Kelompok 3:
1. M. Nur Faiz (050218A133)
2. Tri Sulasmi (050218A234)
3. Nada Khairiyah (050218A145)
4. Solihati Lestari (050218A221)
5. Afifah (050218A261)
6. Prasdianto (050218A182)
7. Wia Ari (050218A247
8. Rizqa Amalia (050218A207)
9. Novanita Puspa (050218A158)
10. Reta Dian W (050218A197)
11. Nurtias Eka (050218A264)
Latar Belakang
Membawa fungsi
Membran akan
(nyeri, irama denyut Kanal ion menggerakkan
mengalami membuka
jantung, pengatur ion melewati membrane sel
dan menutup
glukosa darah)
-
Voltase (voltage-gated ion channel) Membuka (Depolarisasi) & Ex: Kanal ion K,
Menutup (Hiperpolarisasi) Na & Ca
Ex: reseptor
Bersepon terhadap molekul
Ligan(ligand-gated) asetilkolin nikotinik,
ligan spesifik
reseptor GABA
Berespon terhadap molekul Ex: second
Molekul intrasel yang merupakan bagian messenger Ca,
proses signaling. cAMP, cGMP
Ex: reseptor
Berespon jika protein G asetilkolin
Protein G (G-protein gated channel) teraktivasi muskarinik
Berespon terhadap
Kekuatan mekanik (sretch-activated channel) perenggang atau pengerutan
membran
Kanal Ion Berdasarkan Aktivasinya
Resting Potensial Depolarisasi Hiperpolarisasi
Kanal Ion
berdasarkan
Klorida Natrium
Ion yang
melintasinya
Kalsium
KANAL ION K
Kanal K masing-masing terdiri
dari 6,4,3 segmen transmembran
Kanal K teraktivasi voltase
( Shaker– like)
Kanal K
inward rectifer
Ion K banyak
keluar
Pembukaan
kanal Ion
Hiperpolarisasi
• Obat-obat antiaritmia kelas III seperti amiodaron, pretilium,
betanidin, klofilium, sotalol, ibutilid, dofetilid, dan lain lain.
• Antihipertensi, seperti minoksidil, kromakalim, aprikalim,
pinasidil, dan lain lain Slide 8
KANAL ION NATRIUM (Na)
Pembukaan Kanal Ion Na menyebabkan Ion Na dapat masuk melintasi membran dan menyebabkan depolarisasi.
Depolarisasi tadi dapat menyebabkan Kanal na disebelahnya membuka dan menyebabkan depolarisasi di Kanal
tersebut, lalu depolarisasi tadi akan menyebabkan pembukaan Kanal disebelahnya lagi.
Fenitoin dan karbamazepin → Anastesi lokal (kokain, lidokain,
memperlama proses inaktivasi prokain) → melintasi membran →
kanal → ion Na+ kembalinya kanal berikatan dengan sitoplasmik kanal
Ka bentuk aktif diperlama / Na+ → kanal teraktivasi →
mengurangi firing rate → sel saraf blockade kanal menghambat
tidak mudah di pick → mencegah transmisi impuls rasa sakit.
kejang.
KANAL KALSIUM (Ca)
Ca merupakan second messenger yang sangat banyak digunakan pada berbagai fungsi sel. Konsentrasi
Ca dalam sitosol sangat kecil (10-20 nM) sedangkan di ekstra sel (1-2 mM). Ca tersimpan di dalam reticulum
endoplasma (pada sel saaraf) atau di reticulum sacroplasma (sel otot). Pembukaan Kanal Ca menyebabkan
naiknya kadar Ca intraseluler sampai 100 uM yang dapat memicu berbagai proses seluler seperti kontraksi
otot, pelepasan neurotrasmiter dari sel saraf, dan sel eksositosis pada sel sekretori (seperti pelepasan histamine
dari sel mast atau insulin dari sel B di pancreas).
Klasifikasi voltage-gated Ca channel berdasarkan
tipenya:
• Otot jantung, sel • Kanal ini dapat • Diaktivasi oleh • Berperan dalam • Memiliki
otot polos, dan diaktivasi oleh depolarisasi pelepasan kesamaan sifat
otak. depolarisasi yang besar, dan neurotransmitter dengan tipe N.
kecil (low utamanya dari ujung saraf. Aktivasi
• Target aksi membutuhkan
obat-obat voltage- berperan dalam
activated) - pelepasan depolarisasi
antiangina dan yang kuat.
antihipertensi : Target aksi neurotransmitter
verapamil, etosuksimid, pada ujung
nifedipin, abat anti epilipsi saraf.
diltiazem yang jenis petit mal.
dikenal sebagai
obat golongan
antagonis Ca++.
• Golongan fenil / alkilamin seperti Verapamil merupakan pemblock kanal
secara intraseluler yang akan memasuki pori dari sisi sitoplasmik dan
kemudian mengeblocknya.
• Obat golongan dihidropiridin, seperti bifedipin, amlodipin, bikardipin dan
lain lain bereaksi secara alosterik menggeser kanal dari bentuk terbuka
menjadi tertutup,
• Golongan benzodiazepin seperti deltiazem mengikat sisi reseptor ketiga dari
kanal ion tersebut pada sisi ekstraseluler.
KANAL KLORIDA
•
Daftar Pustaka
Nugroho, Agung. 2012. Prinsip Aksi Dan Nasib Obat Dalam Tubuh. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ikawati, Z. 2016. Farmakologi Molekuler: Target Aksi Obat dan Mekanisme Molekulernya. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Kamienski, Mary. 2015. Farmakologi. Yogyakarta : Rapha Publishing.
Gunawan, dkk. 2007. Farmakologi Dan Terapi Edisi V. Jakarta :Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Becker, WM, Kleinsmith, LJ, Hardin, J., & Bertoni, GP .2009. Mekanisme Transduksi Sinyal: I. Sinyal
Listrik dan Sinaptik pada Neuron. Dunia Sel (edisi ke-7,). San Francisco: Pearson / Benjamin
Cummings.