“RESTRAINT”
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Klinik Stase Jiwa
Disusun Oleh :
NIM : 070117B064
2017
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
2
lain yang terlibat dalam perawatan dapat terancam tanpa pengendalian
fisik (restraint). Sebagai bagian dari suatu perawatan ketika pasien
dalam pengaruh obat sedasi.
3
serta memastikan integritas kulit dan status neurovaskular pasien tetap
dalam keadaan baik.
Intervensi restrain dibatasi waktu yaitu: 4 jam untuk klien berusia >18
tahun, 2 jam untuk usia 9-17 tahun, dan 1 jam untuk umur <9 tahun. Evaluasi
dilakukan 4 jam untuk klien >18tahun, 2 jam untuk pasien-pasien dan usia 9-
17 tahun. Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam untuk usia >18
tahun dan 4 jam untuk usia <17 tahun. Selama restrain klien di observasi tiap
10-15 menit, dengan fokus observasi: Tanda-tanda cedera yang berhubungan
dengan restrain : Nutrisi dan hidrasi sirkulasi dan rentang gerak eksstremitas
tanda penting kebersihan dan eliminasi status fisik dan psikologis kesiapan
klien untuk dibebaskan dari restrain.
4
Alat restrain bukan tanpa resiko dan harus diperiksa dan di
dokumentasikan setiap 1-2 jam untuk memastikan bahwa alat tersebut
mencapai tujuan pemasangannya, bahwa alat tersebut dipasang dengan benar
dan bahwa alat tersebut tidak merusak sirkulasi, sensai, atau integritas kulit.
5
3 Jenis-jenis Restrain
2. Restraint Jaket
3. Papoose board
6
penggunaan alat ini adalah untuk menjaga supaya pasien pasien tidak
terluka saat mendapatkan perawatan.
7
tidur, karena jika penghalang tersebut diturunkan akan mengganggu
ekstremitas yang sering disertai sentakan tiba-tiba yang dapat
menciderai pasien.
6. Restraint siku
7. Pedi-wrap
8
membuka mulutnya, supaya tidak terjadi dislokasi
temporomandibular. Sebagai tambahan, dokter gigi harus
memindahkan molt mouth prop dari mulut pasien setiap sepuluh
hingga lima belas menit agar rahang dan mulut pasien
dapat beristirahat.
Molt mouth gags juga merupakan salah satu alat bantu yang
dapat digunakan untuk menahan mulut pasien.
9
Pengendalian fisik dengan bantuan orang tua pasien
pengendalian fisik dengan bantuan orang tua sebenarnya sama
dengan pengendalian fisik dengan bantuan tim medis (tenaga
kesehatan). Hanya saja peran perawat digantikan oleh orang tua pasien
pasien. Cara pengendalian dengan menggunakan bantuan orang tua
lebih disukai pasien apabila dibandingkan dengan menggunakan
bantuan tim medis, sebab pasien lebih merasa aman apabila dekat
dengan orang tuanya.
10
5 Peranan Pemerintah Dalam Menangani ODGJ
b. Penangulangan Pemasungan
11
4. meningkatkan upaya promotif bagi masyarakat dalam hal kesehatan jiwa
agar masyarakat mengetahui masalah kesehatan jiwa, dilakukannya berbagai
upaya untuk mencegah dan menangani masalah kesehatan jiwa, menghargai
dan melindungi ODGJ, serta memberdayakan ODGJ.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., dan Grebb, J.A. (2000). Synopsis of Psychiatry.
New York : Williams and Wilkins
Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. (2001). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing. (Ed ke-7). St. Louis: Mosby, Inc.
Gail Wiscarz Stuart dan Sandra J. Sundeen (1998). Keperawatan Jiwa : buku
saku. Edisi 3. Jakarta : EGC
13