Anda di halaman 1dari 13

Kebijakan perawatan paliatif

JAMES WALEAN
pendahuluan
 A. Latar belakang
 - meningkatnya jumlah paien paliatif ( dewasa dan
anak)
 - pd stadium lanjut pasien dgn penyakit kronis tidak
hanya mengalami ggn fisik, tapi juga mengalami ggn
psikologis dan spiritual
 - masy menganggap prwtn paliatif hanya dilakukan
pada saat kondisi terminal dan akan segera meninggal
akan tetapi konsep baru prwtn modern menekankan
pemtingnya perawatan paliatif sec dini sec holistik dan
terintegrasi
 Di indonesia ada bbrp rumah sakit yg sudah
mampu memberikan perawatan paliatif sep.
Di Jakarta , Jogyakarta ,surabaya, denpasar ,
makassar ---- didukung dgn peralatan dan
sdm yg memadai
 Keadaan sarana dan pasarana yang belum
merata di seluruh wilayah indonesia,
sedangkan pasien mengharapkan pelayanan
paliatif yang bermutu dan holistik
pengertian

 Perawatan paliatif ad/ pendekatan yg


bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien
dan keluarga yg menghadapi masalah yg
berhub dgn penakit yg mengancam jiwa
melalui pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yg tertib serta
penangan nyeri dan masalah lain, fisisk,
psikososial dan spiritual ( sumber ref.
WHO,2002)
 Kualitas hidup pasien ad/ keadaan pasien yg
dipersepsikan thdp keadaan pasien sesuai konteks
budaya dan sistem nilai yg dianutnya termasuk tujuan
hidup, harapan , dan niatnya
 Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J Clinch,
Debora Dudgeeon dan Schiper (1999) adalah : Gejala
fisik , Kemampuan fungsional (aktivitas), kesejahteraan
keluarga, spiritual, fungsi sosial, kepuasan thdp
pengobatan ( termasuk masalah keuangan), orientasi
masa depan , kehidupan seksual termasuk gambaran
diri sendiri, fungsi dlm bekerja.
 Paliatif home care ad/ pelayanan perawatan paliatif
yg dilakukan dirumah oleh tenaga paliatif dan atau
keluarga atas bimbingan dan pengawasan tenaga
paliatif
 Hospis ad/ tempat dimana pasien dgn penyakit
stadium terminal dirawat di RS ( tidak dirumah )
 Sarana at/ fasilitas tempat pelayanan pasien paliatif
 Kompeten ad/ keadaan mental pasin yg mampu
menerima informasi dan memahami sehingga
mampu membuat keputusan
Tujuan dan sasaran kebijakan

 Tujuan kebijakan---- umum


 Sebagai payung hukum dan arahan bagi
perawatan paliatif di Indonesia
 Tujuan khusus
 1. terlaksanannya perawatan paliatif bermutu
sesuai standar Indonesia
 2. tersusunnya pedoman pelaksanan / juklak
perawatan paliatif
 3. tersedianya tenaga medis dan non medis terlatih
 4. tersedianya sarana dan prasarana yg diperlukan
Sasaran kebijakan pelayanan paliatif

 Seluruh pasien dan keluarga,lingkungan yg


memerlukan perawatan paliatif di Indonesia
 Pelaksana perawtan paliatif : dokter,
perawat ,tenaga kesehatan lainnya dan
tenaga terkait
 Institusi terkait misalnya : Dinkes prop, kab/
kota, RS pemerintah / swasta , Puskesmas,
rumah perawatan/ hospis, fas kes pemerintah
/ swasta.
Lingkup kegiatan perawatan paliatif

 Penatalaksanan Nyeri
 Penatalaksanaan keluhan fisik lain
 Asuhan keperawatan
 Dukungan psikologis
 Dukungan sosial
 Dukungan kultural dan spiritual
 Dukungan persiapan dan selama masa duka cita
( bereavement )
 Prwtn paliatif dilakukan melalui rawat nginap,
rwt jalan, kunjungan/ rawat rumah
Aspek medikolegal dalam perawatan
paliatif
1. Persetujuan tindakan medis/ informed consent untuk pasien
paliatif
- pasien dan keluarga hrs diberikan pemahaman dan pengertian,
tujuan dan pelaksaan tindakan
 Informed consent hrs diaturdlm undang2
 Setiap tindakan hrs ada informed consent
 Informed consent diberikan oleh pasien dan keluarga
 Tim perwtn paliatif mengusahakan untuk memperoleh pesan
pada saat pasien sedang kompeten ttg apa yg boleh dan tidak
boleh dilakukan
 Pada keadaan darurat untuk kepentingan terbaik pasien tim
perawatan paliatif melakukan tindakan kedokter yg diperlukan
dan informasi dpt diberikan pd kesempatan pertama
Resusitasi / tidak resusitasi pada
pasien paliatif
 Keputusan dilakukan atau tidak tindakan resusitasi dpt
dibuat oleh pasien kompeten atau oleh tim perawatan
paliatif
 Pasien yg kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki
resusitasi sepanjang informasi adekuat yg dibutuhkannya
untuk membuat keputusan telah dipahaminya. Keputusan
dpt diberikan dlm bentuk pesan atau infomed menjelang
kehilangan kompetnsi
 Keluarga terdekat tidak boleh membuat kepu tu san tidak
resusitasi, kecuali telak di pesan kan sec tertulis
 Tim paliatif dpt membuat keputusan untuktidak melakuan
resusitasi sesuai dgn pedoman kritis......
Masalah medikolegal lainnya pada
pasien paliatif
 a. Tim perawatan paliatif bekerja berdasarkan
kewenangan yg diberikan oleh pimpinan RS,
termasuk pada saat melakukan perawatan
dirumah pasien
b. Pada dasarnya semua tindakan medis/
kedokteran dikerjakan oleh tenaga medis,
tetapi dgn prtimbangan keselamatan pasien
tindakan tersebut dpt didelegasikan.....
Tempat perawatan pasien paliatif

 RS, puskesmas , rumah singga /hospis ,


rumah pasien

Anda mungkin juga menyukai