DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rezeki dan kesehatan kepada kami sehingga kami mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan
pembuatan Makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan
Jiwa, Adapun materi yang kami buat adalah "COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING
(CMHN)"
Kami menyadari dan meyakini bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempuma. Masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang kami sadari atau pun yang tidak kami sadari. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran, agar di masa yang akan datang kami bisa
membuat yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun tugas ini jauh dari kata sempuma kami
berharap agar sedikit banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam pembuatan tugas ini. Demikian sedikit kata pengantar dari kami atas
perhatian para pembaca sekalian kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan............................................................................................................................
A. Latar Belakang 1
B. Rumus Masalah 2
C. Tujuan Penulis 2
A. Difinisi 3
B. Tujuan CMHM 3
C. Fungsi CMHN 3
D. Fungsi Perawat CMHM 4
E. Jenis-jenis CMHM6
F. Tugas Perawat CMHM 6
G. Program CMHM 6
H. Pelayanan CMHM 6
I. Asuhan keperawatan 7
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka..................................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintregasi. Sistem pasien
atau klien dapat berupa individu, kelompok, keluarga, organisasi atau komunitas. American
Nurses Association mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang spesialis
keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan. penggunaan diri
yang bermanfaat sebagai kiatnya (Stuart, 2013). Seiring dengan berkembangnya fungsi
keperawatan jiwa, selain di rumah sakit fokus pelayanan juga difokuskan pada Community
Based sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat.
Pada kenyataannya sampai saat ini pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat masih
berfokus pada tatanan pelayanan rumah sakit. Program kesehatan jiwa di puskesmas belum
menjadi prioritas pelayanan, hal ini disebabkan belum diketahuinya hubungan antara kejadian
gangguan jiwa dengan peningkatan angka kematian serta beban dari gangguan jiwa belum
dianggap terlihat secara nyata. Akan tetapi jika kita melihat Disability Adjusted Life Year
(DALYs) atau hari-hari produktif yang hilang karena gangguan jiwa, akibat langsung yang
ditimbulkan dari gangguan jiwa akan segera terlihat.
kesehatan agar mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien gangguan jiwa
berbasis komunitas di wilayahnya masing-masing (Syawal, 2010), DCMHN merupakan salah
1
satu upaya yang di gunakan untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan
jiwa akibat
1
konflik, bencana alam, dan permasalahan sosial lainnya (Keliat et all, 2011). CMHN adalah
pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik dan paripurna. Pengabdian ini dilakukan
sebagai upaya pengoptimalan penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat yang
berfokus pada masyarakat yang schat jiwa, rentan terhadap stress dan sedang dalam tahap
pemulihan serta pencegahan kekambuhan agar pasien yang mengalami gangguan jiwa dapat
menjadi mandiri dan produktif, mencegah terjadinya kekambuhan dan mendeteksi serta
melakukan intervensi untuk kelompok yang rentan terjadi gangguan jiwa. Perawat
bekerjasama dengan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya dalam melakukan tindakan
(Keliat, B.A. Daulima & Nurhaeni. 2011). Kegiatan CMHN ini merupakan suatu pendekatan
asuhan keperawatan jiwa yang di tempatkan di setiap pelayanan kesehatan dasar atau
puskesmas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Community Mental Health Nursing (CMHN)?
