Anda di halaman 1dari 4

Konsep Restrains pada Pasien

A. Pengertian Restrains
Restrain adalah terapi dengan alat-alat mekanik atau manual untuk membatasi pergerakan
fisik pasien pada kondisi tertentu, dan merupakan intervensi terakhir jika
perilaku pasien tidak dapat diatasi atau dikontrol dengan strategi perilaku atau modifikasi
lingkungan (Widiyodiningrat, R., 2009 dalam Wayan, 2014).

B. Tujuan dan Manfaat Restrain :


1. Memberikan perlindungan dan menjamin keselamatan pasien atau lingkungan
terhadap cidera atau kecelakaan.
2. Memberikan keamanan fisik dan psikologis individu.
3. Memudahkan tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan dalam prosedur
tindakan.
4. Memfasilitasi klien menerima terapi

C. Indikasi dan Kontra Indikasi


Indikasi :
1. Pasien menunjukkan perilaku yang berisiko membahayakan dirinya sendiri atau
orang lain.
2. Tahanan pemerintah (yang legal/sah secara hukum) yang dirawat di rumah sakit.
3. Pasien yang membutuhkan tatalaksana emergensi/segera yang berhubungan
dengan life saving bagi pasien, terutama pelaksanaan prosedur terapeutik atau
diagnostik.
4. Pasien yang memerlukan pengawasan dan penjagaan ketat di ruangan yang
aman.
5. Restrain digunakan jika intervensi lainnya yang lebih tidak restriktif tidak
berhasil/tidak efektif untuk melindungi pasien, staf, atau orang lain dari ancaman
bahaya-bahaya.
Indikasi restrain ini dapat diaplikasikan untuk:
 Semua lokasi di dalam rumah sakit: semua jenis perawatan, termasuk
ruang rawat inap, unit rawat jalan, unit bedah/medis, ICU, IGD, ruang
rawat anak dan sebagainya.
 Semua pasien di rumah sakit, tanpa melihat usia, yang memenuhi
indikasi.
Kontra indikasi restrain:
1. Tidak mendapatkan izin tertulis dari keluarga pasien untuk melaksanakan
prosedur.
2. Pasien kooperatif.
3. Pasien memiliki komplikasi kondisi fisik atau mental.

D. Kriteria Pemilihan Jenis Restrain


1. Membatasi gerak klien sedikit mungkin.
2. Paling masuk akal atau bisa diterima oleh klien dan keluarga.
3. Tidak mempengaruhi proses perawatan klien.
4. Mudah dilepas atau diganti.
5. Aman untuk klien.

E. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan restrain (Snyder, 1977) dalam
Wong (2009):
1. Pasang dan lepaskan kembali restrain secara periodic
2. Lakukan tindakan untuk memberi rasa nyaman.
3. Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat kecuali ada kontraindikasi.
4. Lakukan gerakan rentang gerak dengan cepat
5. Tawarkan makanan, minuman dan bantuan eliminasi.
6. Diskusikan kriteria pelepasan restrain.
7. Berikan analgesic dan sedative.
8. Hindari kemarahan psikolgik kepada pasien.
9. Berikan distraksi
10. Lakukan pengkajian keperawatan yang kontinu.
11. Dokumetansi

F. Resiko Penggunaan Restrain pada Pasien


Terdapat beberapa laporan ilmiah mengenai kematian pasien yang disebabkan oleh
penggunaan tekhnik pengendalian fisik (restrain). Hubungan kematian pasien
dengan gangguan psikologi yang disebabkan oleh penggunaan adalah dimana ketika
pengendalian fisik dilakukan, pasien mengalami reaksi psikologi yang tidak normal,
yaitu seperti meningkatnya suhu tubuh, cardiac arrhythmia yang kemudian dapat
menyebabkan timbulnya positional asphyxia yang dapat menyebabkan kematian.

G. Dampak Penggunaan Restrain pada Pasien


Dampak fiksi :
a. Atropi otot.
b. Hilangnya atau berkurangnya detensi tulang.
c. Ulkus decubitus.
d. Infeksi nosokomial.
e. Strangulasi.
f. Penurunan fungsional tubuh.
g. Stress kardiak.
h. Inkontinensia.
Dampak psikologis:
a. Depresi.
b. Penurunan fungsi kognitif.
c. Isolasi emosional.
d. Kebingungan (confusion) dan agitasi.
H. Jenis Restrain
1. Pembatasan Fisik
a) Melibatkan satu atau lebih staf untuk memegangi pasien, menggerakkan
pasien, atau mencegah pergerakan pasien
b) Jika pasien dengan mudah meloloskan diri atau melepaskan diri dari
pegangan staf, maka hal ini tidak dianggap sebagai satu restrain.
c) Biasanya staf memegangi pasien dengan tujuan untuk melakukan suatu
pemeriksaan fisik atau tes rutin. Namun, pasien berhak untuk menolak
prosedur ini.
d) Memegangi pasien dengan tujuan untuk membatasi pergerakan pasien dan
berlawanan dengan keinginan pasien termasuk suatu bentuk restrain.
e) Pemegangan pasien secara paksa saat melakukan prossedur pemberian obat
(melawan keinginan pasien) dianggap suatu restrain. Sebaiknya, kalaupun
terpaksa memberikan obat tanpa persetujuan pasien, dipilih metode yang
kurang bersifat restriktif atau sedikit mungkin menggunakan pemaksaan.
f) Pada beberapa keadaan, di mana pasien setuju untuk menjalani prosedur
atau medikasi tetapi tidak dapat berdiam diri atau tenang untuk disuntik atau
menjalani prosedur, staf boleh memegangi pasien dengan tujuan prosedur
atau pemberian medikasi berjalan dengan lancar dan aman. Hal ini bukan
merupakan restrain.
g) Pemegangan pasien, biasanya anak atau bayi, dengan tujuan untuk
menenangkan atau memberi kenyamanan kepada pasien tidak dianggap
sebagai restrain.
2. Pembatasan Mekanis
Restrain mekanis yang melibatkan penggunaan alat misalnya:
a) Penggunaan papan fiksasi
b) Lengan pengekangan (menahan tangan atau kaki), siku pengekangan (khusus
untuk daerah siku)
c) Mumi pengekangan atau lembaran dandasi ('gedong' pada bayi)
d) Boks bayi jaring (kotak bayi dengan penghalang).
e) Jaket pengekangan atau Ontokusumo alat pengaman yang terbuat dari kain
berbentuk persegi panjang yang dimana dibagian depan dada terpasang 2 tali
panjang yang mengarah ke kiri dan kanan tubuh pasien.
f) Sabuk pengekangan
3. Pembatasan Psikologi
a) Dapat meliputi: pemberitahuan secara langsung dan terus menerus untuk
pasien mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau seperti bahwa
pasien tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang mereka ingin karena
tindakan tersebut berbahaya
b) Pembatasan ini dapat juga berupa dan pilihan gaya hidup pasien, seperti
untuk pasien mengenai waktu tidur dan waktu bangunnya.
c) Tidak diperbolehkan menggunakan “pembatasan”kimia” untuk tujuan
kenyamanan staf, untuk mendisiplinkan pasien, atau sebagai terapis standar
untuk pasien
Gambar Jenis Restrain
 Camisole (Jaket Pengekang)

 Manset / tali untuk pergelangan tangan dan kaki

DAFTAR PUSTAKA

Destiangraini. 2017. Pengertian Restrain


https://id.scribd.com/document/343457514/Pengertian-Restrain

Febi, ayu. Restrain


https://www.academia.edu/34753755/Restrain

Habib, m.knoeri. 2020. Prosedur Pemasangan Restrain


https://www.scribd.com/document/461581345/Prosedur-pemasangan-restrain

Anda mungkin juga menyukai