Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

KEPERAWATAN KOMUNITAS II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (KASUS)

Dosen Pengampu :
Ns. Indah Puspitasari.,M.Kep

Disusun Oleh :
1. Diena Salsyabila (0432950318013)
2. Filailul Syah Hafidz (0432950318024)
3. Iptiyah Rahayu (0432950317030)
4. Kamilia Disya Tsara N (0432950318026)
5. Lala Nabila SR (0432950318029)
6. Leni permata sari (0432950318030)
7. Mutia Alfiah (0432950318035)
8. Muzizah Zaitun (0432950318036)
9. Sela Safaria (0432950318046)
10. Siska Noor Rofika (0432950318049)
11. Wartinah (0432950318053)

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN S-I


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
Jl. RA Kartini No.66, RT.003/RW.005, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat
17113

2020
KASUS KOMUNITAS
Disebuah desa nelayan terdapat kelompok nelayan bekerja sebagai nelayan yang tidak
mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk
berlayar mencari ikan, rata – rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena
kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa nelayan di huni oleh 59 KK dan terdiri dari 400
jiwa. Di desa nelayan sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2020 ini, musim panas dan
jarang sekali ada hujan sehingga sumur – sumur penduduk banyak yang berkurang airnya
bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan
makan sehari – hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang
ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat
hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang
menderita diare karena kurangnya air dan rata – rata penduduk tidak ber KB, kurang olah
raga, makan makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak – anak dapat
sekolah, tetapi banyak anak – anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena
mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk anak laki – laki membantu ayahnya
mencari ikan dan untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu disana
belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.

Petunjuk Pengerjaan!
1. Bentuklah 5 kelompok kecil dalam satu kelas
2. Kerjakan tugas dalam bentuk makalah asuhan keperawatan komunitas dimulai dari
a. Lakukan pengkajian komunitas mencakup pengkajian core/intidan pengkajian 8
subsistem
Jawab :
 Pengkajian Core/Inti
Data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri :
- Umur : -
- Pendidikan banyak anak – anak di desa nelayan yang setelah lulus SD tidak
melanjutkan sekolah karena membantu orang tua bekerja.
- Jenis kelamin : Pria dan Wanita karena di desa nelayan di huni oleh
59 KK dan terdiri dari 400 jiwa

1
- Pekerjaan : Mayoritas penduduk di desa nelayan ber profesi sebagai
nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka
menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan
- Agama : -
- Nilai – nilai : -
- Keyakinan : anak – anak di desa nelayan setelah lulus SD tidak
meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua
bekerja, untuk anak laki – laki membantu ayahnya mencari ikan dan
untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu
disana belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.
- Riwayat timbulnya kelompok atau komunitas : Masyarakat di desa
nelayan banyak yang menderita diare karena kurangnya air dan rata –
rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan makanan yang
kurang gizi.

 Pengkajian 8 Subsistem
Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas
1. Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan,
sirkulasi dan kepadatan.
Berdasarkan kasus diatas di desa tersebut terdapat 59 KK terdiri dari
400 jiwa.
2. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan.
Di Desa nelayan terdapat sebuah SD dan SMP agar anak- anak
dapat mendapatkan pendidikan akan tetapi banyak anak yang
setelah lulus SD tidak melanjutkan sekolah karena membantu orang
tua bekerja.
3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal :
apakah tidak menimbulkan stress
Di Desa nelayan sedang musim kemarau yang menyebabkan sumur-
sumur warga menjadi kering sehingga sulit untuk mendapatkan air
bersih. Hal ini menjadikan stresor bagi masyarakat Desa nelayan.

2
4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :
apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas
mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
Di Desa tersebut terdapat sebuah puskesmas dengan 2 dokter gigi
dan umum, 1 perawat kesehatan masyarakat, 1 orang bidan dan 1
orang perawat lainnya. Akan tetapi pelayanan kesehatan yang
diberikan kurang maksimal.
5. Pelayanan kesehatan : Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk
melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau
apabila gangguan sudah terjadi
Dari kasus diatas petugas kesehatan belum melakukan perannya
sebagai edukator dalam bidang kesehatan di buktikan dengan
masyarakat yang tidak melakukan imunisasi kepada anak- anaknya,
belum ber- KB, jarang berolahraga dan makan makanan yang
kurang bergizi.
6. Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televisi,
radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas
Untuk sistem komunikasi kasus diatas belum terkaji.
7. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah
UMR atau dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat
terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai
status ekonomi tersebut.
Masyarakat di desa tersebut status ekonominya tergolong rendah
sehingga hanya cukup untuk makan sehari- hari dan jenis
makanannya yang biasa mereka konsumsi kurang bergizi.
8. Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan
apakah biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya
dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress.
Untuk rekreasi masyarakat dikasus tersebut belum terkaji.

3
b. Lakukan analisa data dan skoring masalah keperawatan komunitas
1. Analisa Data
No Sign & simpton Problem
1. - Didapatkan data di desa Defisit Kesehatan Kominitas
nelayan terdapat 59 kk
yang terdiri dari 400 jiwa.
- Didapatkan data
masyarakat di desa
nelayan banyak yang
menderita diare karena
kurang air dan rata-rata
tidak melakukan imunisasi
pada anak-anaknya, belum
ber KB, jarang
berolahraga dan makan
makanan yang kurang
bergizi
- Didapatkan data bahwa
program puskesmas dalam
pelayanan kesehatan
belum melakukan
perannya sebagai
edukator.
- Tenaga kesehatan di
puskesmas terdiri dari 2
dokter, 1 perawat
kesehatan masyarakat, 1
bidan dan 1 perawat.

4
2. - Pekerjaan masyarakat di Koping Komunitas Tidak Efektif
desa nelayan mayoritas
sebagai nelayan, IRT
dengan mayoritas
membuat ikan asin.
- Hasil observasi dan
wawancara di desan
nelayan terdapat sebuah
SD dan SMP agar anak-
anak mendapatkan
pendidikan, namun
banyak anak yang setelah
lulus SD tidak
melanjutakn pendidikan
karena membantu orang
tua bekerja.
- Hasil observasi dan
wawancara didesa nelayan
sedang musim kemarau
menyebabkan sumur
warga menjadi kering
sehingga sulit untuk
mendapatkan air bersih
hal ini menjadi stresor
bagi masyarakat desa
nelayan.
- Hasil observasi dan
wawancara masyarakat di
desa nelayan status
ekonominya tergolong
rendah.
2. Skoring Diagnosis
No Kriteria Bobot
1. Kesadaran masyarakat terhadap 2

5
masalah kesehatan
2. Motivasi masyarakat untuk 4
menyelesaikan masalah
3. Kemampuan perawat 3
mempengaruhi penyelesaian
masalah kesehatan
4. Ketersediaan tenaga ahli yang 1
relevan dalam penyelesaian
masalah
5. Keparahan jika masalah tesebut 5
diselesaikan
6. Kecepatan penyelesaian masalah 6
yang bisa di capai
Keterangan
1 = tidak dirasakan
2 = sangat rendah
3 = rendah
4 = cukup
5 = baik
6 = sangat baik
No Kriteria
Masalah Jumlah Rangking
1 2 3 4 5 6
BxS BxS BxS BxS BxS BxS
(2)x(1-6) (4)x(1-6) (3)x(1-6) (1)x(1-6) (5)x(1-6) (6)x(1-6)
1. Defisit 2x3 4x3 3x4 1x5 5x3 6x4 74 1
kesehatan Rasional: Rasional: Rasional: Rasional: Rasional: Rasional:
komunitas Fasilitas Tingkat Tersedianya Tingkat Penanganan Tenaga
pelayanan pendidikan program Pendidikan angka kesehatan
kesehatan masyarakat puskesmas perawat di kejadian puskesmas
kurang desa yang belum puskesmas penyakit tidak
memberikan nelayan berjalan di di dominasi diare di desa menjalankan
edukasi mayoritas puskesmas oleh S1 yang tidak program
yang tepat SD, Perawat, D3 baik puskesmas
dan baik sehingga Bidan dan menyebabkan dengan
sehingga kurang Dokter peningkatan maksimal
masyarakat berpengaru jumlah angka
di Desa h terhadap kesakitan di
Nelayan itu motivasi Desa tersebut

6
banyak
yang
menderita
diare karena
kurangnya
air, dan
tidak
mengerti
tentang
KB ,Gizi
dan kurang
berolahraga,
dan di Desa
Nelayan itu
memiliki
penduduk
yang
ekonominya
kurang
2. Koping 2x3 4x3 3x5 1x5 5x3 6x2 65 2
komunitas Rasional : Rasional : Rasional : Rasional : Rasional : Rasional :
Tingkat
tidak efektif Tidak ada Kurangnya Terdapat Penanganan Tenaga
Pendidikan
tindakan fasilitas di tenaga perawat di angka Kesehatan
lebih dari lingkungan perawat puskesmas kejadian puskesmas
di dominasi
puskesmas desa karena Ners, D3 oleh S1 penyakit tidak
Desa ekonominya Bidan dan Perawat, D3 diare di desa menjalankan
Bidan dan
Nelayan rendah dan Dokter yang tidak program
Dokter
tersebut perahu saja baik perkesmas
untuk masih menyebabkan dengan
memberikan menyewa peningkatan maksimal
edukasi sehingga jumlah angka
kepada Masyarakat kesakitan di
masyarakat terlihat Desa tersebut
tentang sudah
Gizi, KB, seperti
dan manfaat terbiasa
berolahraga, dengan
dan keadaan
kurangnya yang
fasilitas di dialaminya

7
Desa
Nelayan

c. Rumuskan diagnosa keperawatan komunitas berdasar prioritas


1. Penulisan diagnosa keperawatan komunitas menggunakan ketentuan pada
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) 2017
2. Formulasi penulisan diagnosis yang terbaru tanpa menuliskan etiologi atau
dengan kata lain diagnosis tunggal (Single diagnosis)

Diagnosis Keperawatan Komunitas :

1. Defisit Kesehatan Komunitas di Desa Nelayan


2. Koping Komunitas Tidak Efektif di Desa Nelayan
d. Buatlah rencana intervensi pada diagnosa prioritas utama
1. Defisit Kesehatan Komunitas di Desa Nelayan
 Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan prioritasnya
 Identifikasi potensi atau aset dalam masyarakat terkait isu yang dihadapi
 Identifikasi kekuatan dan partner dalam pengembangan kesehatan
 Identifikasi pemimpin/tokoh dalam masyarakat

Terapeutik

 Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk


berpartisipasi sesuai aset yang dimiliki
 Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu
dan masalah kesehatan yang dihadapi
 Libatkan masyarakat dalam musyawarah untuk mendefinisikan isu
kesehatan dan mengembangkan rencana kerja
 Libatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi serta
revisinya
 Libatkan anggota masyarakat dalam mengembangkan jaringan kesehatan
 Pertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota masyarakat dan
pihak-pihak yang terlibat

8
 Perkuat komunikasi antara individu dan kelompok untuk bermusyawarah
terkait daya tarik yang sama
 Fasilitas struktur organisasi untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan bernegosiasi
 Kembangkan strategi dalam manajemen konflik
 Persatukan anggota masyarakat dengan cita-cita komunikasi yang sama
 Bangun komitmen antar anggota masyarakat
 Kembang mekanisme keterlibatan tatanan lokal, regional bahkan nasional
terkait isu kesehatan komunitas
2. Koping Komunitas Tidak Efektif di Desa Nelayan
Tindakan

Observasi

 Lakukan skrining risiko gangguan kesehatan lingkungan


 Identifikasi faktor risiko kesehatan yang diketahui

Terapeutik

 Libatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara keamanan lingkungan

Edukasi

 Promosikan kebijakan pemerintah untuk mengurangi risiko penyakit


 Berikan pendidikan kesehatan untuk kelompok risiko
 Informasikan layanan kesehatan ke individu, keluarga, kelompok berisiko
dan masyarakat

Kolaborasi

 Kolaborasi dalam tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman


keamanan di masyarakat
 Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam program kesehatan
komunitas untuk menghadapi risiko yang diketahui
 Kolaborasi dalam pengembangan program aksi masyarakat
 Kolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam menjalankan peraturan
pemerintah

9
DAFTAR PUSTAKA

10
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Puast
PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.

11

Anda mungkin juga menyukai