama
kelainan bawaan hamil

4. Ibu yang alkoholik

5. Usia ibu di atas 40 tahun. (Nelson, B. 2014)


Patofisiologi
Patofisiologi
1. Proses pembentukan jantung pada janin mulai
terjadi pada hari ke-18 usia kehamilan.
2. Pada minggu ke-3 jantung hanya berbentuk tabung
yang disebut fase tubing.
3. Mulai akhir minggu ke-3 sampai minggu ke-4 usia
kehamilan, terjadi fase looping dan septasi, yaitu
fase dimana terjadi proses pembentukan dan
penyekatan ruang-ruang jantung serta pemisahan
antara aorta dan arteri pulmonalis.
4. Pada minggu ke-5 sampai ke-8 pembagian dan
penyekatan hampir sempurna.
Manifestasi
Manifestasi klinik
klinik

Anak dengan TOF umumnya akan mengalami keluhan :


1. Sesak yang biasanya terjadi ketika anak melakukan aktivitas
(misalnyamenangis atau mengedan)
2. Berat badan bayi tidak bertambah
3. Pertumbuhan berlangsung lambat
4. Jari tangan seperti tabuh gendering/ gada (clubbing fingers)
5. Sianosis /kebiruan sianosis akan muncul saat anak
beraktivitas,makan/menyusu, atau menangis
Komplikasi
Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan laboratorium 1. Trombosis pulmonal


2. Radiologis 2. CVA trombosis
3. Elektrokardiogram 3. Abses otak
4. Ekokardiografi
5. Kateterisasi
Reumatoid
Reumatoid Heart
Heart disease
disease (RHD)
(RHD)
Definisi
Definisi RHD
RHD

Reumatoid Heart disease (RHD) adalah suatu proses peradangan


yang mengenai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama
persendian, jantung dan pembuluh darah oleh organisme streptokokus
hemolitic-b grup A (Pusdiknakes, 1993).
Penyakit jantung reumatik merupakan proses imun sistemik sebagai
reaksi terhadap infeksi streptokokus hemolitikus di faring (Brunner &
Suddarth, 2001).
Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi
kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau
kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat
adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).
Etiologi

Faktor-faktor lingkungan :
Faktor-faktor pada individu : 1. Keadaan sosial ekonomi yang
1. Faktor genetic buruk
2. Jenis kelamin 2. Iklim dan geografi
3. Golongan etnik dan ras 3. Cuaca
4. Umur
5. Keadaan gizi dan lain-lain
6. Reaksi autoimun
terjadi sebagai komplikasi dari infeksi faring oleh
Streptococcus grup A yang kemudian menimbulkan
Patofisiologi!
Patofisiologi! reaksi inflamasi dan reaktivitas silang antara protein
bakteri dan jaringan jantung yang bermanifestasi
sebagai demam rematik akut.
MANIFESTASI
MANIFESTASI KLINIK
KLINIK

Perjalanan klinis penyakit demam reumatik / penyakit jantung reumatik dapat dibagidalam 4
stadium.
Stadium I
Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup:
• Demam
• Batuk
• Rasa sakit waktu menelan
• Muntah
• Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.

Stadium II
• Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa antara infeksi streptococcusdengan
permulaan gejala demam reumatik, biasanya periode ini berlangsung 1 – 3minggu,
kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-bulankemudian.
Patofisiologi
Patofisiologi
Stadium III
Yang dimaksud dengan stadium III ini ialah fase akut demam reumatik, saat initimbulnya berbagai
manifestasi klinis demam reumatik /penyakit jantung reumatik.Manifestasi klinis tersebut dapat digolongkan
dalam gejala peradangan umum danmenifesrasi spesifik demam reumatik /penyakit jantung reumatik.
1. Demam yang tinggi
2. Lesu
3. Anoreksia
4. Berat badan menurun
5. Kelihatan pucat
6. Epistaksis
7. Athralgia
8. Rasa sakit disekitar sendi
9. Sakit perut

Stadium IV
• Disebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpakelainan jantung /
penderita penyakit jantung reumatik tanpa gejala sisa katup tidakmenunjukkan gejala apa-apa.
• Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala sisa kelainan katup jantung,gejala yang timbul
sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan. Pasa fase ini baik penderita demam reumatik maupun
penyakit jantung reumatik sewaktu-waktu dapatmengalami reaktivasi penyakitnya.
Pemeriksaan
Pemeriksaanpenunjang
penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan laboratorium : Dari pemeriksaan laboratorium darah


didapatkan peningkatan ASTO, peningkatan laju endap darah (LED),terjadi
leukositosis, dan dapat terjadi penurunan hemoglobin.
2. Radiologi : Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya
pembesaran pada jantung.
3. Pemeriksaan Echokardiogram : Menunjukan pembesaran pada jantung dan
terdapat lesi
4. Pemeriksaan Elektrokardiogram : Menunjukan interval P-R memanjang.
5. Hapusan tenggorokan :ditemukan streptococcus hemolitikus β grup A
Komplikasi
Komplikasi

1. Emboli patu
2. Edema paru
3. Aritmia
4. Endokarditis
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai