Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 1 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan
 Klien tidak dapat melakukan percobaan bunuh diri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat mengamankan pasien
c. Melakukan kontrak treatment
d. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
e. Melatih cara mengendalikan bunuh diri

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum…perkenalkan nama saya Perawat Mutia Alfiah, Saya
mahasiswa praktek dari STIKes Bani Saleh Nama Ibu siapa?"
b. Validasi
“Bagaimana perasaan dan kabar ibu hari ini? Bagaimana tidur ibu
semalam?”
c. Kontrak
“Bagaimana ibu kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-
benda apa saja yang dapat membahayakan diri ibu, serta bagaimana
cara mengendalikan dorongan bunuh diri? Tujuannya agar ibu tahu benda-
benda apa saja yang dapat membahayakan diri ibu, serta ibu dapat

1
mengetahui cara mengendalikan dorongan bunuh diri. Apakah ibu
bersedia ?? Baik Bu saya berbincang selama 15 menit Bu.

2. Fase kerja
“ibu , apakah ibu tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri ibu? coba
sebutkan apa saja benda-benda tersebut. Bagus sekali ibu,ibutahu benda-
benda yang dapat membahayakan diri ibu. Apakah salah satu benda tersebut
ada dikamar ibu? Kalau ada benda tersebut jangan ibu dekati atau pegang ya
bu. Apa ibu sering mendengar bisikan yang mendorong ibu untuk melakukan
bunuh diri? Apa yang ibu lakukan ketika suara-suara itu datang? Ibu,
bagaimana kalau saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir suara-suara itu,
apakah ibu mau? Bu, kalau suara-suara itu ada, ibu tutup kedua telinga rapat-
rapat seperti ini bu, dan katakan dengan keras JAUHI SAYA, PERGI KAMU !!!
KAMU PALSU. Coba ibu lakukan seperti yang saya ajarkan tadi. Iya ibu
seperti itu, bagus sekali”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah ibu mengetahui benda-benda yang dapat
membahayakan diri ibu, dan mengetahui cara mengusir suara-suara yang
menyuruh ibu melakukan bunuh diri? Coba ibu  ulangi lagi apa yang saya
ajarkan tadi. Iya begitu pak, bagus”
b. RTL
“ibu, selama kita tidak bertemu, bila ibumelihat benda-benda yang dapat
membahayakan ibu, segera jauhi, dan jika ibu mendengar suara-suara itu
kembali, segera ibu usir dengan cara yang sudah kita pelajari tadi ya ibu"
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang ibu saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi Bu?
SP 2 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung

2
 Tak bergairah
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
 Klien dapat berfikir positif terhadap dirinya sendiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi aspek positif pasien
b. Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri sendiri
c. Mendorong pasien untuk menghargai diri sendiri sebagai individu yang
berharga

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat Ulfa”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
c. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? Iya, kita akan
berbincang-bincang tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri dan
mengahargai diri sebagai individu yang berharga. Tujuannya agar Bapak
lebih berfikir positif terhadap diri Bapak sendiri, dan Bapak
lebih menghargai diri sendiri. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa bapak mau? Berapa
lama kita akan berbicara? Bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak kita
kemarin juga yang telah di tentukan? Apakah Bapak setuju?”

2. Fase Kerja
“Apa yang Bapak tidak sukai dari anggota tubuh Bapak? Bisa Bapak jelaskan
alasan Bapak tidak suka dengan bagian anggota tubuh tersebut? Jadi kalau
Bapak merasa anggota tubuh tersebut tidak Bapak sukai, coabalah dari
sekarang Bapak mulai mencoba menyukainya, contoh : Bapak bisa menulis
dengan teknik yang berbeda, lihat Pak seperti saya. Coba Bapak lakukan
seperti saya tadi, ya begitu Pak….bagus…”

3. Fase Terminasi

3
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak mulai sekarang mencoba menyukai anggota tubuh
Bapak yang Bapak anggap tidak suka. Nah sekarang Coba bapak lakukan
kembali apa yang sudah kita bicarakan tadi, dan tekhnik cara menulis. Iya
bagus Pak, Bapak luar biasa”
b. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan teknik menulis
yang seperti saya ajarkan tadi”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi
Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah besok kita akan membahas tentang
cara melakukan hal yang baik ketika sedang mengalami masalah. mau
dimana kita berbicara Pak? Bagaimana kalau di taman lagi Pak? Mau jam
berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 10.00? Baik besok kita bertemu lagi di
taman jam 10.00 ya Pak? Apakah Bapak setuju? Baiklah Pak selamat
beristirahat. Wassalamualaikum”

SP 3 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung

4
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi pola koping pasien
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi pola koping yang bisa diterapkan pasien
b. Menilai pola koping yang bisa dilakukan
c. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
d. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan
harian

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat Ulfa”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
c. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? kita akan berbincang-
bincang tentang bagaimana cara Bapak melakukan hal yang baik ketika
sedang mengalami masalah. Tujannya supaya Bapak dapat melakukan hal
yang positif ketika Bapak sedang mengalami masalah. Bagaimana kalau
kita berbincang-bincang ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa
Bapak mau? Berapa lama kita akan berbicara? Bagaimana kalau 15 menit
sesuai kontrak kita kemarin? Apakah Bapak setuju?”

2. Fase Kerja
“Bapak, ketika Bapak sedang mangalami masalah, apa yang Bapak lakukan?
Apalagi Pak? Bagus sekali Bapak ini. Jadi kalau Bapak sedang mengalami
masalah seperti itu, Bapak bisa melakukan hal-hal yang membuat Bapak sibuk,
tapi sibuk dengan hal-hal yang positif, seperti apa yang bapak katakan tadi,
misalnya : main bola, menyapu halaman dan shalat. Sekarang coba Bapak
sebutkan lagi kegiatan-kegiatannya! Iya bagus Pak”

5
3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak melakukan kegiatan-kegiatan yang tadi kita bicarakan.
Sekarang coba Bapak sebutkan kembali apa yang sudah kita bicarakan
tadi! Pintar sekali bapak ini….”
b. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan kegiatan-
kegiatan tadi, seperti main bola, menyapu, dan shalat. Kemudian Bapak
masukan kedalam jadwal kegiatan harian Bapak ya”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang Bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi
Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah besok kita akan membahas tentang
membuat rencana untuk masa depan. Dimana kita akan berbicara Pak?
Bagaimana kalau di taman lagi Pak? Mau jam berapa Pak? Bagaimana
kalau jam 10 lagi? Baik besok kita bertemu lagi jam 10 di taman ya Pak.
Apakah bapak setuju?Baiklah pak selamat beristirahat.
Wassalamualaikum”

SP 4 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung

6
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
 Klien tidak dapat mencapai masa dpan yang realistis
4. Tindakan Keperawatan
a. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
b. Mngidentifikasi cara mencapai masa depan yang realistis
c. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat Ulfa”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
c. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? Kita akan berbincang-
bincang tentang bagaimana cara Bapak melakukan hal yang baik ketika
sedang mengalami masalah. Tujuannya supaya Bapak dapat merencanakan
masa depan yang jauh lebih baik dari  sebelumnya dan Bapak dapat
mencapai masa depan yang nyata. Bagaimana kalau kita berbincang-
bincang ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa Bapak mau?
Berapa lama kita akan berbicara?Bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak
kita kemarin juga yang telah di tentukan? Mau dimana kita berbicara?
Bagaimana kalau di taman seperti kontrak kita kemarin? Apakah bapak
setuju?”

2. Fase Kerja
“Bapak, apa keinginan Bapak dari dulu sampai sekarang? Apalagi Pak?
Apakah masih ada? Sampai saat ini sudah ada keinginan Bapak yang sudah
tercapai? Wah hebat….. yang belum tercapai apa Pak? Harapan Bapak sangat
bagus sekali, Bapak bisa berusaha semampu Bapak dengan cara yang sabar,
lebih giat, ikhtiar dan berdoa. Kegagalan bukan akhir dari sebuah harapan

7
Pak, namun cobaan yang nantinya akan membawa Bapak ke arah yang bapak
harapkan selama ini. Jadi, selalu berusaha menjadi yang terbaik ya Pak, kejar
cita-cita Bapak sampai dapat dan ingat, kejar harapan itu sesuai kemampuan
Bapak”.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak melakukan apa yang sudah tadi kita bicarakan. Coba
Bapak sebutkan kembali apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita
menginginkan sesuatu! Pintar sekali Bapak ini”
b. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan hal seperti tadi
untuk mencapai keinginan Bapak yang nyata, Bapak mesti lebih sabar, lebih
giat, ikhtiar dan berdoa. Jangan sampai menyerah ya Pak. Sukses untuk
Bapak”

SP 5 PASIEN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :

8
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
 Klien tidak dapat mencapai masa dpan yang realistis
4. Tindakan Keperawatan
a. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
b. Mengidentifikasi cara mencapai masa depan yang realistis
c. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat Ulfa”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
c. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? Kita akan berbincang-
bincang tentang bagaimana cara Bapak melakukan hal yang baik ketika
sedang mengalami masalah. Tujuannya supaya Bapak dapat merencanakan
masa depan yang jauh lebih baik dari  sebelumnya dan Bapak dapat
mencapai masa depan yang nyata. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa Bapak mau? Berapa lama
kita akan berbicara? Bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak kita kemarin
juga yang telah di tentukan? Mau dimana kita berbicara? Bagaimana kalau di
taman seperti kontrak kita kemarin? Apakah bapak setuju?”

