Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan Belajar 3:

APUS VAGINA

Uraian Materi
Dasar tindakan
Vagina swab adalah pemeriksaan cairan dari vagina dengan usapan, hasil usapan
lalu ditambahkan cairan fisiologis dan garam lalu ditunggu selama 4-5 menit. Swab V atau
swab vagina atau pemeriksaan apus vagina artinya mengambil sediaan seperti lendir yang
terdapat pada daerah vagina untuk diperiksa sel-sel yang terkandung di dalamnya dengan
menggunakan bantuan bawah mikroskop.
Vagina swab ialah Pemeriksaan cairan dari vagina dengan usapan, hasil usapan lalu
ditambahkan cairan fisiologis dan garam lalu ditunggu selama 4-5 menit.
INDIKASI: Indikasi Vagina Swab untuk mengambil High Vagina Swab yaitu contoh
spesisemen jika seseorang itu mengalami discharge (keputihan) yang banyak/ abnormal dari
vagina. Dilakukan pada pasien-pasien yang terkena infeksi berulang. Misalnya, keputihan
yang berulang atau radang panggul yang tak kunjung sembuh.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel cairan dari vagina. Hal ini
umumnya dilakukan untuk memastikan ada tidaknya infeksi jamur, bakteri dan parasit pada vagina
kandidiasis vaginalis dan vaginosis bakterial

Pelaksanaan
Setelah saudara mempersiapkan peralatan dan pasien, maka Apus Vagina anda dapat
lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Tenaga Kesehatan menggunakan "Cotton Swab" untuk mengambil sedikit spesimen
(contoh) cairan vagina untuk mengetahui jenis organisme penyebab gangguan genital dan
menentukan diagnosa.
Pemeriksaan Vagina swab juga dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien

12
Prosedur Pengambilan Sampel Low Vaginal Swab secara Mandiri

Vagina swab juga dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Persiapkan alat dan bahan untuk self-vagina swab 
 swab transtube

Langkah-langkahnya:

1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Bilas dan keringkan
2. Jaga keseimbangan selama prosedur pengambilan sampel
3. Putar tutup transtube untuk membuka segel. Tarik tutup yang tersambung
dengan swab keluar dari tabung. Jangan meletakkan swab atau
menyentuhkan ujung swab dengan benda apa pun. Jika terjadi hal tersebut,
buang swab dan minta swab baru
4. Pegang swab di bagian tutup dengan satu tangan, dan arahkan ujung swab
ke vagina
5. Dengan tangan yang bebas, buka kulit di luar vagina. Masukkan ujung swab
ke introitus. Arahkan ujung swab ke punggung bagian bawah. Relaksasikan
otot-otot vagina
6. Masukkan swab perlahan ke dalam vagina, tidak lebih dari dua inci. Jika swab
sulit masuk, putar swab sambil dorong perlahan. Jika masih sulit, hentikan
prosedur
7. Pastikan swab menyentuh dinding-dinding vagina sehingga sekret terserap
oleh swab
8. Putar swab selama 10-15 detik
9. Keluarkan swab tanpa menyentuh kulit. Masukkan swab ke dalam tabung dan
tutup dengan rapat. Ulangi langkah-langkah tersebut jika masih diperlukan
sampel kedua
10. Setelah prosedur selesai, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Bilas
dan keringkan

13
Tugas
Saudara sudah mempelajari prosedur Apus Vagina. Sekarang coba saudara praktekan
dengan menggunakan suatu model. Lalu cek langkah- langkah yang telah saudara
laksanakan berdasarkan daftar tilik dibawah ini

Daftar pustaka (Bahan bacaan pembelajaran)


1. Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC
2. Fatmawati, S., Purwaningsih, W., 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika.
Yogyakarta.
3. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
4. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa
Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
6. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol set).
Edisi Bahasa Indonesia 8.Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
7. NANDA International Inc. (2015). Nanda-I Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi
2015-2018. Edisi 11. Jakarta: EGC.
8. Padila. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II Sesuai dengan standar kompetensi
(PLO) dan kompetensi dasar (CLO) keperawatan. Nuha Medika. Yogyakarta.
9. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
10. Setyaningrum, E., 2014. Asuhan Kegawatdaruratan Maternitas (Asuhan Kebidanan
Patologi) Jilid 1. In Media.

14

Anda mungkin juga menyukai