Anda di halaman 1dari 8

a.

Sistem saraf dan neuron


sistem saraf dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini
adalah serat saraf yang mengirimkan informasi sensoris ke otak ke
medulla spinalis disebut Afferen, sedangkan sera saraf yang
menghantarkan informasi dari otak atau meddulla spinalis ke otak atau
medulla spinalis ke otak serta kelenjar disebut saraf Efferen.
2. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh, misalnya jantung dan
kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Otak
berhubungan langsung dengan medulla spinalis, keduanya diliputi
cairan serebrospinalis dan dilindungi tulang tengkorak.

b. Konsentrasi Ion Dalam dan Luar Sel

Konsentrasi ion Dalam dan luar sel dari hasil penelitian diperoleh
konsentrasi ion didalam dan diluar membrane suatu akson terlihat pada
gambar dibawah ini:

Melalui suatu percobaan dapat ditunjukan suatu model membrane


permeable terhadap larutan KCl.
Gambar diatas merupakan suatu bentuk model potensial istirahat pada
waktu 0 dimana ion K akan melakukan difusi dari kosentrasi tinggi ke konsntrasi
rendah sehingga saat tertentu akan terjadi membrane dipole/membran dua kutub
dimana larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah akan kelebihaan ion
positif, kebalikan dengan larutan yang konsentrasi tinggi akan berubah menjadi
kekurangan ion sehingga menjadi lebih negatif. Membrane permeabel biasanya
terhadap ion K , Na dan Cl sedangkan terhadap protein besar (A-) sangat tidak
permeable

c. Kelistrikan Saraf

Dalam tubuh manusia mulai dari mekanisme otak, jantunh, ginjal, paru-
paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot dan berbagai jaringan lain bekerja
berdasarkan kelistrikan. Oleh karena itu kita bisa mengukur tegangan listrik di
bagian tubuh manapun. Bahkan setiap sel di tubuh manuisa memiliki tegangan
antara 90 mvlot pada saat rileks sampai 40 mvolt pada saat beraktifitas. Tubuh
manusia disebut sebagai sistem elektromagnetik karena dalam tubuh manusia
terdapat sistem kelistrikan sangat erat kaitannya dengan sistem kemagnetan.
Selain pada kabel, ternyata tubuh kita juga dialiri oleh arus listrik,
khususnya pada syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus
mempelajari tentang aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik.
Tegangan pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah
tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang
terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di
rumah-rumah. Salah satu contoh kelistrikan dalam tubuh adalah perjalanan
impuls saraf menuju ke efektor/ otot sangat cepat karena proses kelistrikan pada
sel saraf.
Tubuh manusia mengandung ion postif dan ion negatif. Ion penyebab
muatan negatif di dalam tubuh manusia adalah Cl-, sedangkan penyebab muatan
positif adalah Ca2+ dan Na+. Salah satu peristiwa fisiologi yang menggunakan
gejala kelistrikan di dalam tubuh manusia adalah penghantar impuls saraf. Muatan
yang ada diluar dan di dalam sel saraf tidak dapat saling tarik menarik dengan
sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik menarik antar
muatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmiter.

http://www.mikirbae.com/2016/01/kelistrikan-pada-sel-saraf.html

Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi
bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar
bermuatan listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif
(Cl-).
1. Saat neurotransmiter dilepaskan dari sel saraf lain, impuls (rangsangan)
akan diteruskan ke sel saraf berikutnya. Neurotransmiter mengakibatkan
muatan positif Na+ masuk ke dalam sel saraf.
2. Saat muatan positif Na+ masuk ke dalam sel saraf melewati membran sel,
rangsang listrik mengalir ke ujung akhir sel saraf.
3. Saat rangsangan telah mencapai ujung sel saraf, neurotransmiter akan
dilepaskan kembali menuju sel saraf lain atau sel saraf tujuan.

Kelistrikan juga ada kaitanya dengan transpor aktif.


Transport aktif adalah transpor yang menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel yang
bersifat selektif permeabel. Transport aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di
dalam sel dan diluar sel. Muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion
kalium (K+) dan ion clor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh
pompa natrium-kalium.
Sumber : biologi.2008

Pada sebagian besar jaringan, pompa natrium-kalium


bertanggungjawab terhadap transpor aktif ganda Na+ dan K+ dari dalam ke
luar sel. ATP menyediakan energi untuk transpor aktif. Transport aktif
memerlukan molekul pengangkut, terdapat tempat untuk Na+ dan K+ yang
dinamakan binding sites.
a. Tiga ion natrium diambil dari dalam sel dan menempati binding sites
(tempat terjadinya ikatan ion atau molekul pada membran)
b. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran
agar membuka ke bagian luar sel
c. Protein integral pada membran membuka ke arah luar sel, kemudian
melepaskan ion atrium keluar dari sel
d. Dua ion kalium (K+) dari luar sel menempati binding sites pada protein
integral
e. Protein integral pada membran kembali pada bentuk semula, yakni
membuka ke arah dalam sel
f. Ion kalium dilepaskam ke dalam sel
(Kamara,2008)
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar, kemampuan
menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil. Apabila ditinjau
besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu serat
saraf tipe A, B, dan C. dengan mempergunakan mikroskop electron, serat saraf
dibagi dalam 2 tipe:
1. Bermyelin : Banyak terdapat pada manusia. Berdiameter 1μm dengan
kecepatan 100 m/s, merupakan insulator yang baik dan memiliki
kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat
dari satu simpul ke simpul yang lain.
2. Tanpa Myelin
Akson tanpa myelin diameter 1 mm mempunyai kecepatan 20 s.d. 50 m/s.

Suatu saraf atau neuron membrane otot-otot pada keadaan istirahat (tidak
adanya proses konduksi implus listrik), konsentrasi ion Na+ lebih banyak diluar
sel dari pda di dalam sel, di dalam sel akan lebih negative dibandingkan dengan di
luar sel. Apabila potensial diukur dengan galvanometer akan mencapai -90 m
Volt, membrane sel ini disebut dalam keadaan polarisasi, dengan potensial
membrane istirahat -90 m Volt.

Telah diketahui bahwa sel mempunyai lapisan yang disebut membrane sel,
didalam sel ini terdapat ion Na, K, Cl, dan Protein A-. Sel mempunyai
kemampuan memindahkan ion dari satu sisi ke sisi yang lain. Kemampuan sel
ini disebut aktivitas kelistrikan sel.

Dalam keadaan biasa, konsentrasi ion Na+ lebih besar diluar sel.
Pada keadaan demikian potensial didalam sel relative negative
dibandingkan dengan potensial diluar sel, dalam keadaan demikian
disebut potensial membrane negative. Jika konsentrasi ion Na+ terdapat
banyak didalam sel daripada di luar sel, perbedaan potensial listrik dalam sel
lebih positif daripada diluar sel, keadaan ini sidebut potensial membrane
positif.
Suatu saraf atau neuron membrane otot-otot pada keadaan istirahat
(tidak adanya proses konduksi implus listrik), konsentrasi ion Na+ lebih
banyak diluar sel dari pda di dalam sel, di dalam sel akan lebih negative
dibandingkan dengan di luar sel.

Apabila potensial diukur dengan galvanometer akan mencapai -90 m


Volt, membrane sel ini disebut dalam keadaan polarisasi, dengan potensial
membrane istirahat -90 m Volt.
Sel manusia dibungkus oleh sebuah membran yang diliputi oleh cairan
logam kalium dibagian dalam dan cairan logam natrium dan klorida dibagian
luar membran. Ketika sek-sel bekerja mengirimkan sinyal berupa energi
listrik, pada saat [otensial listrik antara membran sel bagian luar dan dalam
sama maka sel tidak dapat mengirimnkan lagi energi listrik. Akan tetapi, saat
beda potensial listrik antara kedua bagian membran sel itu sama, tubuh
manusia kembali meproduksi cairan logam kalium dan natrium dalam tubuh
dan terjadi proses oksidasi sehingga elektron dari cairan logam kalium menuju
cairan logam natrium, sel akan kembali bermuatan sehingga kembali
menimbulkan beda potensial listrik antara keduannya. Hal inilah yang
menyebabkan energi listrik pada sel-sel tubuh manusia tidak pernah habis.

Daftar Pustaka
Karmana, Oman.2008. Biologi. Bandung : Gafindo Media Pratama
Mikirbae.2006.Kelistrikan Pada Sel.
http://www.mikirbae.com/2016/01/kelistrikan-pada-sel-saraf.html.
(Diakses tanggal 2 November 2018)
Fitriana, Muhammad.2012.Kelistrikan Sel. (Online).
(http://id.scribd.com/doc/190897366/Kelistrikan-Sel), diakses 1
November 2018.

Anda mungkin juga menyukai