Fungsinya ?
Transport ion
Pengaturan potensial listrik melintasi membran
sel
Signaling sel
Kanal ion penting dalam proses normal tubuh →
beberapa penyakit terkait dengan disfungsi
kanal ion misal aritmia jantung, diabetes,
epilepsi, hipertensi, cystic fibrosis, dll.
Kanal ion sebagian besar bersifat spesifik pada
ion tertentu
1. Ligan (ligan-gated channel)
2. Repolarisasi :
Kondisi kembalinya perbedaan polaritas membran sel
3. Hiperpolarisasi :
Peningkatan perbedaan polaritas membran sel antara daerah intra
dan ekstra seluler
4. Resting Potensial :
Kondisi dimana perbedaan potensial listrik intra- ekstraseluler :
60-80 mV, dan kondisi intrasel relatif lebih negatif dari ekstraseluler.
HOMEOSTASIS
Na+
K+ Na+
Na+ Na+ Na+
K+ K+
Na+ K+ K+ K+
K+ K+
K+ K+
Na+
Na+ Na+
Na+
-60 - 80mV
Harus ada cara
mengembalikan ion tsb
Depolarisasi → kanal
ion Na terbuka → ion Na
melintasi membran →
depolarisasi lebih lanjut
pada kanal ion di
sebelahnya → kanal ion
Na tadi akan inaktif →
terjadi berturut-turut ke
kanan → potensial aksi
terhantar sepanjang akson
hingga ujung saraf
Potensial aksi bergerak menjauhi tempat depolarisasi
Contoh :
Minoksidil, kromakalim, levkromakalim
Membuka kanal ion K+ otot polos jantung dan vaskuler →
efluks K+ ke luar sel → hiperpolarisasi → Ca intrasel turun →
relaksasi otot jantung dan vaskuler →antihipertensi dan efek
proteksi jantung
Kanal ion Cl -
???
substrat produk inhibitor substrat
Contoh :
1. 5-Fluorourasil → menggantikan urasil dalam biosintesis purin → terbentuk
nukleotida palsu “ fradulent” nucleotide fluoro deoxyuridine monophosphat
(FDUMP) atau tidak terbentuk 2’-deoxyuridilat monophosphat (DUMP) →
tidak membentuk timidilat (DTMP) → penghambatan sintesis DNA →
penghambatan pertumbuhan dan pembelahan sel
2. Metotreksat → menggantikan folat dalam biosintesis
purin → penghambatan sintesis DNA → penghambatan
pertumbuhan dan pembelahan sel
Komponen makromolekul fungsional yang
dapat berinteraksi secara spesifik dengan
obat/ligand.
Agonis: (full agonist dan partial agonist)
◦ obat yang efeknya menyerupai senyawa endogen
Antagonis:
◦ obat yang menghambat kerja suatu agonis atau
senyawa endogen
Agonis parsial / antagonis parsial:
◦ Agonis dengan efektivitas rendah efek
maksimal lemah
◦ tetapi, dapat mengurangi efek maksimal yang
ditimbulkan oleh agonis penuh
Obat/Ligand dapat bersifat
- Agonis
- Antagonis
- Agonis parsial
- Negative / inverse agonist
Ikatan obat dengan reseptor:
- ionic
- hydrogen
- hydrophobic
- van der Waals
- covalent
Definisi:
makromolekul seluler yang secara spesifik
dan langsung berikatan dengan
agonis/ligan (obat, hormon,
neurotransmiter)→proses biokimia →efek
Fungsi:
1. Perubahan permeabilitas membran
2. Pembentukan second messenger
3. Mempengaruhi transkripsi gen
Ligand-gated ion channel receptor (reseptor
kanal ion)
G-protein coupled receptor
Tyrosine kinase-linked receptor
Reseptor yang terkait dengan transkripsi gen
Reseptor Reseptor Reseptor Reseptor
kanal ion Protein G Tirosin kinase intrasel
Lokasi membran membran membran intrasel
[D]
(A) (B) log [D]
Distribusi frekuensi
kumulatif (sigmoid)
Distribusi
frekuensi normal
Dosis terapi median atau dosis efektif
median (=ED50) adalah dosis yang
menimbulkan efek terapi pada 50% individu
Dosis letal median (=LD50) ialah dosis yang
menimbulkan kematian pada 50% individu,
sedangkan TD50 ialah dosis toksik 50%.
Indeks terapi merupakan parameter
keamanan obat
Indeks terapi = LD50/ED50 atau TD50/ED50
Contoh: obat hipnotik-sedatif
LD50
Indeks terapi =
ED50
Menguntungkan
Merugikan
Ada 3 macam
1. Incompatibilitas
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
Antagonisme pada reseptor, yaitu
antagonisme melalui reseptor yang sama
1. Antagonisme kompetitif
2. Antagonisme non kompetitif
Antagonisme fisiologik, yaitu antagonisme
pada sistem fisiologik yang sama, tetapi
pada sistem reseptor yang berlainan,misal
efek bronkokonstriksi histamin pd bronkus
dapat dilawan oleh adrenalin yg bekerja pd
adrenoreseptor beta
Antagonisme kompetitif.
◦ Antagonis mengikat reseptor di tempat ikatan
agonis (receptor site atau active site) secara
reversibel
◦ Efek antagonisme dapat diatasi dengan
meningkatkan kadar agonis
◦ βbloker dan antihistamin
Antagonisme nonkompetitif.
◦ tidak dapat diatasi dengan meningkatkan kadar
agonis
◦ Ikatan antagonis secara ireversibel di receptor
site maupun di tempat lain
◦ Ikatan antagonis pada komponen lain dalam
sistem reseptor (reversible maupun ireversible)
◦ histamin dan antihistamin
1. EFEK NONSPESIFIK DAN GANGGUAN PADA
MEMBRAN
- Perubahan sifat osmotik : meningkatkan
osmolaritas filtrasi glomerulus shg
mengurangi reabsorpsi air pada tubuli
ginjal (kerja diuretik)
- Perubahan sifat asam-basa : antasid
menetralkan asam lambung, NH4Cl
mengasamkan urin, Na bikarbonat
membasakan urin,
- Kerusakan nonspesifik : digunakan sbg
antiseptik, desinfektan dan kontrasepsi,
contoh:
Detergen merusak integritas membran
lipoprotein
Halogen, peroksida dan oksidator lain
merusak zat organik
Denaturan merusak integritas dan kapasitas
fungsional membran sel, partikel
subseluler, protein
- Gangguan fungsi membran : anestesi umum
melarut dalam lemak membran sel di SSP
shg eksitabilitas menurun
Hiperreaktif:
◦ respons berlebihan dg dosis rendah
Hiporeaktif:
◦ dosis tinggi sekali dibutuhkan untuk
menimbulkan efek
Hipersensitif:
◦ efek yang berhubungan dengan alergi obat.
Supersensitif:
◦ hiperreaktif akibat denervasi atau akibat
pemberian kronik suatu bloker reseptor yang
merupakan denervasi farmakologik.
Toleransi:
◦ Menurunnya respons akibat pajanan obat berulang-
ulang jangka panjang.
Takifilaksis:
◦ Toleransi yang terjadi dengan cepat setelah
pemberian hanya beberapa dosis obat
Idiosinkrasi
◦ Efek aneh (bizarre)
SELAMAT BELAJAR