2. Apa tujuan Community Mental Health Nursing (CMHN)?
3. Apa fungsi Community Mental Health Nursing (CMHN)?
4. Apa fungsi perawat Community Mental Health Nursing (CMHN)?
5. Apa jenis-jenis Community Mental Health Nursing (CMHN)?
6. Apa tugas perawat Community Mental Health Nursing (CMHN)?
7. Apa program Community Mental Health Nursing (CMHN)?
8. Bagaimana pelayanan yang diberikan dalam Community Mental Health Nursing
(CMHN)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Community Mental Health Nursing (CMHN)
2. Untuk mengetahui tujuan Community Mental Health Nursing (CMHN)
3. Untuk mengetahui fungsi Community Mental Health Nursing (CMHN)
4. Untuk mengetahui fungsi perawat Community Mental Health Nursing (CMHN)
5. Untuk mengetahui jenis-jenis Community Mental Health Nursing (CMHN)
6. Untuk mengetahui tugas perawat Community Mental Health Nursing (CMHN)
7. Untuk mengetahui program Community Mental Health Nursing (CMHN)
8. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan dalam Community Mental Health Nursing
(CMHN)
2
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
B. Tujuan
C. Fungsi CMHN
3
D. Fungsi perawat CMHN
1. Perencanaan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Siagian, 1990 dalam Keliat et. al, 2006)
Jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
Perencanaan jangka panjang disebut juga perencanaan strategis yang disusun untuk 3
sampai 10 tahun. Perencanaan jangka menengah dibuat dan berlaku I sampai 5 tahun
sedangkan perencanaan jangka pendek dibuat 1 jam sampai dengan satu tahun (Marquia
& Houston, 1998 dalam Depkes, 2006).
Kegiatan perencanaan yang akan digunakan dipelayanan keperawatan kesehatan
jiwa komunitas meliputi perumusan visi, misi, filosofi dan kebijakan. Untuk jenis
perencanaan yang diterapkan adalah perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana
kegiatan tahunan dan bulanan. Perencanaan di pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
komunitas adalah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh perawat supervisor,
perawat CMHN di puskesmas dan kader kesehatan jiwa.
Rencana jangka pendek yang diterapkan pada pelayanan keperawatan kesehatan
jiwa komunitas terdiri dari rencana bulanan dan tahunan (Keliat et.al, 2006).
a. Rencana bulanan perawat CMHN
Rencana bulanan adalah kegiatan yang akan dilaksanankan oleh perawat CMHN dan
kader dalam waktu satu bulan, Rencana bulanan perawat meliputi dua aspek, yaitu:
1) Kegiatan manajerial
Contoh kegiatan : supervisi kader, rapat/pertemuan
2) Kegiatan asuhan keperawatan
a) Asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga, yang terdiri dari:
Pendidikan kesehatan bagi kelompok masyarakat yang sehat, kelompok
yang berisiko masalah psikososial dan kelompok keluarga pasien
gangguan jiwa.
b) Asuhan keperawatan masalah psikososial
c) Asuhan keperawatan risiko masalah psikososial
d) Asuhan keperawatan gangguan jiwa
4
e) Kegiatan terapi aktifitas kelompok dan rehabilitasi untuk kelompok pasien
yang mengalami gangguan jiwa.
3) Rencana tahunan perawat CMHN
Setiap akhir tahun perawat melakukan evaluasi hasil kegiatan dalam satu
tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan
rencana tahun berikutna Rencana kegiatan tahunan mencakup:
a) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa komunitas berupa kegiatan yang dilaksanakan
dan hasil evaluasi (wilayah kerja puskesmas dan Desa Siaga Schat Jiwa
b) Penyegaran terkait dengan materi pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
komunitas khusus kegiatan yang masih rendah pencapaiannya. Ini
bertujuan untuk memantapkan hal-hal yang masih rendah.
c) Pengembangan SDM (perawat CMHN dan kader kesehatan jiwa) dalam
bentuk rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal dan informal.
2. Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan,
penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan untuk pengkoordinasian aktivitas yang
tepat baik vertikal maupun horizontal, yang bertanggung jawab (Keliat et.al, 2006).
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas
menggunakan pendekatan lintas sektoral dan lintas program
3. Pengarahan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
Pengarahan adalah langkah ketiga dari fungsi manajemen yaitu pelaksanaan perencanaan
kegiatan dalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam pengarahan pekerjaan diuraikan dengan jelas dalam bentuk tugas
yang harus dilaksanakan. Untuk memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan diperlukan iklim
kerja yang menyenangkan, pengelolaan waktu secara efisien, keterampilan komunikasi
yang baik, pengelolaan konflik, memfasilitasi kolaborasi, melaksanakan pendelegasian
dan supervisi, melakukan negosiasi dan advokasi lintas program dan sektor (Keliat et.al,
2006).
Kegiatan pengarahan yang akan dilaksanakan pada pelayanan keperawatan kesehatan
jiwa komunitas adalah menciptakan budaya motivasi, menerapkan manajemen waktu,
5
melaksanakan pendelegasian, melaksanakan supervisi dan komunikasi yang efektif,
melakukan manajemen konflik.
E. Jenis-jenis CMHN
1. Basic Course (BC) CMHN
Sasaran: kepada perawat
2. Intermediate Course (IC) CMHN
Sasaran: Kader Keswa
3. Advance Course (AC) CMHN
Sasaran: individu, keluarga, staf puskesmas kelompok formal dan informal serta
masyarakat luas
F. Tugas perawat CMHN
1. Pemberi asuhan keperawatan secara langsung (practitioner):
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk membantu pasien
mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan meningkatkan fungsi
kehidupannya.
2. Pendidik (educator)
Perawat memberikan pendidikan kesehatan jiwa kepada individu dan keluarga untuk
mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan mengembangkan kemampuan
keluarga dalam melakukan 5 tugas kesehatan keluarga.
3. Koordinator (coordinator) Melakukan koordinasi dalam kegiatan:
a) Penemuan kasus
b) Rujukan
G. Program CMHN
Membentuk desa siaga sehat jiwa, yaitu:
1. Pendidikan kesehatn jiwa untuk masyarakat sehat
2. Pendidikan kesehatan jiwa untuk resiko masalah psikososial
3. Terapi aktivitas bagi pasien gangguan jiwa mandiri
4. Rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa mandiri 5. Askep bagi keluarga pasien gangguan
jiwa
H. Pelayanan yang diberikan
1. Pelayanan Keperawatan Holistik
6
Pelayanan Keperawatan Holistic adalah pelayanan menyeluruh pada semua aspek
kehidupan manusia yaituaspek bio-psiko-sosiol-cultural dan spiritual.
2. Pelayanan Keperawatan Paripurna
Pelayanan Keperawatan Paripurna adalah pelayanan pada semua jenjang pelayanan yaitu
dari pelayanan kesehatan jiwa spesialis, pelayanan kesehatan jiwa integratifdan
pelayanan kesehatan jiwa yang bersumber daya masyarakat. Pemberdayaan seluruh
potensi dan sumber daya yang ada dimasyarakat diupayakan agar terwujud masyarakat
yang mandiri dalam memelihara kesehatannya.
3. Pelayanan Keperawatan Jiwa Komprehensif
Pelayanan Keperawatan Jiwa Komprehensif adalah pelayanan Keperawatan Jiwa yang
diberikan kepada masyarakat pasca bencana dan konflik, dengan kondisi masyarakat
yang sangat beragam dalam rentang schat-sakit yang memerlukan pelayanan keperawatan
pada tingkat pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
I. Asuhan Keperawatan
Menurut Keliat et.al (2006), salah satu pilar praktek keperawatan kesehatan jiwa
komunitas adalah pelayanan keperawatan dengan menggunakan pendekatan asuhan
keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan komunitas
secara sistematis dan terorganisir.
Perawat CMHN bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatan jiwa komunitas
kepada kelompok keluarga yang sehat jiwa, kelompok pasien dan keluarga yang risiko
masalah psikososial dan kelompok pasien dan keluarga dengan gangguan jiwa. Perawat
CMHN di NAD telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien gangguan jiwa di masyarakat. Dalam rangka mengaplikasikan
konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas digunakan pendekatan proses keperawatan
dalam memberikan asuhan.keperawatan pada pasien. Pendekatan yang digunakan meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan dan
evaluasi :
1. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit berdasarkan
keluhan pasien. Setelah ditemukan tanda-tanda yang menonjol yang mendukung adanya
7
gangguan jiwa maka pengkajian dilanjutkan dengan menggunakan format pengkajian
kesehatan jiwa.
7
Data yang dikumpulkan mencakup keluhan utama, riwayat kesehatan jiwa, pengkajian
psikososial dan pengkajian status mental. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara dengan pasien dan keluarga, pengamatan langsung terhadap kondisi
pasien serta melalui pemeriksaan.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah
yang bersifat aktual (gangguan kesehatan jiwa) maupun yang berisiko mengalami
gangguan jiwa. Jika perawat menemukan anggota masyarakat yang mengalami gangguan
jiwa maka perawat harus berhati-hati dalam penyampaiannya kepada pasien dan keluarga
agar tidak menyebutkan gangguan jiwa karena hal tersebut merupakan stigma dalam
masyarakat. Adapun diagnosa keperawatan yang diidentifikasi penting untuk pasca
bencana adalah:
a. Masalah kesehatan jiwa pada anak/remaja :
1) Depresi
2) Perilaku kekerasan
b. Masalah kesehatan jiwa pada usia dewasa :
1) Harga diri rendah
2) Perilaku kekerasan
3) Risiko bunuh diri
4) Isolasi sosial
5) Gangguan persepsi sensori: halusinasi
6) Gangguan proses pikiran waham
7) Defisit perawatan diri
c. Masalah kesehatan jiwa pada lansia:
1) Demensia
2) Depresi
3. Intervensi
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan
kesehatan jiwa yang mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu:
a) Penggunaan berbagai teknik komunikasi terapeutik dalam membina hubungan dengan
pasien
8
b) Pendidikan kesehatan tentang prinsip prinsip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa
8
c) Perawatan mandiri (aktivitas kehidupan sehari-hari) meliputi kebersihan diri, makan
dan minum, buang air besar danbuang air kecil
d) Terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi
keluarga
e) Tindakan kolaborasi (pemberian obat-obatan dan monitor efek samping).
Dalam menyusun rencana tindakan harus dipertimbangkan bahwa untuk mengatasi satu
diagnosis keperawatan diperlukan beberapa kali pertemuan hingga tercapai kemampuan yang
diharapkan baik untuk pasien maupun keluarga. Rencana tindakan keperawatan ditujukan
pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
a. Pada tingkat individu difokuskan pada peningkatan keterampilan dalam ADL dan
keterampilan koping adaptif dalam mengatasi masalah.
b. Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam merawat pasien
dan mensosialisasikan pasien dengan lingkungan.
c. Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam rangka sosialisasi
agar pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan,
d. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, menggerakkan sumber-sumber yang ada
dimasyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga.
4. Implementasi
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat. Tindakan
keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien saat ini. Perawat
bekerjasama dengan pasien, keluarga dan tim kesehatan lain dalam melakukan tindakan.
Tujuannya adalah memberdayakan pasien dan keluarga agar mampu mandiri memenuhi
kebutuhannya serta meningkatkan keterampilan koping dalam menyelesaikan masalah.
Perawat bekerja dengan pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka
dan memfasilitasi pengobatan melalui kolaborasi dan rujukan.
5. Evaluasi Asuhan Keperawatan
Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan pasien dan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan dan menyelesaikan masalah. Kemampuan yang diharapkan adalah:
a. Pada tingkat individu diharapkan pasien mampu
9
1) Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuannya
2) Membina hubungan dengan orang lain dilingkungannya secara bertahap
3) Melakukan cara-cara menyelesaikan masalah yang dialami
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Community Mental Health Nursing (CMHN) adalah pelayanan keperawatan yang
komprehensif, holistik, dan paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang
terhadap stres dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan, CMHN merupakan
salah satu strategi berupa program peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang
diberikan kepada petugas kesehatan melalui pelatihan dalam rangka upaya membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan jiwa akibat dampak tsunami, gempa maupun
bencana lainnya. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu Basic, Intermediate
dan Advance Nursing Training
B. SARAN
Diharapkan dengan pembuatan makalah ini dapat digunakan sebagai mana mestinya, dan
dapat menambah wawasan bagi mahasiswa keperawatan sehingga akan lebih mudah
mengetahui seluk beluk tetang Community Mental Health Nursing (CMHN)
11
DAFTAR PUSTAKA
Kholifah, Siti Nur dan Ns. Wahyu Widagdo. 2016. Keperawatan keluarga dan komunitas.
Jakarta selatan: BPSDM Kesehatan
Ul. Fikep dan WHO. Modul basic course Comunity Mental Health Nursing. Jakarta: Universitas
Indonesia
Anonymous. e.d. Hubungan motivasi internal dan eksternal dengan kinerja petugas
CMHN.Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara (USU).
12