Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN

HARGA DIRI RENDAH

Dosen :
Idawati Manurung, S.Kp.,M.Kes

Disusun Oleh :
Marisa Yusro Asri
1914301069
Tingkat 3 reguler 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Kasus 8

Seorang laki-laki berusia 27 tahun, tamat SMA, sempat bekerja tetapi di PHK. dibawa oleh

keluarga ke RSJ kerena selalu berdiam diri dan tidak mau melakukan kegiatan, klien

mengatakan merasa tidak berharga dan tidak punya kemampuan apa-apa, kakak-kakak klien

sukses

STRATEGI KEPERAWATAN (SP)

Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke I (satu)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. DS (data subjektif)

a. Klien mengatakan tidak berharga

b. Klien mengatakan tidak mempunyai kemampuan apa-apa

2. DO (Data objektif)

a. klien tampak lebih suka berdiam diri

b. raut wajah klien nampak lesu

3. Diagnosa Keperawatan : gangguan konsep diri (Harga Diri Rendah)

4. Tujuan Khusus

a. pasien mampu membina hubungan saling percaya

b. pasien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

5. tindakan keperawatan

a. membina hubungan saling percaya dengan cara :

 Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien


 Perkenalkan diri dengan pasien

 Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini

 Buat kontrak asuhan

 Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yag diperoleh untuk

kepentingan terapi

 Tunjukan sikap empati pada klien

b. mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien

 Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien

 Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian yang negatif saat

bertemu pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Pertemuan ke I (satu)
 Membina hubungan saling percaya, agar pasien merasa nyaman dan aman
saat berinteraksi dengan perawat. mengidentifikasi masalah klien dan
mengidentifikasi kemampuan atau kebisaan yang sering dilakukan.
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
 “Selamat pagi pak, saya marisa yusro asri, saya mahasiswa Poltekkes
Tanjungkarang yang sedang praktek dirumah sakit ini”,
 “bapak bisa panggil saya suster Marisa”.
 ”Nama bapak siapa?”. “........”
 “bapak lebih senang dipanggil siapa?”
 “Ooo... bapak setya”
 “Saya akan menemani bapak selama 2 minggu, jadi kalau ada yang
mengganggu pikiran bapak bisa bilang ke saya, siapa tahu saya bisa
bantu”
b. Evaluasi/Validasi
 “Bagaimana perasaan bapak saat ini? ......... o o o begitu”
 “Coba ceritakan pada saya, apa yang dirasakan dirumah, hingga dibawah
ke RSJ
c. Kontrak
1) Topik
“ Maukah bapak bercakap-cakap dengan kemampuan yang dimiliki serta
hobi yang sering dilakukan dirumah ?”
2) Tempat
“bapak lebih suka bercakap-cakap dimana?, Oh.. ditaman, baiklah”
3) Waktu
“Kita mau becakap-cakap berapa lama?, Bagaimana kalau 10 menit saja”

2. Kerja
 “Kegiatan apa saja yang sering bapak setya lakukan
dirumah?”.........“membaca kitab suci, berolahraga , dan melukis. Wah
kegiatan yang sangat positif sekali itu pak”.
 “Bagaimana dengan keluarga bapak setya, apakah mereka menyenangi apa
yang bapak lakukan selama ini,?”
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak Setya selama kita bercakap-cakap?”
b. Evaluasi Obyektif
“Tolong pak setya ceritakan kembali kemampuan dan kegiatan yang sering
bapak lakukan? ........ Bagus”, “terus bagaimana tanggapan keluarga bapak
terhadap kegiatan yang sering bapak lakukan?”.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah pak setya, nanti bapak ingat ingat ya, jadwal yang sudah saya
berikan untuk kegiatan bapak selanjutnya”, “besok bisa kita bicara lagi”.
d. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bicarakan kembali kegiatan yang
dapat pak setya lakukan di rumah dan di RSJ. Saya telah membuat jadwal
untuk kegiatan bapak selama di RSJ ini. Untuk besok kita akan membaca
kitab suci, kemudian pertemuan selanjutnya kita akan melakukan
kegiatan olahraga, dan terakhir kita akan melukis. Bagaimana ? apakah
bapak setuju ?”
2) Tempat
“Tempatnya mau dimana pak? ”
3) Waktu
 “Berapa lama kita akan bercakap-cakap?”. “Bagaimana kalau 15
menit”
 “Sampai bertemu lagi besok ya, pak setya...”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Pertemuan ke II

Fase orientasi

 Salam terapeutik

 ”selamat pagi bapak, apakah bapak masih ingat dengan saya ? sesuai janji saya

kemarin saya datang lagi” “...”

 Evaluasi/validasi

 ”bagaimana perasaan bapak pagi ini ? apa lebih fresh ? “

 Fase kerja

 ” baik pak, sesuai jadwal yang telah kita sepakati, bahwa jadwal hari ini kita

akan membaca ayat suci beserta artinya yang mengarah pada tujuan hidup ?

Apa saja pak yang perlu bapak siapkan ? langsung saja kita mulai ya pak, kita

mulai membaca dari halaman pertama.

“baik bagus sekali pak, di ayat tersebut dijelaskan bawa setiap kesulitan pasti

ada jalan, tuhan pasti akan memberikan yang terbaik untuk hambanya.”

1. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

Perawat :”bagaimana perasaan bapak setelah membava ayat suci ?” “...”

b. Evaluasi objektif

Perawat :”nah coba jelaskan kembali untuk kegiatan membaca kitab suci

apasaja yang bisa bapak petik dari kegiatan hari ini?” wah bagus sekali

ingatan bapak. Bapak memahami tentang kegiatan kita hari ini

c. Rencana tindak lanjut


Perawat :”sekarang mari kita masukkan jadwal membaca kitab suci ini. Untuk

sekarang membaca kitab suci selesai ya pak,.

d. Kontrak

 topik

o ”baik pak, saya besok akan kembali lagi untuk melakukan kegiatan

selanjutnya berdasarkan jadwal“

 waktu

”bapak mau jam berapa ?baik jam 10 pagi ya?”

 tempat

perawat :”untuk tempat bapak mau dimana ? disini saja ? baik besok

kita ketemu lagi jam 10 ya pak. Saya permisi. Selamat siang,,”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Pertemuan ke III
 Mengidentifikasi kemampuan positif klien dan mempraktekkannya.

1. Fase orientasi

• Salam terapeutik

o ”selamat pagi bapak, apakah bapak masih ingat dengan saya ? sesuai janji saya

kemarin saya datang lagi”

• Evaluasi/validasi

o ”bagaimana perasaan bapak pagi ini ? apa lebih fresh ? bagaimana dengan

perasaan negatif yang bapak rasakan ?”bagus sekali berati perasaan tidak berguna

yang bapak rasakan sudah berkurang.”

2. Fase kerja

P :”Baik untuk kegiatan selanjutnya adalah olahraga. Wah kelihatannya bapak

sudah semangat sekali ini, sudah memakai sepatu olahraga. Baik kita mulai saja

olahraga ini ya pak. Sebelum kita melakukan olahraga kita harus melakukan

pemanasan yang bertujuan untuk memperlancar peredaran darah keotot dan mampu

mengurangi otot tegang. Sehingga membuat otot lebig fleksibel dan kuat saat

berolahraga. Kita mulai ya pak. 1x8 saja pak hitungannya. Kita mulai dari kepala

dulu ya pak. (mulai-pemanasan kaki). Wah rasanya sudah panas yah pak..

pemanasan sudah selesai, sekarang kita jogging keliling lapangan ini ya pak tiga kali

putaran saja. Wahhhh. Bapak hebat! Bapak sangat semangat. Selanjutnya kita

bermain bulu tangkis ya pak.. ayo pak.. bapak disini dan saya disana yaa.. semangat

bapak!

K :”.....”

P :” wah hari ini bener bener seru ya pak!semangat bapak luar biasa...”
3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

P :”bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan olahraga ?”

K :”.....”

b. Evaluasi objektif

P :”nah coba jelaskan kembali kenapa kita perlu melakukan pemanasan sebelum

melakukan olahraga”

K :”...........”

c.Rencana tindak lanjut

P :”sekarang mari kita masukkan jadwal olahraga ini. Untuk sekarang olahraga

selesai ya pak,

e. Kontrak

 topic

P :”baik pak, saya besok akan kembali lagi untuk membantu bapak melukis“

 waktu

perawat :”bapak mau jam berapa ?baik jam 9.30 pagi ya?”

 tempat

perawat :”untuk tempat bapak mau dimana ? disini saja ? baik besok kita

ketemu lagi jam 9.30 ya pak. Saya permisi. Selamat siang,,”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Pertemuan ke III
 Mengidentifikasi kemampuan positif klien dan mempraktekkannya.

1. Fase orientasi

 Salam terapeutik

Perawat :”selamat pagi bapak, apakah bapak masih ingat dengan saya ?

sesuai janji saya kemarin saya datang lagi”

Klien :”iya sus...”

 Evaluasi/validasi

Perawat :”bagaimana perasaan bapak pagi ini ? bagaimana dengan

perasaan negatif yang bapak rasakan ?

Klien :”....”

Perawat :”bagus sekali berati perasaan tidak berguna yang bapak

rasakan sudah berkurang.”

2. Fase kerja

Perawat :” Bagaimana dengan kegiatan melukisnya?apa bapak sudah siap?

Wahh sudah lengap sekali ya pak alat-alat melukisnya. Sekarang bapak mau melukis

apa pak.. ? wahh keren ya pak.. ternyata bapak sangat jago melukis!”

Klien :”....”

3. Fase terminasi

f. Evaluasi subjektif

Perawat :”bagaimana perasaan bapak setelah melukis ini ?”

Klien :”...”
g. Evaluasi objektif

Perawat :”nah coba jelaskan kembali untuk kegiatan melukis ini bapak bisa

melukis apa saja ?”

Klien :”….”

h. Rencana tindak lanjut

Perawat :”sekarang mari kita masukkan jadwal melukis ini. Untuk sekarang

melukis selesai ya pak, untuk besok bapak masih ingin melukis lagi

atau membuat seni kriya pak ?”

Klien :” ...”

i. Kontrak

 topik

Perawat :”baik pak, saya besok akan kembali lagi untuk melatih bapak

membuat seni kriya “

 waktu

perawat :”bapak mau jam berapa ?baik jam 10 pagi ya?”

 tempat

perawat :”untuk tempat bapak mau dimana ? disini saja ? baik besok

kita ketemu lagi jam 10 ya pak. Saya permisi. Selamat siang,,”

Anda mungkin juga menyukai