2. Fase Kerja
“Bapak, apa keinginan Bapak dari dulu sampai sekarang? Apalagi Pak? Apakah
masih ada? Sampai saat ini sudah ada keinginan Bapak yang sudah tercapai?
Wah hebat…..yang belum tercapai apa Pak? Harapan Bapak sangat bagus sekali,
Bapak bisa berusaha semampu Bapak dengan cara yang sabar, lebih giat, ikhtiar
dan berdoa. Kegagalan bukan akhir dari sebuah harapan Pak, namun cobaan

9
yang nantinya akan membawa Bapak ke arah yang bapak harapkan selama ini.
Jadi, selalu berusaha menjadi yang terbaik ya Pak, kejar cita-cita Bapak sampai
dapat dan ingat, kejar harapan itu sesuai kemampuan Bapak”.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak melakukan apa yang sudah tadi kita bicarakan. Coba
Bapak sebutkan kembali apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita
menginginkan sesuatu! Pintar sekali Bapak ini”
b. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan hal seperti tadi
untuk mencapai keinginan Bapak yang nyata, Bapak mesti lebih sabar, lebih
giat, ikhtiar dan berdoa. Jangan sampai menyerah ya Pak. Sukses untuk
Bapak”

SP 1 KELUARGA
A. TUJUAN
 Melatih keluarga cara memberikan pujian positif pada pasien
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
“Assalamu’alaikum. Selamat pagi Bapak dan Ibu. Perkenalkan nama saya
Perawat Siti Awaliyah Ulfa, saya senang dipanggil Ulfa. Saya mahasiswa praktek
dari STIKes Bhamada Slawi. Nama Bapak dan Ibu siapa? Senang dipanggil apa
Pak, Bu? Benar kalian adalah orang tua dari Anne? Saya yang merawat putra

10
Anda selama disini. Sekarang kita  akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala
bunuh diri dan cara melindungi dari bunuh diri. Dimana kita akan
mendiskusikannya? Bagimana kalau di ruang tamu saja? Berapa lama Bapak dan
Ibu ingin mendiskusikannya? Bagaimana kalau 30 menit?“

2. Fase Kerja
“Apa yang Bapak dan Ibu lihat dari perilaku Anne selama ini? Bapak, Ibu
sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri. Pada
umumnya orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan tanda
melalui percakapannya seperti “saya tidak ingin hidup lagi”. Apakah Anne sering
mengatakannya Pak? Kalau Bapak/Ibu mendengarkan Anne berbicara seperti itu,
maka sebaiknya Bapak mendengarkan secara serius. Pengawasan terhadap
kondisi Anne perlu ditingkatkan, jangan biarkan Anne mengunci diri di kamar.
Bapak perlu menjauhkan benda berbahaya seperti gunting, silet, gelas dan lain-
lain. Hal ini sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi Anne dari bahaya dan
memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Usahakan 5 hari
sekali Bapak dan Ibu memuji dengan tulus. Tetapi kalau sudah terjadi percobaan
bunuh diri, sebaiknya Bapak dan Ibu mencari bantuan orang lain. Apabila tidak
dapat diatasi segeralah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan
yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, Bapak/ Ibu perlu membantu Anne
terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri”

3. Fase Terminasi
“Bagaimana Bapak dan ibu ada yang mau ditanyakan? Bapak dan Ibu dapat
mengulangi lagi cara-cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri? Ya,
Bagus. Jangan lupa untuk selalu mengawasi Anne ya Pak, Bu jika ada tanda-tanda
keinginan bunuh diri segera menghubungi kami. Terima kasih Bapak/Ibu. Selamat
Siang”
SP 2 KELUARGA
A. TUJUAN
 Cara memberi penghargaan pada pasien.
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat Ulfa. Sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi.
Bagaiamana Pak, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan
minggu lalu? Sekarang kita akan latihan cara cara merawat tersebut ya Pak? kita

11
akan coba disini dulu, setelah itu kita coba langsung, ke Anne ya? berapa lama
Bapak mau kita latihan? Bagaimana kalau 10 menit?”

2. Fase Kerja
“Sekarang anggap saya Anne, coba Bapak dan Ibu perhatikan cara bicara yang
benar jika Anne sedang mengalami perasaan ingin mati. Sekarang coba
praktekkan cara berikan pujian kepada Anne. Bagus, bagaimana kalau cara
memotifasi Anne minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal?
Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawat Anne.
Bagaiama kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada Anne? (ulangi lagi
semua cara diatas langsung kepada pasien) “

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu, setelah kita berlatih cara merawat Anne
dirumah? setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi
setiap kali Bapak dan Ibu membesuk Anne. Baiklah bagaimana kalau 2 hari lagi
Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat
Anne sampai Bapak dan Ibu lancar melakukannya. Jam berapa Bapak dan Ibu
bisa kemari? Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Pak, Bu”

SP 3 KELUARGA
A. TUJUAN
 Melatih cara berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan.
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat Ulfa. Sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi.
Bagaiamana Pak, ada pertanyaan tentang cara berdiskusi dengan Anne tentang
harapan masa depan yang kita bicarakan minggu lalu? Sekarang kita akan latihan

12
sekarang ya Pak? kita akan coba disini dulu, setelah itu kita coba langsung ke
Anne ya? berapa lama Bapak mau kita latihan? bagaimana kalau 10 menit?”

2. Fase Kerja
“Sekarang anggap saya Anne, coba Bapak dan Ibu perhatikan cara bicara yang
benar jika Anne sedang mengalami perasaan ingin mati. Coba Bapak sekarang
diskusikan dengan Anne apa yang dia harapkan di masa depannya. Jika Anne
memikirkan masa depan yang buruk segera diberikan pengarahan. Coba Bapak
praktekkan cara beri pengarahan kepada Anne. Bagus, bagaimana kalau sekarang
kita mencobanya langsung kepada Anne? (ulangi lagi semua cara diatas langsung
kepada pasien) “

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu? Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan
apa yang sudah dilatih tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk Anne. Baiklah
bagaimana kalau 2 hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat Anne sampai Bapak dan iIu lancar melakukannya.
Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari? Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di
tempat ini ya Pak,Bu”

SP 4 KELUARGA
A. TUJUAN
 Cara untuk mencapai harapan masa depan.
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat Ulfa, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaiamana
Pak, ada pertanyaan tentang cara berdiskusi dengan Anne tentang harapan masa
depan yang kita bicarakan minggu lalu? Sekarang kita akan latihan cara untuk

13
mencapai harapan masa depan sekarang ya Pak? kita akan coba disini dulu, setelah
itu kita coba langsung ke Anne ya? berapa lama Bapak mau kita latihan?
bagaimana kalau 10 menit?”

2. Fase Kerja
“Langkah pertama, Bapak Ibu mengajak seluruh anggota keluarga untuk berkumpul
di ruang keluarga. Agar antara anak satu dengan anak yang lain tidak ada
perselisihan. Kedua, Bapak mulai percakapan untuk membahas tindakan apa yang
akan pasien lakukan untuk mencapai harapan yang diinginkan. Jika tindakan yang
dilakukan tidak sesuai maka Bapak harus segara mencari solusi yang lain agar
harapan tersebut dapat tercapai“

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaanBbapak dan Ibu? Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa
yang sudah dilatih tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk Anne. baiklah
bagaimana kalau besok Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat Anne sampai Bapak dan Ibu lancar melakukannya. Jam
berapa Bapak dan Ibu bisa kemari? baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini
ya pak,bu”

SP 5 KELUARGA
A. Tujuan
 Membuat perencanaan pulang bersama keluarga pasien resiko bunuh diri.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat Ulfa. Hari ini Anne sudah bisa pulang, sebaiknya kita membicarakan
jadwal Anne selama dirumah. Berapa lama kita bisa diskusi? Bagaimana kalau 30
menit? kita bicara disini saja ya?”

14
2. Fase Kerja
“Pak, ini jadwal Anne selama dirumah sakit, coba perhatikan, dapatkah
diperhatikan dirumah? tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktifitas maupun
jadwal minum obatnya. Hal hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah
perilaku yang ditampilkan oleh Anne selama dirumah, misalnya Anne terus menerus
mengatakan inigin bunuh diri, tanpa gelisah dan tak terkendali serta tidak
memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
yang membahayakan orang lain, tolong Bapak dan Ibu segera hubungi RSJ
terdekat”

3. Fase Terminasi
“Bagaimana Pak, Bu ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian Anne untuk
dibawah pulang. Ini surat rujukan untuk perawat ana di puskesmas baolan, jangan
lupa kontrol dipuskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.
Silahkan selesaikan adminitrasinya!”

15

Anda mungkin juga menyukai