Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA


MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
DESA PAYUNGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG
Disusun Oleh : Tim Mahasiswa KKN Desa Payungan
Abstrak

Desa Payungan Adalah Suatu Desa Yang Terletak di Wilayah Kec.Kaliwungu


Kab.Semarang,Terdiri dari 6 Dusun yaitu dusun Prampogan, dusun Nanggulan,
dusun Tawangsari, dusun Randusari, dusun Payungan, dan dusun Karang Tengah.
Jumlah penduduk desa Payungan pertengahan tahun 2019 adalah sebanyak 3293
orang yang terdiri dari Laki – laki sebanyak 1665 orang dan Perempuan sebanyak
1628 orang. Permasalah yang terdapat di Desa payungan diantaranya : kurangnya
kesadaran mengenai asupan gizi untuk perkembangan anak balita, kurangnya
pengetahuan dalam mendapatkan obat yang benar, menggunakan obat dengan
benar, menyimpan obat dengan benar, dan cara mebuang obat dengan benar,
adapun kurangnya kesadaran pemeriksaan kesehatan dari manusia lanjut usia
(lansia).

Kata Kunci; Desa Payungan, Kecamatan Kaliwungu, Durian

PENDAHULUAN adalah sebanyak 3293 orang yang

Luas Wilayah Desa Payungan secara terdiri dari Laki – laki sebanyak 1665

keseluruhan sebesar 243,685 km2 orang dan Perempuan sebanyak 1628

atau sekitar 0,81 % dari luas Wilayah orang. Desa Payungan memiliki

Kecamatan Kaliwungu, secara iklim tropis dengan curah hujan rata-

administratif terdiri 6 Dusun, 28 RT rata 2.383 mm/tahun, suhu udara

dan 9 RW yaitu yaitu dusun berkisar antara 18-32 derajat C,

Prampogan, dusun Nanggulan, dusun kecepatan angin 0,37-0,71 knot, dan

Tawangsari, dusun Randusari, dusun kelembaban udara 38,5-98%.

Payungan, dan dusun Karang Ketinggian wilayah Desa Payungan

Tengah. Jumlah penduduk desa berada pada kisaran antara 318 -

Payungan pertengahan tahun 2019 1.450 meter di atas permukaan laut


(dpl), dengan ketinggian terendah 2. Weakness (kelemahan)
berada di Dusun Karang Tengah dan Belum adanya pustu
tertinggi pada Dsn Prampogan yang (puskesmas pembantu).
berbatasan dengan Wilayah Kurangnya petugas
Kabupaten Boyolali. Desa Payungan kesehatan seperti mantri,
termasuk desa bersih yang sudah perawat, apoteker, analis
menerapkan STBM (Santasi Total kesehatan dan dokter. Masih
Berbasis Masyarakat) sehingga tidak terdapat balita gizi buruk
ada lagi masyarakat Desa Payungan sebanyak 20 %. Balita
yang membuang air besar di sungai. mendekati BGM sebanyak
Akan tetapi adanya beberapa 5%
penyakit atau kelainan yang terdata 3. Opportunity (Peluang)
yaitu Hipertensi : 25 %, Diabetes : 10 Dapat menjadi desa
%, Gizi buruk : 20 %, Stunting : 35 percontohan dalam bidang
% dan Dimensia : 10 % kebersihan. Adanya dana
Desa untuk mendukung
ANALISA SITUASI KONDISI
posyandu disetiap dusun .
(SWOT)
Adanya KKN Universitas
Di Desa Payungan
Ngudi Waluyo bidang
Berdasarkan observasi yang
kesehatan
telah dilaksanakan Mahasiswa KKN
4. Treath (Ancaman)
Universits Ngudi Waluyo di Desa
Kurangnya pengetahuan
Payungan Kecamatan Kaliwungu,
anak-anak tentang PHBS.
berkut analisis pada 4 bidang :
Kurangnya pengetahuan
A. Dibidang Kesehatan masyarakat tentang
1. Strength (Kekuatan) makanan gizi seimbang.
Ada 6 dusun dan setiap Kurangnya pengetahuan
dusun memiliki posyandu masyarakat tentang penyakit
dengan status aktif. degenerative. Kurangnya
Masyarakat payungan sudah pengetahuan masyarakat
menerapkan 5 pilar STBM tentang cara mendapatkan,
menggunakan,menyimpan,d Kurangnya kesadaran
an membuang obat dengan masyarakat akan penting
benar. nya menambah wawasan
B. Dibidang Pendidikan C. Dibidang Potensi Lokal/
1. Strength (Kekuatan) Wisata/ Kewirausahaan
Berdirinya perpustakaan 1. Strength (Kekuatan)
Desa dengan buku-buku Banyak masyarakat yang
yang telah sesuai dengan memiliki usaha mandiri
yang dibutuhkan desa seperti pengrajin keranjang
2. Weakness (Kelemahan) bambu, aneka keripik,
Sumber informasi yang budidaya cabai, budidaya
kurang memadai.Kurangnya buah durian dan pengrajin
pemanfaatan perpusatakan kulit sintesis
Desa karena masih terbilang 2. Weakness (Kelemahan)
baru dan belum diketahui Kurangnya pemasaran
masyarakat Desa secara luas dan besar
3. Opportunity (Peluang) (Website Desa tidak
Dengan adanya perpus- berkembang baik)
takaan desa, masyarakat 3. Opportunity (Peluang)
dapat menambah pengetahu- Perekonomian Desa dapat
an di segala bidang. Adanya semakin maju dan
KKN Universitas Ngudi berkembang dengan usaha
Waluyo dapat menambah mandiri dari masyarakat
wawasan dan pengetahuan Desa
masyarakat Desa khususnya 4. Treath (Ancaman)
dibidang kesehatan. Masya- Kurangnya sumber daya
rakat terbuka terhadap alam dan pengelolaan yang
informasi modern
4. Treath (Ancaman)
D. Dibidang Tata Nilai yang benar serta pemberian
Kemasyarakatan makanan gizi seimbang pada
1. Strength (Kekuatan) PAUD dan TK
Rutinnya kegiatan-kegiatan 2. Program Kesehatan Ibu
kemasyakatan (PKK, dan Anak
KWT, Bank Sampah, Imunisasi dan Vitamin pada
Karang Taruna dan bayi dan balita. Pemeriksaan
perkumpulan Ibu-ibu Muda) hipertensi dan diabetes pada
2. Weakness (Kelemahan) ibu. Dan Monitoring pada
Kurangnya kekompakan balita gizi buruk
yang terjalin antar warga B. Pendidikan
3. Opportunity (Peluang) 5. Masyarakat Pintar
Kemajuan kwalitas desa Meningkatkan pengetahuan
dari terjalinnya kerukanan anak-anak dengan belajar
dalam masyarakat bersama / Les privat per
4. Treath (Ancaman) dusun
Kesibukan pekerjaan 6. KIE / Pis-PK
masyarakat Memberikan pengetahuan
PROGRAM KERJA tentang DAGUSIBU,
Dari beberapa permasalahan yang Pengelolan obat tradisional
ada di Desa Payungan Kecamatan dan Penyakit Degeneratif
Kaliwungu dapat dijadikan suatu C. Potensi Lokal / Wisata /
rangkaian program kerja yang terdiri Kewirausahaan
dari berbagai 4 bidang kegiatan 1. Pengembangan Potensi
utama yaitu : Desa
A. Kesehatan Mengembangkan website
1. PHBS desa Payungan untuk
Sosialisasi Sikat gigi dan sosialisasi potensi desa
Cuci tangan yang benar pada hingga pemasaran hasil desa
SD dan MI . Dan Sosialisasi
Sikat Gigi dan Cuci tangan
D. Tata Nilai Kemasyarakatan yang diadakan tiap dusun.
Mendukung kegiatan perlom- Dengan tujuan meningkatkan
baan 17 Agustus pada setiiap kerukunan masyarakat desa
Dusun, mengikuti kirab desa, Payungan.
menghadiri acara bersih desa
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Kegiatan Hambatan Rencama tindak lanjut
.
1. Cuci tangan pakai Tidak tersedianya alir Pembuatan keran untuk air
sabun (CTPS) mengalir mengalir atau pembuatan
timba tong keran air untuk
cuci tangan
2. Sikat gigi Tidak tersedianya Pengadaan gelas untuk
gelas untuk berkumur berkumur
3. Sosialisasi Kurangnya kesadaran Pemberian leaflet agar
DAGUSIBU obat untuk mengelola obat dapat dibaca sewaktu-
dengan baik waktu dan sebagai
pengingat
4. Sosialisasi penyakit Kurangnya kesadaran Meningkatnya kesadaran
degenerative untuk memeriksaan para lansia untuk
kesehatan setiap bulan memeriksaan kesehsatan
setiap bulan
5. Sosialisasi gizi
seimbang
6. Launching website Adanya hambatan Lancarnya system website
disystem website pemerintah/sideka
pemerintah/sideka
7. Masyarakat pintar Kurangnya bahan ajar Menambah referensi
bahan ajar
8. Jelan sehat + senam Kurangnya persiapan
sehat + cek untuk melaksanakan
kesehatan senam sehat
Simpulan Dan Rekomendasi 1. PHBS
A. Kesimpulan Dilakukan dengan program
Berdasarkan pengalaman CTPS (Cuci Tangan Pakai
dan kondisi lapangan yang kami Sabun) dan sikat gigi
peroleh selama kegiatan Kuliah dengan benar. Kendala
Kerja Nyata (KKN) dapat kami dalam penyampaian
simpulkan sebagai berikut : sosialisasi ini yaitu
kurangnya antusias anak- degeneratif adalah
anak pada saat penyampaian kurangnya kemampuan
materi cuci tangan dan mahasiswa KKN dalam
gosok gigi, ada beberapa berbahasa Jawa dan
siswa/i yang kurang kurangnya kesadaran
menangkap penjelasan jika masyarakat dalam
dijelaskan menggunakan pengecekan kesehatan.
bahasa Indonesia 4. Masyarakat Pintar
Pada program masyarakat
2. Sosialisasi DAGUSIBU pintar, dilakukan dengan
Sosialisasi DAGUSIBU memberikan pelajaran
dilakukan pada pertemuan tambahan pada anak-anak
ibu-ibu PKK di tiap dusun. masyarakat desa Payungan,
Kendala yang dihadapi yang dilaksanakan pada tiap
dalam pelaksanaan dusun. Kendala yang
sosialisasi DAGUSIBU dihadapi dalam pelaksanaan
adalah adanya jadwal ini adalah masih kurangnya
pertemuan bersamaan minat anak-anak dalam
sehingga waktu dalam belajar.
penyampaian DAGUSIBU B. Rekomendasi
kurang Kepada warga Desa
3. Sosialisasi Penyakit Payungan kecamatan Kaliwungu
Degeneratif dapat menjaga tali silaturahmi,
Sosialisasi penyakit rasa persaudaraan, kerja sama
degeneratif dilakukan pada dan semangat gotong royong
pertemuan bapak-bapak dan Diharapkan masyarakat dapat
pengajian, tergantung melaksanakan program-program
kondisi di tiap dusun. yang telah dirintis oleh
Kendala yang dihadapi mahasiswa KKN serta dapat
dalam pelaksanaan menerapkan konsep pelaksanaan
sosialisasi penyakit kegiatan sebagaimana yang telah
dilakukan oleh mahasiswa KKN. diri dalam hidup bermasyarakat.
Dukungan warga masyarakat Mahasiswa hendaknya
terutama remaja sangat kami menanamkan sikap tangguang
harapkan untuk melaksanakan jawab, mandiri, rendah hati,
kegiatan demi kemajuan sikap saling menghargai dan
bersama. Agar masyarakat menghormati dan selalu bekerja
menyadari bahwa kehadiran sama dalam kelompok (team
mahasiswa KKN di lokasi KKN work). Mahasiswa merupakan
bukan merupakan kelompok kelompok masyarakat yang
kecil yang dapat memberikan berpendidikan, maka hendaknya
sumbangan pemikiran dan para mahasiswa menyadari
tenaga yang terbatas bahwa segala tindakan, perilau,
Kepada masyarakat dan penampilan akan selalu
diharapkan dapat lebih menjaga dipantau dan dijadikan contoh
kebersihan lingkungan demi oleh masyarakat. Membuat
terciptanya yang sehat dan program-program KKN yang
menjaga kesehtan keluarga dan sesuai dengan kemampuan
diri sendiri. Meningkatkan mahasiswa baik dari segi
pelayanan kesehatan akademik maupun biaya serta
masyarakat. Memberikan sesuai dengan kondisi dan
sosialisasi tentang kesehtaan kebutuhan masyarakat yang ada
kepada masyarakat, sehingga di lokasi KKN. Menanamkan
timbul kesadaran masyarakat sifat saling pengertian, saling
untuk hidup sehat membantu, saling mendukung,
Dan untuk mahasiswa saling menjaga kekompakan,
hendaknya mampu menyiapkan saling mengargai dan
diri baik dari segi menghormati antar sesama
mental/spiritual, fisik, serta anggota KKN, karena hal
kemampuan kognitif, afektif, tersebut merupakan kunci sukses
dan psikomotorik untuk dapat pelaksanaan program kerja KKN
bersosialisasi dan menyesuaikan
Dalam mengelola
program KKN, pihak LPPM
hendaknya memberikan
informasi yang jelas baik kepada
mahasiswa, DPL, maupun pihak
Universitas, agar dalam
pelaksanaan KKN tidak terjadi
kesalahan komunikasi.
Dalam proses penentuan
lokasi KKN, pihak LPPM harus
lebih memastikan jika dalam
suatu lokasi KKN tidak ada
perguruan tinggi lainnya yang
melaksanakan kegiatan KKN
dilokasi yang sama, hal ini dapat
menimbulkan penilaian yang
tidak objektif dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai